Anda di halaman 1dari 18

TUGAS CRITICAL JOURNAL REVIEW

Jurnal 1: DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENINGKATAN


RESIKO KEMISKINAN DI INDONESIA oleh Sugeng Setyadi Lili Indriyani
Jurnal 2: PERAN UNDP DALAM PENCAPAIAN MILLENNIUM
DEVELOPMENT GOALS UNTUK MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN
KELAPARAN DI INDIA oleh Dewinta Stanie

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan


Dalam Mengikuti Perkuliahan Ekonomi Kemiskinan

Oleh,

Nama : Pricilla Ribka Clemen Bara

NIM : 7203240009

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini diajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ekonomi Kemiskinan dengan Dosen Pengampu Bapak Dr.
Faisal R. Dongoran, M.Si.
Harapan saya semoga Makalah ini kedepannya dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca dan dapat dijadikan sebagai.
Masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam Critical Jurnal Review ini oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca dan
perhatiannya semoga materi yang ada didalam Makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2022

Pricilla Ribka Clemen Bara

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL ................................................................................................ 3

A. Identitas Jurnal Utama ..................................................................................................... 3

B. Ringkasan Isi Jurnal Utama ............................................................................................. 3

C. Identitas Jurnal Pembanding........................................................................................... 6

D. Ringkasan Isi Jurnal Pembanding .................................................................................. 6

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................................. 10

A. Pembahasan Metodologi Penelitian Jurnal Utama dan Pembanding ..................... 10

B. Pokok-pokok bahasan Jurnal Utama dan Jurnal Pembanding .............................. 10

C. Pembahasan Kesimpulan Jurnal Utama dan Jurnal Pembanding ......................... 12

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................ 14

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 14

B. Saran .................................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks. Kemiskinan tidak hanya


berkaitan dengan masalah rendahnya tingkat pendapatan dan konsumsi, tetapi
berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan, ketidak
berdayaannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan serta berbagai masalah
yang berkenaan dengan pembangunan manusia. Dimensi kemiskinan tersebut
termanifestasikan dalam bentuk kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat,
perawatan kesehatan yang kurang baik, dan tingkat pendidikan yang rendah.
Menurut penelitian Rahadian (2010), salah satu permasalahan yang dihadapi
secara serius oleh setiap negara di dunia adalah masalah kemiskinan. Dimensi
kemiskinan sangatlah luas dan bisa terjadi dimana saja. Kemiskinan bisa terjadi
pada siapa saja, baik ditingkat usia maupun ditingkat pendapatannya.
Berdasarkan data Word Bank (2016), Indonesia menempati posisi ke-enam
dengan jumlah orang miskin terbesar di dunia pada tahun 2014. World Bank
(2016), mendefinisikan tingkat kemiskinan nasional sebagai persentase dari
populasi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional.
Berdasarkan kriteria Word Bank tersebut, di Asia 2 persentase rata-rata
penduduk miskin Indonesia tahun 2014 masih lebih tinggi dibandingkan
Malaysia dan Thailand. Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang
sedang dihadapkan oleh pembangunan nasional dalam meningkatkan kinerja
perekonomian guna tercipta lapangan kerja dan tertatanya kehidupan dengan
tujuan terwujudnya kesejahteraan penduduk Indonesia. Agar dapat tercapainya
tujuan tersebut, maka kemiskinan harus disembuhkan atau di kurangi. Meurut
penelitian Andika dan Hastarini (2011), kemiskinan merupakan masalah
kompleks tentang kesejahteraan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan 3 masyarakat, pengangguran,
kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender,
dan lokasi lingkungan.bhbhbghghgfrdrdrbhsgygfyfgsyfsgfshfgsfysfsfsfzfsgffffdg

1
2

Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi,


tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi
seseorang atau kelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.
Hak-hak dasar yang diakui secara umum meliputi terpenuhinya kebutuhan
pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan,
sumber daya alam, lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman
tindak kekerasan, dan hak berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik.
Kemiskinan merupakan permasalah utama dalam pembangunan ekonomi di
negara berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan Indonesia telah membatasi
hak rakyat untuk memperoleh pekerjaan yang layak, perlindungan hukum, rasa
aman, kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, dan papan yang terjangkau,
pendidikan yang layak, layana kesehatan yang layak, keadilan, partisipasi dalam
menata dan mengelola pemerintahan dengan baik. nmbjhggh
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

