Anda di halaman 1dari 10

JENIS PERMASALAHAN SOSIAL

1. Kemiskinan

Kemiskinan dapat menjadi sebab sekaligus dampak masalah sosial. Kemiskinan yang
berkesinambungan dapat menular seperti wabah.

Kemiskinan semakin menjadi-jadi saat stratifikasi di dalam masyarakat menciptakan sekat-


sekat pembatas berupa kelas sosial dan gap.

Hal ini menyebabkan adanya kejanggalan dalam interaksi antara seseorang yang berada di
satu kelas ekonomi dengan orang yang kelas ekonominya ada di bawah atau atasnya.

Kemiskinan dapat menggerakkan seseorang untuk berkumpul dengan sesama agar aman dari
sakit hati dan malu akibat vonis sosial yang tidak selayaknya mereka terima. Pada umumnya,
karena kondisi kemiskinan yang memaksa tersebut, mereka berkumpul membentuk
pemukiman di tanah-tanah pinggiran yang kumuh dan tak terawat. Akibatnya terjadi
ketidakseimbangan lingkungan.

2. Kejahatan atau Kriminalitas

Permasalahan sosial yang tidak diselesaikan oleh pemerintah dan masyarakat akan
memunculkan kejahatan atau kriminalitas. Selain memunculkan kerisauan, hal ini tentu
membuat hilangnya rasa aman dan nyaman.

Kejahatan terjadi karena adanya perubahan sosial atau ekonomi, masalah kependudukan,
kesulitan ekonomi, pemerintahan yang lemah dan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme),
gangguan kesehatan mental, dan pola asuh yang keliru.

Kejahatan dapat dipelajari seseorang melalui media apapun, termasuk interaksi dengan
orang-orang di dekatnya. Permasalahan sosial yang melahirkan kejahatan dapat melahirkan
kejahatan-kejahatan yang lain. Kemungkinan adanya organisasi-organisasi kejahatan yang
tumbuh subur dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan kejahatan serupa.
3.Disorganisasi keluarga

Permasalahan sosial dapat menyebabkan perpecahan keluarga sebagai unit terkecil dalam
kelompok masyarakat. Perpecahan ini muncul karena anggota di dalam keluarga tidak dapat
memenuhi kebutuhan minimal keutuhan sebagai keluarga.

Dalam kaca mata sosiologi, disorganisasi bisa berupa keluarga yang tidak lengkap karena di
tidak adanya pernikahan, perceraian, krisis intern, krisis keluarga, dan kekurangan dalam
keluarga.

Pada dasarnya, disorganisasi keluarga terjadi karena ketidakmampuan atau keterlambatan


untuk menyesuaikan diri dengan situasi sosial dan ekonomi yang baru. Ketidaksiapan
menghadapi masa transisi menjadi sebab utama bagi kebanyakan kasus disorganisasi
keluarga.

4. Masalah generasi muda

Dampak dari permasalahan sosial pada poin ini seringkali disebabkan oleh dua hal mendasar,
yakni keinginan untuk melawan dan sifat apatis. Keinginan melawan pada umumnya
dibarengi rasa takut terhadap keluarga, masyarakat, dan Tuhan karena kehancuran sebagai
akibat perbuatannya yang menyimpang. Sementara itu, sifat apatis seringkali disertai rasa
kecewa yang sudah terakumulasi terhadap masyarakat.

Generasi muda seringkali terjepit di antara norma-norma lama yang didapatkan dari nenek
moyang mereka dan norma-norma baru yang muncul akibat dari perkembangan zaman. Pada
masyarakat yang berada dalam fase transisi, generasi muda semakin merasa tertekan.

Antara keinginan untuk berekspresi atau batasan yang diberikan. Di sisi lain, pada usia muda
seringkali muncul rasa ingin membuktikan kemampuan diri tanpa harus bergantung kepada
siapapun, termasuk orang tua.

Generasi muda yang tidak bisa mengendalikan perasaan, ego, sopan santun, dan keimanannya
seringkali menerobos nilai-nilai secara frontal. Pada perilaku yang negatif, hal ini tidak jarang
berujung pada konsumsi minuman keras dan narkoba, seks bebas, geng motor yang
melakukan pembegalan, tawuran, perjudian, dan lain-lain.
5. Perang

Permasalahan yang tak kunjung usai mengakibatkan adanya konflik dan dendam di antara
dua belah pihak. Pada akhirnya, bara yang sudah menyala itu akan mudah tersulut api begitu
ada angin yang berhembus, walau sedikit.

