Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH :

BAHAYA NARKOBA PADA GENERASI MUDA

DISUSUN OLEH :

ATIQA AL AZZAHRA

(C1D123006)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami

mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah

ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan

dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 21 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i


KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3
2.1 Konsep Narkoba ................................................................................ 3
2.2 Jenis-Jenis Narkoba ........................................................................... 3
2.3 Bahaya Narkoba ................................................................................ 4
2.4 Pencegahan Narkoba ......................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN............................................................................ 9
3.1 Faktor-Faktor Penyebab Generasi Muda Memakai Narkoba .............. 9
3.2 Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda .............................................. 10
3.3 Bahaya Bagi Pelajar Pemakai Narkoba .............................................. 10
3.4 Upaya Penanggulangan Penyebaran Narkoba di Kalangan Pelajar ..... 11
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 12
4.2 Saran ................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain

"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,

Psikotropika, dan zat adiktif (obat-obat terlarang dan berbahaya dapat

mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut).

Didalam Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika dalam pasal

1 ayat 1 dijelaskan bahwa Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman

atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis.

World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs

and Crime (UNODC), menyebutkan bahwa sebanyak 275 juta penduduk di dunia

atau 5,6 % dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi Narkoba.

Sedangkan di Indonesia, melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) selaku focal

point di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran

Gelap Narkoba (P4GN) memiliki data penyalahgunaan Narkoba tahun 2017

sebanyak 3.376.115 orang pada kelompok usia 10-59 tahun. Sementara angka

penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibukota

provinsi di Indonesia) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok

masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan Narkoba adalah mereka yang

berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Kelompok usia remaja

1
justru memiliki keinginan yang besar untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan

gaya hidup, serta memilih hidup bersenang-senang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa faktor-faktor penyebab generasi muda memakai narkoba?

2. Apa bahaya narkoba bagi generasi muda?

3. Apa bahaya bagi pelajar pemakai narkoba?

4. Bagaimana upaya penanggulangan penyebaran narkoba di kalangan

pelajar?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab generasi muda memakai

narkoba.

2. Untuk mengetahui bahaya narkoba bagi generasi muda.

3. Untuk mengetahui bahaya bagi pelajar pemakai narkoba.

4. Untuk mengetahui upaya penanggulangan penyebaran narkoba di kalangan

pelajar.

1.4 Manfaat

Makalah ini bermanfaat bagi pengembangan wawasan dalam ilmu

kesejahteraan sosial dalam pencegahan narkoba yang dapat digunakan dalam

penanganan masalah kesejahteraan sosial disuatu wilayah, dalam segi lingkungan.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Narkoba

Narkoba atau dengan istilah lain adalah NAPZA singkatan dari narkotika,

psikotropika dan zat adiktif lainnya. Kesemuanya mengacu pada sekelompok zat

yang umumnya mempunyai resiko, karena tergolong berbahaya bagi penggunaan

tubuh dan menyebabkan kecanduan (indikasi). Narkoba atau NAPZA merupakan

bahan zat kimia yang berbahaya yang apabila masuk ke dalam tubuh akan

mempengaruhi tubuh, terutama susunan syaraf pusat/otak. Penyalahgunaan akan

menyebabkan gangguan fisik dan jiwa serta fungsi sosial.

Narkoba atau yang dapat disebut sebagai narkotika adalah zat atau obat baik

yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang efek sampingnya

menimbulkan penurunan kesadaran, kebutaan, halusinasi serta daya rangsang

(bnn.go.id). Narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa

digunakan untuk membius atau menurunkan kesadaran pasien yang hendak di

operasi atau juga bisa dugunakan untuk obat-obatan dalam penyakit tertentu

(Wikipedia.org).

2.2 Jenis-Jenis Narkoba

Ada beberapa jenis-jenis narkoba yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan di atas, sebagaimana berikut ini :

1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintesis

maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan

kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri

3
dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan dalam golongan-

golongan tertentu. Golongan I, meliputi : tanaman papaver somniverum,

opium, tanaman koka-daun koka-kokain mentah-kokaina, heroin-

morphine, ganja. Golongan II, meliputi : Alfesetilmetadol, Benzetidin,

Betametadol. Golongan III, meliputi : Asetihidroteina, Dokstroprosifem,

Dihidro-kodenia.

2. Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan

narkotika yang berkhasiat psikotropika melalui pengaruh selektif pada

susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas

mental dan perilaku. Golongan I, meliputi : MDMA (Ectasy), N-etil MDA,

MMDA yang terdapat kandungan ectasy. Golongan II, yang meliputi :

Amfetamina (Sabu-sabu), Deksamfetamina, Fenetilena. Golongan III,

meliputi : Amobarbital, Buprenorfina, Butalbital. Golongan IV, meliputi :

Diazepam (Nipam/BK/Magadon), Nitrazepam.

3. Minuman keras adalah minuman beralkohol tetapi bukan obat, yang

terbagi dalam tiga golongan. Golongan A berkadar alkohol 1-5%,

Golongan B berkadar alkohol 5- 20 %, Golongan C berkada alkohol 20-

50 %.

2.3 Bahaya Narkoba

Bahaya narkoba adalah tidak hanya berpengaruh pada fisik saja tetapi bisa

mengganggu mental atau jiwa pecandu narkoba tersebut, oleh karena itulah bahaya

narkoba tidak hanya merugikan masalah fisik saja tetapi akan mengalami gangguan

mental dan kejiwaan. Bahaya narkoba dapat mempengaruhi susunan syaraf,

4
mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena mempengaruhi sususnan

syaraf.

1. Bahaya Narkoba terhadap Fisik

a. Gangguan pada sistem syaraf.

b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

c. Gangguan pada kulit.

d. Gangguan pada paru-paru.

e. Sering sakit kepala, dan muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati,

dan insomnia.

f. Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan

antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi,

dan amenorhoe (tidak haid).

g. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian

jarum suntik secara bergantian, resikonya adalah tertular penyakit

seperti hepatitis B, C dan HIV.

h. Bahaya narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu

konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.

2. Bahaya Narkoba terhadap Psikologi

a. Kerja lamban dan ceroboh, sering tegang dan gelisah.

b. Hilang rasa percaya diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.

c. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku brutal.

d. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.

e. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

5
3. Bahaya Narkoba terhadap kehidupan sosial

a. Gangguan mental.

b. Anti sosial dan asusila.

c. Dikucilkan oleh lingkungan.

d. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.

e. Pendidikan menjadi terganggu dan masa depan suram.

3.4 Pencegahan Narkoba

Pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat dikelompokkan menjadi 5

bagian, yaitu pencegahan primer, sekunder, tersier, pencegahan melalui kegiatan

alternatif dan pencegahan berbasis masyarakat:

1. Pencegahan primer, ditujukan kepada para remaja/pemuda yang belum

menyalahgunakan narkoba dan semua sektor masyarakat yang berpotensi

membantu para remaja mencegah penyalahgunaan narkoba, seperti

organisasi pemuda, orang tua, tokoh masyarakat, para guru, pemerintah

(daerah) setempat dan masyarakat. Pencegahan dilakukan dengan cara

memberikan penyuluhan atau penerangan dan pengetahuan kepada mereka

agar mengetahui dan tergugah untuk berperan aktif dalam kegiatan

pencegahan. Kegiatan penyuluhan dapat dilakukan melalui tatap muka

(ceramah, diskusi, dan seminar), melalui media cetak (brosur, buletin,

poster, stiker, surat kabar dan Iain-lain), maupun dengan mengintegrasikan

informasi tentang bahaya narkoba ke dalam penyuluhan dan bimbingan

sosial, agama, moral dan hukum, olah raga, kesenian, kerajinan tangan,

hobi, dan lain-lain.

6
2. Pencegahan sekunder, ditujukan kepada para remaja/pemuda yang sudah

mulai coba-coba menggunakan narkoba baik disekolah atau di luar sekolah

serta sektor-sektor masyarakat yang dapat membantu remaja/pemuda untuk

berhenti menyalahgunakan narkoba, seperti orang tua, tokoh masyarakat,

pemerintah (daerah), organisasi masyarakat. Pencegahan sekunder berguna

untuk mencegah meluasnya penyalahgunaan narkoba, menyelamatkan dan

memperkuat ketahanan individu remaja dan keluarga yang mulai terkena

penyalahgunaan narkoba supaya tidak terkena pengaruh lebih lanjut.

Pelaksanaan pencegahan dalam bentuk penyuluhan dengan teknik ceramah,

sarasehan dan diskusi. Melalui bimbingan sosial dengan kunjungan ke

rumah, diskusi kelompok dan konseling, pelayanan konseling baik

perorangan atau keluarga yang bermasalah dengan narkoba.

3. Pencegahan tersier, ditujukan bagi mereka bekas korban penyalahgunaan

narkoba. Tujuannya untuk mencegah jangan sampai para mantan korban

narkoba kambuh atau relaps dan terjerumus kembali ke dalam

penyalahgunaan narkoba. Kegiatan pencegahan dapat dilakukan dalam

bentuk bimbingan sosial dan konseling terhadap mantan koban dan

keluarganya, penciptaan lingkungan sosial dan pengawasan sosial yang

menguntungkan mereka mencapai kesembuhan yang maksimal. Kegiatan

lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengembangan minat, bakat

dan ketrampilan bekerja dan berusaha, membantu pelayanan penempatan

kerja dan bantuan modal kerja/usaha.

7
4. Pencegahan dengan kegiatan alternatif dapat dilakukan melalui olah raga,

kesenian, keagamaan, dan bakti sosial. Atau kegiatan yang melibatkan

peran aktif masyarakat mulai dari tingkat Rukun Tetangga, Rukun Warga,

Kelurahan, sampai Kecamatan.

5. Pencegahan berbasis masyarakat. Prinsip pencegahan ini adalah masyarakat

mengetahui dan dapat mengatasi masalahnya, masyarakat terpanggil untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dikembangkan oleh mereka sendiri

melalui kerja sama dengan kelompok-kelompok.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Faktor-Faktor Penyebab Generasi Muda Memakai Narkoba

Remaja-remaja yang menggunakan obat-obatan terlarang banyak

disebabkan oleh pengaruh buruk lingkungan dan faktor individu. Faktor-faktor

tersebut sebagai berikut :

1. Faktor individu

Kebanyakan penyalahgunaan narkoba dimulai atau terdapat pada masa

remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologis, psikologi

maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk

menyalahgunakan narkoba. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu

mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.

2. Faktor lingkungan

a. Komunikasi orang tua-anak kurang baik.

b. Hubungan dalam keluarga kurang harmonis/disfungsi dalam keluarga

Orang tua bercerai, berselingkuh atau kawin lagi.

c. Orang tua terlalu sibuk atau tidak acuh Orang tua otoriter atau serba

melarang.

d. Orang tua yang serba membolehkan (permisif).

3. Lingkungan sekolah

a. Sekolah yang kurang disiplin.

b. Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan dan penjual narkoba.

9
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk

mengembangkan diri secara kreatif dan positif.

d. Adanya murid pengguna narkoba

4. Lingkungan pergaulan

a. Berteman dengan pengguna narkoba.

b. Tekanan atau ancaman teman kelompok atau pengedar narkoba

5. Lingkungan masyarakat/sosial Lemahnya penegakan hukum

a. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

3.2 Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi

muda dewasa ini kian meningkat maraknya penyimpangan perilaku generasi muda

tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari.

Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa,

semakin hari semakin rapuh digrogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga

pemuda tersebut tidak bisa berfikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang

tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Ketergantungan obat dapat

diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-

obatan terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila tidak

melakukannya dia akan merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan

tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh.

3.3 Bahaya Bagi Pelajar Pemakai Narkoba

Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia 11 smpai 24 Tahun.

Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Awalnya mencoba lalu

10
mengalami ketergantungan. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap

anak atau remaja adalah sebagai berikut :

1. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian.

2. Sering membolos, menurutnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran.

3. Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah.

4. Sering menguap, mengantuk dan malas tidak mempedulikan kesehatan diri

suka mencuri untuk membeli narkoba

3.4 Upaya Penanggulangan Penyebaran Narkoba di Kalangan Pelajar

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah

menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak terutama orang

tua, guru dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman

narkoba terhadap anak-anak kita. Upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah

melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan

tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.