A. Identitas Jurnal Utama

Nama Jurnal Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik


Judul Jurnal Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
PeningkatanResiko Kemiskinan di Indonesia

Penulis Sugeng Setyadi dan Lili Indriyani


Tahun Terbit Juni 2021
Vol, No Volume 4 Nomor 1, Juni 2021
ISSN -

B. Ringkasan Isi Jurnal Utama

1. Pendahuluan
Coronavirus adalah epidemi global yang pertama kali ditemukan di China
pada Desember 2019 yang menyebarkannya dari kota Wuhan ke seluruh
dunia. Pada periode 2010–September 2020, jumlah penduduk miskin dan
persentase penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan,
perkecualian pada September 2013, Maret 2015, Maret 2020, dan September
2020. Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode
September 2013 dan Maret 2015 disebabkan karena kenaikan harga barang
kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.
Sementara, kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode
Maret 2020 dan September 2020 disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19
yang melanda Indonesia. Hasil penelitian pada jurnal pertama ini
menyatakan bahwa mereka yang berpenghasilan rendah dan orang- orang
miskin akan menghadapi masa-masa sulit untuk bertahan hidup dalam
menghadapi penyakit COVID-19. Sementara anak-anak cenderung tidak
terpengaruh, dan orang tua perlu mengambil peduli dengan keluarga
mereka melalui adopsi tindakan pencegahan. Memperkirakan dampak
COVID-19 terhadap kemiskinan perlu meramalkan dampaknya di seluruh

3
4

distribusi pendapatan atau pengeluaran rumah tangga.


2. Kajian Teori
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 merupakan
penyakit menular yang menyebar melalui percikan-percikan dari hidung
atau mulut yang keluar dari orang yang terjangkit COVID-19. Dan orang
yang terkena COVID-19 akan menimbulkan gejala umum seperti demam,
rasa lelah, batuk kering, rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala,
sakit tenggorokan, kehilangan indera rasa atau penciuman atau ruam pada
kulit (WHO, 2020). COVID-19 tidak hanya menular kepada manusia tetapi
dampak akibat COVID-19 pun dapat menular terhadap kemiskinan.
Pengertian kemiskinan sering dipahami sebagai keadaan kekurangan uang
dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup. Kemiskinan dapat
diartikan juga sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan seperti pangan, perumahan, pakaian, pendidikan, kesehatan, dan
sebagainya. Kemiskinan adalah suatu kondisi yang dialami seseorang atau
kelompok orang yang tidak mampu menyelenggarakan hidupnya sampai
suatu taraf yang dianggap manusiawi (BAPPENAS dalam BPS, 2002).

3. Metodologi Penelitian
Penelitian pada jurnal utama ini bertujuan untuk menganalisis apakah
penyakit menular (COVID-19) dapat meningkatkan risiko kemiskinan di
Indonesia pada tahun 2020. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan dijelaskan hasil
perhitungan berdasarkan literatur yang ada. Dalam penelitian ini
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari publikasi badan pusat
statistik dan sebaran COVID-19. Penelitian ini mengolah data jumlah kasus
terkonfirmasi positif COVID-19, harapan hidup, ketimpangan pendapatan,
PDRB per kapita dan jumlah kemiskinan kemudian mengambil kesimpulan
dari hasil analisis data tersebut.
5

4. Pembahasan
- Berdasarkan hasil regresi yang telah didapat jumlah kasus positif COVID-19
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan, hal ini
dikarenakan semakin tinggi atau banyak orang yang terkonfirmasi COVID-
19 maka akan semakin meningkat jumlah kemiskinan di negara tersebut.
Pandemi COVID-19 membawa dampak yang luar biasa menggaggu
aktivitas ekonomi sehingga akhirnya mempengaruhi pendapatan
masyarakat.
- Berdasarkan hasil regresi didapatkan bahwa harapan hidup berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan terhadap kemiskinan.
- Berdasarkan hasil regresi didapatkan bahwa ketimpangan pendapatan
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kemiskinan. Hal ini
dikarenakan semakin tinggi tingkat ketimpangan pendapatan disuatu
negara maka akan semakin meningkat jumlah kemiskinannya.
- Berdasarkan hasil regresi didapatkan bahwa PDRB per kapita berpengaruh
negatif tetapi signifikan terhadap kemiskinan. Hal ini dikareanakan semakin
tinggi PDRB per kapita yang diperoleh suatu wilayah maka akan
menurunkan jumlah kemiskinan.

