(Ketimpangan Sosial)
GURU PEMBIMBING:
Yuliana Margaretha S.Sos
Disusun oleh :
Enjellia Clarasitha
Karina Atika Wulandari
Lukyta Rahmadanti
Muhammad Firlian Azizi
Raudhatul Jannah
Viona Alifia
Kelas :
XI IPS 1
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah sejarah
tentang“Ketimpangan Sosial”.
Sesuai dengan judul yang telah disebutkan di atas dalam penulisan ini
memaparkan mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar ketimpangan
masalah sosial?, kapan terjadinya ketimpangan masalah sosial?,bagaimana
terbenuknya ketimpangan masalah sosial? , serta materi-materi lain yang berkaitan
dengan topik tersebut. Tujuan dari penulisan makalah ini, selain untuk memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran Sosiologi, juga saya lakukan sebagai bahan
pembelajaran saya bersama siswa lain.untuk lebih mendalami tentang materi ini.
Namun di samping itu, saya menyadari betul bahwa dalam penulisan ini masih
terdapat banyak kekurangan. Dan untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
sekiranya membangun dari para pembaca sekalian agar kekurangan dalam penelitian
ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih sempurna untuk proses penambahan
wawasan kita semua.
Bengkulu, 19 Juli 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketimpangan sosial merupakan fenomena masyarakat yang bersifat global, terjadi baik di
negara maju ataupun terbelakang. Bahkan proses integrasi ekonomi global cenderung
akan mempertajam perbedaan kelompok kaya dan kelompok miskin bagi negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia ketimpangan sosial merupakan ancaman
keamanan nasional sebab ketimpangan nasional ini akan berakumulasi dan
bersinergi dengan berbagai persoalan masyarakat yang kompleks yang dapat menjadi
penghambat pembangunan negara ketimpangan sosial banyak terjadi di Indonesia
kemiskinan adalah faktanya ketimpangan sosial di Indonesia ini bukanlah takdir tetapi
sengaja diciptakan pada saat krisis moneter 1997 mayoritas masyarakat Indonesia
kesusahan, PHK massal terjadi serentak di mana-mana tetapi ada juga kalangan
minoritas yang tidak tersentuh bahkan mensyukuri krisis moneter tersebut.
Ketimpangan sosial adalah fakta sedangkan solidaritas sosial dan budaya saling
menolong semakin menipis di negeri ini hal ini tercermin dalam kebijakan
pemerintah menaikkan harga minyak goreng siapapun yang menggunakan akal sehat
pastilah akan heran Indonesia dengan ribuan hektar kebun kelapa sawit tapi
masyarakatnya mengalami kelangkaan minyak goreng seperti kita . heran dengan
kebijakan impor beras padahal tanah negeri ini sangat subur artinya pastilah ada
yang salah dengan cara mengurus negeri ini sebagai kebutuhan fundamen bagi
masyarakat kenaikan harga minyak sangat terasa sekali. masyarakat bukan yang tidak
berusaha berbagai macam siasat dilakukan.
B. Rumusan Masalah
a. Budi Winarno
Definisi ketimpangan sosial yang pertama disampaikan oleh Budi Winarno.
Menurutnya, ketimpangan sosial merupakan kegagalan pembangunan di era
globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga.
Ketimpangan semakin terasa di era globalisasi, dan disebabkan oleh banyak faktor
yang membuat kesenjangan semakin besar dan ketimpangan semakin tinggi.
Ketimpangan ini dianggap sebagai kegagalan dalam pembangunan, sehingga
kebutuhan fisik dan psikis warga susah untuk dipenuhi.
b. Jonathan Haughton
c. Roichatul Aswidah
d. William Ogburn
e. Andrinof A. Chaniago
Bentuk ketiga adalah ketimpangan antara wilayah dan subwilayah, misalnya antara
ibukota provinsi dengan kabupaten di sekitarnya. Pembangunan di kota Semarang
jauh lebih masif dibandingkan di kabupaten Ungaran dan sekitarnya.
4. Ketimpangan Antar Golongan Sosial Ekonomi
Bentuk yang terakhir adalah ketimpangan antar sektor ekonomi. Jadi misalnya ada
dua daerah, satu daerah masyarakatnya hidup dari sektor industri karena banyak
pabrik berdiri. Sementara satu daerah lainnya dari sektor pariwisata.
Perbedaan sektor perekonomian akan menentukan jenis dan jumlah lapangan
pekerjaan, jenis keterampilan yang dibutuhkan, dan lain sebagainya. Jadi, saat berada
di daerah lain maka wajib memiliki keterampilan yang sesuai sektor perekonomian di
daerah tersebut agar bisa bertahan.
C. Faktor Penyebab Terjadinya Ketimpangan Sosial
1. Faktor Internal
Faktor penyebab dari dalam diri sendiri menyebabkan ketimpangan sosial. Faktor
internal berasal dari rendahnya kualitas diri seseorang. Contohnya kemiskinan yang
mengekang masyarakat kelas bawah. Faktor internal menyebabkan individu kesulitan
untuk mengubah diri karena pemikiran dan upaya.
2. Faktor Eksternal
Faktor penyebab dari luar ini karena aturan atau hukum yang berlaku. Aturan ini berasal dari
lingkungan, daerah, atau negara.
Faktor eksternal menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mengembangkan diri. Dampaknya
terjadi ketimpangan sosial seperti kemiskinan.
1. Kondisi Demografis
Demografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah kependudukan dan faktor
yang mempengaruhi. Kondisi demografi ini menyebabkan perbedaan masyarakat satu dengan
daerah lain. Contohnya jumlah penduduk dan persebaran penduduk di suatu daerah.
2. Kondisi Pendidikan
Pendidikan menjadi faktor penyebab ketimpangan sosial. Semakin tinggi dan merata
pendidikan di suatu daerah, maka semakin banyak sumber daya manusia yang memadai. Contoh
faktor pendidikan yaitu anak-anak yang sekolah di daerah terpencil, mendapatkan fasilitas
pendidikan kurang. Sedangkan anak yang sekolah di kota mendapatkan fasilitas yang mencukupi.
3. Kondisi Ekonomi
Penyebab utama ketimpangan sosial karena ekonomi. Contohnya suatu daerah memiliki
pendapatan dan pembangunan ekonomi yang berbeda. Perbedaan ini sumber daya dan faktor
produksi antar wilayah berbeda. Contoh ketimpangan sosial ekonomi yaitu barang produksi suatu
daerah menghasilkan lebih banyak, dibanding daerah yang kekurangan sumber daya.
4. Kemiskinan
5. Kesehatan
6. Letak Geografi
Suatu negara memiliki geografi yang berbeda, contohnya saja Indonesia negara
kepulauan. Pulau-pulau kecil belum dikelola dengan baik sehingga terjadi
ketimpangan.
Meskipun ketimpangan sosial sudah ada sejak dulu dan masih eksis sampai
sekarang. Bukan berarti kondisi ini hanya bisa dimaklumi dan dibiarkan begitu saja.
Pasalnya ketimpangan yang terlalu jauh dan berlarut-larut bisa menimbulkan banyak
dampak negatif. Seperti:
2. Mobilitas geografis
Upaya untuk meratakan jumlah penduduk di seluruh wilayah. Sebab satu wilayah
yang terlalu padat membuat persaingan kerja meningkat dan memunculkan angka
pengangguran terlalu tinggi.
3. Menciptakan peluang kerja
Agar masyarakat kurang mampu dan layak mendapat bantuan sosial bisa terbantu
untuk hidup yang layak dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Kesimpulan
Saran