KELAS: X IPS C
-1-
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini tentang "narkoba
dikalangan generasi muda”
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.
Saya berharap semoga makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
M fikri pratama
-2-
DAFTAR ISI
Halaman cover...............................................................................................I
Kata pengantar..............................................................................................II
Daftar isi........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 saran.......................................................................................15
3.2 kesimpulan..............................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
-3-
BAB I
PENDAHULUAN
-4-
Dalam kurun waktu dua dasawarsa terakhir ini indonesia telah menjadi salah
satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran
narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 untuk
jaringan peredaran narkotika di negara-negara asia, indonesia
diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara
komersial bagi sindikat internasional yang beroperasi di negara-negara sedang
berkembang.remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa
kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan bangsa dan negara
1.3 TUJUAN
-5-
BAB II
PEMBAHASAN
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (undang-undang no. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan
menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1undang-undang
tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (undang-
undang no. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-
undang tersebut, tetapi setelah diundangkannya uu no. 35 tahun 2009 tentang
narkotika, maka psikotropika golongan i dan ii dimasukkan ke dalam golongan
narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya
menyangkut psikotropika golongan iii dan iv sesuai undang-undang no. 5/1997.
Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
-6-
Bahan adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis
maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang
dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti:
-7-
2.2 JENIS DAN GOLONGAN NARKOBA
• Golongan I
Golongan narkotika ini hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan
Contoh:heroin,kokain,kokain,opium,ganja,jicing,katinon,ekstasi, dan lebih
dari 65 macam jenis lainnya.
• Golongan II
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan, namun digunakan
sebagai pilihan terakhir. Selain itu, dapat digunakan untuk terapi dan/atau
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. Mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan
Contoh: morfin, petidin, fentanil, metadon
• Golongan III
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan, serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh: kodein, buprenorfin, etilmorfina, nikokodina, polkodina, propiram,
dan ada tiga belas macam termasuk beberapa campuran lainnya.
• Golongan IV
Golongan iv: psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan
Contoh: diazepam, nitrazepam (bk, dum).zat adiktif lainnya
-8-
yang termasuk zat adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar narkotika dan psikotropika, meliputi:minuman alkohol,
mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat,
dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan narkotika atau
psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia.
Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah: lem,
tiner, penghapus cat kuku, bensin.tembakau, pemakaian tembakau yang
mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalamupaya penanggulangan
narkoba di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja,
harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering
menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkoba lain yang berbahaya.
-9-
menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: amphetamine (shabu,
ekstasi), kokain.
c. Golongan halusinogen, adalah jenis narkoba yang dapat menimbulkan
efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali
menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat
terganggu. Contoh: kanabis (ganja).
1. ganja
Jenis-jenis narkotika lain yang sering
disalahgunakan di indonesia ialah
ganja. Dikenal dengan nama lain
kanabis atau marijuana, ganja adalah
narkotika yang berasal dari
tanaman cannabis sativa.
2. sabu
Sabu-sabu tergolong sebagai satu
dari sekian jenis-jenis narkotika yang
paling banyak disalahgunakan di
indonesia.narkotika atau
metamfetamin adalah jenis narkotika
berbentuk seperti kristal berwarna
putih yang memiliki efek stimulan.
3. opium
Opium adalah narkotika yang terbuat
dari getah tumbuhan papaver
somniferum. Narkotika jenis ini dapat
‘diolah’ menjadi morfin dan kodein.
4. Kokain
Jenis-jenis narkotika yang juga tergolong sering disalahgunakan adalah
kokain, yang berasal dari tumbuhan erythroxylum coca.
5. Heroin
6. Morfin, dll
- 10 -
2.3 DAMPAK DAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
DAMPAK FISIK
- 11 -
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis
b, c, dan hiv yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over
dosis bisa menyebabkan kematian
DAMPAK PSIKIS
DAMPAK SOSIAL
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
- 12 -
• Keinginan untuk mencoba, ingin tampil beda, kurang percaya diri, akhirnya
menjadi adiksi (ketergantungan).