5. Kesimpulan dan Saran


- Nilai koefisien jumlah kasus positif COVID-19 adalah sebesar 0,0087 dengan
tingkat kepercayaan 95%, Hal ini berarti setiap kenaikan jumlah kasus positif
covid-19 sebesar 1 jiwa maka akan meningkatkan jumlah kemiskinan di
Indonesia sebesar 0,0087 jiwa. Ceteris paribus.
- Nilai koefisien regresi harapan hidup (LIE) adalah 130,1932. Hal ini berarti
setiap kenaikan harapan hidup sebesar 1 tahun maka akan meningkatkan
jumlah kemiskinan di Indonesia sebesar 130,1932 jiwa. Ceteris paribus.
- Nilai koefisien regresi ketimpangan pendapatan (GINI) adalah 533,7175. Hal
ini berarti setiap kenaikan ketimpangan pendapatan sebesar 1 persen maka
akan meningkatkan jumlah kemiskinan di Indonesia sebesar 533,7175 jiwa.
ceteris paribus.
- Nilai koefisien regresi PDRB adalah -0,0234. Hal ini berarti setiap kenaikan
6

PDRB sebesar Rp.1.000 maka akan menurunkan kemiskinan di Indonesia


sebesar 0,0234 jiwa ceteris paribus.

Mengingat sebagian besar dampak COVID-19 terhadap kemiskinan disebabkan


oleh pekerja yang kehilangan pekerjaan karena pembatasan yang diberlakukan,
upaya efektif untuk menghindari meningkatnya kemiskinan adalah dengan
mencegah pekerja dari pemutusan hubungan kerja. Salah satu caranya adalah
dengan memberikan subsidi upah untuk membantu perusahaan membayar upah
pekerjanya, setidaknya sebagian.

C. Identitas Jurnal Pembanding

Nama Jurnal JOM FISIP

Judul Jurnal Peran UNDP Dalam Pencapaian Millenium


Development Goals Untuk Menanggulangi
Kemiskinan dan Kelaparan di India

Penulis Dewinta Stanie


Tahun Terbit Oktober 2015
Vol, No Vol. 2 No. 2
ISSN -

D. Ringkasan Isi Jurnal Pembanding


1. Pendahuluan
Pada Jurnal kedua membahas mengenai kemajuan pencapaian tujuan-tujuan
Millennium Development Goals (MDGs) di India. MDGs merupakan
kerangka kerja berskala global yang bertujuan mengatasi isu-isu global
berkaitan dengan kemiskinan, kelaparan, ketimpangan gender, penyebaran
penyakit menular dan isu lingkungan yang rentan dihadapi oleh negara-
negara berkembang. Dalam pencapaian tujuan-tujuan MDGs di negara-
negara berkembang, MDGs dipantau oleh UNDP (United Nation
Development Progamme) merupakan badan khusus PBB. UNDP secara
khusus menangangi isu-isu yang berhubungan dengan kemiskinan
7

multidimensi, ketimpangan, dan pengucilan sekaligus berupaya


meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi produksi untuk
mengurangi resiko dan keuntungan pembangunan berkelanjutan. Penulis
memfokuskan penelitian tentang pencapaian MDGs di India dalam
Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan di negara India yang terdapat
pada tujuan pertama. MDGs berupaya menghadapi tantangan global yang
semakin kompleks. Agenda MDGs merupakan tanggung jawab bersama
oleh negara-negara anggota PBB untuk menegakkan martabat manusia,
kesetaraan, keadilan, dan khususnya bagi anak-anak yang paling rentan
untuk menciptakan dunia yang lebih damai, adil dan sejahtera.