Perang memiliki efek jangka panjang seperti korban nyawa, trauma, rusaknya fasilitas umum,
balas dendam, dan retaknya hubungan sosial. Tidak cukup sampai di situ, akibat perang akan
muncul pemukiman-pemukiman darat yang mungkin kumuh, minimnya pasokan bahan
makanan, dan hilangnya pendidikan.

6. Masalah penduduk

Permasalahan sosial yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan perkembangan penduduk


tidak merata antara satu daerah dengan yang lain. Perkembangan penduduk di antaranya
meliputi fasilitas yang tidak seimbang, subsidi yang berbeda, kualitas pendidikan yang
berbeda, SDM yang rendah, dan kesejahteraan ekonomi yang seakan-akan dibedakan. Hal ini
dapat mengakibatkan kemiskinan, kriminalitas, dan lainnya.

Masalah penduduk terbagi menjadi dua masalah besar, yang pertama masalah kuantitas
meliputi jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, dan kepadatan
penduduk. Yang kedua masalah kualitas yang meliputi pendidikan, kesehatan, dan tingkat
penghasilan.

7. Kebodohan

Kebodohan merupakan dampak permasalahan sosial karena belum terselesaikannya masalah


ekonomi dan budaya. Kebodohan bisa disebabkan oleh ketidakmampuan dalam hal ekonomi
seperti tidak mampu membayar uang pendidikan atau karena malas untuk belajar dan
menganggap bahwa pendidikan tidak penting.

8. Kesenjangan sosial

Kesenjangan sosial terjadi akibat adanya kemiskinan yang dibiarkan sementara para kapitalis
dan pelaku KKN dibiarkan. Kesenjangan sosial dapat mengakibatkan kriminalitas karena
adanya ketidakseimbangan ekonomi.
9. Pengangguran

Pengangguran muncul karena SDM yang rendah, malas belajar, lesunya ekonomi, atau
karena kurangnya lapangan pekerjaan.

10. Ketidakadilan

Ketidakadilan terjadi karena adanya pihak yang melanggar batas pihak lain, tetapi tetap
dibiarkan dan tidak diberikan fasilitas untuk mendapatkan keadilan.
BENTUK MASALAH SOSIAL

Masalah sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat, dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu;

1. Manifest Social Problem


Manifest social problem merupakan jenis masalah sosial yang dampaknya langsung dirasakan
oleh masyarakat, sehingga dalam hal ini menimbulkan kekacauan. Sehingga terjadi
ketidaksesuaian dari berbagai unsur-unsur kebudayaan yang bisa menimbulkan rasa bahaya
bagi kehidupan masyarakat atau suatu kelompok sosial
Contoh Masalah Sosial Manifes
Misalnya saja seperti terjadi adanya jenis konflik sosial yang pernah melanda wilayah desa
atau kampung. Seperti halnya konflik sosial yang pernah di alami di Provinsi Lampung,
khususnya yang berada di Kabupaten Lampung Selatan.

2. Latent social problem


Latent social problem adalah suatu masalah sosial yang tidak tampak (tersembunyi) sehingga
dampaknya tidak langsung dirasakan oleh masyarakat.
Contoh Masalah Sosial Laten
Contoh masalah sosial di Indonesia berkaitan dengan dengan latent social problem misalnya
saja adalah kesenjangan pembangunan yang dilakukan Pemerintah RI di Indonesia Bagian
Timur Dan Indonesia Bagian Barat.
Kesenjangan sosial ini memang selama ini tidak memunculkan masalah berarti, akan tetapi
jika dibiarkan begitusaja bukan tidak mungkin menimbulkan kecemburuan sosial yang
akhirnya membuat Indonesia Bagian Timur, termasuk Papua ingin memisahakan diri dari
Indonesia.
DAMPAK PERMASALAHAN SOSIAL

Adapun dampak negatif dari adanya permasalahan sosial di masyarakat, antara lain:

1. Meningkatnya tingkat kriminalitas.


2. Adanya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin.
3. Adanya perpecahan kelompok.
4. Munculnya perilaku menyimpang.
5. Meningkatkan pengangguran
6. Konflik Sosial
Masalah sosial dapat menimbulkan konflik sosial apabila tidak segera diatasi secara
optimal. Masalah yang menimbulkan konflik sosial antara lain tawuran pelajar, demo
buruh menuntut kenaikan UMR, dan tuntutan warga terhadap pemerintah mengenai
kenaikan BBM.
7. Kenyamanan dan Keamanan Terganggu
Masalah sosial seperti tawuran pelajar, begal, geng motor, masalah sampah, hingga
banjir dapat mengganggu kehidupan masyarakat. Masyarakat tidak dapat hidup tenang
karena merasa terancam dan terganggu akibat masalah tersebut.
8. Menimbulkan Kerusakan Fisik
Beberapa masalah sosial seperti tawuran pelajar yang biasanya menjadi salah satu
bentuk kenakalan remaja dan vandalisme menyebabkan rusaknya fasilitas umum yang
berguna bagi masyarakat. Selain itu, masalah sampah dapat menimbulkan kerusakan
fisik berupa pencemaran lingkungan.

