Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SOSIOLOGI

Kelompok 3 (Tiga)

1. Arfin Fadlian Firdaus

2. Kamila Saputra

3. Nurul Hasanah

4. Sindy Rahmawati

SMA KARYA PEMBANGUNAN 2 CIPARAY

Tahun ajaran 2022-2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 29 Agustus 2022


DAFTAR ISI
Bab 2

Permasalahan Sosial dalam

Masyarakat

Masalah sosial tidak hanya terjadi dewasa ini. Masalah sosial juga sudah ada sejak zaman dahulu.
Masalah sosial juga tidak hanya terjadi di dalam masyarakat kita sendiri. Masalah sosial juga terjadi di
seantero dunia. Masalah-masalah sosial yang terjadi sangat bervariasi. Masalah-masalah sosial itu
antara lain kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial-ekonomi, ketidakadilan.

A. PERMASALAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT

Pengertian Masalah Sosial

Istilah masalah sosial mengandung dua kata, yakni masalah dan sosial Kata sosial membedakan masalah
ini dengan masalah ekonomi, politik, fisika, kimia, biologi, dan masalah lainnya meskipun bidang-bidang
ini masih terkait dengan masalah sosial. Kata sosial antara lain mengacu pada masyarakat, hubungan
sosial, struktur sosial, dan organisasi sosial. Sementara itu, kata masalah mengacu pada kondisi, situasi
atau perilaku yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh, tidak benar, dan sulit. Ada berbagai pandangan
para tokoh sosiologi tentang masalah sosial Pandangan itu antara lain sebagai berikut.

1.Arnold M. Rose mengatakan bahwa masalah sosial dapat didefinisikan sebagai suatu situasi yang telah
memengaruhi sebagian besar masyarakat sehingga mereka percaya bahwa situasi itu adalah sebab dari
kesulitan mereka. Situasi itu dapat di ubah.

2.Raab dan Selznick berpandangan bahwa masalah sosial adalah masalah hubungan sosial yang
menantang masyarakat itu sendiri atau menciptakan hambatan atas kepuasan banyak orang.

3.Richard dan Richard berpendapat bahwa masalah sosial adalah pola Prilaku dan kondisi yang tidak
diinginkan dan tidak dapat diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.

4.Soerjono Soekanto mengatakan bahwa masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-
unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

Ada dua elemen penting terkait dengan detinisi masalah sosial. Elemen yang pertama adalah elemen
objektif. Elemen objektif menyangkut keberadaan suatu kondisi sosial. Kondisi sosial disadari melalui
pengalaman hidup kita, media dan pendidikan. Kita bertemu dengan peminta-minta yang terkadang
datang dari rumah ke rumah. Kita menonton berita tentang peperangan, kemiskinan, dan human
trafficking atau perdagangan manusia. Kita membaca di berbagai media surat kabar bagaimana orang
kehilangan pekerjaannya.

Kondisi sosial ini secara objektif berbahaya bagi masyarakat. Kondisi ini benar-benar nyata dan pernah
dialami oleh masyarakat. Pengalaman yang berbahaya ini bersifat universal dan dapat ditemukan di
seluruh dunia.

Sementara itu, elemen subjektif masalah sosial menyangkut pada keyakinan bahwa kondisi sosial
tertentu berbahaya bagi masyarakat dan harus diatasi. Kondisi sosial seperti itu antara lain adalah
kejahatan, penyalahgunaan obat dan polusi. Kondisi sosial ini tidak dianggap oleh masyarakat tertentu
sebagai masalah sosial tetapi bagi masyarakat yang lain, kondisi itu dianggap sebagai kondisi yang
mengurangi kualitas hidup manusia.

Berdasarkan kedua elemen ini, masalah sosial dapat didefinisi sebagai kondisi sosial yang dipandang
oleh suatu masyarakat berbahaya bagi anggota masyarakat dan harus diatasi. Dari definisi ini ada empat
yang perlu kita perhatikan.

Pertama, penggunaan istilah masalah sosial menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah. Hal ini jelas
mengacu pada kondisi yang perlu dievaluasi sebagai sesuatu yang salah karena kondisi itu
membahayakan manusia. Kedua, masalah sOSial adalah kondisi sulit yang mempengaruhi tidak hanya
satu orang tetapi sejumlah besar masyarakat. Ketiga, definisi masalah sosial mengandung optimisme
untuk dapat diubah. Masalah sosial merupakan istilah yang diberikan kepada kondisi yang kita anggap
dapat diubah oleh manusia. Kematian bukanlah masalah sosial, tetapi peristiwa sekitar kematian dapat
menjadi masalah sosial karena peristiwa-peristiwa itu dapat kita ubah. Keempat, masalah sosial adalah
kondisi yang harus diubah. Untuk itu, sesuatu perlu dilakukan.

Hal-hal yang menjadi masalah sosial antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain berbeda-
beda. Perbedaan ini antara lain dipengaruhi oleh perbedaan nilai, keyakinan pengalaman hidup dan
periode sejarah. Misalnya, minum teh di Inggris pada abad ke-17 hingga abad ke-18 dianggap berbahaya
bagi kesehatan dan memiskinkan bangsa. Saat ini, Inggris dikenal dengan tradisi minum teh pada sore
hari.

Teori tentang Masalah Sosial

Masalah sosial sendiri dapat dilihat dari teori fungsionalis, teori konflik dan teori interaksi simbolis.
1. Teori Fungsionalisme

Menurut teori fungsionalisme, semua bagian masyarakat, seperti Keluarga, ekonomi, dan sekolah,
mempunyal fungsinya masing-masing dalam masyarakat. Keluarga membesarkan anak, sekolah
mengajarkan pengetahuan dan lembaga ekonomi menyediakan pekerjaan. Semua bagian masyarakat ini
saling bekerja sama untuk membangun tatanan sosial yang stabil. Jika salah satu bagian dari masyarakat
ini tidak menjalankan fungsinya dengan baik, terjadilah ketidakteraturan sosial dalam bentuk masalah
sosial.

Anda mungkin juga menyukai