Anda di halaman 1dari 15

i

Halaman Depan
Tugas Individu : Topik Isu Global Maupun Nasional Kesehatan
Masyarakat
Nama Dosen : Dr. Erwin Azizi Jayadipraja,DM.,SKM.,M.Kes

MUNCULNYA CORONAVIRUS YANG MERESAHKAN SELURUH DUNIA

Oleh :

SITTI SATRIANI AMIR

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA
WALUYA KENDARI
2020
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas ini..
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Tugas ini masih
jauh dari kesempurnaan oleh karna itu saran-saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu dari penulisan ini sangat
penulis harapkan.
Akhirnya penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu untuk kesempurnaan tugas ini dan semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kendari, 2020
iii

DAFTAR ISI

Halaman Depan ........................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................iii
PEMBAHASAN ISUE................................................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 11
1

PEMBAHASAN ISUE

MUNCULNYA CORONAVIRUS YANG MERESAHKAN SELURUH DUNIA

Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm.


Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah
kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis virus
yang dapat yang dapat menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus 229E,
alphacoronavirus alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63, dan
middle east respiratori syndrome coronavirus (MERS-CoV). Coronavirus
yang menjadi menjadi etiologi COVID-19 termasuk dalam genus
betacoronavirus.

Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertamakali di


laporkan di wuhan, provinsi hubei. Sumber penularan kasus ini belum
diketahui pasti, tetapi kasus pertama di kaitkan dengan pasar ikan di
Wuhan. Tanggal 18 Desember hingga 29 Desember 2019, terdapat lima
pasien yang di rawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 January 2020 kasus ini meningkat
pesat, di tandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai 1
bulan, penyakit, di tandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak
sampai 1 bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai Provinsi lain di
China, Thailand, jepang, dan Korea Selatan.

Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus


peningkatan kasus COVID-19 di China setiap hari dan memuncak diantar
akhir Januari hingga awal Februari 2020. Awalnya kebanyakan laporan
datang dari Hubei dan provinsi di sekitar, kemudia bertambah hingga ke
Provinsi-Provinsi lain dan seluruh China. Tanggal 30 Januari 2uari 2020, telah
terdaftar 7.736 kasus terkonfirmasi COVID-19 dirmasi COVID-19 di China,
dan China, dan 86 kasus lain di lapokasus lain di laporkan dar
berbberbagai negara negara seperti,Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia,
Nepal, Sri Lanka, Kmboja, Jepang, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan,
Filipina, India, Australia, Kanada, Finlandia, Prancis, dan Jerman.
2

Per 30 Maret 2020, terdapat 693.224 kasus dan 33.106 kematian


diseluruh dunia. Eropa dan Amerika Utara telah menjadi pusat pandemi
COVID-19, dengan kasus dan kematian sudah melampaui China. Amerika
Serikat menduduki peringkat pertama dengan kasus COVID-19 terbanyak
dengan penambahan kasus baru sebanyak 19.332 kasus pada tanggal 30

Maret 2020 disusul oleh spanyol dengan 6.549 kasus baru. Italia memiliki
tingkat mortalitas paling tinggi di dunia yaitu 11,3%. Tidak hanya beberpa
negara yang disebutkan di atas yang terkena dampak dari pandemi COVID

-19, tetapi seiring berjalannya waktu pada tanggal 2 Maret 2020 Presiden
Indonesia mengumumkan ada dua orang indonesia positif terjangkit virus
corona.

Gejala coronavirus muncul dalam2-14 hari setelah paparan ditandai


dengan gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan
sesak napas, pada kasus berat menyebabkan peneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal bahkan kematian. Infeksi menyebar dari satu
orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang
sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Orang berusia lanjut dan orang
yang memiliki kondisi medis lebih rentan terhadap paparan COVID-19, hingga
saat ini belum ditemukan obat atau vaksin secara pasti maka yang dapat
dilakukan dalam penanganan koronavirus adalah menekan laju penyebaran
virus, hal ini dapat menurunkan resiko tenaga medis kewalahan
dengan lonjakan pasien.

