Anda di halaman 1dari 42

PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

1. MASALAH SOSIAL

A. Pengertian Permasalahan Sosial


Permasalahan sosial merupakan sebuah gejala atau fenomena yang muncul
dalam realitas kehidupan bermasyarakat. Istilah masalah sosial mengandung dua kata
yaitu “Masalah” dan “sosial”. Kata “masalah” berarti persoalan yang mengacu pada
kondisi, situasi, atau perilaku yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh, tidak benar
dan sulit. Sementara itu kata “sosial”mengacu pada masyarakat, hubungan sosial,
struktur sosial, dan organisasi sosial. Secara istilah masalah sosial adalah persoalan-
persoalan sosial yang tidak diinginkan, atau bertentangan dengan keinginan
masyarakat.
Dalam mengidentifikasi permasalahan sosial yang ada di masyarakat, setiap tokoh
satu dengan lainnya memiliki pandangan yang berbeda-beda. Berikut beberapa definisi
masalah sosial yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1. Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan
kehidupan kelompok sosial.
2. Menurut Soetomo masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak
diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
3. Menurut Lesli, masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak
diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
4. Menurut Martin S. Weinberg, masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan
sebagai sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat
yang cukup signifikan, dimana mereka sepakat dibutuhkannya suatu tindakan
untuk mengubah situasi tersebut.

B. Faktor Penyebab Permasalahan Sosial


Pada dasarnya, permasalahan sosial merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan masalah sosial terwujud
sebagai hasil dari kebudayaan manusia itu sendiri dan akibat dari hubungan dengan

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 1


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

manusia lainnya. Suatu gejala dapat disebut sebagai permasalahan sosial dapat
diukur melalui:
1. Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial.
2. Sumber dari permasalahan sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di
masyarakat.
3. Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik
masyarakatnya.
4. Permasalahan sosial yang nyata (manifest sosial problem) dan masalah sosial
tersembunyi (latent sosial problem).
5. Perhatian masyarakat dan masalah sosial.
6. Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial.

Permasalahan sosial yang ada di masyarakat sangat beragam. Masalah yang dihadapi
oleh seseorang belum tentu dapat disebut sebagai masalah sosial. Oleh karena itu,
Raab dan Selznick mengemukakan permasalahan sosial yang ada di masyarakat dapat
terjadi apabila:
1. Terjadi hubungan antarwarga masyarakat yang menghambat pencapaian tujuan
penting dari sebagian besar warga masyarakat.
2. Organisasi sosial tidak dapat mengatur hubungan antar warga dalam menghadapi
ancaman dari luar.

Adanya berbagai fenomena di lingkungan masyarakat dapat menimbulkan


permasalahan sosial. Namun, tidak semua fenomena di masyarakat dapat disebut
sebagai permasalahan sosial.

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 2


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

gambar 1. Kemiskinan sebagai salah satu permasalahan sosial di beberapa negara


(sumber : jelajahiptek.blogspot.com)

C. Klasifikasi Permasalahan Sosial.


Soejono soekanto membedakan masalah sosial menjadi 5 yaitu :
a) Masalah sosial dari faktor ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran
b) Masalah sosial dari faktor biologis, misalnya penyakit menular
c) Masalah sosial dari faktor psikologis misalnya penyakit saraf, bunuh diri, gila
dan lain-lain
d) Masalah sosial dari faktor kebudayaan, misalnya perceraian, pencurian,
kenakalan remaja, konflik ras dan lain-lain.
e) Kepincangan warisan fisik yang diakibatkan oleh pengurangan atau
pembatasan-pembatasan sumber daya alam mencangkup masalah warisan
sosial misalnya pertumbuhan dan berkurangnya penduduk, pembatasan
kelahiran, migrasi, angka harapan hidup, kualitas hidup, pengangguran,
depresi, pendidikan, politik dan supremasi hukum serta juga mencangkup
kebijakan sosial misalnya perencanaan ekonomi, perencanaan sosial dan
lain-lain.

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 3


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

gambar 2. ketimpangan sosial antara si kaya dan si miskin semakin membuat


yang kaya semakin kaya (sumber: radieah.wordpress.coradieah.wordpress.com)

D. Bentuk – bentuk Masalah Sosial


• manifest social problem : masalah sosial yang dampaknya dapat dirasakan
secara langsung oleh masyarakat
• latent social problem : masalah sosial yang dampaknya tidak dapat dirasakan
/ dilihat secara langsung oleh masyarakat

E.Masalah - Masalah Penting


Beberapa masalah sosial penting yaitu :
• Kemiskinan adalah suatu keadaan seseorang tidak sanggup memelihara dirinya
sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompokndan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
• Kejahatan / kriminalitas dianggap sebagai masalah sosial sebab dapat merugikan
anggota masyarakat lainnya.
• Disorganisasi keluarga (keretakan keluarga) sebagai unit terkecil ditengah-
tengah masyarakat karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-
kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya. Misalnya, hubungan diluar
nikah, perceraian dan sebagainya.
• Peperangan dipandang sebagai bentuk pertentangan yang dashat sehingga
merugikan dan menimbulkan disorganisasi baik dinegara yang menang maupun
pihak yang kalah. Contoh perang antara israel dan palestina mengakibatkan
kerugian harta dan hilangnya nyawa manusia.
• Pelanggaran terhadap norma bisa berupa pelacuran, kenakalan remaja dan
sebagainya
• Masalah kelainan seksual misalnya homoseks, sodomi dan sebagainya
• Masalah kependudukan, akan jadi masalah apabila jumlah pertumbuhan
penduduk tidak diimbangi dengan kualitas hidup yang memadai, maka akan
menjadi beban bagi negara.

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 4


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

F. Dampak Masalah Sosial di Masyarakat


Dalam lingkungan masyarakat pasti terdapat berbagai macam permasalahan
sosial. Contoh masalah sosial di masyarakat, seperti kenakalan remaja, masalah
kependudukan, masalah pencemaran lingkungan, maupun masalah sosial lainnya.
Adanya berbagai masalah sosial di lingkungan masyarakat dapat membawa dampak
bagi masyarakat itu sendiri. Dampak yang muncul juga sangat beragam, baik
dampak positif maupun negatif. Adapun dampak dari adanya permasalahan sosial
di masyarakat, antara lain:
1. Meningkatnya tingkat kriminalitas.
2. Adanya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin.
3. Adanya perpecahan kelompok.
4. Munculnya perilaku menyimpang.
5. Meningkatkan pengangguran

Kata kunci : masalah , masyarakat , kemiskinan , ketimpangan


kriminalitas,

RINGKASAN
• Masalah sosial mengandung dua kata yaitu “Masalah” dan “sosial”. Kata
“masalah” berarti persoalan yang mengacu pada kondisi, situasi, atau perilaku
yang tidak diinginkan. Sementara itu kata “sosial” mengacu pada masyarakat,
hubungan sosial, struktur sosial, dan organisasi sosial. Secara istilah masalah
sosial adalah persoalan-persoalan sosial yang tidak diinginkan, atau bertentangan
dengan keinginan masyarakat.
• Soejono soekanto membedakan masalah sosial menjadi 5 yaitu :
a) Masalah sosial dari faktor ekonomi
b) Masalah sosial dari faktor biologis
c) Masalah sosial dari faktor psikologis
d) Masalah sosial dari faktor kebudayaan
e) Kepincangan warisan fisik yang diakibatkan pembatasan sumber daya alam
sosial dan lain-lain.
• Bentuk – bentuk Masalah Sosial
1. Manifest social problem : masalah sosial yang dampaknya dapat dirasakan
secara langsung oleh masyarakat
Permasalahan
2. Latent social problem : masalah sosial Sosial │ XItidak
yang dampaknya IPS │dapat 5
dirasakan / dilihat secara langsung oleh masyarakat
PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

