NIP.198809292020122010 NIM.1208030218
I PENDAHULUAN
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di Indonesia, masalah sosial semakin kompleks dan hingga saat ini
masih belum diatasi secara tepat oleh pemerintah. Salah satu nya ialah masalah
kemiskinan khususnya di Kampung Kalimurni, Kelurahan Kencana, Kota
Bogor dimana terdapat fenomena kemiskinan yang diakibatkan oleh adanya
pandemi Covid-19. Perihal ini tentunya menyebabkan kondisi perekonomian
masyarakat yang berasal dari kalangan bawah begitu memperihatinkan. Selama
pandemi berlangsung mereka berusaha untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
dengan pendapatan yang tidak menentu.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Kampung
Kalimurni menunjukkan bahwa masyarakat yang berasal dari kalangan bawah
ini terlihat sangat memperihatinkan dimana rumah yang mereka tempati ini
masih semi permanen dengan luas rumah yang cukup sempit dan terkadang jika
sedang hujan, terdapat beberapa bagian rumah yang merembes. Sementara dari
hasil wawancara tersebut ditemukan bahwa faktor penyebab adanya fenomena
kemiskinan akibat pandemi Covid-19 di Kampung Kalimurni disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu 1) masih rendahnya tingkat pendidikan; 2) keterbatasan
modal; 3) beban keluarga; dan 4) adanya PHK akibat merebaknya wabah
Covid-19. Lalu upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan akibat pandemi
Covid-19 di Kampung Kalimurni, berdasarkan hasil wawancara terhadap
pegawai Kelurahan Kencana dan Pak RW ditemukan bahwasanya bantuan yang
telah pemerintah berikan kepada masyarakat yang berasal dari kalangan bawah
sudah dapat dikatakan efektif dan sangat membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bantuan tersebut dapat berupa bantuan tunai
dan non tunai (sembako), bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah
sebanyak 1.021. Bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat yang berasal
dari kalangan bawah, sementara bantuan yang diberikan oleh pemerintah
kepada masyarakat yang berasal dari kalangan bawah di Kampung Kalimurni
sebanyak 163. Jumlah tersebut begitu sedikit dari jumlah yang diajukan oleh
Pak RW, yaitu sekitar 500 kepala keluarga yang berasal dari kalangan bawah.
Agar masyarakat yang berasal dari kalangan bawah yang tidak mendapat
bantuan ini tetap terbantu yaitu dengan cara membagi satu bantuan tersebut
untuk dua kepada keluarga.
Setelah dilakukannya penelitian tentang fenomena kemiskinan akibat
pandemic Covid-19 di Kampung Kalimurni yang hingga kini belum diatas
dengan tepat, maka peneliti mengungkapkan beberapa solusi alternatif untuk
memecahkan masalah kemiskinan diantaranya yaitu:
1. Seharusnya pemerintah mendirikan Balai Latihan kerja, agar masyarakat
yang berasal dari kalangan bawah mempunyai keterampilan.
2. Pemerintah memberikan beasiswa pendidikan kepada orang yang berasal
dari kalangan, agar tetap diberi kesempatan untuk tetap melanjutkan
pendidikan dasar.
3. Bagi kepala keluarga yang mengalami PHK akibat pandemi Covid-19,
seharusnya diberi modal untuk menciptakan sumber pendapatan baru,
misalnya bercocok tanam, menjahit dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Observasi terhadap salah satu rumah dari masyarakat yang berasal dari kalangan
bawah.
Observasi terhadap salah satu rumah dari masyarakat yang berasal dari kalangan
bawah.
Pewawancara: Mohon maaf mengganggu waktunya Pak, Bu. Saya Tri Rahmatina
salah satu mahasiswi jurusan sosiologi semester 4 dari universitas Islam negeri Sunan
Gunung Djati Bandung, dikarenakan saat ini saya ada tugas praktikum dari kampus
untuk melakukan penelitian mengenai fenomena kemiskinan akibat pandemi Covid-
19, apakah Bapak bersedia untuk diwawancarai?