Dampak viruscorona tidak hanya merugikan sisi kesehatan. Virus


yang bermula dari kota wuhan, tiongkok ini bahkan turut mempengaruhi
perekonomian negara-negara diseluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
3

Ekonomi global dipastikan melambat, menyusul penetapan WHO


yang menyebutkan wabah corona sebagai pandemi yang mempengaruhi
dunia

usaha.

Tahun 2007 hingga 2008 menjadi titik berat dan signifikan dalam
mengarungi perekonomian di dunia. Kita melihat terjadi krisis bahan bakar
minyak hingga krisis pangan yang saat itu melanda ekonomi dunia, kemudian
menyebabkan timbulnya krisis finansial (financial crisis) yang begitu terasa
dan kemungkinan akan terasa dampaknya hingga saat ini. Krisis finansial
tersebut datangnya dari negara bagian Amerika Serikat(AS), yang disebut
sebagai kekuatan ekonomi nomor satu didunia saat ini. Dampaknya
mengakibatkan pengaruh diberbagai aspek, serta mempengaruhi banyak
negara, salah satunya Indonesia. Alan Greenspan, mantan Gubernur Bank
Sentral AS (The Fed) mengatakan bahwa kejadian ini disebut ‘once-in-century’
krisis finansial yang akan dan terus membawa dampak terhadap
perekonomian global. Di sisi lainnya lagi International Monetary Fund (IMF)
juga mengambil kesimpulan bahwa hal ini dapat disebut sebagai ‘largest
financial shock since Great Depression’, yang digambarkan sebagai
dampak krisis yang terjadi begitu signifikan saat itu bahkan boleh jadi terasa
hingga saat ini (Hamid, 2009).

Jika merujuk kejadian krisis keuangan yang terdampak di negara


Amerika Serikat (AS), beberapa pandangan mengutarakan kesimpulan
mengenai beberapa hal yang menyebabkan kejadian krisis ini. Stiglitz,
mantan peraih Nobel Ekonomi 2001, mengutarakan sebuah pandangan
yaitu krisis keuangan yang terjadi di AS diakibatkan oleh kesalahan yang
bersumber dari pengambilan kebijakan ekonomi yang tidak tepat atau
dalam bahasa arsitek dapat disebut sebagai dalam ‘system failure’.
System failureyang dimaksud menurut Stiglitz, telah mulai bermunculan sejak
pergantian Paul Volcker. Kemudian pandangan perlunya mengambil sebuah
kebijakan dalam berbagai situasi dipasar keuangan diutarakan oleh Alan
Greenspan sebagai Chief The Fed. Adapun pengambilan keputusan
4

pada kebijakan lain juga menjadi sebab musabab terjadinya krisis tersebut,
diantaranya dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan yang bermunculan dilantai
Wall Street terlihat cenderung memberikan perlindungan lebih kepada dunia
perbankan AS dalam spekulasi dan kegiatan yang bersifat derifatif pada
produk-produk keuangan, begitupun kebijakan dan kekacauan sebelumnya
terhadap sejumlah skandal misalnya yang telah terjadi dalam contoh
kasus Enron dan Worldcom (Stiglitz, 2009).

kejadian krisis yang lain, yaitu di Indonesia pada kejadian krisis tahun
1997-1998 juga memperlihatkan kita kejadian besar pada kegagalan pasar
yang berakibat buruk bagi perekonomian negara kemudian menuntut
keaktifan pemerintah saat itu untuk mengatasi dampak krisis dengan cara
memberikan situmulus berupa pendanaan yang gunanya tak lain untuk
memberikan efek positif pada perekonomian nasional. Namun, apakah dana
yang dikucurkan untuk membantu pelaku-pelaku ekonomi (umumnya di
fokuskan pada bank yang terjadi kolaps)ini sudah tepat. Dari sini kita dapat
melihat bahwasanya sumber pendanaan tersebut tak lain berasal dari rakyat
yang diserap melalui penarikan pajak dan sumber pendapatan lainnya.
Oleh karena itu kejadian besar pada saat itu menunjukkan bagaimana
kegagalan pasar dalam fondasi yang disebut sebagai kapitalisme sebagai
akibat dari tindakan spekulatif para spekulan pasar harus dibayar oleh rakyat
yang justru tidak pernah menikmati hasil dari sistem ekonomi pasar tersebut
(Hamid, 2009).