• Beberapa masalah sosial penting yaitu :


• Kemiskinan
• Kejahatan / kriminalitas
• Disorganisasi keluarga
• Peperangan
• Kenakalan remaja
• Masalah kelainan seksual
• Masalah kependudukan
• Faktor Penyebab Permasalahan Sosial
1.Terjadi hubungan antarwarga masyarakat yang menghambat pencapaian
tujuan penting dari sebagian besar warga masyarakat.
2.Organisasi sosial tidak dapat mengatur hubungan antar warga dalam
menghadapi ancaman dari luar.
• Dampak dari permasalahan sosial
1. Meningkatnya tingkat kriminalitas.
2. Adanya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin.
3. Adanya perpecahan kelompok.
4. Munculnya perilaku menyimpang.
5. Meningkatkan pengangguran

PENDALAMAN MATERI
1. Menurut pendapatmu mengapa masih terjadi permasalahan sosial?
2. Indonesia yang kaya sumber daya alam (SDA) ini masih mengalami kemiskinan.
Mengapa bisa begitu?
3. Kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh menteri pendidikan terkesan “ganti
menteri, ganti kebijakan”. Bagaimana pendapatmu mengenai hal ini?
Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 6
PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

2. KEMISKINAN SEBAGAI MASALAH


SOSIAL

A. Pengertian Kemiskinan
Menurut Kamus Bahasa Indonesia kemiskinan adalah keadaan dimana
terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian ,
tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas
hidup. Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan
dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan
kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan
juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental, maupun fisiknya dalam
kelompok tersebut (Soekanto, 2006).
BAPPENAS (2004) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi dimana
seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu
memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan
kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar tersebut antara lain, terpenuhinya
kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih,
pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakukan
atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan
sosial-politik
Bappenas menggunakan beberapa pendekatan utama antara lain;
pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach), pendekatan pendapatan
(income approach), pendekatan kemampuan dasar (human capability approach)
dan pendekatan subjektif
• Pendekatan kebutuhan dasar, melihat kemiskinan sebagai suatu
ketidakmampuan (lack of capabilities) seseorang, keluarga dan masyarakat

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 7


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

dalam memenuhi kebutuhan minimum, antara lain pangan, sandang, papan,


pelayanan kesehatan, pendidikan, penyediaan air bersih dan sanitasi.
• Pendekatan pendapatan, kemiskinan disebabkan oleh rendahnya penguasaan
asset, dan alat- alat produktif seperti tanah dan lahan pertanian atau perkebunan,
sehingga secara langsung mempengaruhi pendapatan seseorang dalam
masyarakat. Pendekatan ini, menentukan pendapatan seseorang di dalam
masyarakat untuk membedakan kelas sosialnya.
• Pendekatan kemampuan dasar menilai kemiskinan sebagai keterbatasan
kemampuan dasar seperti kemampuan membaca dan menulis untuk menjalankan
fungsi minimal dalam masyarakat. Keterbatasan kemampuan ini menyebabkan
tertutupnya kemungkinan bagi orang miskin terlibat dalam pengambilan
keputusan..
• Pendekatan subyektif menilai kemiskinan berdasarkan pendapat atau pandangan
orang miskin sendiri. Kenyataan menunjukkan bahwa kemiskinan tidak bisa
didefinisikan dengan sangat sederhana, karena tidak hanya berhubungan dengan
kemampuan memenuhi kebutuhan material, tetapi juga sangat berkaitan dengan
dimensi kehidupan manusia yang lain. Karena itulah, kemiskinan hanya dapat
ditanggulangi apabila dimensi dimensi lain itu diperhitungkan.

gambar 3 : pemukiman kumuh sebagai masalah sosial yang timbul akibat


kemiskinan (www.kaskus.co.id)

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 8


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

B. PENYEBAB KEMISKINAN
Secara umum, penyebab kemiskinan meliputi beberapa aspek, diantaranya :
• penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat
dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
• penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan
keluarga;
• penyebab sub-budaya ("subcultural"), yang menghubungkan kemiskinan dengan
kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
• penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,
termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
• penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan
hasil dari struktur sosial.
Di sisi lain ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi,
yakni kemiskinan alamiah dan karena buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara
lain akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah
dan bencana alam. Kemiskinan “buatan” terjadi karena lembaga-lembaga yang
ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu
menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga
mereka tetap miskin. Maka itulah sebabnya para pakar ekonomi sering
mengkritik kebijakan pembangunan yang melulu terfokus pada pertumbuhan
ketimbang pemerataan.
C. Kemiskinan dan Pembangunan di Indonesia
Pembangunan seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan
perubahan kondisi kepada masyarakat luas, tentunya perubahan dari kondisi
yang buruk kepada kondisi yang lebih baik. Secara ideal, pembangunan yang
dilakukan seharusya dapat memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada
masyarakat untuk keluar dari kondisi serba kekurangan dan meraih kualitas
hidup yang baik. negara pun dapat mencapai kondisi kesejahteraan sosial
Di Indonesia, para pelaku pembangunan banyak yang melakukan
kecurangan. Praktik kolusi dan nepotisme juga merajalela. Sehingga
pembangunan yang selama ini dilakukan menjadi suatu hal yang tidak
berarti. Apalagi Indonesia tidak memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 9


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

yang mampu menjalankan roda pembangunan dengan baik. Sementara itu, hasil-
hasil pembangunan di Indonesia juga tidak sampai pada penduduk yang tinggal
di daerah pedesaan. Pada akhirnya para penduduk desa banyak yang tergiur
dengan kehidupan di daerah perkotaan. Padahal pekerjaan di perkotaan
menuntut para pekerja yang terampil.
Penduduk yang berpindah dari desa ke kota semakin meningkat.
Permasalahan sosial di daerah perkotaan juga semakin banyak dengan
bermuculannya para pedagang kaki lima, pengemis, gelandangan, dan berbagai
kasus kriminalitas lainnya. Ditengah hiruk pikuk pembangunan yang dilakukan,
daerah pedesaan pun tetap saja berada pada kondisi kemiskinan dan
ketidakberdayaan hal ini menggambarkan kegagalan pembangunan.
Berbagai persoalan kemiskinan penduduk memang menarik untuk disimak
dari berbagai aspek, sosial, ekonomi, psikologi dan politik. Aspek sosial
terutama akibat terbatasnya interaksi sosial dan penguasaan informasi. Aspek
ekonomi akan tampak pada terbatasnya pemilikan alat produksi, upah kecil,
daya tawar rendah, tabungan kecil, lemah mengantisipasi peluang. Dari aspek
psikologi terutama akibat rasa rendah diri, malas, dan rasa terisolir. Sedangkan,
dari aspek politik berkaitan dengan kecilnya akses terhadap berbagai fasilitas
dan kesempatan, diskriminatif, posisi lemah dalam proses pengambil keputusan.

gambar 4. kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah bisa saja berdampak kurang
baik bagi masyarakat (ariodhanang30.wordpress.com)