2. Pembahasan
Keterbatasan terhadap pendapatan, pemenuhan kebutuhan dasar, dan
fasilitas umum merupakan kondisi dari kemiskinan. Namun, kondisi
kemiskinan tidak hanya sekedar itu, kemiskinan adalah pengucilan,
terpinggirkan, penderitaan menyebabkan penyakit, dan bahkan jauh lebih
buruk dari itu. India adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk
terbanyak sekaligus jumlah penduduk miskin terbanyak, sepertiga
penduduk miskin di dunia berada di India. Berdasarkan perkiraan
internasional pada tahun 2010 sekitar 32,7% (388 juta) penduduk India hidup
dibawah garis kemiskinan. India termasuk kedalam salah satu dari lima
negara dengan jumlah penduduk kemiskinan ekstrim di tingkat global
sebaliknya China menempati peringkat kedua dalam kemajuan
pengurangan kemiskinan. Tingginya angka kemiskinan di India juga disertai
dengan masalah kelaparan yang meluas. Keterbatasan pangan bagi
masyarakat miskin membuat mereka terbejak dari rasa lapar yang parah.
Kelaparan merupakan dimensi kemiskinan ekstrim yang sering disebut
sebagai manifestasi paling parah dari krisis kemiskinan. India merupakan
negara penyumbang terbesar kemiskinan sekaligus proporsi anak-anak
kekurangan gizi terbesar di dunia bersamaan dengan Bangladesh, Ethiopia,
dan Nepal. India telah lama menghadapi masalah kemiskinan yang meluas.
Ketidakmerataan distribusi kekayaan merupakan salah satu faktor
8

kemiskinan di India. Seperti Gujarat yang termasuk salah satu negara bagian
dengan pendapatan per kapita tertinggi namun di saat yang bersamaan juga
masuk dalam kategori negara bagian dengan tingkat kelaparan tertinggi
.Selain itu, buruknya distribusi pertanian juga menjadi faktor kemiskinan
dan meluaskan bencana kelaparan di India. Pertanian di India sangat
bergantung pada keadaan iklim, sering kali lahan pertanian India dilanda
kekeringan dan degradasi lingkungan. Perubahan iklim berdampak pada
hasil pertanian sementara 58% penduduk India bergantung pada sektor ini.
Dampak perubahan iklim akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan di
India yang pada akhirnya menambah jumlah kelaparan pada masyarakat
India. Akibat ini ditanggung oleh sebagian besar petani pedesaan India yang
miskin dan ditambah lagi dengan mahalnya biaya pertanian dan bibit
unggul serta lonjakan harga bahan pangan. Sistem sosial di India juga
berpengaruh besar penyebab kemiskinan di India. Program-program
pemerintahan India dalam menanggulangi kemiskinan didukung oleh
UNDP yang juga berperan aktif membantu negara-negara dalam pencapaian
MDGs terkait dengan pemberantasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan
dan pengucilan sosial. Beberapa program dan kebijakan yang didukung oleh
UNDP diantaranya adalah Rajasthan Mission on Skill and Livelihoods,
Jharkhand State Livelihood Promotion Society dan National Rural
Livelihoods Mission.

3. Kesimpulan
India telah mencapai target pengurangan kemiskinan. Pengurangan cepat
dalam kemiskinan terjadi sejak pertengahan tahun 2000-an, menandakan
bahwa India berhasil mengurangi separuh kemiskinan dari tahun 1990.
Meskipun begitu Negara besar seperti India, terdapat ketidaksetaraan di
mana dari 269 juta penduduk miskin pada tahun 2012, lebih dari
setengahnya adalah penduduk miskin di pedesaan India. Kemiskinan
terkonsentrasi di pedesaan India dua kali lipat dibandingkan di
perkotaan, kemiskinan lebih tinggi pada kelompok SC, ST dan kelompok

minoritas lainnya. Kemiskinan di India juga berkaitan dengan tingginya


9

tingkat kelaparan, percepatan dalam penurunan kemiskinan ternyata


tidak bersamaan dengan berkurangnya tingkat kelaparan di India. Dari
survei nasional pada tahun 2005-06 di India, sebanyak 40% anak usia
dibawah 3 tahun menderita kekurangan berat badan selain itu, masih
banyak terdapat anakanak kerdil dan wasted di India sebagai indikasi
dari kekurangan gizi. Kurangnya pengetahuan Ibu tentang gizi juga
menjadi faktor mengapa anak-anak India masih banyak yang menderita
kekurangan gizi.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Metodologi Penelitian Jurnal Utama dan Pembanding

Pada jurnal pertama menggunakan metode penelitian regresi berganda.