Dalam pemikiran ekonomi saat ini ada juga sebuah keyakinan


berlebihan yang terjadi dalam market fundamentalisme kemudian berdampak
pada hilangnya sebagian besar pelaku ekonomi, yaitu para otoritas
keuanganlah yang kerap kali berjasa dan mau tidak mau harus mengambil
tindakan pada setiap terjadinya sebuah krisis. Berkaca pada kasus AS,
sejak 1980, sudah banyak terjadi krisis pada saat itu, diantaranya
krisis perbankan internasional 1982, bangkrutnya Continental Illinois 1984,
serta gagalnya Long-Term Capital Management 1998, dan pada setiap
krisis, otoritas keuanganlah yang khirnya mengucurkan dana untuk
5

menstimulus perekonomian agar bisa bangkit kembali atau setidaknya


memberikan jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan tersebut (Sen,
2009).

Belum selesai membahas efek negatif dan dampak ekonomi kapitalis


di tahun 2020 Indonesia bahkan di dunia dihebohkan dengan muncul virus
jenis baru yang disebut sebagai Virus Corona atau dalam sebutan
ilmiahnya disebut sebagai Covid-19. Virus corona mulai merebak disekitar
wilayah Wuhan dan kini telah menjangkiti lebih dari 100 negara. Sebanyak
lebih dari 100.000 orang di dunia dinyatakan positif terinfeksi virus ganas ini.
Jumlah kasus baru yang dilaporkan di China memang menurun. Namun
lonjakan kasus justru terjadi di Korea Selatan, Italia dan Iran. Semakin
meluasnya wabah corona ke berbagai belahan dunia menjadi ancaman
serius bagi perekonomian global. "Penyebaran COVID-19 yang semakin
meluas akan memperlama periode jatuhnya perekonomian Asia Pasifik.
Australia, Hong Kong, Singapura, Jepang, Korea Selatan dan Thailand
diprediksi terancam terseret ke dalam jurang resesi, menurut S&P. Selain
itu perkiraan pertumbuhan ekonomi China untuk 2020 dari 5,7% diprediksi
turun menjadi 4,8%. Negara yang perekonomiannya akan sangat terkena
imbasnya adalah Hong Kong, Singapura, Thailand dan Vietnam mengingat
sektor pariwisata menyumbang hampir 10% dari Produk Domestik Bruto
(PDB) negara tersebut. "Pelancong dari China berkontribusi besar terhadap
total turis asing di negara tersebut. Masalahnya virus ini pertama kali
menyerang China yang notabene merupakan negara dengan perekonomian
terbesar kedua di dunia dan juga sebagai negara yang menyandang status
"global manufacturing hub". Virus Corona kemudian muncul dan memberikan
begitu banyak pengaruh dalam berbagai sektor. Salah satu sektor yang
terdampak dan begitu terasa adalah sektor ekonomi. Hal ini menjadi
merupakan isu terkini dan oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas
dampak dari virus corona terhadap krisis ekonomi global yang terjadi saat ini.

Dari beberapa referensi yang saya baca viruscorona ini juga


menimbulkan pro dan kontra dengan munculnya teori konspirasi yang
6

menggiring tentang penyebab penyebaran wabah itu. Mulai dari virus


tersebut adalah senjata biologis tiongkok yang bocor, hingga berita
tentang bahwa virus bernama COVID-19 tersebut adalah buah dari usaha
Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan tiongkok. Di tengah ketegangan
tiongkok dan AS karena perang dagang ytang terjadi beberapa tahun
terakhir, tentu menjadi lumrah apabila narasi tersebut dicuatkan. Akan
tetapi, atas dasar ketegangan itu pula berbagai pihak hanya memandang
narasi tersebut hanya teori konspirasi semata.