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 10


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

D. JENIS - JENIS KEMISKINAN


Menurut Chambers dalam Nasikun (2001), kemiskinan dapat dibagi dalam
empat bentuk, yaitu:
• Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural mengacu pada sikap hidup seseorang atau kelompok
masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan hidup dan budaya
di mana mereka merasa hidup berkecukupan dan tidak merasa kekurangan.
Kelompok masyarakat seperti ini tidak mudah untuk diajak berpartisipasi
dalam pembangunan, tidak mau berusaha untuk memperbaiki dan merubah
tingkat kehidupannya. Akibatnya tingkat pendapatan mereka rendah
menurut ukuran yang dipakai secara umum. Penyebab kemiskinan ini
karena faktor budaya seperti malas, tidak disiplin, boros dan lain-lainnya.
• Kemiskinan struktural
Kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor buatan manusia seperti
kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi aset produksi yang tidak
merata, korupsi dan kolusi serta tatanan ekonomi dunia yang cenderung
menguntungkan kelompok masyarakat tertentu. Munculnya kemiskinan
struktural disebabkan karena berupaya menanggulangi kemiskinan dengan
merencanakan bermacam - macam program dan kebijakan. Namun karena
pelaksanaannya tidak seimbang, pemilikan sumber daya tidak merata,
kesempatan yang tidak sama menyebabkan keikutsertaan masyarakat
menjadi tidak merata pula, sehingga menimbulkan struktur masyarakat
yang timpang.
• Kemiskinan absolut
Pendapatannya di bawah garis kemiskinan atau tidak cukup untuk
memenuhi pangan, sandang, kesehatan, perumahan, dan pendidikan yang
diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja.
• Kemiskinan Relatif
Seseorang termasuk golongan miskin relatif apabila telah dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya, tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan
dengan keadaan masyarakat sekitarnya.

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 11


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

E. DAMPAK KEMISKINAN
Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam
pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan
dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya
lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap
keluarga. Selain itu, arus urbanisasi ke kota semakin menguat, dan yang lebih
parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat tidak dapat memenuhi kebutuhan
pangan, sandang dan papan (Sony Herdiana :2001). Selain itu terdapat dampak lain
yaitu :
• gizi buruk, tingkat kesehatan rendah, mudah terjangkit bermacam-macam
penyakit,
• kecenderungan berperilaku anti sosial dan kemapanan, seks bebas,
penyalahgunaan berbagai zat dan obat terlarang.
• mempunyai rentan untuk diajak melakukan berbagai tindakan kriminal
• membangun tempat tinggal di pinggir rel kereta api, bantaran sungai, kolong
jembatan, sekitar tempat pembuangan sampah, serta di tempat kumuh.
• menjadi kaum urban di kota-kota yang relatif lebih maju, kemudian menjadi
kaum miskin kota yang bertahan hidup dengan mengemis.
• mudah menelantarkan anggota keluarga (terutama anak-anak); anak-anak dari
orang tua yang miskin, cenderung bersikap kasar kepada anak-anaknya. Untuk
menghindar perlakuan buruk itu, anak-anak tersebut bergerombol di perempatan
jalan atau tempat keramaian yang memungkinkan mereka mendapatkan uang.
• berkerja serabutan untuk sekedar mendapat makanan agar bertahan hidup;
bahkan menjadi pelacur (perempuan) dan gigolo (laki-laki).

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 12


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

gambar 5. kemiskinan mengakibatkan anak harus bekerja untuk keluarganya


juga (sumber :www.apapengertianahli.com)
F. PEMECAHAN MASALAH KEMISKINAN
Kemiskinan yang terjadi merupakan masalah yang harus ditanggung
secara bersama, tidak hanya pemerintah yang melakukan penanggulangan
kemiskinan tetapi masyarakatpun harus ikut serta dalam pemecahan masalah
kemisikinan. Dengan melakukan terapi dari berbagai aspek diharapkan bisa
membantu kemiskinan yang ada
• Pemecahan melalui aspek ekonomi→ Menciptakan iklim usaha yang
kondusif dan menyediakan lingkungan yang mampu mendorong
pengembangan umkm secara sistemik, mandiri dan berkelanjutan.
Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap lapangan kerja sehingga
mengurangi masalah pengangguran. Karena pengangguran merupakan masalah
terbesar di Indonesia.
Dalam menanggulangi masalah kemiskinan harus dipilih strategi yang
dapat memperkuat peran dan posisi perekonomian rakyat dalam perekonomian
nasional, sehingga terjadi perubahan struktural yang meliputi pengalokasian
sumber daya, penguatan kelembagaan, pemberdayaan sumber daya manusia
(Sumodiningrat, 1998) Kebijakan pengentasan kemiskinan menurut Gunawan
Sumodiningrat dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu
1. Kebijakan tak langsung meliputi :
a. upaya menciptakan ketentraman dan kestabilan situasi ekonomi, sosial
dan politik;
b. mengendalikan jumlah penduduk
c. melestarikan lingkungan hidup dan menyiapkan kelompok masyarakat
miskin melalui kegiatan pelatihan.
2. Kebijakan yang langsung meliputi
a. pengembangan data dasar (base data) dalam penentuan kelompok sasaran
(targeting)
b. penyediaan kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan, kesehatan, dan
pendidikan)
c. penciptaan kesempatan kerja

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 13


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

d. program pembangunan wilayah


e. pelayanan perkreditan.
• Pemecahan aspek sosial→ digalakkannya pembangunan didaerah sehingga
interaksisosial bisa lebih meningkat dengan adanya pembangunan dan
teknologi yang mendukung.
• Pemecahan aspek struktural→ menghapuskan korupsi, sebab korupsi adalah
salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Sehingga masyarakat tidak bisa menikmati hak nya.
• Pemecahan aspek psikologi→ menanamkan rasa percaya diri dan
mengembangkan kreatifitas didalam lingkungan sosial, dan memberikan
pelayanan sosial kepada masyarakat.
• Pemecahan aspek pendidikan→ memberikan informasi-informasi bahwa
pendidikan sangat penting didalam kehidupan sosial, apalagi sudah
diterapkannya wajib belajar 9tahun dengan bebas biaya.
• Pemecahan aspek teologi→ menggalakkan program zakat, didalam ajaran
islam zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan
kesejahteraan diantara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya dan
miskin
• Pemecahan aspek kebudayaan→ mengikuti berbagai pelatihan kursus
sebagai pengembangan diri agar mempunyai kemampuan dan keahlian.
Dari pendekatan berbagai aspek yang saling berkaitan didalam pemecahan masalah
sosial diharapkan bisa membantu mengurangi masalah sosial kemiskinan di indonesia.
Studi sosial merupakan bidang studi yang bisa membantu didalam lingkungan sosial.

