1.Anggun Muliani
2.Arjuna Pratama
3.Mira Arsanti
4.Rita
Permasalahan sosial di defenisikan oleh banyak tokoh. Berikut ini adalah definisi mereka
mengernai permasalahan sosial:
1. Soerjono Soekamto
Allen Pincus dan Anne Minahan dalam Gramedia.com menyebutkan bahwa permasalahan
sosial merupakan kondisi sosial yang tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat setelah
dievaluasi oleh masyarakat. Menurut masyarakat, permasalahan sosial dapat dikenali jika
terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan atau tidak sreg menurut penilaian mereka.
Dalam studi sosialnya, kedua sosiolog tersebut mengartikan permasalahan sosial sebagai
kondisi di dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
tersebut.
Ketidaksesuaian tersebut tidak diinginkan dan tidak diperlukan kesepakatan bersama dalam
masyarakat untuk mengubah kondisi tersebut menjadi kondusif sesuai nilai-nilai yang dianut.
Secara garis besar, permasalahan sosial adalah adanya ketidaksesuaian antara harapan
(Berupa terwujudnya nilai-nilai yang di junung masyarakat) dengan kenyataan yang terjadi
Permasalahan sosial terjadi karena adanya beberapa faktor penyebabnya. Karena tidak ada
masalah yang muncul hanya karena satu sebab.
Pasti ada sebab-sebab lain yang terakumulasi sehingga masalah tersebut bisa muncul. Setiap
masalah memiliki cerita yang panjang. Di bawah ini merupakan faktor penyebab terjadinya
permasalahan sosial, yaitu:
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah sosial karena banyaknya
individu yang tidak mampu mencukupi kebutuhan dasarnya. Kemiskinan tersebut menjadikan
mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang, papan, pangan, pendidikan, dan
kesehatan.
Kemiskinan tentu tidak diharapkan terjadi, baik secara individu maupun secara kelompok.
Terciptanya kemiskinan mengisyaratkan adanya harapan (kesejahteraan dan kemakmuran)
yang tercapai. Karena itu, kemiskinan melahirkan ketidaksesuaian dengan keinginan
masyarakat. Contoh: kemiskinan, penjarahan, gizi buruk, dan pengangguran.
2. Faktor Budaya
Faktor ini ada karena adanya ketidaksesuaian antara nilai, norma, dan kepentingan sosial yang
berbenturan dengan pola masyarakat yang heterogen atau multikultur. Budaya terbentuk karena
adanya kebiasaan yang dimaklumkan, kemudian dibiarkan, lalu menjadi karakter dan kemudian
membentuk budaya.
Budaya-budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya yang sudah ada menimbulkan gejolak di
dalam masyarakat, baik gejolak itu nampak atau tidak. Gejolak tersebut menampakkan adanya
permasalahan sosial. Contoh: pergaulan bebas, tawuran, dan kenakalan remaja.
Namun, budaya masyarakat yang heterogen tidak selalu memiliki dampak negatif. Sebagian
akulturasi (pencampuran dua budaya yang bertemu dan saling mempengaruhi) memberikan
dampak positif, contohnya budaya antri, perapian tata negara, dan lain-lain.
3. Faktor Biologi
Faktor biologi dapat menjadi masalah sosial apabila terjadi ketidaksesuaian antara harapan
terwujudnya masyarakat yang sehat dengan realita keadaan yang mengganggu stabilitas
kesehatan masyarakat.
Terjadinya masalah sosial akibat biologi ini bisa terjadi karena adanya penyakit menular atau
minimnya pelayanan kesehatan yang memadai. Contoh: Covid19, Flu Spanyol, dan keracunan
makanan.
4. Faktor psikologi
Faktor psikologi menjadi sebab terjadinya permasalahan sosial apabila beban hidup yang
dialami suatu masyarakat terlalu berat, gangguan psikologi atau pola pikir masyarakat yang
menjauh dari kenormalan, dan ketidakstabilan emosi dalam menghadapi masalah. Contoh:
skizofrenia, depresi, bunuh diri, aliran sesat, antisosial, dan lain-lain.
Permasalahan sosial memiliki karakteristik agar dapat dikatakan sebagai permasalahan sosial.
Dibawah ini merupakan karakteristik permasalahn sosial:
Dampak permasalahan sosial ada yang negatif dan ada juga yang positif. Berikut ini merupakan
dampak negaif dari adanya permasalahan sosial:
1. Kemiskinan
3. Disorganisasi keluarga
5. Perang
6. Masalah penduduk
7. Kebodohan
8. Kesenjangan sosial
9. Pengangguran
10. Ketidakadilan
5. Berkembangnya industri
Berikut ini merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan sosial yang terjadi:
Langkah ini dapat mencegah kemiskinan rakyat desa, memeratakan pembangunan, dan
mencegah terjadinya arus urbanisasi (perpindahan dari desa ke kota). Pengembangan industri
merupakan satu langkah yang utuh mulai dari sosialisasi, penanaman motivasi dan mindset,
seleksi, pembinaan, bantuan modal, bantuan pemasaran, dan manajemen usaha.
Dengan adanya langkah yang komprehensif, dapat dibayangkan jika banyak industri yang
beroperasi di pedesaan. Masyarakat desa memiliki penghasilan yang bervariasi dan hal ini akan
mengurangi permasalahan sosial yang ada.
Tenaga kerja yang sebelumnya sudah ada diberikan pembinaan yang lebih intens untuk
kemudian dipindahkan ke wilayah yang lapangan kerjanya lebih luas. Demikian agar mereka
mempunyai daya saing dengan tenaga kerja lainnya.
Sementara stabilitas modal adalah untuk memindahkan industri dari tempat yang sudah terlalu
banyak lapangan kerja ke tempat yang lebih banyak penganggurannya. Hal ini dilakukan agar
tercapai pemerataan lapangan kerja.
Dengan memberikan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang ada pada masyarakat dapat
mengurangi risiko terjadinya permasalahan sosial. Bukan hanya itu, nilai-nilai moral dan agama
dapat memperkuat iman seseorang sehingga jauh dari tindak kejahatan.
Kesehatan masyarakat sangat perlu diperhatikan karena sangat penting dalam pembangunan
suatu negara. Selain itu, masyarakat yang sehat menggambarkan bahwa negara itu jauh dari
permasalahan sosial.
Batunan BOS ini dapat memberikan keringanan pada siswa-siswa yang tidak mampu dapat
bersekolah. Semakin banyak siswa-siswa yang dapat sekolah, maka kualitas pendidikan
semakin baik. Pendidikan sangat perlu diperhatikan terutama bagi negara karena jika tidak
diperhatikan bisa menyebabkan permasalahan sosial.
Tidak sedikit orang yang sangat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi
tidak memiliki biaya sehingga orang tersebut tidak bisa mendapatkan ilmu yang sudah diidam-
idamkan. Oleh karena itu, dengan memberikan program besasiswa bagi seseorang yang punya
keahlian khusus dapat meningkatkan kualitas SDM.
Masyarakat yang kesulitan secara ekonomi merupakan salah satu tanda akan memunculkan
permasalahan sosial. Oleh karena itu, dengan memberikan BLT, masyarakat yang kesulitan
secara ekonomi akan merasa sedikit terbantu.