Tema:
Oleh:
Hanim Ismatul maula., S.Psi
4. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba bagi siswa-siswi SMP
Teknologi Informasi Al-Hidayah sebagai penerus bangsa, agar berakhlak mulia
dan bebas nari narkoba.
2. Memberikan kontribusi nyata, paling tidak sebagai usaha untuk merubah masa
depan bangsa dan negara yang lebih baik.
3. Memperkuat mental dan pengetahuan bagi para siswa untuk menghadapi dampak
dari globalisasi terutama masalah Narkoba.
4. Membantu BNN Kota Mojokerto untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang bersih
dan bebas dari narkoba.
5. Pelaksana
Dalam kegiatan ini yang melaksanakan adalah Guru Bimbingan dan Konseling
(BK) yang bekerja sama dengan Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
6. Hasil Kegiatan
Berdasarkan penjelasan diatas, maka pelaksana yang terbentuk bekerja
mempersiapkan kegiatan tersebut dengan meminta ijin kepada kepala sekolah untuk
melaksanakan Kegiatan Sosialisasi/ Penyuluhan tentang Narkoba di SMP Teknologi
Informasi “Al-Hidayah”. Kegiatan dilaksanakan pada hari jumat, 22 Maret 2019
Pukul 09.00- selesai. Adapun peserta yang hadir dalam kegaiatan adalah 21 siswa dan
1 pemateri. Terkahir adalah pengisian angket mengenai narkoba yang di isi oleh
seluruh peserta kegiatan.
7. Penutup
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan ini, kami sampaikan dan kami buat
dengan sebebnarnya untuk dapat diperhatikan dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui
Kepala SMP TI “Al-Hidayah” Penyelenggara
A. Permasalahan Narkoba
Saat ini masalah narkoba atau napza sudah menjadi masalah yang menggejala di
lingkungan kita, terutama remaja. Namun data akhir-akhir ini, bahaya narkoba ternyata
tidak hanya mengancam anak-anak pada usia remaja, narkoba bahkan sudah dikonsumsi
oleh anak-anak di bawah usia remaja. Berdasarkan data BNN (Badan Narkotika
Nasional), jumlah pengguna narkoba di Indonesia tiap tahun terus meningkat sehingga
mengancam masa depan generasi muda. Tercatat pada tahun 2007, 81.702 pelajar di
lingkungan SD, SMP dan SMA menggunakan narkoba. Data ini setiap tahun
terus meningkat.
NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan / psikologis seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologis. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi)
fisik dan psikologis.
B. Apa itu Narkoba ?
Narkoba (singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi)
fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Tanaman
papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja. Garam-garam dan turunan-turunan
dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang
mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Sedatin (Pil BK),
Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,
Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis
Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis
maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat
mengganggu sistim syaraf pusat. Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing
(bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan
yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya
dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
Berdasarkan efeknya, narkoba tersebut bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai
tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian.
Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti
morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw. Depresan
menimbulkan pengaruh yang bersifat menenangkan. Dengan obat ini, orang yang
merasa gelisah atau cemas misalnya, dapat menjadi tenang. Tetapi bila obat
penenang digunakan tidak sesuai dengan indikasi dan petunjuk dokter, apalagi
digunakan dalam dosis yang berlebihan, justru dapat menimbulkan akibat buruk
lainnya.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran.
Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering
dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi. Stimulan menimbulkan pengaruh yang
bersifat merangsang sistem syaraf pusat sehingga menimbulkan rangsangan secara
fisik dan psikis. Ecstasy, yang tergolong stimulan, menyebabkan pengguna merasa
terus bersemangat tinggi, selalu gembira, ingin bergerak terus, sampai tidak ingin
tidur dan makan. Akibatnya dapat sampai menimbulkan kematian.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari
kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang diramu di
laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau
ganja Halusinogenik seperti marijuana atau ganja, mengakibatkan timbulnya
halusinasi sehingga pengguna tampak senang berkhayal. Tetapi sekitar 40-60
persen pengguna justru melaporkan berbagai efek samping yang tidak
menyenangkan, misalnya muntah, sakit kepala, koordinasi yang lambat, tremor,
otot terasa lemah, bingung, cemas, ingin bunuh diri, dan beberapa akibat lainnya.