Terkadang permasalahan sosial memiliki dampak positif, di antaranya sebagai berikut:

1. Potensi munculnya norma dan nilai baru.


2. Adanya perubahan sosial-ekonomi.
3. Struktur sosial lebih dinamis.
4. Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Berkembangnya industri.
6. Meningkatnya kesadaran politik.
7. Perlindungan hak asasi manusia (HAM) yang lebih menyeluruh.
Kritik

Didalam sebuah negara yang besar tentunya akan banyak timbul masalah sosial yang juga
beragam bentuknya. Seperti negara kita Indonesia. Pemerintah belum mampu menekan
masalah sosial yang terus menerus terjadi setiap harinya. Ada saja berita yang tersebar
mengenai perilaku-perilaku kejahan dan lainnya yang berkenaaan dengan masalah sosial lalu
apa sebenarnya peran pemerintah dalam menekan angka atau kejadian masalah sosial ini.
Dan apa kontribusi yang bisa diberikan masyarakat sehingga negara kita terhindar dari
masalah sosial yang semakin merajalela di negeri ini.

Saran

Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana dan cermat dalam
meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial dikaitkan dengan suasana
hati seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha menyikapi suatu masalah sosial dengan
baik. Tidak menghakimi seseorang yang tersangkut masalah sosial secara langsung, karena
Indonesia memiliki hukum yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu.

Kesimpulan

Masalah sosial di masyarakat sangat beragam, sebagai contohnya kemiskinan, kriminalitas,


kesenjangan, sosial ekonomi, dan lain sebagainya. Adanya masalah sosial dapat membawa
dampak bagi masyarakat itu sendiri. Adapun dampak masalah sosial bagi masyarakat adalah
maningkatnya tingkat kriminalitas, adanya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin,
adanya perpecahan kelompok, munculnya perilaku menyimpang, dan meningkatnya
pengangguran Dengan melihat adanya dampak masalah sosial di masyarakat, maka perlu
adanya pemecahan masalah sosial untuk mengatasinya.
Soal

1. Dari beberapa faktor penyebab masalah sosial, menurut kalian faktor manakah yang
paling prioritas untuk segera diatasi ? Jelaskan!
2. Menurut anda siapakah pihak yang harus bertanggungjawab dalam mengatasi masalah
sosial. Berilah alasannya!
3. Dampak positif masalah sosial salah satunya yaitu Meningkatnya Penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Jelaskan hal tersebut!

Jawaban

1. Ada banyak faktor penyebab masalah sosial. Faktor yang paling prioritas untuk segera
diatasi adalah faktor ekonomi, faktor budaya, faktor, biologis, dan faktor psikologis.
Semua faktor tersebut penting untuk diberikan solusi, tetapi faktor yang menjadi
prioritas untuk segera diatasi adalah faktor ekonomi karena faktor ekonomi mempunyai
peranan sangat penting menyangkut kebutuhan pokok manusia, faktor ekonomi akan
terhubung dengan semua faktor penyebab masalah sosial. menciptakan masyarakat
yang sejahtera, aman dan damai.

2. Pihak yang harus bertanggungjawab dalam mengatasi masalah sosial adalah pemerintah
sebagai pemangku kebijakan, organisasi masyarakat (ORMAS), tokoh masyarakat
sebagai orang yang dihormati dan dipatuhi warga masyarakat dan warga masyarakat
sendiri. Tanpa kerjasama dari semua elemen masyarakat masalah-masalah sosial tidak
akan terselesaikan dengan baik.

3. Dampak positif masalah sosial salah satunya yaitu meningkatnya Penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi artinya seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan
pendidikan, munculnya berbagai penelitian ilmiah terkait gejala sosial yang telah terjadi
semakin menyadarkan masyarakat terhadap pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup.
Masyarakat akan belajar bagaimana mencari solusi secara ilmiah akibat adanya
masalah sosial yang ada. Secara terus menerus penelitian tentang masalah sosial akan
dilakukan. Rasa keingintahuan dan semangat terbebas dari masalah yang dihadapi
mendasari manusia untuk meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai