Di susun Oleh:
SHERLY PRADEVI
Nim: 19101058
Sherly Pradevi
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................1
C. TUJUAN......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
ISI............................................................................................................................3
A. DEFINISI KEMISKINAN.........................................................................3
B. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEMISKINAN PADA MASA
PANDEMI COVID.............................................................................................4
C. STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PADA MASA
PANDEMI COVID 19........................................................................................5
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................7
A. KESIMPULAN............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemiskinan merupakan permasalahan pokok yang dialami oleh semua
negara. Permasalahan utama dalam penanganan kemiskinan di Indonesia
adalah belum berhasilnya penanggulangan kemiskinan di pertanian dan
perdesaan. Salah satu penyebab kemiskinan yang tidak sering dibahas adalah
bencana atau wabah penyakit. Wabah virus corona yang lebih dikenal dengan
pandemi Covid-19 telah mengguncang dunia sejak akhir tahun 2019.
Covid-19 atau yang lebih dikenal sebagai Virus Corona telah menjadi
perhatian publik sejak kemunculannya terdeteksi di Tiongkok untuk kali
pertama di akhir tahun 2019. Meninggalnya ribuan jiwa akibat virus ini
membuatnya menjadi pusat perhatian banyak negara, termasuk Indonesia.
Pandemi COVID-19 terbukti telah memberikan tekanan pada kondisi
ekonomi dan sosial di Indonesia sejak akhir tahun 2019.
Pemberlakuan berbagai kebijakan dalam rangka mengatasi
penyebaran atau upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 mengakibatkan
banyak kegiatan ekonomi yang mengalami kontraksi bahkan terhenti
berproduksi. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan pengangguran,
penurunan tingkat produktivitas individu maupun perusahaan, dan
mendorong munculnya orang miskin baru yang secara agregat meningkatkan
jumlah penduduk miskin (Izzati 2020; Suryahadi et al. 2020). Sehubungan
dengan itu, pemerintah perlu mengupayakan penanggulangan kemiskinan,
baik yang sifatnya jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang (Yusuf
2020).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud kemiskinan?
2. Apa penyebab terjadinya kemiskinan pada masa pandemi Covid-19?
1
3. Bagaimana strategi penanggulangan kemiskinan pada masa pandemi
covid-19?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari kemiskinan
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kemiskinan
3. Untuk mengetahui strategi penanggulangan kemiskinan
2
BAB II
ISI
A. DEFINISI KEMISKINAN
Secara harfiah kemiskinan berasal dari kata miskin yang artinya tidak
berharta-benda. Kemisknan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
mempunyai persamaan arti dengan kefakiran. Dua kata ini biasanya
disebutkan secara bersamaan yakni fakir miskin yang berarti orang yang
sangat kekurangan. Menurut World Bank (2000), definisi dari kemiskinan
adalah kehilangan kesejahteraan (deprivation of well being). Sedangkan inti
permasalahan pada kemiskinan adalah batasan-batasan kesejahteraan itu
sendiri.
Dalam teori ekonomi, semakin banyak barang yang dikonsumsi berarti
semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan seseorang. Tingkat kesejahteraan
dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengakses sumber daya yang
tersedia. Kemampuan untuk mengakses sumber daya ini dapat diukur melalui
jumlah pendapatan ataupun pengeluaran seseorang.
Jika definsi kemiskinan dihubungkan dengan tingkat kesejahteraan,
kemiskinan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi
kesejahteraan atau dengan kata lain kekurangan akses terhadap sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kekurangan akses disini maksudnya
adalah kurangnya pendapatan seseorang.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dan Departemen Sosial, kemiskinan
adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal
untuk hidup layak ( baik makanan maupun nonmakanan). Garis kemiskinan
yang ditetapkan oleh BPS adalah jumlah pengeluaran yang dibutuhkan oleh
setiap individu untuk dapat memenuhi kebutuhan makanan setara dengan
2100 kalori per orang per hari dan kebutuhan nonmakanan yang terdiri dari
perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang
dan jasa lainnya (Suharto).
3
Secara umum, kemiskinan merupakan kondisi kurangnya tingkat
pendapatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan
lainnya yang dapat menjamin terpenuhi standar kualitas hidupnya. Jadi,
mereka yang termasuk dalam garis kemiskinan adalah apabila tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat pokok. Jika di dalam suatu
Negara tingkat kemiskinannya cukup tinggi, maka biasanya Negara tersebut
digolongkan ke dalam Negara sedang berkembang.
4
rumah tangga semakin menurun maka konsumsi rumah tangga ikut menurun
(Farid, 2019). Sehingga pengeluaran konsumsi rumah tangga akibat covid-19
menurun sangat tajam.
Selain pandemi Covid-19 yang menekan aktivitas ekonomi, terdapat
tiga faktor lain yang turut menyumbang kemiskinan. Yakni pertumbuhan
pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mengalami perlambatan,
terpuruknya sektor pariwisata, serta harga eceran komoditas pokok yang naik.
5
berbagai bentuk Bantuan Sosial yang berbeda- beda jenis dan jumlahnya telah
menimbulkan ketegangan sosial di sejumlah daerah.
Ketiga, mengurangi beban pengeluaran masyarakat khususnya masyarakat
miskin dan hampir miskin, terutama dengan menurunkan biaya-biaya yang
dikontrol pemerintah(administered prices). Misalnya BBM, listrik, dan harga
LPG tiga kilogram.
Keempat, meningkatkan insentif bagi petani, peternak, dan nelayan
melalui skema pembelian produk oleh pemerintah dan perbaikan jalur logistik
hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Di tengah persebaran pandemi
Covid-19, para petani, peternak, dan nelayan yang terus berproduksi kini
menghadapi minimnya serapan pasar.
Kelima, meningkatnya intervensi pemerintah untuk mengatasi pandemi ini
akan berdampak pada peningkatan anggaran belanja pemerintah. Meskipun
terdapat ruang untuk memperlebar defisit, pemerintah dapat mengoptimalkan
realokasi anggaran yang telah disusun dan menerapkan beberapa kebijakan
alternatif.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA