Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN NARKOBA DAN PSIKOTROPIKA


DENGAN OLAHRAGA
Dosen pengampu: Kurnia Taufik,S.Pd,.M.Or

Disusun Oleh:
Diman Ardiyansyah (23271009)
Muhammad Miftah Udin (23271019)
Asahi Alwi Ahmad (23271039)
Syahid Ahmat Pathir (23271029)

PRODI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah
dengan berjudul ‘Memaksimalkan Pengolahan Limbah Anorganik untuk Mengurangi
Produksi Limbah di Masyarakat’ dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir semester 2 kelas XII dari Bapak
Muhammad Azis pada bidang studi biologi. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang pengolahan limbah anorganik guna
mengurangi produksi limbah di masyarakat.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Muhammad Azis selaku guru
mata pelajaran biologi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Mataram,16 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG ........................................................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG ..............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH .........................................................................................
C. TUJUAN ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................................
1. PENGERTIAN NARKOBA DAN PSIKOTROPIKA..........................................
2. JENIS-JENIS NARKOBA DAN PSIKOTROPIKA.............................................
3. FAKTOR ATAU SEBAB DAN AKIBAT PENGGUNAAN
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN PSIKOTROPIKA ..................................
4. CARA PENGOPBATAN DAN PENCEGAHANNYA DENGAN
OLAHRAGA..................................................................................................................
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................................
1. KESIMPULAN ........................................................................................................
2. SARAN .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
narkoba, istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan
Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza mengacu pada sekelompok zat
yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.

Narkotika, psikotropika dan zat adjektif lainya (NAPZA) yang biasa disebut
Narkoba merupakan jenis obat atau zat yang diperlukan didalam dunia pengobatan.
Akan tetapi bila dipergunakan tanpa pembatasan dan pegawasan yang saksama dapat
menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa
pemakainya. Penyalahgunaan narkoba pada tahun-tahun terakhir dirasakan
mengalami peningkatan drastis, dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di
media cetak maupun media elektronik yang hampir setiap hari memberitakan tentang
penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat keamanan.

Meningkatnya jumlah penyalahgunaan narkoba dari tahun ke tahun tentunya


tidak bisa dianggap masalah yang ringan, tetapi perlu dianggap serius agar
penanggulangannya juga bisa dilakukan secara serius. Secara umum diakui bahwa
permasalahan penyalahgunaan narkoba di Indonesia sangat kompleks, baik dilihat
dari penyebab maupun penangananya, bila dilihat penyebab terjadinya
penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi
satu sama lain. Faktor tersebut antara lain: Faktor geografis Indonesia, faktor
ekonomi, faktor kemudahan memproleh obat, dan faktor keluarga dan masyarakat,
faktor kepribadian serta fisik individu yang menyalahgunakannya.

B. Rumusan Masalah
1. apa yang dimaksud narkoba dan psikotropika?
2. Apa saja jenis-jenis narkoba dan psikotropika?
3. Bagaimanakah faktor atau sebab dan akibat penggunaan penyalahgunaan
narkoba dan psikotropika?
4. Bagaimanah cara pengobatan dan pencegahanannya dengan olahraga?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan narkoba dan psikotropika
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis narkoba dan psikotropika
3. Untuk mengetahui bagaimana faktor atau sebab dan akibat penggunaan
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika
4. Mengetahui cara pengopbatan dan pencegahannya dengan olahraga
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Narkoba Dan psikotropika
Secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa Inggris narcose
atau narcosis yang berarti menidurkan dan pembiusan. Narkotika berasal dari bahasa
Yunani yaitu narke atau narkam yang berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-
apa. Narkotika berasal dari perkataan narcotic yang artinya sesuatu yang dapat
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan efek stupor (bengong), bahan-
bahan pembius dan obat bius.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengistilahkan narkoba atau narkotika adalah
obat yang dapat menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa
mengantuk atau merangsang.
Menurut istilah kedokteran, narkotika adalah obat yang dapat menghilangkan
terutama rasa sakit dan nyeri yang berasal dari daerah viresal atau alat-alat rongga
dada dan rongga perut, juga dapat menimbulkan efek stupor atau bengong yang lama
dalam keadaan yang masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan.
Sehingga dapat disimpulkan, Narkotika adalah obat atau zat yang dapat menenangkan
syaraf, mengakibatkan ketidaksadaran, atau pembiusan, menghilangkan rasa nyeri dan
sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau merangsang, dapat menimbulkan efek
stupor, serta dapat menimbulkan adiksi atau kecanduan, dan yang ditetapkan oleh
Menteri kesehatan sebagai Narkotika.(Mardani, 2008 : 18).