Kata kunci : Kemiskinan, struktural, budaya, absolut, relatif

PENDALAMAN MATERI
1. Menurut pendapatmu, apa solusi yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan di
Indonesia?
2. Indonesia memiliki banyak penduduk yang banyak (270 ribu juta jiwa).
Bagaimana cara memberdayakan agar mengurangi pengangguran dan
kemiskinan?
3. Kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh kebijakan pemerintah,tetapi ada kultur
miskin dalam masyarakat. Bagaimana anda menyikapinya?
Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 14
PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

RINGKASAN

• Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup


memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga
tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok
tersebut.
• Jenis – jenis kemiskinan
- kemiskinan absolut, artinya kemiskinan tersebut dapat diukur dengan standar
tertentu.
- kemiskinan relatif, kemiskinan dilihat dari seberapa jauh peningkatan taraf
hidup lapisan terbawah yang dibandingkan dengan lapisan masyarakat lainnya.
- kemiskinan struktural, kemiskinan yang disebabkan oleh faktor faktor buatan
manusia seperti kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi aset produksi
yang tidak merata, korupsi dll.
- kemiskinan kultural, Kemiskinan yang disebabkan oleh gaya hidup,
kebiasaan hidup dan budaya di mana mereka merasa hidup berkecukupan dan
tidak merasa kekurangan.
• Kemiskinan juga dapat dilatarbelakangi oleh beberapa faktor
1. penyebab individual→ akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari
si miskin
2. penyebab keluarga→ pendidikan keluarga yang rendah
3. penyebab sub-budaya→ kemiskinan karena budaya / kebiasaan kehidupan
sehari-hari dari suatu budaya
4. penyebab agensi→kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,
termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi
5. penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan
merupakan hasil dari struktur sosial.
• Dampak kemiskinan
1. gizi buruk
2. kecenderungan berperilaku anti sosial
3. rentan untuk melakukan berbagai tindakan kriminal, kekerasan sosial,
4. menjadi kaum urban di kota-kota yang relatif lebih maju
5. mudah menelantarkan anggota keluarga (terutama anak-anak
6. berkerja serabutan agar bertahan hidup
Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 15

• Cara memecahkan masalah kemiskinan


• Pemecahan melalui aspek ekonomi→ Menciptakan lapangan kerja yang
PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

3. KRIMINALITAS SEBAGAI MASALAH


SOSIAL

A. Pengertian Kriminalitas dan Kekerasan


Kriminalitas atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau
sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya
yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok dan juga
teroris. Meskipun kategori terakhir ini agak berbeda karena seorang teroris berbeda
dengan seorang kriminal, melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik
atau paham.
Kriminalitas atau kejahatan itu bukan merupakan peristiwa herediter (bawaan
sejak lahir, warisan) juga bukan merupakan warisan biologis. Tingkah laku
kriminalitas itu bisa dilakukan oleh siapapun juga, baik wanita maupun pria; dapat
berlangsung pada usia anak, dewasa ataupun lanjut umur. Tindak kejahatan bisa
dilakukan secara sadar misalnya, didorong oleh impuls-impuls yang hebat, didera
oleh dorongan-dorongan paksaan yang sangat kuat (kompulsi-kompulsi), dan oleh
obsesi-obsesi. Kejahatan bisa juga dilakukan secara tidak sadar sama sekali.
Misalnya, karena terppaksa untuk mempertahankan hidupnya, seseorang harus
melawan dan terpaksa membalas menyerang, sehingga terjadi peristiwa
pembunuhan. (Kartini Kartono, 2005:139)
Menurut M.v.T : Kejahatan (rechtdeliten) yaitu perbuatan yang meskipun tidak
ditentukan dalam undang-undang, sebagai perbuatan pidana, telah dirasakan sebagi
onrecht sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata hukum. Secara
sosiologis,R. Susilo mengartikan kejahatan adalah sebagai perbuatan atau tingkah
laku yang selain merugikan penderita atau korban juga sangat merugikan masyarakat
yaitu berupa hilangnya keseimbangan ketentraman dan ketertiban.

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 16


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

B. Sebab – Sebab Kriminalitas


Ada beberapa hal yang mempengaruhi para pelaku dalam melakukan tindakan
kriminalitas dan kekerasan. Faktor ekonomi mungkin yang paling berpengaruh
dalam terjadi tindakan kriminal dan keadaan ini akan semakin parah pada saat
tertentu seperti misalnya pada Bulan Puasa (Ramadhan) yang akan mendekati Hari
Raya Idul Fitri. Pada saat ini kebutuhan masyarakat akan menjadi sangat tinggi baik
primer maupun sekunder dan sebagian orang lain mencari jalan pintas untuk
memenuhi kebutahannya dengan melakukan tindakan kriminal dan bahkan disertai
dengan tindakan kekerasan. Dan ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi
terjadinya tindakan kriminal dan kekerasan antara lain sebagai berikut :
1. Pertentangan dan persaingan kebudayaan
Hal ini biasanya berawal dari rasa memiliki yang sangat kuat, tetapi rasa
memiliki yang kuat ini tidak dilakukan dengan cara yang baik. Rasa memiliki
berubah menjadi membandingkan dengan budaya lainnya dan kadang menjelek
– jelekan budaya orang lain serta menganggap budayanya yang paling baik. Hal
itu dapat memicu suatu tindakan kriminal yang mengacu pada kekerasan
bermotif SARA (Suku, Agama, Ras, Aliran) seperti yang terjadi pada kerusuhan
di Sampit antara orang Madura dan orang Kalimantan.
2. Kepadatan dan komposisi penduduk
Seperti yang terjadi di kota Jakarta , karena kepadatan dan komposisi
penduduk yang sangat padat dan sangat padat di suatu tempat mengakibatkan
meningkatnya daya saing, tingkat strees, dan lain sebagianya yang berpotensi
mengakibatkan seseorang atau kelompok untuk berbuat tindakan kriminal dan
kekerasan.
3. Perbedaan ideologi politik
Kejahatan bermotif politik sering kali terjadi karena perbedaan ideologi
politik. Semua orang ingin orang berpandangan sama dengan golongannya.
Golongan lain dilihat sebagai golongan yang salah dan golongannya dilihat
sebagai golongan yang paling benar. Contohnya yaitu persaingan antar partai
atau persaingan dalam intern partai golkar
4. Perbedaan kekayaan dan pendapatan

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 17


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

Kejahatan berlatarbelakang ekonomi memang sering terjadi. Perbedaan


kekayaan yang awalnya menimbulkan kecemburuan sosial pada kaum kurang
mampu kadang berlanjut ke kekerasan dan kejahatan. Sebagai contoh,
kejahatan perampokan dan pencurian di rumah pejabat.
5. Perbedaan distribusi kebudayaan
Distribusi kebudayaan dari luar tidak selalu berdampak positif bila
diterapkan pada suatu daerah atau negara. Sebagai contoh budaya orang barat
yang menggunakan busana yang mini para kaum wanita, hal ini akan
menggundang untuk melakukan tindakan kriminal dan kekerasan seperti
pemerkosaan dan perampokan
6. Mentalitas yang labil
Seseorang yang memiliki mentalitas yang labil pasti akan mempunyai
jalan pikiran yang singkat tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi.
Layaknya seorang preman jika ingin memenuhi kebutahannnya mungkin dia
hanya akan menggunakan cara yang mudah, seperti meminta pungutan liar,
pemerasan dan lain sebagainya.
7. Tingkat pengangguran yang tinggi
Dikarenakan tingkat penganguran yang tinggi maka pendapatan pada
suatu daerah sangat rendah dan tidak merata. Hal ini sangat memicu seseorang
atau kelompok untuk melakukan jalan pintas dalam memenuhi kebutuhannya
dan mungkin dengan cara melakukan tindak kriminal dan kekerasan.
8. Memudarnya nilai dan norma agama
Agama berfungsi sebagai kontrol sosial (social control) perilaku
anggotanya agar menghindarkan diri dari segala sesuatu perbutan yang
merugikan orang lain seperti kejahatan. Namun seiring dengan arus perubahan
sosial yang terjadi di masyarakat perkotaan, kesadaran akan pentingnya
menjaga nilai dan norma sosial agama mulai memudar. Pergeseran paradigma
tersebut mengakibatkan terjadinya anomie. Sebagaimana yang telah di
ungkapkan oleh Durkheim (1897), anomie adalah suatu situasi tanpa norma
dan tanpa arah sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang
diharapkan dan kenyataan sosial yang ada. Jadi ketika nilai-nilai dan norma-

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 18


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

norma agama sudah ditinggalkan, maka cara-cara untuk mencapai tujuan akan
dilakukan dengan cara yang menyimpang.
Namun selain faktor-faktor di atas tindakan kriminal dan kekerasan
dapat terjadi jika ada niat dan kesempatan. Maka tindak kriminal dan
kekerasan dapat dilakukan oleh siapa, tidak hanya oleh preman atau perampok,
bahkan dapat dilakukan oleh orang yang paling dekat bahkan orang yang
paling dipercaya.