Menariknya, di tengah usaha Tiongkok dalam memerangi wabah ini, juru


bicara kementrian luar negeri Tiongkok Zhao Lijian di akun twitter
pribadinya kembali membawa narasi serupa bahwa COVID-19 adalah virus
yang di bawah oleh tentara AS ke Kota Wuhan, Tiongkok. Konteksnya
menjadi semakin menarik karena, pada 2011 lalu, sebuah film berjudul
contagion yang bercerita tentang penyebaran virus yang berawal dari
hongkong dan bersumber dari kelelawar juga dirilis di AS.

Apa Dampak Coronavirus Di Seluruh Dunia ? Lockdown Di Berbagai


Negara Wabah Covid-19 semakin menyebar luas ke banyak negara di luar
China. Sekarang ada sekitar 11 negara yang melakukan karantina massal
(lockdown) terhadap kota-kota atau juga secara nasional demi menghambat
penyebaran virus yang sudah menjangkiti hampir 170 ribu orang di seluruh
dunia itu.Sebagaimana dilaporkan Johns Hopkins CSSE, per Senin
(16/3/2020), sudah ada 169.316 orang terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia.
Dengan total kematian sebanyak 6.512 dan pasien sembuh 77.257 orang.
Sementara, dalam hal penyebaran, setidaknya telah ada 146 negara dan
wilayah yang mengkonfirmasi Covid-19 sejauh ini. Berikut adalah negara
yang sudah melakukan lockdown baik terhadap kota maupun negara
secara keseluruhan.

China telah menerapkan lockdown saat mencoba membatasi


penyebaran dari virus yang pertama ditemukan di kota Wuhan, provinsi Hubei,
pada Desember lalu. Lockdown pertama dilakukan negara pada awal
Januari. Lockdown itu diberlakukan pemerintah ke setidaknya 16 kota
7

sekitar provinsi Hubei, termasuk Wuhan. Pada puncaknya, Lockdown China


diberlakukan di setidaknya 20 provinsi dan wilayah, menurut The Wall Street
Journal. Dalam sebuah analisis oleh CNN pada pertengahan Februari lalu,
diketahui bahwa hampir setengah dari populasi China atau sekitar 780 juta
orang, berada di dalam karantina.Beberapa aturan yang diberlakukan saat
masa lockdown besar-besaran itu berlangsung di China di antaranya yaitu
memutus jalur transportasi ke dan dari kota yang dikarantina, dan
menutup banyak tempat umum. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
tindakan pencegahan China telah sukses mencegah banyak kasus baru.

"Tidak ada keraguan bahwa pendekatan berani China terhadap


penyebaran cepat dari patogen pernapasan baru ini telah mengubah arah dari
[virus] yang dengan cepat meningkat dan terus menjadi epidemi yang
mematikan," kata Bruce Aylward, seorang dokter dan ahli epidemiologi
Kanada kepada The New York Times, Februari lalu. Aylward merupakan
salah satu anggota tim yang baru-baruini dikirim ke China oleh WHO untuk
memeriksa upaya penanganan di sana. Sayangnya, pada saat China
melakukan upaya lockdown itu, virus telah menyebar ke luar China

sehingga penyebaran di banyak negara tidak bisa terhindarkan

Italia

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan lockdown pada awal


pekan lalu. Ini setelah Italia melaporkan lonjakan kasus Covid- 19. Sebagai
bagian dari karantina besar-besaran itu, perjalanan dibatasi, banyak sekolah
dan kantor diliburkan, dan larangan pergi ke tempat umum dan acara yang
ramai pengunjung juga diberlakukan. Sekitar 60 juta warga terdampak aturan
itu. Saat ini, Italia menjadi negara dengan jumlah kematian akibat virus corona
tertinggi di dunia di luar China. Per Senin ini, setidaknya ada 24,747 orang
telah terinfeksi dan 1.809 orang meninggal di sana.

Denmark
8

Denmark menjadi negara Eropa kedua yang memberlakukan lockdown


nasional untuk membendung wabah Covid-19. Pemerintah mengumumkan
lockdown di seluruh negeri mulai berlaku pada 14 Maret dan akan
berlangsung setidaknya hingga 13 April."Kami berada di wilayah yang belum
dipetakan. Kami berada di tengah-tengah sesuatu yang belum pernah kami
hadapi sebelumnya," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen
dalam konferensi pers, sebagaimana dilaporkan The Local Denmark.