4. Ganja/Kanabis/Mariyuana
Jenis-jenis narkoba lainnya yakni ganja. Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis
indica) adalah tumbuhan budi daya yang menghasilkan serat dan kandungan zat narkotika
terdapat pada bijinya. Jenis-jenis narkoba ini dapat membuat si pemakai mengalami
euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Tumbuhan ini telah dikenal
manusia sejak lama. Seratnya digunakan sebagai bahan pembuat kantung, dan bijinya
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak. Awalnya, tanaman ini hanya
ditemukan di negara-negara beriklim tropis. Namun belakangan ini, di negara-negara
beriklim dingin pun telah banyak membudidayakan tanaman ini, yaitu dengan cara
dikembangkan di rumah kaca.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
a. Denyut nadi dan jantung lebih cepat
b. Mulut dan tenggorokan terasa kering
c. Sulit dalam mengingat
d. Sulit diajak berkomunikasi
e. Kadang-kadang terlihat agresif
f. Mengalami gangguan tidur
g. Sering merasa gelisah
h. Berkeringat
i. Nafsu makan bertambah
j. Sering berfantasi
k. Euforia
Ganja merupakan salah satu jenis narkotika yang dapat mengakibatkan kecanduan.
Jika pemakaiannya dihentikan, si pemakai sering mengalami sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, sering merasa kelelahan dan badan menjadi lesu.
7. Kodein
Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah kodein. Kodein adalah sejenis obat batuk
yang biasa digunakan atau diresepkan oleh dokter, namun obat ini memiliki efek
ketergantungan bagi si pengguna.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
a. Mengalami euphoria
b. Sering mengalami gatal-gatal
c. Mengalami mual dan muntah
d. Mudah mengantuk
e. Mulut terasa kering
f. Mengalami hipotensi
g. Mengalami depresi
h. Sering sembelit
i. Mengalami depresi saluran pernafasan
PSIKOTROPIKA
1. Ekstasi
Jenis-jenis narkoba di antaranya adalah ekstasi. Ekstasi adalah senyawa kimia
yang sering digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan penggunanya menjadi
sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk. Nama Lain dari
psikontropika jenis ini adalah inex, Metamphetamines.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
a. Timbulnya euphoria
b. Mengalami mual
c. Dehidrasi
d. Timbul percaya diri yang berlebih
e. Sering merasa kebingungan
f. Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
g. Mengalami pusing, bahkan pingsan
h. Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat merusak otak
i. Mengalami gangguan mental
2. Sabu-sabu
Jenis-jenis narkoba lainnya adalah sabu-sabu. Sabu-sabu merupakan zat yang
biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah, seperti gangguan
hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
a. Jantung berdebar-debar
b. Naiknya suhu tubuh
c. Mengalami insomnia
d. Timbul euphoria
e. Nafsu makan menghilang
f. Kekurangan kalsium
g. Mengalami depresi yang berkepanjangan
3. Nipam
Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah Nipam. Nipam adalah sejenis pil koplo
yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas. Biasanya digunakan secara bersamaan
dengan minuman beralkohol yang sebenarnya dapat berisiko bahaya bagi penggunanya.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
a. Mengalami cadel saat berbicara
b. Jalan sempoyongan
c. Wajah menjadi kemerahan
d. Menjadi banyak bicara
e. Kurang fokus
f. Turunnya kesadaran
C. ZAT ADIKTIF
Zat adiktif merupakan zat yang berbahaya, yang diperoleh dari bahan-bahan
alamiah baik semi sintetis maupun sintetis. Zat ini dipakai sebagai pengganti morfin atau
kokain yang bekerja mengganggu sistem saraf pusat. Contoh zat adiktif adalah lem,
aceton, ether dan sebagainya.
Jenis-jenis narkoba dari zat adiktif:
1. Alkohol / etanol
Jenis-jenis narkoba dari zat adiktif adalah alkohol. Alkohol adalah senyawa
organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Alkohol
mengandung ethyl etanol,inhalen/sniffing berupa karbon yang menghasilkan efek yang
sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik yang
dihisap.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
a. Teler / mabuk
b. Menyebabkan kegagalan pernapasan akut seperti yang terjadi pada bahaya formalin.
c. Menghilangkan kesadaran
d. Dapat mengakibatkan kematian
2. Nikotin
Jenis-jenis narkoba lainnya adalah nikotin. Nikotin adalah senyawa kimia yang
dihasilkan secara alami oleh tumbuh-tumbuhan sejenis suku terung-terungan seperti
tembakau dan tomat. Nikotin merupakan salah satu racun saraf. Jenis zat ini biasanya
digunakan untuk bahan baku pembuatan insektisida. Pada seorang perokok, proses kerja
nikotin adalah masuk ke dalam paru-paru untuk selanjutnya diserap aliran darah. Dalam
waktu kurang lebih 8 detik, zat ini akan sampai ke otak untuk selanjutnya merubah kerja
otak. Proses penyebaran racun ini berlangsung cepat karena bentuknya mirip
dengan acetylcholine yang normal terdapat di dalam otak.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
a. Meningkatkan denyut jantung
b. Meningkatnya kadar gula dalam darah seperti bahaya mengkonsumsi gorengan secara
rutin.
c. Menimbulkan efek segar setelah memakainya
d. Menimbulkan euphoria
e. Nafas terasa berat
f. Dapat mengakibatkan kanker dan stroke seperti bahaya makan mie instan terlalu
sering.
3. Kafein
Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah kafein. Kafein adalah zat adiktif yang
bekerja untuk mempengaruhi sistem metabolisme dan saraf pusat. Kafein digunakan
sebagai pengurang rasa lelah serta untuk mencegah atau mengurangi rasa kantuk. Bagi
para atlet, kafein biasanya dapat meningkatkan daya tahan agar kuat dalam berlari.
Namun zat ini adalah penyebab asma dan makanan untuk penderita asam lambung yang
harus di hindari. Kafein dapat menyebabkan efek kecanduan bagi penggunanya. Biasanya
zat ini terdapat pada kopi dan teh.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
a. Saat pengguna mulai menghentikan pemakaian zat ini, maka dapat menimbulkan
pusing, ngantuk, pemarah, serta timbul kecemasan.
b. Gangguan mood
c. Meningkatnya stress
d. Mempercepat rusaknya tulang
e. Meningkatkan gula darah
f. Meningkatnya tekanan darah
g. Meningkatnya detak jantung
h. Insomia
i. Meningkatkan kadar asam dalam perut
j. Mempercepat penuaan dini
k. Gangguan prostat
D. Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan
penelitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut
trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. , maka narkoba
kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan
menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan. Ada beberapa
alasan, seseorang menggunakan narkoba, seperti misalnya :
1. Menggunakan narkoba di kalangan lingkungan pergaulan sudah dianggap hal yang
wajar bahkan sebagai suatu gaya hidup masa kini
2. Pada awalnya dibujuk orang agar merasakan manfaatnya
3. Ada keinginan lari dari masalah yang ada, untuk merasakan kenikmatan sesaat
4. Sudah terjadi ketergantungan dan tidak ada keinginan untuk berhenti, dan lain-lain
Penyalahgunaan ini tentu saja berdampak pada kehidupan seseorang, baik secara
fisik, psikis dan sosial. Seberapa besar dampak yang terjadi sangat tergantung pada :
jenis narkoba yang digunakan, cara menggunakan dan lama penggunaan.
E. Dampak dari Penyalahgunaan Narkoba
a. Dampak Fisik
Secara fisik, penyalahgunaan narkoba menyebabkan :
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan
HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis
bisa menyebabkan kematian
b. Dampak Psikis
Selain fisik, ada juga dampak psikis yang mungkin terjadi, seperti :
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
c. Dampak Sosial
Dampak sosial yang mungkin terjadi antara lain :
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Seringkali orang berpikir bagaimana seseorang bisa terlibat dalam penggunaan
narkoba sementara orang lain tidak.
F. Faktor-faktor Penyalahgunaan Narkoba
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan narkoba, antara lain:
1. Faktor individual
Yang termasuk dalam faktor individual antara lain :
a. Faktor kepribadian.
Ciri-ciri kepribadian yang beresiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti
kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan
sebagainya.
b. Faktor usia.
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami
perubahan biologis, psikologis maupun sosial yang pesat.
c. Pandangan atau keyakinan yang keliru
d. d. Religiusitas yang rendah
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang sedikit banyak mempengaruhi seseorang menggunakan
narkoba seperti misalnya :
a. Keluarga
Seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai,
kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.
b. Lingkungan pergaulan
Misalnya lingkungan kurang baik di sekitar rumah, sekolah, teman sebaya
maupun masyarakat
G. Mengenali Penyalahguna Narkoba melalui Gejala Perubahan Fisik dan
Perilaku
Ketika seseorang menggunakan narkoba, tidak mudah baginya untuk bersembunyi
dari apa yang telah terjadi pada dirinya. Perubahan secara fisik, sikap dan perilakunya
akan mudah untuk dikenali bahwa dia menggunakan narkoba. Adapun tanda-tanda
perubahan fisik, sikap dan perilaku pengguna narkoba adalah sebagai berikut :
1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis
(acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (overdosis) : nafas
sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat
sedang ketagihan (sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit
seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang :
penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi
keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan Sikap dan Perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos,
pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan
pagi hari, mengantuk di kelas. Sering berpergian sampai larut malam, kadang tidak
pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghindar
bertemu dengan anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang
dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang
berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan
dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar,
bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
H. Mengapa Remaja ?
Masa remaja merupakan masa transisi, yaitu suatu fase perkembangan antara
masa anak-anak dan masa dewasa. Masalah utama remaja pada umumnya adalah
pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis identitas karena untuk dikelompokkan ke
dalam kelompok anak-anak merasa sudah besar, namun kurang besar untuk
dikelompokkan dalam kelompok dewasa. Hal ini merupakan masalah bagi setiap
remaja. Oleh karena itu, seringkali memiliki dorongan untuk menampilkan dirinya
sebagai kelompok tersendiri. Dorongan ini disebut sebagai dorongan originalitas.
Namun dorongan ini justru seringkali menjerumuskan remaja pada masalah-masalah
yang serius, seperti nakoba.
Pada awalnya remaja, berkeinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan
gaya hidup, serta bersenang-senang sebagai bentuk kebutuhan sosialisasi terhadap
kelompoknya. Walaupun sebenanarnya kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal
itu bisa justru memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok
usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para
remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti
dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya
manusia bagi bangsa.
Oleh karena itu dalam kerentanan di masa remaja, dibutuhkan pengertian dan
dukungan orangtua dan keluarga. Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, maka
remaja akan terjebak dalam perkembangan pribadi yang "lemah", bahkan dapat
dengan mudah terjerumus ke dalam belenggu penyalahgunaan narkoba. Fakta
berbicara bahwa tidak semua keluarga mampu menciptakan kebahagiaan bagi semua
anggotanya, terutama bagi anak yang menginjak remaja. Banyak keluarga mengalami
problema-problema tertentu. Salah satunya ketidakharmonisan hubungan keluarga.
Banyak keluarga berantakan yang ditandai oleh relasi orangtua yang tidak harmonis
dan kurangnya komunikasi antara mereka. Berhadapan dengan situasi demikian,
remaja merasa bimbang, bingung dan ketiadaan pegangan dalam hidupnya. Apalagi
ditambah dengan sikap dan watak orangtua yang otoriter. Remaja akhirnya terdorong
untuk mencari sendiri pegangan hidupnya. Dalam pencarian inilah mereka akhirnya
terjerumus ke dalam narkotika.
Faktor ketidakharmonisan dalam keluarga memiliki kontribusi kuat pada
munculnya permasalahan yang dialami remaja. Dikatakan bahwa usia remaja adalah
usia serba tidak pasti, penuh gejolak. Remaja, di satu pihak, ingin melepaskan diri
dari pengaruh orangtua. Namun di lain pihak ia belum sepenuhnya berdiri sendiri.
Dengan demikian jika orangtua tidak bisa menjadi tempat yang aman bagi remaja,
maka remaja akan mencari tempat sandaran lain berupa kelompok para remaja yang
tidak tertutup kemungkinan telah terlibat narkotika. Narkotika akhirnya bisa dilihat
oleh remaja sebagai pengganti kasih sayang dan perhatian yang tidak mereka alami
dari orangtua di rumah.
I. Bagaimana Solusinya ?
Berbagai upaya berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan narkoba yang
sering dialami para remaja.` Ada tiga tingkat intervensi yang dapat dilakukan, yaitu
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui
keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak
berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian
informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja
langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal antara 1 -
3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi
dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan
pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan
dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi,
antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat,
dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba
mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini
biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan,
mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
Ketiga upaya di atas dapat dilakukan sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi saat itu, apakah perlu dilakukan upaya primer, sekunder atau tertier.
J. Pendekatan bagi Penyelahgunaan Narkoba
Selain itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa permasalahan
remaja tersebut dapat diupayakan dengan tiga pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Agama, dengan menanamkan ajaran-ajaran agama. Yang
diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai
moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Pendekatan Psikologis, dengan mengenali dan memahami karakteristik
kepribadian. Mengenali remaja beresiko tinggi menyalahgunaan NAPZA dan
melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA.
3. Pendekatan Sosial, dengan menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat
yang positif. Hal ini dapat dilakukan melalui komunikasi dua arah, bersikap
terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Masalah
pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari
sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya
pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah
baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan
tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah
sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.
Lampiran 2.
PPT MATERI
Lampiran 3.
KUESIONER
Angket
LEMBAR KUESIONER
B. SIKAP
Pilihlah jawaban di bawah ini dengan memberikan tanda checklist (V) pada jawaban yang
menurut anda benar !
NO. PERNYATAAN SS S TS STS