Anda di halaman 1dari 11

“PENGARUH PANDEMI COVID TERHADAP KEMISKINAN”

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Pemberdayaan


Masyarakat

Di susun Oleh:
SHERLY PRADEVI
Nim: 19101058

SEKOLAH TINGGI ILMU POLITIK


RAJA HAJI TANJUNGPINANG
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah


SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas UTS untuk mata kuliah
Manajemen Pemberdayaan Masyarakat dengan judul “Pengaruh Pandemi Covid
Terhadap Kemiskinan” Saya menyadari bahwa didalam proses penulisan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya, namun
saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Akhirnya , saya berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan terutama bagi pembaca dan bagi penulis khususnya.

Tanjungpinang, 2 April 2022

Sherly Pradevi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................1
C. TUJUAN......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
ISI............................................................................................................................3
A. DEFINISI KEMISKINAN.........................................................................3
B. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEMISKINAN PADA MASA
PANDEMI COVID.............................................................................................4
C. STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PADA MASA
PANDEMI COVID 19........................................................................................5
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................7
A. KESIMPULAN............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemiskinan merupakan permasalahan pokok yang dialami oleh semua
negara. Permasalahan utama dalam penanganan kemiskinan di Indonesia
adalah belum berhasilnya penanggulangan kemiskinan di pertanian dan
perdesaan. Salah satu penyebab kemiskinan yang tidak sering dibahas adalah
bencana atau wabah penyakit. Wabah virus corona yang lebih dikenal dengan
pandemi Covid-19 telah mengguncang dunia sejak akhir tahun 2019.
Covid-19 atau yang lebih dikenal sebagai Virus Corona telah menjadi
perhatian publik sejak kemunculannya terdeteksi di Tiongkok untuk kali
pertama di akhir tahun 2019. Meninggalnya ribuan jiwa akibat virus ini
membuatnya menjadi pusat perhatian banyak negara, termasuk Indonesia.
Pandemi COVID-19 terbukti telah memberikan tekanan pada kondisi
ekonomi dan sosial di Indonesia sejak akhir tahun 2019.
Pemberlakuan berbagai kebijakan dalam rangka mengatasi
penyebaran atau upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 mengakibatkan
banyak kegiatan ekonomi yang mengalami kontraksi bahkan terhenti
berproduksi. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan pengangguran,
penurunan tingkat produktivitas individu maupun perusahaan, dan
mendorong munculnya orang miskin baru yang secara agregat meningkatkan
jumlah penduduk miskin (Izzati 2020; Suryahadi et al. 2020). Sehubungan
dengan itu, pemerintah perlu mengupayakan penanggulangan kemiskinan,
baik yang sifatnya jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang (Yusuf
2020).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud kemiskinan?
2. Apa penyebab terjadinya kemiskinan pada masa pandemi Covid-19?

1
3. Bagaimana strategi penanggulangan kemiskinan pada masa pandemi
covid-19?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari kemiskinan
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kemiskinan
3. Untuk mengetahui strategi penanggulangan kemiskinan

2
BAB II
ISI

A. DEFINISI KEMISKINAN
Secara harfiah kemiskinan berasal dari kata miskin yang artinya tidak
berharta-benda. Kemisknan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
mempunyai persamaan arti dengan kefakiran. Dua kata ini biasanya
disebutkan secara bersamaan yakni fakir miskin yang berarti orang yang
sangat kekurangan. Menurut World Bank (2000), definisi dari kemiskinan
adalah kehilangan kesejahteraan (deprivation of well being). Sedangkan inti
permasalahan pada kemiskinan adalah batasan-batasan kesejahteraan itu
sendiri.
Dalam teori ekonomi, semakin banyak barang yang dikonsumsi berarti
semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan seseorang. Tingkat kesejahteraan
dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengakses sumber daya yang
tersedia. Kemampuan untuk mengakses sumber daya ini dapat diukur melalui
jumlah pendapatan ataupun pengeluaran seseorang.
Jika definsi kemiskinan dihubungkan dengan tingkat kesejahteraan,
kemiskinan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi
kesejahteraan atau dengan kata lain kekurangan akses terhadap sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kekurangan akses disini maksudnya
adalah kurangnya pendapatan seseorang.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dan Departemen Sosial, kemiskinan
adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal
untuk hidup layak ( baik makanan maupun nonmakanan). Garis kemiskinan
yang ditetapkan oleh BPS adalah jumlah pengeluaran yang dibutuhkan oleh
setiap individu untuk dapat memenuhi kebutuhan makanan setara dengan
2100 kalori per orang per hari dan kebutuhan nonmakanan yang terdiri dari
perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang
dan jasa lainnya (Suharto).

3
Secara umum, kemiskinan merupakan kondisi kurangnya tingkat
pendapatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan
lainnya yang dapat menjamin terpenuhi standar kualitas hidupnya. Jadi,
mereka yang termasuk dalam garis kemiskinan adalah apabila tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat pokok. Jika di dalam suatu
Negara tingkat kemiskinannya cukup tinggi, maka biasanya Negara tersebut
digolongkan ke dalam Negara sedang berkembang.

B. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEMISKINAN PADA MASA


PANDEMI COVID

Kemiskinan akibat adanya pandemi terus menyebar antarkelompok


masyarakat. Kelompok yang paling berdampak adalah masyarakat yang
bekerja atau berusaha di sektor informal, diikuti sektor industry akibat
terhambatnya produksi, sektor jasa transportasi akibat kebijakan PSBB, dan
anjuran untuk tetap tinggal dirumah. Selanjutnya, dampak pandemi ini
semakin terasa di sektor pertanian. BPS menhinformasikan bahwa 70,53%
penduduk berpenghasilan rendah mengalami penurunan pendapatan, sisanya
adalah penduduk berpenghasilan menengah dan tinggi.
Penyebab utama kejadian ini akibat kurangnya kontribusi aktivitas
ekonomi rumah tangga sejak covid-19. Sebab ekonomi rumah tangga
merupakan penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu
daerah. Sehingga perlambatan atau bertumbuhnya pertumbuhan ekonomi,
terjadi akibat aktivitas ekonomi rumah tangga. Indikator aktivitas ekonomi
rumah tangga dapat dilihat melalui pekerjaan, tabungan, pendapatan dan
pengeluaran (Wazin, 2018). Banyak kegiatan usaha rumah tangga yang tutup
dan adanya pengurangan permintaan tenaga kerja seperti karyawan di PHK
atau dirumahkan akibat peraturan pemerintah yaitu social distancing.
Jika semakin banyak rumah tangga kehilangan pekerjaan, maka
semakin banyak juga rumah tangga yang akan kehilangan pendapatan
sehingga berdampak kepada konsumsi rumah tangga. Ketika pendapatan

4
rumah tangga semakin menurun maka konsumsi rumah tangga ikut menurun
(Farid, 2019). Sehingga pengeluaran konsumsi rumah tangga akibat covid-19
menurun sangat tajam.
Selain pandemi Covid-19 yang menekan aktivitas ekonomi, terdapat
tiga faktor lain yang turut menyumbang kemiskinan. Yakni pertumbuhan
pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mengalami perlambatan,
terpuruknya sektor pariwisata, serta harga eceran komoditas pokok yang naik.

C. STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PADA MASA


PANDEMI COVID 19
Kondisi perekonomian dunia yang lesu karena merebak nya virus Covid-
19 dari provinsi Wuhan, Tiongkok disinyalir menjadi faktor penyebab simultan
terhadap perekonomian negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Lesunya perekonomian berkontribusi kepada angka kemiskinan.
Pelambanan kenaikan angka kemiskinan di perdesaan tidak terlepas dari sektor
pekerjaan mayoritas penduduknya yaitu pertanian. Dimana pertanian salah satu
sektor yang tidak terdampak pandemi secara signifikan dibanding industri dan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sedangkan masyarakat perkotaan rata-rata
bekerja di sektor industri dan UMKM yang mengalami pukulan pandemi
berdampak pada gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ekonom COCE Akhmad Akbar Susamto mengatakan, setidaknya ada
LIMA langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut.
Pertama, mengantisipasi lonjakan angka kemiskinan akibat pandemi yang
diperkirakan akan lebih besar dibandingkan dengan jumlah bantuan sosial yang
disiapkan pemerintah saat ini. Target penerima Program Keluarga Harapan
(PKH) yang dianggarkan pemerintah selama pandemi adalah 10 juta keluarga
dengan alokasi anggaran Rp 37,4 triliun atau Rp 3,7 juta per tahun.
Kedua, mengintegrasikan penyaluran Bantuan Sosial sehingga menjadi
lebih sederhana, melakukan penyeragaman nilai bantuan, di samping terus
melakukan pemutakhiran data penerima Bantuan Sosial. Di banyak tempat,

5
berbagai bentuk Bantuan Sosial yang berbeda- beda jenis dan jumlahnya telah
menimbulkan ketegangan sosial di sejumlah daerah.
Ketiga, mengurangi beban pengeluaran masyarakat khususnya masyarakat
miskin dan hampir miskin, terutama dengan menurunkan biaya-biaya yang
dikontrol pemerintah(administered prices). Misalnya BBM, listrik, dan harga
LPG tiga kilogram.
Keempat, meningkatkan insentif bagi petani, peternak, dan nelayan
melalui skema pembelian produk oleh pemerintah dan perbaikan jalur logistik
hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Di tengah persebaran pandemi
Covid-19, para petani, peternak, dan nelayan yang terus berproduksi kini
menghadapi minimnya serapan pasar.
Kelima, meningkatnya intervensi pemerintah untuk mengatasi pandemi ini
akan berdampak pada peningkatan anggaran belanja pemerintah. Meskipun
terdapat ruang untuk memperlebar defisit, pemerintah dapat mengoptimalkan
realokasi anggaran yang telah disusun dan menerapkan beberapa kebijakan
alternatif.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pandemi Covid-19 yang berdampak pada perubahan perilaku dan aktivitas


ekonomi telah mendorong peningkatan jumlah dan angka kemiskinan, baik
secara nasional, wilayah desa-kota, maupun secara pulau-provinsi. Penurunan
pendapatan terjadi akibat peningkatan pengangguran dan menurunnya
kesempatan bekerja dan berusaha. Penyebaran pengeluaran di antara penduduk
miskin semakin timpang. Dampak pandemi bersifat global, tetapi dampak lebih
besar terjadi pada masyarakat miskin, dan ini telah memperlebar terjadinya
kesenjangan. Guna mengatasi guncangan kesehatan, ekonomi, dan sosial yang
terjadi sebagai dampak dari pandemi Covid-19, pemerintah melaksanakan
program kendali cepat jangka pendek berupa bantuan jaringan pengaman sosial
pangan yang berfungsi membantu peningkatan konsumsi (sembako, listrik) dan
pendapatan (uang). Program jangka menengah juga diberikan berupa kartu
prakerja yang dilengkapi dengan pendapatan jangka pendek berupa stimulus
insentif pada UMKM dalam bentuk keringanan pajak, penurunan suku bunga
pinjaman, penundaan tempo bayar, dan insentif permodalan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Herlina Tarigan, J. H. (2020). DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP


KEMISKINAN DI INDONESIA.
Mantovani, R. (2021, Januari 15). Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Tingkat
Kemiskinan. pp. 11-13.
Simak 5 rekomendasi penanggulangan kemiskinan akibat pandemi covid-19. (2020, Mei
5). Retrieved April 5, 2022, from nasional.kontan.co.id/news/simak-5-
rekomendasi-penanggulangan-kemiskinan-akbiat-pandemi-covid-19?page=2

Anda mungkin juga menyukai