"Saat ini, saya tahu bahwa tindakan ini secara keseluruhan sangat ekstrem
dan akan dipandang sangat ekstrem, tetapi saya yakin itu sepadan,"
lanjutnya.Denmark melaporkan 1.739 kasus sejauh ini dengan dua
kematian dan satu sembuh.

Irlandia

Irlandia mengumumkan lockdown nasional pada 12 Maret. Pada


Kamis malam, semua sekolah, perguruan tinggi, fasilitas penitipan anak, dan
lembaga budaya resmi ditutup. Pertemuan dalam ruangan yang dihadiri lebih
dari 100 orang juga dilarang digelar. Pertemuan di luar ruangan yang
dihadiri lebih dari 500 orang juga dilarang."Kami belum menyaksikan pandemi
seperti ini dalam hidup kami," kata Perdana Menteri Leo Varadkar dari
Washington, DC, menurut Irish Times."Ini belum pernah terjadi," katanya lagi.
"Bertindak bersama, sebagai suatu bangsa, kita dapat menyelamatkan banyak
nyawa,"Irlandia saat ini melaporkan 129 kasus dan dua kematian.

El Salvador

Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan status Alerta


Naranja (peringatan oranye) pada hari Rabu lalu. Langkah-langkah Alerta
Naranja itu termasuk memberlakukan karantina nasional pada 6,4 juta
warga negara, menutup sekolah selama tiga minggu, dan juga
memberlakukan karantina 30 hari di Salvador bagi mereka yang baru
kembali dari luar negeri.Langkah itu juga melarang orang asing memasuki
negara itu dan melarang pertemuan lebih dari 500 orang digelar, menurut The
Washington Post. Hal itu dilakukan negara itu meski kasus Covid-19 belum
9

dilaporkan sama sekali di sana."Saya tahu ini akan dikritik, tetapi mari kita
menempatkan diri pada posisi Italia. Italia berharap mereka bisa melakukan
ini sebelumnya," kata Nayib Bukele dalam pidato nasional pada hari Rabu.
"Sistem kesehatan kita tidak di level Italia. Tidak juga di level Korea Selatan."

Polandia

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengumumkan


karantina nasional pada Jumat lalu. Itu berarti Polandia melarang orang asing
memasuki negara itu serta menutup semua restoran, bar dan kasino. "Negara
tidak akan meninggalkan (warganya)," kata Morawiecki seperti dilansir The
Daily Mail. "Namun, dalam situasi saat ini kami tidak dapat membiarkan diri
kami membiarkan perbatasan terbuka untuk orang asing."Orang-orang dari
luar negeri yang memasuki negara tersebut akan dikenakan karantina 14 hari
wajib. Polandia saat ini mencatat 125 pasien positif Covid-19 dengan 3
meninggal dan 13 sembuh Seperti Indonesia(Jakarta), Malaysia
(seluruhkota), Brunai Singapura, Hongkong, Yunani, ada beberapa
yang belum diketahui Lockdown minimal dilakukan 2 minggu.

Arab Saudi melarang kunjungan ke Mekkah

Larangan umroh sementara yang diberlakukan Arab Saudi


membuat kunjungan ke Masjidil Haram berkurang drastis. Hal ini
dilakukan untuk mencegah masuknya virus corona (COVID-19) ke Arab
Saudi. Larangan umroh diberlakukan karena adanya Kekhawatiran Arab
Saudi, dimulai saat Iran melaporkan meningkatnya kematian warga karena
corona. Di Timur Tengah, virus ini paling banyak ditemukan di Iran, dengan
kasus mencapai lebih dari 1.500. Larangan ini juga dikaitkan dengan tanda
akhir zaman, dan dibenarkan “sesungguhnya salah satu pertanda hari
kiamat sudah dekat ialah : tidak adanya orang tawaf di mekkah”. Kakbah juga
merupakan kiblat umat islam sekaligus titik penyeimbang, Sehingga Bumi
bisa berputar dan bergerak stabil. Ilmuan barat pernah mengatakan bahwa :
Kakbah merupakan inti dunia “jika inti (Tawaf merupakan salah satu cara
agar bumi terus berputar dan memberikan keseimbangan) tersebut tidak
10

terjadi lagi maka akan terjadi ketidak stabilan di muka bumi”. Hal ini juga
menggemparkan banyak kalangan dan ada beberapa vidio yang tersebar di
internet yang disana tampak sekelompok burung putih berputar-putar
mengelilingi kakbah.