Gambar 6. Merampok merupakan salah satu jenis tindak kriminal yang merugikan
banyak pihak (sumber :kriminalitas.com)

C.Jenis – Jenis Kriminalitas


• Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Pelaku kejahatan
a. Kekerasan yang dilakukan perorangan
Perlakuan kekerasan dengan menggunakan fisik (kekerasan seksual), verbal
(termasuk menghina), psikologis (pelecehan), oleh seseorang dalam lingkup
lingkungannya.
b. Kekerasan yang dilakukan oleh negara atau kelompok
Menurut Max Weber didefinisikan sebagai “monopoli, legitimasi untuk
melakukan kekerasan secara sah” yakni dengan alasan untuk melaksanakan
putusan pengadilan, menjaga ketertiban umum atau dalam keadaan perang
yang dapat berubah menjadi semacam perbuatanan terorisme yang dilakukan

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 19


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

oleh negara atau kelompok yang dapat menjadi salah satu bentuk kekerasan
ekstrem (antara lain, genosida, dll.).

• Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Dampaknya


a. Kejahatan berdampak luas
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan berat yang berdampak
pada skala luas (berdampak pada orang banyak). Misalnya: bom Bali, USA
menyerang Irak, penyebaran susu bermelamin
b. Kejahatan berdampak lokal
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan yang dampaknya dalam
skala kecil yaitu berdampak perorangan dan keluarga. Misalnya: perampokan,
pembunuhan, pemerkosaan.
c. Kejahatan korbannya diri sendiri
Kejahatan dalam klasifikasi ini, korbannya adalah pelaku itu sendiri.
Misalnya: bunuh diri dan masokis (menyiksa diri sendiri)
d. Kejahatan yang tidak ada korbannya
Kejahatan dalam klasifikasi ini misalnya adalah prostitusi, togel,
mencontek.

Menurut Light, Keller dan Calhoun, tipe kejahatan ada empat, yaitu:
1) White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
Kejahatan ini mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang yang
terpandang atau berstatus tinggi dalam hal pekerjaannya. Contohnya
penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan, manipulasi data keuangan
sebuah perusahaan (korupsi), dan lain sebagainya.
2) Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban)
Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung akibat
tindak pidana yang dilakukan. Contohnya berjudi, mabuk, dan hubungan seks
yang tidak sah tetapi dilakukan secara sukarela.
3) Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)
Kejahatan ini dilakukan secara terorganisir dan berkesinambungan dengan
menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 20


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

(biasaya lebih ke materiil) dengan jalan menghindari hukum. Contohnya


penyedia jasa pelacuran, penadah barang curian, perdagangan perempuan ke
luar negeri untuk komoditas seksual, dan lain sebagainya.
4) Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)
Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikkan
keuntungan dan menekan kerugian. Lebih lanjut Light, Keller, dan Callhoun
membagi tipe kejahatan korporasi ini menjadi empat, yaitu kejahatan terhadap
konsumen, kejahatan terhadap publik, kejahatan terhadap pemilik perusahaan,
dan kejahatan terhadap karyawan.

gambar 7. korupsi menjadi salah satu permasalahan yang serius di Indonesia


(sumber : dokumentasi pribadi)

D. Dampak Tindakan Kriminalitas


Setiap perbuatan pasti memiliki dampak dari perbuatannya. Termasuk juga dalam
tindakan kriminal dan kekerasan yang pasti akan berdampak negatif seperti:
1. Merugikan pihak lain (material). Hal ini bisa terjadi jika tindakan kriminalitas
dalam tahap agak berat. Seperti pencopetan,penipuan penjambretan, pencurian
2. Trauma dan cacat. Trauma bisa terjadi pada seseorang yang mengalami tindakan
criminal yang biasanya di sertai dengan ancaman seperti dengan membawa
benda-benda tajam seprti pisau, clurit,dll.
3. Merugikan negara
4. Menggangu stabilitas keamanan masyarakat
5. Mangakibatkan trauma kepada para korban

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 21


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

6. stigma negatif kepada wilayah tempat yang sering terjadi kejahatan


7. mengganggu perekonomian dan kegiatan sehari – hari masyarakat

• Dampak positif
1.Menegaskan nilai-nilai kultural dan norma-norma yang ada di masyarakat,
2. Menciptakan kesatuan sosial untuk memerangi kejahatan
3.Mengklarifikasi batasan-batasan moral,
4. Perilaku menyimpang boleh jadi merupakan pernyataan sikap individu yang
menentang terhadap tujuan dan norma dalam kelompok.

E. Solusi Mencegah dan Mengatasi Kriminalitas


Solusi untuk mencegah tindakan kriminal dapat dilakukan dari pihak internal
maupun eksternal.
a) Solusi dari pihak eksternal sebagai berikut:
1.Mengaktifkan peran serta orang tua dalam mendidik anak melalui pertemuan
orang tua mahasiswa dan pihak kampus untuk memantu perkembangan anak –
anaknya.Dikarenakan hal ini merupakan dari pencegahan sejak dini untuk
mencegah terjadinya tindakan kriminal dan mencegah menjadi pelaku tindakan
kriminal.
2. Sekolah memfasilitasi kegiatan siswa untuk melakukan kegiatan postif.
Melalui organisi – organisasi kemahasiswaan, misal: OSIS, Pramuka, Pencinta
Alam, paduan suara dll
3. Pemasangan CCTV di lingkungan kampus yang rawan tindakan
kriminalitas.
4. Mengerahkan petugas keamanan, misal: dengan diadakannya razia malam
hari untuk menjaring mahasiswa yang melanggar norma asusila.
b) Solusi dari pihak internal sebagai berikut:
1. Mengikuti dan aktif dalam kegiatan organisasi kampus.
Dengan mengikuti kegiatan kampus akan terdorong untuk selalu berbuat
positif karena mendapat pengaruh positif dari anggota organisasi lainnya.
2. Meningkatkan keamanan, Bila berpergian ada baiknya tidak sendirian, jika
perlu menguasai ilmu bela diri

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 22


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

3. Jangan mudah percaya kepada orang baru dikenal


4.Setiap meninggalkan kamar kost pastikan kunci lemari dan pintu kost agar
hal – hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, seperti: kehilangan barang –
barang berharga (HP, Laptop, Motor, dll)
5. Pasang alarm pada motor agar motor terdeteksi apabila menjadi sasaran
tindak pencurian
6. Tidak mengenakan barang – barang mewah dengan berlebihan ditempat
umum yang dapat memancing pihak lain untuk melakukan tindak kriminal
7.Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya
bangsa sendiri. Karena setiap budaya luar belum tentu baik untuk budaya
kita, misalnya berbusana mini, berperilaku seperti anak punk, dan lain
sebagainya.
8. Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai
sejak dini melalui pendidikan multi kultural , seperti sekolah , pengajian dan
organisasi masyarakat