Hasilnya menunjukkan bahwa variabel jumlah kasus positif COVID-19
memiliki pengaruh positif dan signifikan berpengaruh pada kemiskinan.
Harapan hidup dan ketidaksetaraan memiliki efek positif tetapi tidak
signifikan terhadap kemiskinan dan PDB per kapita berpengaruh negatif
tetapi signifikan terhadap kemiskinan. Berdasarkan Pada hasil regresi,
setiap peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 sebesar 1 orang akan
menambah jumlah kemiskinan sebesar 0,0087 orang. Setiap tahun
meningkat harapan hidup akan meningkatkan angka kemiskinan sebesar
130.11932 orang. Setiap peningkatan ketimpangan pendapatan sebesar
1% akan meningkatkan jumlah kemiskinan sebesar 533.7175 orang-orang.
Setiap kenaikan PDRB per kapita sebesar Rp. 1000 maka akan
mengurangi jumlah kemiskinan sebesar 0,0234 orang. Pada Jurnal
Pembanding menggunakan metode penelitian dengan cara mencari data
melalui research yaitu melalui 1 Jurnal, 4 Buku, 11 Publikasi Resmi dan
18 Laman Internet dapat dilihat melalui daftar pustaka pada jurnal
tersebut.

B. Pembahasan Pokok-pokok Bahasan Jurnal Utama dan Jurnal Pembanding

Pada Jurnal Utama pokok-pokok bahasannya dapat disimpulkan bahwa


COVID-19 sangat mematikan dan mempengaruhi negara maju dan berkembang.
Negara maju dapat memiliki strategi perawatan kesehatan yang lebih baik
untuk mengatasi COVID-19, sementara negara berkembang, seperti negara Asia,
sulit menemukan cara untuk menghindarinya, karena kurangnya akses fasilitas
dasar dan memiliki kejadian pneumonia biasa, yang menyebabkan angka
kematian yang tinggi meskipun tersedia pengobatan dan vaksinasi. Sehingga
membuat situasi lebih rentan di negara berpenghasilan rendah. (Rollins, 2020)

10
11

memberikan efek COVID-19 terhadap anak-anak, orang tua, dan masyarakat miskin.
Diperkirakan dampak COVID-19 terhadap kemiskinan perlu meramalkan
dampaknya di seluruh distribusi pendapatan atau pengeluaran rumah tangga.
Dampak distribusi ini dapat diasumsikan, berdasarkan teori, dipinjam dari konteks
lain, atau menerapkan pola historis (Suryahadi et al., 2020). Dalam dua dekade
terakhir, Indonesia mengalami dua kali guncangan yang cukup besar sehingga
menyebabkan angka kemiskinan meningkat. Yang pertama terjadi pada tahun 1997–
1998 akibat krisis keuangan Asia. Yang kedua terjadi pada tahun 2005-2006 karena
kenaikan harga bahan bakar yang besar, diperburuk oleh kenaikan harga beras
(Bank Dunia, 2006). Dan pada tahun 2020 terjadi lagi guncangan yang
mengakibatkan meningkatnya jumlah kemiskinan di Indonesia. Berikut
perkembangan tingkat kemiskinan tahun 2010 sampai dengan September 2020.
Pada Jurnal Pembanding Kajian ini membahas tentang peran UNDP dalam
pencapaian Milenium Development Goals (MDGS) untuk mengurangi
kemiskinan dan kelaparan di India. UNDP adalah UN lembaga khusus yang
memiliki tanggung jawab untuk memantau pencapaian MDGs di negara
berkembang. Selain itu, UNDP juga memiliki tugas untuk mengatasi masalah
kemiskinan di negara berkembang. Meskipun menjadi negara terbesar kedua
di dunia dengan impresif pertumbuhan ekonomi, tetapi tingkat kemiskinan
dan kelaparan di India masih tinggi. Sebagai anggota negara-negara PBB,
India menandatangani Deklarasi Milenium yang diadopsi oleh PBB tahun
2000 dalam kesepakatan yang menghasilkan Millennium Development
Goals. MDGs merupakan kerangka kerja yang berkaitan dengan tantangan
global yang akan dihadapi negara-negara di masa depan. MDGs bertujuan
untuk mengatasi tantangan global melalui kerjasama negara-negara maju
dan negara berkembang. Fokus penelitian adalah pencapaian MDGs di India
dalam mengatasi kemiskinan dan kelaparan ada di tujuan pertama. Dalam
mencapai tujuan pertama, UNDP¶VUROH membantu pemerintah India
dalam mengurangi kemiskinan melalui program dan kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah India. Bantuan tersebut berupa penyediaan dana,
12

pengembangan kelembagaan, dan kebijakan keterampilan pengembangan.