Narasumber 1: Nama saya Abdul Malik, S.A.P dengan jabatan sebagai kepala seksi
pemerintahan.
Narasumber 2: Nama saya Kas Fitriani, S.A.P dengan jabatan sebagai Kepala seksi
Kemasyarakatan.
Pewawancara: Baik Pak Malik dan Bu Fitri, menurut Pak Malik adakah pengaruh
pandemic Covid-19 terhadap pendapatan yang didapatkan oleh masyarakat yang
kurang mampu di Kelurahan Kencana?
Narasumber 1: Menurut saya adanya pandemi ini tentu sangat berpengaruh pada
pendapatan masyarakat yang kalangan bawah, di sini juga ada pedagang sayur, buah-
buahan yang berjualan di Pasar dimana selama pandemi berlangsung tentunya
menyebabkan pendapatan mereka mengalami penurunan akibat adanya penerapan
kebijakan PSBB.
Narasumber 2: Bantuan yang diberikan oleh pemerintah sudah efektif dan sangat
membantu perekonomian masyarakat yang berasal dari kalangan bawah. Mereka jadi
terbantu perekonomian nya dengan adanya bantuan tersebut.
Pewawancara: Lalu berapa jumlah bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada
masyarakat yang berasal dari kalangan bawah di Kelurahan Kencana?
Narasumber 1: Bantuan yang diberikan oleh pemerintah sebanyak 1.021 yang akan
diberikan kepada masyarakat yang berasal dari kalangan.
Narasumber: Wa'alaikumsalam
Pewawancara: Mohon maaf mengganggu waktunya Pak RW, saya Tri Rahmatina
salah satu mahasiswi jurusan sosiologi semester 4 dari universitas Islam negeri Sunan
Gunung Djati Bandung. Dikarenakan saya ada tugas praktikum dari kampus untuk
melakukan penelitian mengenai fenomena kemiskinan akibat pandemi Covid-19 di
Kampung Kalimurni, apakah Bapak bersedia untuk diwawancarai?
Narasumber: Ya, tentu adanya pandemi ini tentu merugikan masyarakat terutama
masyarakat yang berasal dari kalangan bawah. Pendapatan mereka mengalami
penurunan dan bahkan sampai kehilangan penghasilan nya. Hal ini tentu sangat ironis
sekali, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Narasumber: Ya, upaya dari pemerintah yaitu memberikan bantuan baik itu bantuan
tunai dan non tunai (sembako).
Narasumber: Ya, bantuan tersebut sudah efektif dan sangat membantu perekonomian
masyarakat yang berasal dari kalangan bawah akan tetapi jumlah bantuan dari
pemerintah yang diberikan kepada masyarakat yang berasal dari kalangan bawah di
Kampung Kalimurni sebanyak 163. Sementara saya mengajukan sekitar 500 kepala
keluarga yang berasal dari kalangan bawah.
Pewawancara: Jumlah nya begitu sedikit ya Pak, lalu bagaimana solusi Bapak selaku
Pak RW agar kepala keluarga yang berasal dari kalangan bawah tetap bisa membantu
perekonomian nya Pak?
Narasumber: Solusi dari saya sendiri yaitu dengan membagi 1 bantuan dari
pemerintah untuk 2 kepala keluarga agar masyarakat yang berasal dari kalangan
bawah yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah tetap terbantu.
Pewawancara: Baik Pak, karena pertanyaan yang saya tanyakan sudah terjawab,
sebelumnya nya terima kasih banyak Pak atas informasinya. Saya izin pamit
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pewawancara: Assalamualaikum
Narasumber: Wa'alaikumsalam
Pewawancara: Mohon maaf sebelumnya Bu, saya Tri Rahmatina salah satu
mahasiswi jurusan sosiologi semester 4 dari universitas Islam negeri Sunan Gunung
Djati Bandung. Dikarenakan saya ada tugas praktikum dari kampus untuk melakukan
penelitian mengenai fenomena kemiskinan akibat pandemi Covid-19, apakah Ibu
bersedia untuk diwawancarai?
Pewawancara: Baik Bu Siti, jika boleh tau pendidikan terakhir nya apa?
Narasumber: Suami saya sudah wafat, yang mencari penghasilan hanya saya.
Narasumber: Ya, untuk biaya kebutuhan sehari-hari dalam sehari sekitar Rp 30.000-
Rp 50.000
Pewawancara: Assalamualaikum
Narasumber: Wa'alaikumsalam
Pewawancara: Mohon maaf sebelumnya Pak, saya Tri Rahmatina salah satu
mahasiswi jurusan sosiologi semester 4 dari universitas Islam negeri Sunan Gunung
Djati Bandung. Dikarenakan saya ada tugas praktikum dari kampus untuk melakukan
penelitian mengenai fenomena kemiskinan akibat pandemi Covid-19, apakah Bapak
bersedia untuk diwawancarai?
Pewawancara: Baik Pak Yadi, jika boleh tau apa pendidikan terakhir nya?
Narasumber: Jumlah anggota keluarga ada lima orang terdiri dari saya, istri dan tiga
anak.
Narasumber: Pendapatan yang saya dapatkan tidak menentu, bisa sekitar Rp 80.000-
Rp 100.000.
Narasumber: Istri saya tidak bekerja tetapi membuka usaha warung kecil-kecilan.
Narasumber: Ya, kata Istri saya biaya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari sekitar Rp 40.000
Narasumber: Pendapat saya tidak mengalami penurunan tapi pendapatan dari usaha
warung mengalami penurunan yang awalnya Rp 125.000 menjadi Rp 50.000 perhari.
Pewawancara: Baik Bapak karena pertanyaan yang saya tanyakan sudah terjawab
semua, sebelumnya terima kasih banyak atas informasinya Pak. Saya izin pamit,
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pewawancara: Assalamualaikum
Narasumber: Wa'alaikumsalam
Pewawancara: Mohon maaf sebelumnya Pak, saya Tri Rahmatina salah satu
mahasiswi jurusan sosiologi semester 4 dari universitas Islam negeri Sunan Gunung
Djati Bandung. Dikarenakan saya ada tugas praktikum dari kampus untuk melakukan
penelitian mengenai fenomena kemiskinan akibat pandemi Covid-19, apakah Bapak
bersedia untuk diwawancarai?
Pewawancara: Baik Pak Ahmad, jika boleh tau apa pendidikan terakhir nya?
Narasumber: Jumlah anggota keluarga saya ada lima orang Neng terdiri dari saya,
istri dan tiga anak.
Narasumber: Pendapatan yang saya dapatkan perharinya tidak menentu, bisa sekitar
Rp 200.00.
Pewawancara: Lalu apakah memiliki rencana untuk membuka usaha seperti warung
kecil-kecilan Pak?
Narasumber: Ya, jika membuka usaha warung tentu memerlukan modal yang tidak
sedikit Neng.
Pewawancara: Ya bener juga Pak pasti memerlukan modal yang tidak sedikit, lalu
berapa pengeluaran yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari?
Narasumber: Ya, kata Istri saya biaya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari sekitar Rp 30.000-Rp 40.000
Narasumber: Alhamdulillah dapat, bantuan nya berupa sembako seperti beras, telur
dan lain sebagainya.
Narasumber: Ya, tentu sangat terbantu Neng dengan adanya bantuan dari pemerintah,
bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pewawancara: Baik Bapak karena pertanyaan yang saya tanyakan sudah terjawab
semua, sebelumnya terima kasih banyak atas informasinya Pak. Saya izin pamit Pak,
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.