Pendampingan orang tua itu pun sangat penting dengan memberikan kasih sayang

dan perhatian.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak

dan masa dewasa. Pada masa ini, kebanyakan kalangan muda cenderung mengikuti

apa yang teman-teman mereka lakukan dan tingkat keingintahuan yang tinggi untuk

mencoba-coba atau mengikuti ftrend/gaya hidup. Hal tersebut berpotensi merusak

otak secara permanen yang tidak bisa dikembalikan secara normal dan

mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, sehingga mereka rentan untuk

melakukan hal-hal beresiko seperti seks bebas. Sesuai dengan data yang ada

menunjukkan jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia

remaja/muda.

Untuk mendorong generasi muda agar lebih cerdas dalam mengambil

keputusan untuk bertindak, maka seluruh pihak seperti orang tua, guru, masyarakat

harus berperan aktif dalam mewaspadai penyalahgunaan narkotika di lingkungan

anak muda. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Pelibatan keluarga.

Sikap orang tua di dalam keluarga menjadi peran penting untuk memberikan

keyakinan tentang penggunaan narkoba, dengan memperbaiki pola parenting

dalam rangka menciptakan komunikasi yang lebih intens dan penuh tanggung

jawab agar fungsi-fungsi keluarga terpenuhi sehingga generasi muda dapat merasa

nyaman, aman dan bahagia bersama keluarga tanpa mencari kebahagiaan diluar

rumah yang tidak diketahui baik buruknya.

12
2. Kegiatan yang positif.

Menggunakan waktu luang untuk bersantai bersama keluarga, belajar rutin

di rumah/kursus, berolahraga dilingkungan atau ikut serta dalam kegiatan

organisasi yang memberikan pengaruh positif baik.

3. Kampanye anti narkoba.

Melalui kegiatan ini maka, pihak yang berwenang dalam penanggulangan

narkoba, seperti BNN RI harus lebih massif dalam menjelaskan pesan anti narkoba

melalui social media berupa poster/video. Di samping itu, kampanye anti narkoba

dapat dilakukan melalui seminar ke sekolah-sekolah agar pelajar semakin paham

tentang bahaya narkoba.

4.2 Saran

1. Bagi para orang tua alangkah baiknya untuk lebih sering mengawasi

pergaulan anaknya, memberi perhatian lebih, serta lebih mendidik, memberi

informasi kepada anaknya agar terhindar dari bahaya narkoba.

2. Bagi pemerintah diharapkan sering untuk mengadakan kegiatan sosialisasi

berupa webinar tentang narkoba ke sekolah-sekolah, dan juga memberikan

hukuman yang setimpal dan dapat memberi efek jera kepada pengguna atau

pengedar narkotika.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Jurnal :
Hadiyanto, Ide Prima., & Nugroho, Yudistira. (2023). Bahaya Narkoba Bagi
Generasi Muda Dan Ancaman Pidananya. Prosiding Seminar Nasional
UNARS. 2(1).
Heriani, Istiana. (2014). Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Secara
Komprehensif. Jurnal AI’AdI. VoIume VI Nomor 11.
Nurjanah, Listia. (2021). Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda. Prosiding National
Conference for Community Service Project (NaCosPro). Volume 3 Nomor
1.
Rospita Adelina Siregar. (2019). Ancaman Narkoba Bagi Generasi Muda Dan
Upaya Pencegahan Serta Penanggulangannya. Jurnal Comunita Servizio.
Volume 1, Nomor 2.

Sumber Skripsi :
Fili, Ahmad Ilham. (2020). Strategi Pencegahan Narkoba Pada Remaja Berbasis
Karang Taruna Kelurahan Petukangan Utara Kecamatan Pesanggarahan
Jakarta Selatan DKI Jakarta. Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah.
Mallisa, Norma Payung. (2017). Bahaya Narkoba Terhadap Kehidupan Sosial
Keberagamaan Remaja (Studi Kasus Di Antang Raya (Kelurahan Antang
Kecamatan Manggala Kota Makassar). Skripsi: UIN Alauddin Makassar.

Anda mungkin juga menyukai