Psikotropika adalah zat atau obat yang menurunkan fungsi otak serta
merangsang sistem syaraf pusat menimbulkan reaksi halusinasi, ilusi, gangguan cara
berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan rasa kecanduan pada
pemakainya. Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan
timbulnya halusinasi,ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan
dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi bagi para
pemakainya.Pemakaian psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan
pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk. Dapat
menimbulkan ketergantungan secara terus-menerus apabila penggunaannya
berlebihan dengan takaran yang besar. Dari hal tersebut dapat mengakibatkan
gangguan fisik dan psikologis yang terjadi karena adanya gangguan syaraf dan organ-
organ tubuh seperti jantung,ginjal, dan paru-paru. Akibat buruk dari penggunaan
psikotropika ini yaitu menimbulkan kematian.

2. Jenis-jenis Narkoba dan Psikotropika


1) Jenis-jenis Narkoba
a. Golongan I
Narkotika yang hanya dapat di gunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak di gunakan dalam
terapi,serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contohnya adalah:
 Heroin
Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah
mengalami proses kimiawi. Pada mulanya heroin ini digunakan
untuk pengobatan ketergantungan morfin, tetapi kemudian
terbukti bahwa kecanduan heroin justru lebih hebat. Morfin
atau heroin disebut juga putaw. Bentuknya seperti serbuk putih
tidak berbau.
 Kokain
Efek dari penggunaan kokain dapat menyebabkan
paranoid, halusinasi serta berkurang rasa percaya diri.
Pemakaian obat ini akan merusak saraf di otak. Selain
memperburuk sistem pernafasan, penggunaan yang berlebihan
sangat membahayakan dan bisa membawa kematian. Kokain
yang turunannya putaw sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia.
 Ganja
Ganja yang dikenal juga dengan nama cannabis sativa
pada mulanya banyak digunakan sebagai obat relaksan untuk
mengatasi intoksikasi (keracunan ringan). Bahan yang
digunakan dapat berupa daun, batang dan biji, namun kemudian
disalahgunakan pemakaiannya.
Ganja dapat membuat ketagihan secara mental dan berfikir
menjadi lamban dan pecandunya nampak bodoh karena zat
tersebut dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan serta
kemampuan berfikir menjadi menurun.
b. Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contohnya adalah :
 Morfin
Morfin merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil
pencampuran getah poppy (papaver sormary ferum) dengan
bahan kimia lain, sifatnya jadi semi sintetik. Morfin merupakan
zat aktif dari opium. Di dalam dunia kedokteran, zat ini
digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada waktu
dilakukannya pembedahan atau operasi. Ketika pecah perang
saudara di Amerika Serikat pada tahun 1856, zat ini digunakan
untuk serdadu yang luka, yang mengurangi rasa sakit. Akan
tetapi efeknya yang negatif maka penggunanya diganti dengan
obat-obatan sintetik lainnya.
c. Golongan III
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya
adalah :
 Kodein
Kodein adalah sejenis obat yang digunakan untuk
mengobati nyeri sedang hingga berat. Efek sampingnya dapat
mengecam jiwa, seperti halnya senyawa opiat lainnya adalah
depresi saluran pernapasan.
2) Jenis-jenis Psikotropika
a. Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contohnya adalah :
 Ekstasi
Dari sekian banyak jenis narkoba yang beredar maka
ekstasi mungil inilah yang paling banyak di produksi di dalam
negeri. Selain dari bahan bakunya mudah di dapat harga
jualnya pun bervariasi mulai dari harga golongan “high class
eksekutif” selebritis, diatas Rp.100.000 hingga harga banting di
warung kafe Rp. 10.000/butir.
Inex nama lain ekstasi ini masih keturunan kandung
psikotropika banyak di perjual-belikan bagai kacang goreng.
Ekstasi beredar dalam bentuk tablet dan kapsul dengan ukuran
sebesar kancing kerah baju yang berdiri dari berbagai macam
jenis, diantaranya : Adam, Eva, Flash, Dolar, Bonjovi, Mike
Tyson, Playboy, Apple, Angel, White Dove, dan lain-lain.

b. Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam
terapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contohnya adalah :
 Amphetamine
Memiliki nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz.
Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan
dan juga tablet. Cara penggunaan dengan cara dihirup.
Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
c. Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam
terapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contohnya adalah :
 Phenobarbital
Phenobarbatial merupakan antikonvulsan turunan
barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi.
Phenobarbatial menekan korteks sensor, menurunkan aktivitas
motorik, menyebabkan kantuk, efek sedasi, dan hipnotik.
d. Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan
terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contohnya : Diazepam.

3. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika


Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor,
yaitu :
a) Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti
kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan
penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja
yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat
merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini.
Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk
menjadi penyalahguna narkoba.
b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan
seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh
lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak
menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor
diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal
ini harus dipelajari Kasus demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak
selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan
narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga
yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.

4. Pengobatan dan Pencegahanannya Dengan Olahraga


Olahraga dapat mencegah penyalahgunaan narkoba dan menghindarkan generasi
muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Bahkan olahraga juga dapat membantu
seorang pecandu lepas dari pengaruh narkoba sehingga tidak lagi terjerumus kepada
hal-hal negative. Kebanyakan mereka yang terlibat penyalahgunaan narkoba yaitu
generasi muda yang tidak memiliki aktifitas. Tak hanya baik untuk Kesehatan
tubuh,penelitian mengungkapkan bahwa olahraga dapat mengurangi risiko
kambuhnya perilaku adiktif serta mengurangi kecanduan.
Setelah berolahraga biasanya kita mengalami runner’s high. Mengutip dari
WebMD, Kapala Sains untuk American Council pada bidang olahraga menjelaskan
bahwa Runner’s High adalah ungkapan yang digambarkan pelari akan efek positif
psikologi ketika berolahraga dengan ritme tertentu dalam durasi yang lama.
Gambaran dari perasaan euforia Runners high ini juga disertai dengan pandangan
hidup ke arah yang positif, serta memberikan tambahan energi. Jadi, meskipun
olahraga dan narkoba memiliki ef ek yang sama, yaitu membuat rasa kecanduan yang
sama , yaitu membuat rasa bahagia, namun efek yang dihasilkan dari berolahraga jelas
lebih bermanfaat karena memberikan manfaat baik untuk kesehatan tubuh, baik fisik
maupun mental.