Mengatasi kriminalitas
1. Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku
kriminalitas tanpa pandang bulu atau derajat Hal ini akan sangat ampuh untuk
memberikan efek jera kepada para pelaku agar tidak mengulangi kembali
tindakannya
2. Melakukan pelatihan atau kursus keahlian bagi para pelaku tindak kriminal
atau penganguran agar memiliki keterampilan yang dapat dilakukan untuk
mencari lapangan pekerjaan atau melakukan wirausaha yang dapat membuka
lapangan kerja baru.Solusi ini akan berjalan baik bila peran serta pemerintah
dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan ini. Dan semua pihak harus
melakukan rekonsiliasi untuk memulihkan ekonomi terutama dengan
masyarakat kelas bawah dan harus diingat bahwa kemerosotan ekonomi
mengakibatkan tingkat kejahatan meningkat.
Selain itu, perlu juga mempolisikan masyarakat. Artinya, ada fungsi
pengamanan dan pencegahan kejahatan yang dijalankan oleh masyarakat.
Kondisi sekarang sangat memprihatinkan; masyarakat seolah tidak peduli

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 23


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

apabila terjadi kejahatan di sekelilingnya, bahkan di depan matanya, sikap tak


masyarakat modern telah ada semacam share of responsibility. Tugas
keamanan telah diambil alih oleh agen-agen formal, yakni polisi itu sendiri.
Dalam kerangka itu juga dapat difahami jika kita tidak lagi bisa berharap
pada lembaga informal seperti tokoh masyarakat untuk mengendalikan
keamanan karena peran-peran institusi informal telah diruntuhkan oleh
pemerintah.

Kata kunci : Kriminalitas, ideologi, budaya, perubahan sosial

RINGKASAN

• Kriminalitas berasal dari kata crime yang artinya kejahatan. Kriminalitas


adalah semua perilaku warga masyarakat yang bertentangan dengan norma-
norma hukum pidana.
• Faktor yang mempengaruhi terjadinya kriminalitas
1. Pertentangan dan persaingan kebudayaan
2. Kepadatan dan komposisi penduduk
3. Perbedaan ideologi politik
4. Perbedaan kekayaan dan pendapatan
5. Perbedaan distribusi kebudayaan
6. Mentalitas yang labil
7. Tingkat penganguran yang tinggi
8. Memudarnya nilai dan norma agama
• Klasifikasi Kejahatan
• Berdasarkan Pelaku kejahatan - Kekerasan oleh perorangan
- Kekerasan kelompok
• Berdasarkan Dampaknya -Kejahatan berdampak luas
- Kejahatan berdampak lokal
- Kejahatan korbannya diri sendiri
- Kejahatan yang tidak ada korbannya

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 24


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

PENDALAMAN MATERI
1. Mencontek, plagiarisme seperti menjadi budaya dalam pendidikan di Indonesia.
Menurut anda, apa cara yang tepat untuk mengatasi hal ini?
2. berilah contoh kasus pelanggaran HAM (kekerasan) dan analisislah mengapa bisa
terjadi kasus seperti itu? dan apa solusi yang tepat untuk mengatasinya?

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 25


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

4. KENAKALAN REMAJA SEBAGAI


MASALAH SOSIAL

A. Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai
mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk
anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Beberapa
ahli mendefinisikan kenakalan remaja ini sebagai berikut:
1. Kartono, ilmuan sosiologi
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".
2. Santrock
"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.

gambar 8. Rasa ingin diakui oleh kelompoknya merupakan salah satu penyebab
kenakalan remaja (Sumber: dokumen pribadi)

C. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja


Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai
faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor
eksternal. Diantaranya :

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 26


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

1. Faktor Internal
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang
dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku
'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah
laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah
laku sesuai dengan pengetahuannya.
c. Reaksi Frustasi Diri
Dengan semakin pesatnya usaha pembangunan, modernisasi yang
berakibat pada banyaknya anak remaja yang tidak mampu menyesuaikan diri
terhadap berbagai perubahan sosial itu.Mereka lalu mengalami banyak kejutan,
frustasi, ketegangan batin dan bahkan sampai kepada gangguan jiwa.
d. Gangguan Perasaan Pada Anak Remaja
Perasaan memberikan nilai pada situasi kehidupan dan menentukan
sekali besar kecilnya kebahagiaan serta rasa kepuasan.Perasaan bergandengan
dengan pemuasan terhadap harapan, keinginan dan kebutuhan manusia.Jika
semua tadi terpuaskan, orang (remaja) akan merasa senang dan bahagia.

2. Faktor Eksternal
a. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi
primer bagi perkembangan anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah
ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Karena itu baik-buruknya
struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau
buruknya pertumbuhan kepribadian anak.
Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan
remaja seperti keluarga yang broken-home, rumah tangga yang berantakan

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 27


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik
keras, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu merupakan sumber
kemunculan kenakalan remaja.
b. Minimnya pemahaman tentang keagamaan
Dalam kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga
menjadi salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan
moral, agama mempunyai peranan yang sangat penting karena nilai-nilai moral
yang datangnya dari agama tetap tidak berubah karena perubahan waktu dan
tempat.
Pemahaman tentang agama sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu
melalui kedua orang tua dengan cara memberikan pembinaan moral dan
bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya setelah mereka remaja bisa
memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka lakukan sesuatu di setiap
harinya.
Kondisi masyarakat sekarang yang sudah begitu mengagungkan ilmu
pengetahuan mengakibatkan kaidah-kaidah moral dan tata susila yang
dipegang teguh oleh orang-orang dahulu menjadi tertinggal di belakang. Dalam
masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan moral orang
dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan perbuatan
– perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau teladan bagi
anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya kenakalan remaja.

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 28


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

gambar 9. anak punk merupakan akibat dari pergaulan bebas (sumber


:knakalanremaja.blogspot.com)
c. Pengaruh dari lingkungan sekitar,
Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang
sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke
dalamnya. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya
pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik
maka ia akan menjadi baik pula.
Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan
keonaran dan mengganggu ketentraman masyarakat karena terpengaruh
dengan budaya barat atau pergaulan dengan teman sebayanya yang sering
mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana diketahui bahwa para remaja
umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat faktor
negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya.
d. Media Elektronik
TV, video, film dan sebagainya nampaknya ikut berperan merusak
mental remaja, padahal mayoritas ibu-ibu yang sibuk menyuruh anaknya
menonton TV sebagai upaya menghindari tuntutan anak yang tak ada habisnya.
Sebuah penelitian lapangan yang pernah dilakukan di Amerika menunjukkan
bahwa film-film yang memamerkan tindak kekerasan sangat berdampak buruk
pada tingkah laku remaja.Anak yang sering menonton film-film keras lebih
terlibat dalam tindak kekerasan ketika remaja dibandingkan dengan teman-
temannya yang jarang menonton film sejenis. Polisi Amerika menyebutkan
bahwa sejumlah tindak kekerasan yang pernah ditangani polisi ternyata
dilakukan oleh remaja persis sama dengan adegan-adegan film yang
ditontonnya. Ternyata anak meniru dan mengindentifikasi film-film yang
ditontonnya.
e. Pengaruh Pergaulan
Di usia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan
teman-tema sebayanya. Remaja mulai betah berbicara berjam jam melalui
telepon. Topik pembicaraan biasanya seputar pelajaran, film, TV atau
membicarakan cowok / cewek yang ia sukai dan sebagainya.