C. Pembahasan Kesimpulan Jurnal Utama dan Pembanding

Kesimpulan pada Jurnal Utama:

1. Nilai koefisien jumlah kasus positif COVID-19 adalah sebesar 0,0087


dengan tingkat kepercayaan 95%, Hal ini berarti setiap kenaikan jumlah
kasus positif covid-19 sebesar 1 jiwa maka akan meningkatkan jumlah
kemiskinan di Indonesia sebesar 0,0087 jiwa. Ceteris paribus.

2. Nilai koefisien regresi harapan hidup (LIE) adalah 130,1932. Hal ini berarti
setiap kenaikan harapan hidup sebesar 1 tahun maka akan meningkatkan
jumlah kemiskinan di Indonesia sebesar 130,1932 jiwa. Ceteris paribus.

3. Nilai koefisien regresi ketimpangan pendapatan (GINI) adalah 533,7175.


Hal ini berarti setiap kenaikan ketimpangan pendapatan sebesar 1 persen
maka akan meningkatkan jumlah kemiskinan di Indonesia sebesar 533,7175
jiwa. ceteris paribus.

4. Nilai koefisien regresi PDRB adalah -0,0234. Hal ini berarti setiap kenaikan
PDRB sebesar Rp.1.000 maka akan menurunkan kemiskinan di Indonesia
sebesar 0,0234 jiwa. ceteris paribus.

Kesimpulan Jurnal Pembanding:


India telah mencapai target pengurangan kemiskinan. Pengurangan cepat
dalam kemiskinan terjadi sejak pertengahan tahun 2000-an, menandakan
bahwa India berhasil mengurangi separuh kemiskinan dari tahun 1990.
Meskipun begitu Negara besar seperti India, terdapat ketidaksetaraan di
mana dari 269 juta penduduk miskin pada tahun 2012, lebih dari
setengahnya adalah penduduk miskin di pedesaan India. Kemiskinan
terkonsentrasi di pedesaan India dua kali lipat dibandingkan di perkotaan,

kemiskinan lebih tinggi pada kelompok SC, ST dan kelompok minoritas

lainnya. Kemiskinan di India juga berkaitan dengan tingginya tingkat


kelaparan, percepatan dalam penurunan kemiskinan ternyata tidak
13

bersamaan dengan berkurangnya tingkat kelaparan di India. Dari survei


nasional pada tahun 2005-06 di India, sebanyak 40% anak usia dibawah 3
tahun menderita kekurangan berat badan selain itu, masih banyak terdapat
anakanak kerdil dan wasted di India sebagai indikasi dari kekurangan gizi.
Kurangnya pengetahuan Ibu tentang gizi juga menjadi faktor mengapa anak-
anak India masih banyak yang menderita kekurangan gizi.nbbhbhghvbhvvg
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas saya dapat menarik kesimpulan bahwa pada
Jurnal I dan Jurnal II kemiskinan sangat berpengaruh pada kelangsungan
hidup manusia, pada masa pandemi ini kemiskinan sangat tinggi di
indonesia. Kemiskinan di India berkaitan dengan tingginya tingkat kelaparan,
percepatan dalam penurunan kemiskinan ternyata tidak bersamaan dengan
berkurangnya tingkat kelaparan di India. Dari survei nasional pada tahun 2005-
06 di India, sebanyak 40% anak usia dibawah 3 tahun menderita kekurangan
berat badan selain itu, masih banyak terdapat anakanak kerdil dan wasted di
India sebagai indikasi dari kekurangan gizi. Kurangnya pengetahuan Ibu tentang
gizi juga menjadi faktor mengapa anak-anak India masih banyak yang menderita
kekurangan gizi.

B. Saran
Saran agar penelitian pada kedua Jurnal dapat digunakan sebagai bahan
penelitian dan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Untuk penelitian selanjutnya memungkinkan pemilihan variabel lain yang
mempengaruhi kemiskinan di Indonesia. Pada Jurnal Pembanding
disarankan pemerintah India mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
mengurangi tingkat tingkat kelaparan dan kemiskinan agar masyarakat di
India dapat kehidupan yang layak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Stanie, Dewinta. 2015. Peran UNDP Dalam Pencapaian Millenium Development


Goals Untuk Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan di India. JOM FISIP:
2(1). 1-15.

Setyadi, Sugeng dan Lili Indriyani. 2021. Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
Peningkatan Resiko Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan
Politik. 4(1). 54-65.

15

Anda mungkin juga menyukai