Masyarakat dunia Mengalami kelangkaan gara-gara panic buying Hal ini


ikarenakan masyarakat egara tersebut mengalami kepanikan yang membuat
stock di swalayan dan pusat perbelanjaan lain menjadi kosong. Stock yang
kosong menjadi kosong, barang yang langka ialah seperti masker, tisu,
handsanitizer. Dan menurut article businessinsider-yang mengunjungi
beberapa supermarket di jepang,francis,polandia,dan belanda untuk melihat
item apa saja yang diborong habis oleh masyarakat karena ketakutan atas
virus corona. Di francis orang2 membeli pasta dan ikan kaleng. Di polandia
orang-orang memborong handsenitizer. Di belanda orang-orang membeli
memborong sabun tangan dan sanitizer jell. Kalau di jepang yang terjadi
kelangkaan tisu toilet dan sabun pencuci tangan
11

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, 2019. Kajian Tumbuhan Obat Berdasarkan Kelompok Penyakit


Penting Pada Berbagai Etnis Di Indonesia. IPB. Bogor, 1(12), pp.
12-22.

Helmi, Z. N., S. & M., 2016. Perilau terhadap Kepatuhan Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) untuk Pencegahan Penyakit Akibat Kerja.
Jurnal berkala kesehatan, 1(2), pp. 1-12.

HERINDRASTI, V. S., 2018. DRUG-FREE ASEAN 2025: TANTANGAN


INDONESIA DALAM PENANGULANGAN PENYAAHGUNAAN
NARKOBA. HUBUNGAN INTERNASIONAL, Volume 7, pp. 19-33.

Huang, C., Wang, Y., Li, X. & Ren, L., 2020. GEJALA KLINIS PASIEN
TERINFEKSI NOVEL CORONAVIRUS 2019 DI WUHAN.
Published online January 24, 2020 https://doi.org/10.1016/S0140-
6736, 30(12), pp. 1-10.

Kallo, V., Kasim, Y. & M., 2017. Hubungan Motivasi & Supervisi dengan
Kepatuhan Perawat Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
pada Penanganan Pasien Gangguan Muskuloskeletal. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 3(4), pp. 1-13.

KLaranova, A., Afriandi, I. & Pratiwi, Y. S., 2018. Persepsi Tenaga Kesehatan
Terhadap Penggunaan APD Dan Kejadian Kecelakaan Akibat
Kerja Di Salah Satu Rumah Sakit di Kota Bandung. JSK, 3(4).

Özdemir, Ö., 2020. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): Diagnosisand


Management (Narrative Review). Erciyes Med J, 42(3), pp. 1-6.

Supriatna, E., 2020. WABAH CORONA VIRUS DISEASE (COVID 19) DALAM
PANDANGAN ISLAM. Jurnal Sosial dan Budaya Syar i, 7(6).

Susilo, A., Santoso, W. D. & Yulianti, M., 2019. Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 1(7),
pp. 45-67.

Telaumbanua, D., 2020. “Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan


Covid-19 Di. QLAMUNA Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama,
2(1).

Wenham, C., Smith, J. & Morgan, R., 2020. 2020. COVID-19: the gendered
impacts of the outbreak.. The Lancet, 2(3), pp. 846-848.
12

Yuliana, 2019. Corona Virus Desease. Fakultas Kedokteran Univ Lampung,


2(1), pp. 187-192.

Zahara, R. A., Efendi, S. U. & Khairani, N., 2017. Kepatuhan Menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) Ditinjau dari Pengetahuan dan Perilaku pada
Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit (Ipsrs). Jurnal Kesehatan, 2(2), pp. 153-168.

Anda mungkin juga menyukai