disusun oleh :
Aprianto Nur Faiz 16.44238.1021
Robby Armando 16.44238.1010
AKADEMI FARMASI
YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas
berkat dan rahmat-Nya kepada kita semua, sholawat beserta salam semoga terlimpah
curahkan kepada paduka yang mulia, Nabi Muhammad saw. kepada keluarganya,
sahabatnya dan kepada kita sebagai umat yang taat kepadanya. Kami juga
berterimakasih kepada setiap pihak yang telah terlibat dan membantu kami dalam
penyusunan makalah ini.
Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan makalah yang berjudul
“Sosial Marketing: NAPZA”.
Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini, masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran yang positif sangat penulis harapkan
untuk kemajuan bersama di masa yang akan datang. Demikian makalah ini penulis
persembahkan, dengan penuh rasa terima kasih atas kesempatan yang sudah
diberikan, dan semoga Allah swt. memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dari semua jenis obat terlarang ganja merupakan zat yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia yaitu 125 juta sampai dengan 203 juta penduduk
dunia dengan prevalensi 2,8%-4,5%. (UNODC, 2011)
Lalu pada tahun 2017 survei yang didapat jumlah pengguna NAPZA
semakin meningkat dimana untuk masyarakat dengan umur dibawah 30 tahun
dengan prevalensi 3,4% dan untuk masyaratkat yang berumur diatas 30tahun
memiliki prevalensi 4,1%.(BNN,2017)
1.3 Tujuan
Sesuai dengan permaslahan di atas, tujuan yang dicapai dasar penulisan
ini adalah :
1.3.1 Mengetahui pengertian dan jenis-jenis NAPZA.
1.3.2 Mengetahui Penyalahgunaan dan Ketergantungan Mengkonsumsi
NAPZA.
1.3.3 Mengetahui pengaruh dan efek dari penggunaan NAPZA.
1.3.4 Mengetahui pencegahan dan solusi dari penyalahgunaan NAPZA.
1.3.5 Mengetahui prosedur pemeriksaan penyalahgunaan obat terlarang /
NAPZA.
1.4 Manfaat
Penulisan memiliki manfaat sebagai berikut :
Untuk memberikan informasi tentang pengertian, jenis-jenis NAPZA Beserta
Penjelasannya Penyalahgunaan dan Ketergantungan Mengkonsumsi NAPZA,
pengaruh dan efek dari penggunaan narkoba,pencegahan dan solusi dari
penyalahgunaan NAPZA dan prosedur pemeriksaan penyalahgunaan NAPZA.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Jenis-jenis NAPZA
2.1.1 Pengertian NAPZA
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi
kondisi kejiwaan/ psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta
dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam
NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
2.1.2.1 Narkotika
2.1.2.2 Psikotropika
Dampak Sosial
Di Lingkungan Keluarga :
- Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering
terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
- Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
- Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak
tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
- Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah
atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan
keuangan.
- Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat
untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
Di Lingkungan Sekolah :
- Merusak disiplin dan motivasi belajar.
- Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
- Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama
teman sebaya.
Di Lingkungan Masyarakat :
- Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari
pengguna / mangsanya.
- Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa
yang telah menjadi ketergantungan.
- Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian,
pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
- Meningkatnya kecelakaan.
2.4 Pencegahan dan Solusi dari Penyalahgunaan NAPZA
a. Pencegahan (Preventif)
Dengan mengurangi pasokan (Supply Reduction), Mengurangi permintaan
(Demand Reduction), Mengurangi dampak buruk (Harm Reduction)
b. Pengobatan (Kuratif)
Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu
lembaga medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi
: Fase penerimaan awal (inisial intake), Fase detoksifikasi, Terapi
komplikasi medik
c. Pemulihan (Rehabilitatif)
Tahap ini biasanya terdiri atas : Fase Stabilisasi dan Fase Sosialisasi dalam
Masyarakat. Bagi para penyalah guna napza/narkotik ini diperlukan
penanganan khusus termasuk rehabilitasi medis maupun sosial. Rehabilitasi
medis diperlukan untuk proses pemulihan secara terpadu untuk
membebaskan pecandu dari ketergantungan. Rehabilitasi sosial adalah suatu
proses kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik, mental, maupun sosial
agar mereka dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
a) Keluarga yang kacau balau, terutama adanya orang tua yang menjadi
penyalahguna narkoba atau menderita sakit mental.
b) Orang tua dan anak kurang saling memberi kasih sayang dan
pengasuhan
c) Anak/remaja yang sangat pemalu
d) Anak yang bertingkah laku agresif
e) Gagal dalam mengikuti pelajaran di sekolah
f) Miskin ketrampilan sosial
g) Bergabung dengan kelompok sebaya yang berperilaku menyimpang
h) Tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua
i) Tidak berada dalam pengawasan orang tua
j) Suka mencari sensasi
k) Dikucilkan dan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya
l) Tidak mau mengikuti aturan / norma / tata tertib
2.5.2.3 Analisa 4P
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
4. Darmansjah dan Metta. 2007. dikutip dari Sulistia Gan Gunawan. 2009.
Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
6. DepKes. 2001. dikutip dari Purba dkk. 2012. Asuhan Keperawatan Pada
Klien dengan Masalah Psikososial dan gangguan Jiwa Edisi Kedua. USU
Press. Medan
11. King, L. A. and McDermott, S. (2004), ‘Drugs of abuse’, in: Moffat, A. C.,
Osselton, M. D. and Widdop, B. (eds.) (2004), Clarke's analysis of drugs and
poisons, 3rd edn, Vol. 1, pp. 37–52, Pharmaceutical Press, London.
15. United Nations (2006), Recommended Methods for the Identification and
analysis of amphetamine, methamphetamine and their ring-substituted
analogues in seized materials (revised and updated), Manual for Use by
National Drug Testing Laboratories, United Nations, New York.
16. United Nations Office on Drugs and Crime (2003), Ecstasy and
Amphetamines Global Survey 2003, United Nations Office on Drugs and
Crime, Vienna (http://www.unodc.org/pdf/publications/report_ats_2003-09-
23_1.pdf).
17. United Nations Office on Drugs and Crime (2004), World Drug Report 2004,
Vol. 1: Analysis, United Nations Office on Drugs and Crime, Vienna
(http://www.unodc.org/pdf/WDR_2004/volume_1.pdf).