DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
PEKANBARU
2018
KATA PENGANTAR
Penulis ucapkan Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul Asuhan keperawatan pada pasiendengan penyalahgunaan napza.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu dosen pembimbing
yang telah memberikan bimbingannya dalam menyelesaikan makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyalahgunaan NAPZA merupakan permasalahan sosial yang
telah menjadi perhatian banyak pihak baik pemerintah maupun
masyarakat. Perhatian tersebut kemudian diwujudkan diantaranya dalam
bentuk upaya-upaya pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan lanjut.
Namun demikian, upaya tersebut belum menjangkau masyarakat dan
kelompok penyalahguna NAPZA dalam skala besar. Masalah
penyalahgunaan NAPZA saat ini dapat dipandang dari berbagai sudut,
pertama dipandang sebagai gaya hidup (life-style drugs) terutama di
kalangan remaja sebagai bagian dari penerimaan pergaulan di kalangan
sesamanya; kedua, sebagai pelarian (eskapis) terhadap masalah yang
menghimpit pemakainya; ketiga, sebagai upaya melangsingkan badan
terutama dilakukan oleh wanita. (Irwanto, 1999). Namun umumnya
tindakan penyalahgunaan NAPZA dipandang merupakan pelanggaran
hukum maupun norma-norma agama, oleh karenanya tindakan
penyalahgunaan cenderung tersembunyi dari pandangan umum.
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif)
bukan menjadi masalah baru di negara kita. Melalui The World Program
of Action for Youth on Drug, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
menempatkan penyalahgunaan NAPZA sebagai salah satu dari sepuluh isu
global utama yang berkaitan dengan kehidupan pemuda yang harus
mendapatkan perhatian dengan prioritas tinggi. Hal ini dilatarbelakangi
oleh adanya catatan kriminal dari berbagai negara di dunia bahwa
penggunaan NAPZA dimulai saat usia muda. PBB mencatat bahwa para
pemuda di seluruh negara mengkonsumsi NAPZA dengan frekuensi yang
meninggi dan cara yang lebih berbahaya daripada yang dilakukan oleh
usia lanjut (Purwanto, 2006).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asuhan keperawatan pada Asuhan keperawatan pada pasien
dengan penyalahgunaan napza?
C. Tujuan
1. Umum
Untuk menjelaskan Bagaimana asuhan keperawatan pada Asuhan
keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan napza
2. Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep teori napza
b. Mahasiswa mampu menjelaskan Proses Keperawatan
Penyalahgunaan NAPZA
c. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisa asuhan
keperawatan kasus penyalahgunaan napza
BAB II
PEMBAHASAN
3. Jenis NAPZA
a. Opioida
Opioida dihasilkan dari getah opium poppy yang diolah menjadi
morfin, kemudian dengan proses tetentu dihasilkan putaw, dimana
putau mempunyai kekuatan 10 kali melebihi morfin. Opioid sintetik
mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Opioida
biasanya digunakan dokter sebagai analgetika. Opiate disalahgunakan
dengan cara disuntik atau dihisap dengan nama jajananya
putau.Masalah kesehatan yang timbul akibat penyalahgunaan opiate
dapat berupa jangka pendek maupun jangka panjang, seperti gagal
napas, koma, kematian, trauma dan kecelakaan pada saa mencari zat,
AIDS dan hepatitis.
b. Kokain
Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalah gunakan dan
merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain mempunyai 2 bentuk
yaitu kokain hidroklorid dan fre base. Nama jalanan dari kokain
adalah koka, coke. Biasanya dalm bentuk bubuk putih,
disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk
kokain menjadi beberapa bagian baris lurus diataspermukaan kaca
atau benda dengan permukaan datar, kemudian dihirup dengan
menggunakan penyedot atau gulungan kertas, atau dengan cara
dibakar bersama tembakau dan ada juga dengan melalui suatu proses
menjadi bentuk padat atau dihirup asapnya yang sering disebut
freebasing.