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 29


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

Dr. Kartini Kartono juga berpendapat bahwasannya faktor penyebab


terjadinya kenakalan remaja antara lain:
1. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan
orang tua, terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masing–masing
sibuk mengurusi permasalahan serta konflik batin sendiri
2. Kebutuhan fisik maupun psikis anak–anak remaja yang tidak terpenuhi,
keinginan dan harapan anak–anak tidak bisa tersalur dengan memuaskan, atau
tidak mendapatkan kompensasinya
3. Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat
diperlukan untuk hidup normal, mereka tidak dibiasakan dengan disiplin dan
kontrol-diri yang baik. Maka dengan demikian perhatian dan kasih sayang dari
orang tua merupakan suatu dorongan yang berpengaruh dalam kejiwaan
seorang remaja dalam membentuk kepribadian serta sikap remaja sehari-hari.

Gambar 10. tawuran merupakan salah satu contoh kenakalan remaja yang meresahkan
masyarakat ( sumber : blog.unnes.ac.id)

C. Dampak Kenakalan Remaja


1. Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi
dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 30


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan
sesaat saja.
Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena
gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan
remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikir
tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang
pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan
mengarahkan.

2. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila
remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran
agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan
putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak
baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang
pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk
bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi
narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yang
telah dilakukan oleh remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya
untuk melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam
keluarganya.

3. Bagi lingkungan masyarakat


Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat,
dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan
menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat.
Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan
pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek. Untuk

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 31


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama


dan hati yang penuh keikhlasan.

D. Solusi Mencegah dan Mengatasi Kenakalan Remaja


Dari berbagai faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja
masa kini sebagaimana telah disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa solusi
yang tepat dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini. Kenakalan remaja
dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi masyarakat umum
maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan kenakalan remaja
dapat dibagi dalam:
1. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan
melalui cara berikut:
1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para
remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab
timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.
3. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang
dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik, juga mereka
berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
4. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi mereka.
5. Keluarga yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik, maka anak-
anaknyapun akan melalukan hal-hal yang baik sesuai dengan norma-norma
agama.
6. Selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orang
tua juga hendaknya memberikan kesibukan dan mempercayakan
tanggungjawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggungjawab
ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada.
Memberipengertian yang jelas dahulu, sekaligus berilah teladan pula.
Dengan memberikan tanggungjawab dalam rumah akan dapat mengurangi
waktu anak untuk melakukan kenakalan dan sekaligus dapat melatih anak

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 32


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggungjawab dalam rumah


tangga. Anak dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah
sehari-hari.Mereka dididik untuk mandiri.Selain itu, berilah pengarahan
kepada mereka tentang batas teman yang baik

Gambar 11. memberi pengarahan dan pendidikan sejak dini kepada anak
merupakan cara yang paling baik untuk mencegah terjadinya kenakalan
remaja (sumber :www.liputan6.co.id)

7. Mengisi waktu luang diserahkan kepada kebijaksanaan remaja. Remaja


selain membutuhkan materi, juga membutuhkan perhatian dan kasih
sayang dari orang tuanya.Oleh karena itu.Waktu luang yang dimiliki
remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana
rekreasi.Kegiatan dapat berupa melakukan berbagai bentuk permainan
bersama, misalnya scrabble, monopoli, catur dan lain sebagainya.Selain
itu, dapat pula berupa tukar pikiran berbicara dari hati ke hati, misalnya
makan malam bersama atau duduk santai di ruang keluarga.Kegiatan
keluarga ini hendaknya dapat diikuti oleh seluruh anggota keluarga.
Melalui cara ini keluarga dapat memperkuat motivasi atau dorongan untuk
bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik.
8. Remaja hendaknya pandai memilih lingkungan pergaulan yang baik serta
orang tua memberi arahan arahan di komunitas nama remaja harus
bergaul. orang tua juga bisa memberikan nasihat secara umum dengan
harapan dapat bermanfaat.

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 33


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

9. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika


ternyata teman-teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
harapan.

10. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan


dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui
pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
11. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
12. memberikan pengarahan agar anak memilih jurusan sesuai dengan bakat,
kesenangan, dan hobi si anak. Tetapi apabila anak tersebut tidak ingin
bersekolah yang sesuai dengan hobinya, maka berilah pengertian
kepadanya bahwa tugas utamanya adalah bersekolah sesuai dengan
pilihanya.Sedangkan hobi adalah kegiatan sampingan yang boleh
dilakukan bila tugas utama telah selesai.

Gambar 12. Menindak pelanggaran dengan hukuman yang bermanfaat


dapat menguntungkan banyak pihak dan menimbulkan efek jera bagi
pelaku pelanggaran (sumber : dokumen pribadi)

2. Tindakan Represif

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 34


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat


dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan
pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja tersebut,
diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut mendapat efek jera dan tidak
berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus
ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang
melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang
berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang
dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga.
Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran
yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban
anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan
umur.
Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam
pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa
hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti
skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala
sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai
pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya.
Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan
peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua,
melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau
pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau
seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.

3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi


Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya
dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu
dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan
secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 35


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

perorangan yang ahli dalam bidang ini. Solusi internal bagi seorang remaja
dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah
atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point
pertama.
3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti
berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
harapan.

Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas dilakukan, diharapkan


kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan
teratasi. Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah kenakalan
remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha pengendalian kenakalan
remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap,
serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang
berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman)
sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.

Menurut Kartini Kartono penanggulangan kenakalan remaja dapat


ditempuh sebagai berikut:
1. "Menghilangkan semua sebab-musabab timbulnya kejahatan remaja, baik
yang berupa pribadi familial, sosial ekonomis dan kultural.

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 36


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

2. Melakukan perubahan lingkungan dengan jalan mencarikan orang tua


angkat/asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi perkembangan
jasmani dan rohani yang sehat bagi anak-anak remaja.
3. Memindahkan anak-anak nakal ke sekolah yang lebih baik, atau ke tengah
lingkungan sosial yang baik.
4. Memberikan latihan bagi para remaja untuk hidup teratur, tertib dan
berdisiplin.
5. Memanfaatkan waktu senggang di kamp latihan, untuk membiasakan diri
bekerja, belajar dan melakukan rekreasi sehat dengan disiplin tinggi.
6. Menggiatkan organisasi pemuda dengan program-program latihan
vokasional untuk mempersiapkan anak remaja delinkuen itu bagi pasaran
kerja dan hidup di tengah masyarakat.
7. Memperbanyak lembaga latihan kerja dengan program kegiatan
pembangunan.
8. Mendirikan klinik psikologi untuk meringankan dan memecahkan konflik
emosional dan gangguan kejiwaan lainnya. Memberikan pengobatan medis
dan terapi psikoanalitis bagi mereka yang menderita gangguan kejiwaan."

