Guru Pembimbing :
Disusun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang “ NAPZA”. Guna memenuhi tugas
Biologi.
Makalah tentang NAPZA ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan dari kajian yang bersumber dari beberapa blog di internet memudahkan saya
dalam proses pembuatan makalah ini. Namun, tidak lepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi
lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik yang sifatnya membangun
sehingga kami dapat memperbaiki makalah tentang NAPZA ini.
Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah tentang NAPZA ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehinga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................................5
D. Manfaat.........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Penggolongan Narkotika...............................................................................................................6
B. Penggolongan Psikotropika...........................................................................................................6
C. Penggolongan Zat Adiktif Lainnya...............................................................................................7
D. Jenis NAPZA yang sering disalahgunakan dalam masyarakat......................................................8
E. Faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi NAPZA..........................................................9
F. Ciri ciri remaja yang kemungkinan besar adalah pengguna NAPZA:..........................................10
G. Gejala Klinis Pengguna NAPZA................................................................................................10
H. Dampak Pengaruh Penyalagunaan NAPZA................................................................................11
I. Upaya untuk mencegah terjadinya penyalagunaan NAPZA:........................................................12
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSAKA............................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maraknya penggunaan tidak hanya di kota kota besar saja, tapi sudah sampai
ke kota kota kecil di seluruh wilayah Republik Indonesia, mulai dari tingkat ekonomi
menengah ke bawah sampai tingkat ekonomi atas. Dari data yang ada,
penyalahgunaan NAPZA paling banyak berumur antara 15-24 tahun. Tampaknya
generasi muda adalah sasaran strategis perdagangan gelap NAPZA. Oleh karena itu,
kita semua perlu mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman
kelangsungan pembinaan generasi muda. Sektor kesehatan memegang peranan
penting dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
1) Mengetahui zat zat serta bahan kimia yang tergolong ke dalam jenis NAPZA
sehingga dapat membedakan zat satu dengan zat lainnya.
2) Mengetahui faktor faktor yang menyebabkan seseorang menggunakan serta
menyalahgunakan NAPZA itu sendiri.
3) Mengetahui dampak penggunaan NAPZA yang disalahgunakan sehingga
mereka takut untuk terlibat dengannya.
D. Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ) adalah bahan/zat/obat yang bila
masuk ke dalam tubuh manusia akan memengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf pusat,
sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya. Selain
itu, penggunaan NAPZA dapat merusak fungsi sosial karena terjadi kebiasaan, ketagihan, dan
ketergantungan.
A. Penggolongan Narkotika
B. Penggolongan Psikotropika
6
1) Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi.
2) Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Dapat
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Amphetamine.
3) Golongan III: Psikotropika ini dapat digunakan dalam pengobatan dan terapi.
Selain itu, juga digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan berpotensi
sedang menyebabkan ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.
4) Golongan VI : Psikotropika golongan IV, berguna untuk pengobatan dan
dipakai sangat luas untuk terapi, juga ilmu pengetahuan karena berpotensi
ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam.
Yang dimaksud dengan Zat Adiktif lainnya yaitu bahan/zat yang berpengaruh
psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
7
alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih
berbahaya.
1) Opioda: Nama lainnya adalah Putauw, black heroin, brown sugar. Heroin
murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih
keabuan. Dihasilkan dari getah Opium. Putauw kekuatannya 10x melebihi
Morfin. Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan
rasa ingin menyendiri dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan rasa
percaya diri untuk bersosialisasi. Lalu, si pemakai akan membentuk dunianya
sendiri, mereka merasa lingkungannya adalah musuh.
2) Kokain: Kokain berupa kristal putih mudah larut dan terasa pahit. Nama
kokain dalam kalangan pengguna: koka, coke, snow, happy dust, chalie,
srepet. Penggunaannya dengan cara dihirup dengan memakai pipet atau
dibakar bersama tembakau. Pemakaian dengan cara dihirup dapat
mengakibatkan kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
3) Ganja: Nama jalanan dari ganja adalah Kanabis, Cimeng, Gelek, Hasish,
Grass, Bhang, dan Marijuana. Cara mengkonsumsinya dihisap dan dipadatkan
dengan rokok. Efeknya antara lain: pemakainya menjadi merasa lebih santai,
8
rasa gembira berlebihan (Euphoria), sering berfantasi atau menghayal, selera
makan tinggi, sensitive, dsb.
4) Amphetamine: Nama lain Amphetamine,yaitu Seed, Meth, Crystal, Whiz.
Bentuknya beragam, ada yang berbentuk bubuk putih, keabuan, serta tablet.
Cara meminumnya dengan dihirup, kecuali tablet ditelan dengan air. Jenis
Amphetamine lain, yakni Shabu dikonsumsi dengan dibakar di alumunium
foil, asapnya dihisap dengan menggunakan botol yang dirancang
khusus(Boong)
5) LSD (Lysergic Acid): Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama lain:
acid, trips, tabs. LSD dapat didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak
kecil sebesa ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar.
6) Sedatif-Hipnotik (Benzodiazipen): Termasuk golongan Obat penenang dan
Obat tidur. Zat ini juga sering disebut dengan BK, Dum, lexo, MG, Rohyp.
Diminum dengan cara ditelan dengan air, disuntikkan, atau dimasukkan lewat
anus. Dalam dunia kesehatan,digunakan sebagai pengobatan medis pada
pasien yang mengalami kejang, cemas, stress, dan sebagai obat tidur.