Berikut beberapa jenis olahraga yang bisa menjadi referensi beserta


manfaatnya untuk mengurangi dan menjauhkan diri dari narkoba:
1. Olahraga Ruang Ruangan
Menurut Jurnal NBC Tahun 2021, olahraga yang dilakukan di luar ruangan
bisa meningkatkan kadar hormon kebahagiaan atau domapin dalam tubuh. Banyak
ragam olahraga luar ruangan yang bisa dilakukan dan tidak hatus yang berat, jalan
cepat selama 15 menit bisa mambantu untuk melawan kecanduan.
2. Yoga
Yoga merupakan olahraga yang bisa menjadi salah satu solusi melawan
narkoba karena bisa memberikan solusi terhadap masalah mulai dari hal-hal yang
bersifat fisik, mental, sampai kepada hal yang berhubungan dengan spiritual.
Pelaksanaan yoga adalah proses panjang, bertahap, dan berkesinambungan.
Melalui yoga, pengguna narkoba bisa disembuhkan. Sebab, pada umumnya orang
yang sedang “sakau” tidak bisa mengkontrol pikiran dan tubuh. Bahkan
sebetulnya berbagai penyakit bisa disembuhkan dengan yoga. Namun, yang
penting adalah bagaimana menggunakan yoga untuk mencegah agar tidak ada
pecandu baru. Selain itu, yoga bisa membantu manusia menemukan kembali
dirinya. Pasalnya, banyak orang karena kesibukannya justru mengabaikan masalah
penting dalam pikiran dan tubuhnya.
3. Latihan Kekuatan
Latihan Kekuatan baik dengan berat badan sendiri atau dengan beban bisa
memperbaiki siklus tidur yang bermanfaat dalam rehabilitasi pemulihan narkoba
dan menghindarkan stress. Diktutip dari Halodoc, melakukan latihan keuatan
dengan benar dan rutin dapat membantu menjaga fleksibilitas dan keseimbangan
tubuh serta membantu memperbaiki postur tubuh.
4. Olahraga Pemainan
Sepak Bola, Basket, Voli, Bulutangkis dan olahraga permainan lainnya
memberikan lingkungan yang kompetitif dan positif sehingga membantu
pemulihan jangka panjang. Agar Olahraga yang dilakukan memberikan manfaat
yang optimal bagi tubuh, maka frekuensi yang baik dilakukan yakni 3-5 kali
dalam seminggu. Penelitian dari Universitas Buffalo, Amerika Serikat
mengungkapkan, olahraga aktif dan rutin mampu menyembuhkan memori di
bagian otak yang berkaitan dengan kecanduan. Jadi, Aktivitas fisik terbukti dapat
meningkatkan rasa percaya diri serta mengasah pribadi menjadi tangguh dan
mampu menolak godaan narkotika. Bonusnya, kita dapat menjaga suasana hati
menjadi lebih baik dan positif. Cara Ampuh untuk untuk membantu proses
pemulihan dan mencegah kekambuhan akan mengkonsumsi narkoba.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Narkoba adalah bahan atau zat yang dapat memengaruhi kondisi
kejiwaan psikologi seseorang (pikiran, perasaan, dan perilaku) serta dapat
menimbulkan ketergantungan secara fisik dan psikologi. Sedangkan
psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan
Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua
faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri individu seperti
kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas, serta faktor
eksternal yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan
zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan tersebut, saran penulis adalah sebagai berikut:
1. Jangan pernah mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit.
2. Pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
3. Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke
dalam jurang narkoba.
4. Perlu peningkatan kerja sama antar masyarakat dengan aparat untuk
memeberantas peredaran narkoba.
5. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada
penyalahgunaan narkoba.
DAFTAR PUSTAKA
https://bnn.go.id/apa-itu-psikotropika-dan-bahayanya/
Ariwibowo, Ahmad (2011). "Tinjauan Kriminologis Terhadap Penyalahguaan Psikotropika
dan Penanggulangannya di Kalangan Remaja di Jambi" (PDF). Jurnal Law Reform. 6
(2): 46.
https://kepri.bnn.go.id/cegah-narkoba-berolahraga/#:~:text=Tahukah%20kamu%20jika
%20olahraga%20bisa,terjerumus%20kepada%20hal%2Dhal%20negatif
Tanjung, Ain.2004.Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu Pemasyarakatan
Anti Narkoba
Wikipedia. 2010. “Narkoba” (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba. diakses tanggal
24 April 2016)
BNK Samarinda. 2007. “Faktor dan Akibat NArkoba” (online)
(http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba. diakses tanggal 24
April 2016)

Anda mungkin juga menyukai