Kata kunci : kenakalan, remaja ,keluarga,


pergaulan,solusi,rehabilitasi

RINGKASAN

• Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma


hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya
• Faktor yang menjadi penyebab kenakalan remaja
1. Faktor Internal
a. Krisis identitas
b. Kontrol diri yang lemah
c. Reaksi Frustasi Diri
d. Gangguan Perasaan Pada Anak Remaja
2. Faktor Eksternal
a. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang
b. Minimnya pemahaman tentang keagamaan
c. Pengaruh dari lingkungan sekitar,
d. Media Elektronik
e. Pengaruh Pergaulan Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 37
• Dampak Kenakalan Remaja
1. Bagi diri remaja itu sendiri : merugikan baik fisik dan mental
2. Bagi keluarga: terjadi ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan putusnya
PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

• Tindakan penanggulangan kenakalan remaja dapat dibagi dalam:


1. Tindakan Preventif : usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja (sebelum
terjadi kenakalan)
2. Tindakan Represif:usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan
moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan
pelanggaran.
3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi : tindakan yang dilakukan setelah
tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah
tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi..

PENDALAMAN MATERI
1. Menurut pendapatmu, bagaimana usahamu untuk mengurangi terjadinya
kenakalan remaja di lingkungan sekolah?
2. Bagaimana peran sekolah dalam mengatasi kenakalan remaja?
3. Apa saja dampak positif dari kenakalan remaja? berikan contoh dan alasannya!

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 38


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

5. KETIDAKADILAN SEBAGAI
MASALAH SOSIAL

A. Pengertian
Ketidakadilan merupakan tindakan yang sewenang-wenang. Ketidak adilan pada
umumnya menyangkut maslah pembagian suatu terhadap hak sesorang atau kelompok
yang dilakukan secara tidak proporsional. Jika ketidakadilan tersebut terjadi berlarut-
larut dan tidak disikapi dengan baik oleh penyelenggara negara hal itu akan
menimbulkan berbagaimasalah. Ketidakadilan memiliki 5 prinsip yaitu :

B. Bentuk – bentuk Ketidakadilan


Ada beberapa bentuk ketidakadilan yaitu stereotip, marginalisasi, subordinasi,
dominasi.
• Stereotip merupakan salah satu bentuk prasangka antar ras berdasarkan ras,
jenis kelamin kebanggaan dan keterampilan komunikasi verbal maupun non
verbal.
• Marginalisasi adalah proses pemutusan hubungan antar kelompok-kelompok
tertentu dengan lembaga sosial utama, seperti struktur ekonomi, pendidikan,
dan lembaga sosial ekonomi lainnya. Perbedaaan antara populasi dan
kelompok seperti etnis, ras, agama, budaya, bahasa, adat istiadat, penampilan
dan afiliasi memungkinkan populasi dominan untuk meminggirkan kelompok
yang lemah.
• Subordinasi atau penomorduaan adalah perbedaan perlakukan terhadap
identitas sosial tertentu. Biasanya yang menjadi kelompok subordinasi adalah
kelompok minoritas.
• Dominasi adalah sifat yang lebih mengutamakan kepentingan kelompok
mayoritas, sedangkan kelompok minoritas dinomorduakan atau bahkan
diabaikan. Ada berbagai bentuk dominasi yaitu perbudakan, diskriminasi,
kolonial, despotisme, kapitalisme, feodalisme, dan sebagainya.

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 39


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

Bentuk ketidakadilan diatas, dsangat potensial merugikan masyarakat lemah yang


tidak memiliki kemapuan komperatif ataupun kompetitif. Ketidakadilan sangat
bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945 yaitu sia ke 5 keadilan seluruh rakyat
indonesia. Secara keseluruhan pasal UUD 1945 menekankan pentingnya keadilan bagi
seluruh rakyat indonesian dari segala aspek.

C. Ketidakadilan di Bidang Pendidikan


Ketidakadilan dalam bidang pendidikan dapat mempengaruhi kualitas
bangsa tersebut. Masih banyak wilayah – wilayah di Indonesia yang tingkat
pendidikannya rendah. Pendidikan sangat berperan penting dalam semua aspek
kehidupan. Tanpa pendidikan, pola pikir manusia tidak akan berkembang. Tidak
berkembangnya pola pikir akan menjadikan manusia tersebut menjadi manusia yang
tidak berkualitas. Dampak ketidakadilan pendidikan ini dapat melemahkan tiang –
tiang Negara.
Dari segi aspek sosial, ketidakadilan pedidikan akan menyebabkan interaksi
sosial di masyarakat yang kurang baik. Banyak masyarakat yang asal berbicara dalam
menyampaikan pendapatnya akan menyinggung perasaan orang lain dan menyebabkan
timbulnya konflik sosial. Adanya konflik sosial menciptakan masyarakat yang
individualis, sehingga akan sulit menciptakan kedamaian serta rasa gotong royong di
masyarakatnya.
Dari segi aspek ekonomi, ketidakadilan pendidikan akan menyebabkan
banyaknya pengangguran, sehingga mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup
sehari - hari. Kebutuhan finansial yang tinggi dengan keadaan ekonomi yang rendah,
mendesak mereka untuk mendapatkan uang dalam waktu yang singkat atau instan. Hal
tersebut dapat menimbulkan masyarakat melakukan tindak kriminal seperti mencuri.
Maraknya pencurian menjadikan keamanan Negara Indonesia menjadi tidak stabil.
Dari segi aspek budaya, ketidakadilan pendidikan di bidang budaya akan
menyebabkan masyarakat yang tidak mengetahui jati diri bangsanya. Masuknya
budaya - budaya dari negri barat akan sangat menarik perhatian masyarakat Indonesia
karena sifatnya yang bebas dan nyentrik. Dengan pendidikan yang rendah, masyarakat
akan mengikuti nilai – nilai dari budaya barat tanpa memilih mana yang baik dan tidak
sehingga dapat menghilangkan jati Negara Indonesia sendiri.

D. Solusi ketidakadilan pendidikan di Indonesia


Banyak cara untuk dapat membantu memperbaiki ketidakadilan pendidikan di
Indonesia. Mulai dari mendidik diri kita sendiri untuk dapat berlaku adil dalam
segala aspek kehidpan sekecil apapun itu. Tidak memutuskan suatu keadilan karena
pandang bulu. Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.
Sekiranya banyak yang tidak berpendidikan ataupun putus sekolah, bantulah
mereka untuk dapat berpikir luas dan kritis dalam segala hal. Memanfaatkan
semaksimal mungkin bantuan pendidikan gratis dari pemerintah. Jika hal – hal

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 40


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

tersebut dapat terwujud, maka akan terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia di dalam bidang pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 1993. Panduan Program Inpres Desa
Tertinggal
Herdiana,Sony.2005 “Potret Kemiskinan Jawa Barat,” Pikiran Rakyat.
Kartono ,Kartini,2005. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, Jakarta: PT Raja
Grafindo
Kuswanto, M.M. Bambang Siswanto, S.H.2003. SOSIOLOGI,Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Nasikun.2001.Isu dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan.Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada Press
Richard Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi. Bandung: Mizan.
Sajogyo. 1982. Bunga Rampai Perekonomian Desa: Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia.
Soegijoko dan Kusbiantoro. 1997.Bunga Rampai Perencanaan Pembangunan di
Indonesia. Jakarta : PT. Grasindo,
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1994.Psikologi Remaja..Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,
Soerjono, Soekanto. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Rajawali, Jakarta
Soekanto Soerjono, 2009. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 41


PERMASALAHAN SOSIAL │XI IPS

Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.


Willis, S. 1994. Problema Remaja dan Pemecahannya. Bandung: Penerbit Angkasa

Permasalahan Sosial │ XI IPS │ 42

Anda mungkin juga menyukai