7) Solvent/Inhalasi: Yaitu uap gas yang dihirup. Contoh: Aerosol, Lem, Isi korek
api gas, cairan utnuk dry cleaning, dan golongan kurang mampu. Solvent ini
biasanya digunakan oleh anak di bawah umur, atau masyarakat golongan
bawah karena mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
8) Alkohol: Merupakan zat Psikoaktif yang diperoleh dari fermentasi madu, gula,
sari buah, dan umbi umbian yang menghasilkan kadar alkohol tidak lebih dari
15%. Setelah itu, dilakukan proses penyulingan sehingga menghasilkan kadar
alkohol yang lebih tinggi, bahkan mencapai 100%. Efek yang ditimbulkan:
Euphoria bahkan penurunan kesadaran.
1) Cenderung memberontak.
2) Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya depresi dan cemas.
3) Perilakunya sering menyimpang dari norma yang ada.
4) Kurang percaya diri.
5) Mudah kecewa, agresif, dan destruktif.
6) Murung, pemalu, pendiam.
7) Mudah merasa bosan dan jenuh.
8) Keinginan untuk bersenang senang terlalu berlebihan.
9) Putus sekolah.
10) Kurang menghayati iman dan kepercayaan .
11) Identitas diri tidak jelas.
12) Kemampuan berkomunikasi rendah.
Ciri ciri diatas memang tidak selalu menjadi bukti akurat seseorang menjadi
pelaku penyalahgunaan NAPZA. Akan tetapi, dengan banyaknya perilaku remaja
yang mirip dengan ciri ciri diatas, maka besar kemungkinan seseorang menjadi
pemakai NAPZA.
1) Perubahan Fisik: Jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak
acuh), mudah mengantuk, agresif, sensitif. Apabila pemakaian NAPZA sudah
berlebihan atau overdosis, maka gejala yang akan ditimbulkan adalah nafas
sesak, denyut jantung berlebihan (berdebar debar), sering menguap, nadi
lambat, diare, malas mandi, kejang, serta kesadaran menurun.
2) Perubahan sikap dan perilaku: Prestasi di sekolah menurun, sering membolos,
pemalas, kurang bertanggung jawab, sering begadang, susah bangun pada pagi
10
hari, sering pulang malam tanpa ijin, kerap mengurung diri, menghindari
anggota keluarga yang lain, mempunyai kebiasaan berbohong, sering mencuri
terlibat kekerasan sehingga berurusan dengan polisi, pemarah, kasar,
emosional, dan tertutup,serta penuh rahasia.
1) Otak dan susunan saraf pusat: Gangguan daya ingat, gangguan perhatian dan
konsentrasi, gangguan bertindak rasional, gangguan persepsi yang
mengakibatkan halusinasi, kehilangan motivasi, dan sulit membedakan yang
hal baik dan buruk.
2) Saluran napas: dapat terjadi radang paru, pembengkakan paru paru serta
infeksi lain karena pemakaian NAPZA yang berlebihan dengan cara dihirup.
3) Jantung: Peradangan otot jantung dan penyempitan pembuluh darah.
4) Hati: Dapat terinfeksi B dan C yang menular melalui hubungan seksual serta
jarum suntik.
5) Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS.
6) Di lingkungan keluarga: Suasana nyaman dan tenteram dalam keluarga
terganggu, orang tua resah, perilaku menyimpang, sering terjadi pertengkaran
dan mudah tersinggung.
7) Di lingkungan sekolah: merusak disiplin dan motivasi belajar, meningkatnya
tindak kenakalan, bolos sekolah, mempengaruhi sesama pelajar untuk menjadi
pelaku penyalahgunaan.
8) Di lingkungan Masyarakat: Tercipta pasar gelap antara pengedar dan pemakai,
pengedar/bandar biasanya menggunakan remaja yang telah mengalami
ketergantungan NAPZA untuk mendapatkan lebih banyak korban,
meningkatnya tindak kriminal di masyarakat, melonjaknya angka kematian
akibat OD NAPZA.
11
I. Upaya untuk mencegah terjadinya penyalagunaan NAPZA:
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah ini, bukan hanya menjadi tanggung jawab sekelompok orang saja,
namun menjadi tugas kita semua seluruh lapisan masyarakat. Upaya pencegahan
penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangat baik. Tentunya juga
dibekali dengan pengetahuan tentang penanggulangannya. Peran orang tua, keluarga,
sekolah, dan masyarakat sangatlah besar bagi pencegahan tersebarnya NAPZA.
B. Saran
13
DAFTAR PUSAKA
Hasni H., &, Syukur M. (2019). "Dampak Penyalahgunaan Narkoba pada Remja di
Desa Dongi, Kecamatan Pituriawa, Kabupaten Sidenreng Rappang". Jurnal Sosialisasi: 69–
74. ISSN 2579-5686.
Kholik, S., Mariana, E. R., &, Zainab, Z. (2014). "Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penyalahgunaan Narkoba Pada Klien Rehabilitasi Narkoba di Poli Napza RSJ Sambang
Lihum". Jurnal Skala Kesehatan. 5 (1): 1–8. ISSN 2615-2126.
Nawangsih, P. R. S., &, Sari, P. R. (2016). "Stres pada mantan pengguna narkoba
yang menjalani rehabilitasi" (PDF). Jurnal psikologi undip. 15 (2): 99–107. ISSN 2302-1098.
Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-03-05. Diakses tanggal 2021-01-07.
14