c. Kanabis
Kanabis (ganja) yang dibentuk seperti rokok merupakan
tanaman yang sudah dikeringkan dan dirajang kemudian dilinting
seperti tembakau. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah sindrom
amotivasional, yaitu sekumpulan gejala yang timbul karena
penggunaan ganja dalm waktu lama dan dalam jumlah yang banyak
sehingga mengakibatkan kemampuan dan keterampilan sosial
terhambat, mnghindari persoalan bukan menyelesaikannya, gerak
anggota badan lambat, perhatian terhadap lingkungan sekitar
berkurang sampai tidak bereaksi sama sekali ketika dipanggil, kurang
semangat dalam bersaing, dan kurang memikirkan masa depan.
Perubahan fisik juga terjadi seperti mulut kering, sakit tenggorokan,
peningkaytan denyut jantung, bronchitis, gangguan menstruasi dan
ovulasi, cemas, kesulitan mengambil keputusan, gangguan tidur dan
halusinasi.
d. Amfetamin
Amfetamin terdiri dari 2 jenis yaitu MDMA (methilene dioxy
methamphetamine)/ekstasi dan metamfeamin (sabu-sabu).
Penggunaannya melalui oral dalam bentuk pil, Kristal yang dibakar
dengan menggunakan kertas aluminium foil dan asapnya dihisap atau
dibakar dengan mengguanakn botol kaca yang dirancang khusus atau
Kristal yang dilarutakan disuntikan melalui intravena. Komplikasi
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah meningkatkan denyut
jantung dan pernapasan, detak jantung irregular, penurunan fisik,
demam tinggi gangguan kardiovaskular dan cardiac arrest, psikosis.
e. Lysergic acid (LSD)
Lysergic acis bisa didapatkan berbentuk seperti kertas berukuran
kotak kecil, sebesar seperempat perangko dalm banyak warna dan
gambar, ada juga yang berbentuk pil, kapsul. Cara penggunanya
dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah, dan bereksi stelah 30-
60 menit dan hilang stelah 8-12 jam. Komplikasi kesehatn yang
ditimbulkan adalah tindak kekerasaan, gangguan memori dn ilusi,
kesulitan berbicara, kovulsi, koma, pecah pembuluh darah otak, gagal
pernapasan dan jantung.
f. Sedatif hipnotik (Benzodiazepine)
Sedative (obat penegang), hipnotik (obat tidur) yang
disalahgunakan adalah benzodiazepam. Cara penggunanya adalah
dapat melalui oral intravena atau rectal. Tes darah dan urin dapat
mendeteksi adanya bennzodiazepin dalam tubuh. Komplikasi yang
dapat ditimbulkan adalah skin rashes, letargi gangguan aktivitas fisik
dan mental, penurunan libido, gangguan mestruasi abnormalitas sel
darah.
g. Solvent/inhalansia
Inhalan adalah zat yang berbentuk gas dan dapat masuk kedalam
tubuh melalui system pernapasan. Zat ini yang bisa digunakn dengan
menghirup . biasanya digunakan secara coba-coba oleh anak dibawah
umur golongan kurang mampu seperti anak jalanan. Contoh zat yang
digunakan aerosol, gas korek api, pembersih kuteks, uap bensin.
Komplikasi yang ditimbulkan akibat zat solvent ini adalah gangguan
pada mulut, pencernaan , kebingungan, sakit kepla, kematian akibat
aspiksia, kerusakan otak permanen, gangguan memori, ginjal dan hati,
perdarahan pada hidung.
h. Alcohol
Alcohol diperoleh dari fermentasi madu, gula,sari buah atau
umbi-umbian. Alcohol dapat diserap cepat, oleh saluran pencernaan,
tanpa perlu dicerna lagi. Masalah kesehatan yang timbul adalah
kematian akibat overdosis alcohol atau bercampurnya alcohol dngan
zat lain yang mendepresi sussunan saraf pusat, rusaknya jaringan dan
organ kronis karena efek toksik, kerusakan otak irreversible yang
mengakibatkan kerusakan kognitif, trauma dan kecelakaan. Alcohol
adalah zat yang banyak dikonsumsi orang melalui minuman (bir 2-5%
alcohol, anggur 10-4-% dan vodka 40-50% alcohol.
4. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang ditampilkan akibat intoksikasi dan putus
zat berbeda-beda, tergantung pada jenis zat yang dikonsumsi. Tanda dan
gejala tersebut dapat dilihat secara langsung baik tanda fisik maupun
nonfisik. Tanda tanda nonfisik yang biasa ditampilkan dirumah, meliputi:
a. Membangkang terhadap teguran orang tua
b. Tidak mau memperdulikan peraturan keluarga
c. Mulai melupakan tanggungjawab rutinya dirumah
d. Malas mengurus diri
e. Sering tersinggung dan mudah marah
f. Sering berbohong
g. Bersikap lebih kasar terhadap anggota keluarga
h. Pola tidur berubah: pagi susah dibangunkan malam suka begadang.
i. Menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang.
Tanda tanda non fisik yang bisa tampakkan disekolah, meliputi:
1) Prestasi disekolah tiba tiba menurun mencolok
2) Membolos sekolah tidak displin
3) Perhatian terhadap lingkungan tdak ada
4) Sering kelihatan mengantuk disekolah
5) Sering terlambat masuk kelas setelah jam israhat
6) Mudah tersinggung dan muda marah disekolah
7) Sering berbohong
8) Meninggalkan hobi- hobinya yang dahulu.
9) Sesekali dijumpai dalam keadaan mabuk, bicara pelo dan jalan
sempoyongan.
5. Mekanisme
Mekanisme kerja obat dalam tubuh merupakan suatu keadaan
dimana obat tersebut merangasang susunan saraf pusat untuk bekerja
sesuai dengan karakteristik zat yang digunakan. Zat yang masuk kedalam
tubuh akan mempengaruhi sinyal penghantar syaraf (system
neurotransmitter dalam system syaraf pusat) yang dapat menggangu
fungsi fungsi antara lain, kognitif (pikiran, memori), afektif (alam
perasan) dan psikomoto perilaku (hawari,1991).
6. Bahaya NAPZA
Bahaya penyalahgunaan napza (BNN, 2009) adalah sebgai berikut:
a. Bahaya terhadap diri pemakai
Merubah kepribadian pemakai, merubah perlaku menjadi masa
bodoh, pemurung,pemarah dan melawan terhadap siapapun,
semangat kerja atau semangat belajar menurun, suatu saat bersikap
seperti orang gangguan jiwa
b. Bahaya terhadap keluarga
Tidak segan mencuri uang dan barang keluaraga untuk
membeli napza, tidak sopan dan melawan orang tua,dan
mencemarkan nama baik keluarag
c. Bahaya terhadap lingkungan masyarakat
Berbuat tidak senonoh(mesum) dengan orang lain, mengambil
dan mencuri harta milik tetangga atau orang lain, menganggu
ketertiban umum,
d. Bahaya terhadap bangsa dan Negara
Rusaknya mental dan fisik generasi muda, dipengaruhi pihak
lain untuk menghancurkan Negara.
7. Dampak
Penggunaan napza dalam waktu lama dapat mempengaruhi:
a. Kesehatan
Organ tubuh yang paling banyak dipengaruhi adalah system saraf
pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang, dan organ lain seperti
jantung paru-paru,hati,ginjal dan panca indra.
b. Pendidikan
Missalnya kebiasaan malas,sering bolos, dikeluarkan dari sekolah
c. Pekerjaan
Misal konflik dengan teman kerja, tidak masuk kantor, pemutusan
hubungan kerja (PHK).
d. Ekonomi
Misal kerugian materi yang mengakibatkan kemiskinan.
e. Social dan psikologis
Ketergantungan napza menyebabkan orang tidak lagi dapat berfikir
dan berprilaku normal. Perasaan pikiran dan perilaku dipengaruhi
oleh zat yang dipakainya. Gangguan psikologis yang paling jelas
pengguna tidak bisa mengendalikan diri untuk terus menerus
menggunakn napza.
f. Hukum
Misal terlibat kasus pencurian, perampokan dan pembunuhan.
Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. X
Umur : 30 th
Ruang : Mawar
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : pekanbaru
Pendidikan : SMA
DX Medis : AIDS
2. Keluhan Utama
Saat MRS : Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke
IPWL ( Instansi Pwnwrima Wajib Lapor) satu
RS ditemani keluarga untuk melakukan
konseling terkait penyalahgunaan NAPZA
Saat pengkajian : Klien mengaku menggunakan NAPZA sejak
lulus SMA sekitar 3 tahun yang lalu. Klien
sempat masuk penjara 2 tahun yang lalu
karena tertangkap saat pesta, NAPZA bersama
teman-temannya, klien telah dimasukan ke
pusat rehabilitas oleh keluarga sejak keluar
dari penjara.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke IPWL ( Instansi Pwnwrima Wajib Lapor) satu RS
ditemani keluarga untuk melakukan konseling terkait penyalahgunaan
NAPZA
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pengguna NAPZA
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/ menit
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 36,5˚C
BB klien : 56 dengan IMT 17 mata cekung.
ANALISA DATA
DIAGNOSA 1
DX : Ketidak efektifan koping b/d krisis situasi
DO : - pasien terlihat mudah terpengaruhi oleh teman
- Pasien tampak ingin merubah dirinya
- Mata pasien tampak cekung
DS : - pasien mengaku sudah bertaubat dan tidak ingin menggunakan napza
lagi
- Pasien mengaku sudah menggunakan napza sejak lulus SMA/ sekitar
3 tahun lalu
- Pasien mengaku dipenjara 2 tahun karena pesta narkoba bersama
temannya
INTERVENSI
DX. 1 : ketidak efektifan koping b/d krisis situasi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam
diharapkan koping pasien terpenuhi
KH : 1. Mengidentifikasi pola koping yang tidak efektif
2.adaptasi perubahan hidup
3.menggunakan sisitem dukungan personal
4.menggunakan strategi koping yang efektif
Intervensi :
O ( Obserfasi )
1. Berikan suasana penerimaan
2. Kenali latar belakang budaya atau spiritual pasien
3. Eksplorasi pencapaian pasien sebelumnya
4. Eksplorasi alasan klien mengkritik diri
N (Nursing)
1. Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka
panjang yang tepat
2. Bantu pasien dalam menerima sumber-sumber yang tersedia untuj
tujuan-tujuannya
3. Bantu pasien untuk memecah tujuan yang kompleks menjadi lebih kecil,
dengan langkah yang dapat dikelolah
4. Sediakan pasien pilihan-pilihan yang realistis mengenai aspek perawatan
5. Dukung kemampuan mengatasi situasi dengan cara berangsut-angsur
6. Dukung pasien untuk mengevaluasi perilakunya sendiri
E (Edukasi)
1. Untuk mengatasi keterbatasan dan mengelola kebutuhan gaya hidup
maupun perubahan peran
C (Colaborasi)
1. Mengenalkan pasien kepada seseorang (atau kelompok ) yang telah
berhasil melewati pengalaman yang sama
2. Dukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat
A. Kesimpulan
Penyalahgunaa narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif
(NAPZA) merupakan suatu ancaman yang dapat menghancurkan generasi
muda bangsa. Kasus penyalahgunaan NAPZA di Indonesia semakin
bertambah dari tahun ke tahun dan telah marak dilakukan oleh para remaja.
Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pada
tahun 2012 memperlihatkan suatu fakta mengejutkan yaitu jumlah
penyalahguna NAPZA pada kelompok umur 10-19 tahun sebesar 4,4% atau
sekitar 1 juta orang.
B. Saran
Dengan mempelajari makalah ini semoga kita dapat memahami dan
dapat mengambil hikmah dari makalah ini. Dan apabila kita melakukan
penyuluhan atau melihat dilingkungan ada yang menggunakan napza kita
dapat memberi tahu atau menjelaskan apa dampak dari penggunaan napza
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA