Anda di halaman 1dari 28

KESENJANGAN SOCIAL

SELAMA COVID-19
KELOMPOK 5
GRACE MOY ANGGIT
IKLIMA AL AURA. A
LAILA FITRI NURJANAH
M. ZIKRI NAUVALLIADO
REFFASYA NOVIANDHITA
BAB I
1.1 LATAR BELAKANG

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus
Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja,
seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu
menyusui. Adanya virus ini membuat berbagai masalah timbul salah satunya masalah perekonomian,
perekonomian pada saat ini sangat lah memburuk karena berbagai alasan membuat tingkat kemiskinan
meningkat.
Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks. Kemiskinan tidak hanya berkaitan dengan
masalah rendahnya tingkat pendapatan dan konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan rendahnya
tingkat pendidikan, kesehatan, ketidak berdayaannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan
serta berbagai masalah yang berkenaan dengan pembangunan manusia. Dimensi kemiskinan
tersebut termanifestasikan dalam bentuk kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat, perawatan
kesehatan yang kurang baik, dan tingkat pendidikan yang rendah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh tingkat pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan akibat Covid 19 ?


2. Bagaimana pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan akibat Covid 19?
3. Bagaimana peranan dan tindakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemisikinan selama
pandemi covid 19?
1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui bagaimana pengaruh pandemi covid 19 terhadap pertumbuhan ekonomi.


2. Mengetahui apa akibat yang ditimbulkan dari pandemi covid 19 dalam bidang ekonomi.
3. Mengetahui apa yang mengakibatkan kemiskinan pada masa pandemi covid 19 melonjak.
4. Mengetahui bagaimana pengaruh jumlah pengangguran di masa pandemi covid 19
5. Mengetahui tindakan apa yang harus diambil oleh pemerintah dalam mengatasi kemiskinan pada masa
pandemi covid 19.
1.4 MANFAAT PENELITIAN

Laporan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh pandemi Covid-19 terhadap tingkat kemiskinan
di Indonesia.
Laporan dapat menjadi bukti pelonjakan kasus kemiskinan pada masa pandemi Covid-19.
Laporan dapat memberikan informasi mengenai penaggulangan kasus kemiskinan di Indonesia.
BAB II
2.1 PENGERTIAN KEMISKINAN
Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata-rata
masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan
untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan. Berikut merupakan salah satu
definisi kemiskinan menurut para ahli
Soerjono Soekanto, berpendapat bahwa kemiskinan merupakan keadaan ketika seorang individu maupun
kelompok individu tidak sanggup untuk memelihara dirinya dengan taraf kehidupan kelompok yang ada dalam
masyarakat, serta tidak mampu untuk memanfaatkan tenaga, mental dan fisiknya untuk mencapai taraf
kehidupan kelompok tersebut.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemiskinan merupakan kondisi, dimana
seorang individu tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya karena faktor-faktor yang memengaruhi
individu tersebut, sehingga kesulitan untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan individu lain.
2.2 BENTUK KEMISKINAN
• Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut adalah kemiskinan yang mendeskripsikan individu-individu yang tingkat
pendapatannya di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan oleh negara. Atau bisa juga diartikan seperti
keadaan individu yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan primernya.
• Kemiskinan Relatif 
Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang diakibatkan oleh kebijakan pembangunan yang belum merata
sehingga belum dapat menjangkau seluruh masyarakat. Kemiskinan relatif juga bisa diartikan sebagai
kemiskinan yang berasal dari perbandingan antara penduduk dan lingkungannya.
• Kemiskinan Kultural 
Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang terbentuk karena kebiasaan masyarakat yang sudah menjadi
budaya, baik itu dari nilai-nilai yang diusung, pemikiran, maupun cara kerja.
• Kemiskinan Struktural 
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang berasal dari struktur sosial yang tersemat pada golongan
masyarakat tertentu dan memungkinan terjadinya kondisi di mana mereka tidak dapat menggunakan sumber
daya yang sebenarnya tersedia untuk mereka.
2.3 FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN
• Karena pandemi Covid-19 yang masih berkelanjutan berdampak pada perubahan perilaku dan aktivitas ekonomi
penduduk. Ekonomi Indonesia pada kuartal III terkontraksi 3,49 persen secara year on year, sementara pengeluaran
konsumsi rumah tangga turun 4,04 persen year on year.
• Karena banyak masyarakat Indonesia yang di-PHK oleh perusahaan kantornya, karena pandemic Covid-19 masih
berkelanjutan. Sehingga, banyak masyarakat Indonesia yang tidak berpenghasilan dan mengalami kekurangan
kebutuhan ekonomi atau bisa disebut kemiskinan.
• Malas bekerja dan malas mengikuti kegiatan belajar sekolah, kuliah atau yang lainnya yang berhubungan dengan
pedidikan saat pandemic Covid-19 juga bisa menyebabkan kemiskinan, karena banyak dampak buruk yang akan
terjadi dan berakhir harus mengandalkan pengeluaran yang tidak sedikit.
• Selain karena pandemi, kemiskinan saat Covid-19 bisa terjadi karena keterbatasan sumber daya alam ataupun
sumber modal. Hal ini terjadi karena alam sekitar yang memang tidak lagi memberikan keuntungan. Ketika sumber
daya alam miskin atau tidak dapat diolah lagi, itulah salah satu penyebab kemiskinan.
2.4 DAMPAK KEMISKINAN
• Dampak kemiskinan yang pertama yakni kriminalitas tinggi. Kemiskinan seringkali dikaitkan dengan
kriminalitas. Masyarakat miskin cenderung melakukan apa saja untuk memenuhi kebuhtuhan hidup
mereka, termasuk melakukan kriminalitas.
• Akses pendidikan yang tertutup merupakan dampak kemiskinan yang dapat dirasakan. Biaya pendidikan
yang cukup tinggi mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat menjangkau dunia pendidikan.
• Dampak kemiskinan selanjutnya yakni dimana tingkat pengangguran semakin banyak. Tingkat
pendidikan yang rendah tentunya juga akan berdampak terhadap pengangguran yang semakin
meningkat.
• Masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan umumnya tidak mendapatkan akses kesehatan yang
memadai. Hal ini menyebabkan tingginya angka kematian pada masyarakat miskin. Selain itu, gizi yang
buruk juga merupakan masalah yang sering terjadi pada masyarakat miskin. 
2.5 UPAYA KEMISKINAN
• Membuka lapangan kerja bagi ter PHK ataupun pengangguran
Dalam kondisi pandemi ini setiap orang memiliki keterbatasan dalam berinterksi secara langsung, oleh
karena itu dengan adanya peluang bekerja secara online dapat menambah peluang kerja bagi ter PHK
ataupun pengangguran,
• Bansos bagi masyarakat dari pemerintah
Sebagai pemerintah sudah menjadi kewajiban untuk mereka mensejahterakan dan  juga mencari solusi bagi
masyarakat yang mereka pimpin, dengan mendapatkan bansos, bansos yang didapatu akan berupa uang
maupun bahan pangan untuk bertahan hiduap,
• Kreativitas masyarakat
Dengan memilki kreatvitas dalam diri, tentu hal ini mampu menjadi modal dalam menjalankan dan
memanfaatkan dua solusi sebelumnya, dengan menggunkan kreativitas tentunya siapa saja akan mampu
mengemangkan inovasi inovsi baru bagi kemakmuran diri sendiri, kelurga maupun dalam bermasyarakat. 
2.6 PENELITIAN TERDAHULU
• Analisis Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Akibat Pandemi Covid 19
Penyusun jurnal : Siti Indayani, Budi Hartono
Tahun terbit       : 2020

• Meningkatnya Angka Pengangguran di Tengah Pandemi (Covid 19)


Penyusun jurnal : Fahri, Abd.Jalil, Sri Kasnelly
Tahun terbit       : 2019

• trategi Pemerintah Indonesia Dalam Menangani Wabah Covid 19 Dari Perspektif Ekonomi 
Penyusun jurnal : Saleha Mufida, F.G.Cempaka Timur, Surryanto Djoko Waluyo
Tahun terbit       : 2020
BAB III
3.1 DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian merupakan rangkaian prosedur dan jenis metode yang dipakai untuk
menganalisis dan menghimpun data untuk menentukan pokok masalah yang akan menjadi topik
penelitian.

Menurut Nachmias dan Nachmias (1976), desain penelitian adalah suatu rencana yang
membimbing peneliti dalam proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi observasi.
Maksudnya, suatu model pembuktian logis yang memungkinkan peneliti untuk mengambil
inferensi mengenai hubungan kausal antar variabel di dalam suatu penelitian.