• Menggunakan narkoba sebagai gaya hidup (life style)
• Pengaruh lingkungan, pergaulan yang salah, tekanan kelompok sebaya
(peer group), dipaksa, diancam, dijebak akhirnya terjerumus kedalam
penyalahgunaan narkoba.
• Tekanan kerja, tekanan belajar, sehingga mencari cara untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (self endurance) melalui penyalahgunaan
narkoba.
1. Coba-coba
2. Senang-senang
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan
1. Promotif
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi dalam bentuk
dialog interaktif, pelatihan, dan lainnya tentang bahaya narkoba ke instansi,
para tokoh, kalangan, masyarakat dll yang belum mengetahui dan
memakai narkoba. Upaya ini dilakukan dalam upaya meningkatkan
peranan dan kegiatan masyarakat agar menjadi lebih sejahtera secara
nyata sehingga mereka sama sekali tidak akan pernah berpikir untuk
memperoleh kebahagiaan dengan cara menggunakan narkoba.
- 13 -
2. Preventif
Metode ini dilakukan dalam mencegah sebuah hal yang negatif sebelum
terjadi kejadian yang kurang menyenangkan. Adapun yang dilakukan
sebagai berikut:
• Kampanye anti penyalahgunaan narkoba
• Penyuluhan seluk beluk narkoba berbeda dengan kampanye yang
hanya bersifat
• Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya
• Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan upaya
distribusi narkoba di masyarakat.
3. Kuratif
Metode ini adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan, mengurangi, bahkan
mengobati rasa sakit seperti sakau akibat penyalahgunaan narkoba.
Bentuk kegiatan yang yang dilakukan dalam program pengobat ini adalah
secara langsung;
• Penghentian secara langsung;
• Pengobatan gangguan kesehatan akibat dari penghentian dan
pemakaian narkoba (detoksifikasi);
• Pengobatan terhadap kerusakan organ tubuh akibat pemakaian
narkoba;
• Pengobatan terhadap penyakit lain yang dapat masuk bersama
narkoba seperti hiv/aids, hepatitis b/c, sifilis dan lainnya.
4. Rehabilitatif
Program ini disebut juga sebagai upaya pemulihan kesehatan jiwa dan
raga yang ditujukan kepada penderita narkoba yang telah lama menjalani
program kuratif. Tujuannya agar ia tidak memakai dan bisa bebas dari
penyakit yang ikut menggerogotinya karena bekas pemakaian narkoba.
Kerusakan fisik, kerusakan mental dan penyakit bawaan macam hiv/aids
biasanya ikut menghampiri para pemakai narkoba.
5. Represif
Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak para produsen,
bandar, pengedar dan pemakai narkoba secara hukum
- 14 -
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Narkoba adalah hal yang harus dihindari. Penggunaan narkoba dapat
mengakibatkan hilangnya kontrol diri sehingga dapat membahayakan orang
lain dan lingkungan, membahayakan kesehatan bagi si pengguna, dan juga
kehilangan banyak kesempatan untuk memkasimaliasi kerja otak diranah
pendidikan maupun pekerjaan. Oleh karena itu pergaulan harus dijaga agar
jangan sampai terjerumus ke wilayah tersebut. Adapun jika ada pecandu,
sesegera mungkin dilakukan tindakan perawatan sehingga dapat dipuluhkan
dan disembuhkan, bukan malah dijauhi.
3.2 Kesimpulan
Masalah penyalahguanaan narkoba / napza khususnya pada remaja adalah
ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu
bangsa pada umumnya. Pengaruh narkoba sangatlah buruk, baik dari segi
kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan narkobabukanlah menjadi tugas dari
sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya
pencegahan penyalahgunaan narkobayang dilakukan sejak dini sangatlah
baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan
tersebut.
- 15 -
DAFTAR PUSTAKA
- 16 -