Segi metode penelitian yang kami gunakan yaitu penelitian survey dengan tipe kualitatif yang
merupakan level penjelasan deskriptif dimana akan mencakup penjelasan secara detail mengenai
variabel yang akan menjadi topik.
3.2 PARTISIPAN DAN TEMPAT
Dalam sub materi penelitian ini, kami mengambil Partisipan atau subjek penelitian ini adalah
korban ter PHK, kami mencari tahu tentang masalah “Dampak Kemiskinan ter PHK akibat
Pandemi, Aldhy Nurcahya seorang supir sopir taksi bluebird, Aldhy Nurcahya terpilih karena
menjadi salah satu korban PHK, Bluebird merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam
bidang transportasi dan bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun
1972.

Kami melakukan wawancara di tempat yang sudah kami tentukan dan meminta narasumber
menjawab pertanyaan yang telah kami susun sedemikian rupa tentang dampak pandemi bahkan
alasan dan harapan narasumber terkait studi kasus yang kami lakukan, tempat yang kami pilih
adalah Jl. Babakan futsal Gg. M.Ardjo.
3.3 INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk


mengumpulkan data. Ini berarti, dengan menggunakan alat-alat tersebut data dikumpulkan. Ada
perbedaan antara alat-alat penelitian dalam metode kualitatif dengan yang dalam metode
penelitian kuantitatif.
3.4 TEKNIK PENGEMPULAN DATA

Metode ini dipakai untuk membantu memecahkan masalah-masalah yang akan diteliti dan hasil
penyelidikan data atau informasi yang didapat di lapangan Ada beberapa Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini,
A. OBSERVASI

Observasi adalah kegiatan pengamatan pada subjek penelitian dengan melihat kondisi lapangan selama
penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data. Observasi dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2021
yang bertempat di Jln. Babakan Futsal Gg. M. Ardjo. Pada observasi ini, peneliti melakukan pengamatan
dan wawancara terhadap seseorang yang mengalami PHK akibat pandemi Covid-19, dengan memperoleh
informasi mengenai terjadinya PHK yang akan disajikan oleh narasumber
B. WAWANCARA

Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab kepada partisipan peneliti untuk mendapatkan data. Tahap
wawancara memiliki dua Teknik dalam pelaksanaanya, yaitu wawancara terstruktur dan tidak struktur.
Dalam penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur , yaitu dilakukan dengan pertanyaan yang
disusun terlebih dahulu, yang disesuaikan dengan keadaan narasumber. Kegiatan wawancara dilakukan di
tempat kediaman narasumber, dengan menyesuaikan waktu yang telah ditentukan oleh narasumber dan
peneliti. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan narasumber, mengenai
terjadinya PHK.
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Tanggal Pengumpulan Data Media Pengumpulan Data Hasil Wawancara18 Oktober 2021 Wawancara
dengan Bapak Aldhy Nurcahya mengenai PHK Hp dan buku catatanData hasil wawancara dalam bentuk
tulisan Persiapan dilakukan di rumah masing-masing, berkumpul di depan Ramayana, melanjutkan
perjalanan ke rumah korban PHK di Jl. Babakan futsal Gg. M.Ardjo. prosesi wawancara dilaksanakan
selama 30 menit setelah wawancara selesai kami berdiskusi sebentar lalu pulang ke rumah masing masing
untuk melanjutkan diskusi secara daring.
3.5 TEKNIK ANALISIS DATA
BAB IV
4.1 TEMUAN DILAPANGAN

peneliti akan memaparkan mengenai temuan hasil penelitian. Temuan penelitian ini merupakan deskripsi
dari data yang diperoleh dalam pengumpulan data di lapangan melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Selanjutnya dalam pembahasan akan dilakukan analisis hasil penelitian mengenai Kemiskinan
ter PHK akibat Pandemi COVID-19 di Cimahi.
Titik kumpul adalah depan Ramayana, lalu tempat temuan wawancara ada di Jl. Babakan futsal Gg.
M.Ardjo. Cimahi ,Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat
Latar belakang dilaksanakan temuan ini bertujuan mendapatkan data dari kasus yang sedang kami teliti,
agar untuk mendapatkan sebuah keabsahan data, deskripsi pene;iatian dapat kami jabarkan, yaitu dengan
melakukan sesi wawancara kepada narasumber Bernama Aldhy Cahyadi
4.2 RUMUSAN MASLAH 1
Di awal BAB makalah terdapat rumusan masalah yang kami cantumkan, yaitu bagaimana pengaruh tingkat
pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan akibat COVID-19, dari berbagai sumber pustaka dan jawaban dari
pertanyaan yang kami rancang terhadap narasumber, kami mendapatkan jawaban dari rumusan permasalahan
tersebut.

Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses dari perubahan kondisi perekonomian yang terjadi di suatu negara
secara berkesinambungan untuk menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi saat pandemi dapat dibilang tidak baik atau tidak stabil yang berpengaruh
meningkatkan angka kemiskinan, untuk jangka waktu yang singkat, pertumbuhan ekonomi ini naik turun akibat
pandemi COVID-19.

Tingkat kemiskinan karena banyak pengangguran menjadi indikator penting dalam pertumbuhan ekonomi
sendiri, banyaknya perusahaan yang melakukan PHK pada pekerjanya membuat angka pengangguran meningkat,
oleh karena itu pertumbuhan ekonomi yang buruk dan tidak stabil membuat tingkat kemiskinan meningkat.
4.3 RUMUSAN MASALAH 2
Kami akan membahas rumusan masalah lain tentang bagaimana pengaruh pengangguran terhadap
kemiskinan akibat COVID-19. Seperti yang kami sebutkan pada pembahasan pertama tentang
bagaimana pengaruh tingkat pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan akibat COVID-19, tingkat
kemiskinan karena banyak pengangguran menjadi indikator penting dalam pertumbuhan ekonomi sediri,
pengangguran merupakan seseorang yang tidak bekerja dan sedang mencari kerja.

Keterbatasan akses kontak langsung membatasi para pengangguran dalam mencari pekerjaan
tentunya hal ini menjadi masalah utama terhadap krisis ekonomi yang biasa disebut dengan kemiskinan.
Kemiskinan akibat COVID-19 ini merupakan suatu kasus keterpurukan atau masalah serius yang sangat
berpengaruh pada banyak aspek, apalagi aspek ekonomi, moral masyarakat akibat banyaknya tingkat
pengangguran juga berubah, banyak tindak kriminal yang terjadi akibat keadaan yang terpuruk.
4.4 RUMUSAN MASALAH 3
Terakhir, kami akan membahas tentang bagaimana peranan dan tindakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan
kemiskinan selama pandemi COVID-1. Dari hasil wawancara kami bersama Bapak Aldhy selaku supir Blue Bird yang ter
PHK, beberapa bantuan dari pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemiskinan adalah dengan memberikan bansos.

Bantuan sosial (bansos) diberikan kepada masyarakat yang mengalami risiko sosial. Bansos dapat diberikan dalam
bentuk uang maupun barang. Menurut UU tersebut, bantuan sosial merupakan bantuan berupa uang, barang, atau jasa
kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat miskin, tidak mampu, dan/atau rentan terhadap risiko sosial.
Pengertian ini juga dijelaskan dalam Perpres Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non
Tunai. Ketentuan mengenai bansos diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pekerja Sosial. Peraturan ini
mengubah UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

Kartu pra-kerja juga diberikan kepada masyarakat yang didanai sebesar Rp 20 Triliun agar para pengangguran diberikan
pembinaan dan pelatihan.
4.5 TEORI YANG DIAMBIL
• Teori yang kami ambil pada BAB 2 adalah teori yang berkaitan dengan permasalahan social, teori pelabelan
(LABELLING THEORY), karena kemiskinan pada dasarnya merupakan kondisi dalam masyarakat yang dianggap sebagai
masalah serius. Akibat terjadinya kemiskinan yang terjadi di negara-negara berkembang yaitu berkurangnya lapangan
pekerjaan, perekonomian negara yang tidak stabil, kesejahteraan rakyat menurun alibi angka penganggguran yang
semakin tinggi, kualitas Kesehatan yang tidak baik.
• Di masa pandemic Covid-19 kemiskinan dianggap sebagai suatu masalah karena kondisi tersebut memiliki dampak
besar bagi masyarakat yang mengalami kondisi tersebut, seperti yang sudah kami bahas kemiskinan yang terjadi saat
ini adalah kemiskinan akibat banyaknya pengangguran yang ter PHK oleh perusahaan dengan berbagai alas an,
tentunya dengan tingkat lapangan kerja yang sedikit dengan kebutuhan masyarakat tidak sebanding. Pandemi sangat
bedampak pada peningkatan angka kemiskinan sehingga dianggap sebagai masalah yang sangat serius, banyak
kerugian yang didapatkan masyarakat maupun pemerintah, tentunya bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia

• Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai