Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERMASALAHAN SOSIAL DAN SOLUSI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD

Dosen Pengampu: Drs. Muhroji, M.Si

Disusun oleh:

Kelompok 11
1. Fredella Khoirul Huda (A510210055)
2. Risma Pramestiya (A510210090)
3. Dela Suryaningsih (A510210102)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
mata kuliah Pendidikan IPS SD tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “PERMASALAHAN SOSIAL DAN


SOLUSI” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Drs. Muhroji, M.Si yang yang telah membimbing dan
membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih juga
kami sampaikan kepada teman-teman dan pihak lainnya.  Kami berharap makalah
tentang permasalah sosial dan solusi dapat dapat bermanfaat.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan yang


perlu diperbaiki. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
perbaikan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
memohon maaf.

Surakarta, 10 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1 Permasalahan Sosial..................................................................................5
2.2 Macam-Macam Permasalahan Sosial........................................................5
BAB III..................................................................................................................14
KESIMPULAN......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

BAB I

3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, manusia disebut
juga makhluk sosial, dimana manusia tidak lepas dari pengaruh
lingkungannya. Manusia memiliki kebutuhan serta kebiasaan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga
interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan
yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang
berlaku. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto, interaksi sosial merupakan
kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi
ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan
bersama.
Menurut (Abarca, 2021), masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial, atau menghambat terpenuhinya
keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut. Menyebabkan
kepincangan ikatan sosial. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta
keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat.
Saat ini di negara kita masih banyak kita jumpai permasalahan
sosial, antara lain adalah kebodohan, pengangguran, kemiskinan,
kejahatan, pertikaian, kenakalan remaja, danlainnya. Masalah-masalah
sosial begitu menghantui kehidupan manusia dalam kebudayaan dan
peradabannya karena dapat mengganggu kesejahteraan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud permasalahan sosial?
2. Jelaskan apa saja permasalahan sosial?!
3. Apa faktor yang menyebabkan timbulnya masalah sosial?
4. Bagaimana solusi menyelesaikan masalah sosial?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang permasalahan sosial

4
2. Mendeskripsikan macam-macam permasalahan sosial
3. Menjelaskan faktor yang menyebabkan timbulnya masalah sosial
4. Menjelaskan solusi menyelesaikan masalah sosial

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan Sosial
Menurut (Kamus, 2016) masalah berarti sesuatu yang harus
diselesaikan atau dipecahkan; persoalan. Masalah merupakan suatu
keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang
menghasilkan situasi yang membingungkan. Umumnya masalah disadari
“ada” saat seorang individu merasakan bahwa keadaan yang ia hadapi
tidak sesuai dengan yang ia inginkan.

Sedangkan sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan


masyarakat. Sosial merupakan segala perilaku manusia yang
menggambarkan hubungan nonidividualis. Istilah tersebut sering
disandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan masyarakat
dimanapun. Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan
manusia dalam kemasyarakatan, hubungan antar manusia, hubungan
manusia dengan kelompok, serta hubunngan manusia dengan organisasi
untuk mengembangkan dirinya.

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial


merupakan suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang
berhubungan dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam
masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan. Masalah sosial
berkaitan erat dengan hal-hal yang mengganggu kedamaian di dalam suatu
kelompok masyarakat.

2.2 Macam-Macam Permasalahan Sosial


1. Kebodohan

5
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang
lain. Kita juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan
terjadi karena tidak memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di
negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah
bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak
bisa membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh
kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya
pendidikan di Indonesia. Kita mungkin beruntung bisa menikmati
bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan
fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kita ada yang tidak bisa sekolah
karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu
orang tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang
kesulitan untuk bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya
bisa ditempuh dengan jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat
sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat terbatas.

2. Pengangguran
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak
mendapatkan penghasilan.(Fachrurrozi et al., 2021) Jumlah
pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih
banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha
dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar
minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang
tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya.
pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Pengangguran adalah keadaan dimana orang ingin
bekerja namun tidak mendapat pekerjaan.(Ramadhani, 2015) Di
Indonesia angka pengangguran semakin meningkat.

3. Kemiskinan

6
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur
menyebabkan kemiskinan.(Ii & Konflik, 2007) Di Indonesia jumlah
rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun pemerintah telah
berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi
kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan
dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain, seperti
kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit, dan
stress.
Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal. Yakni dari dalam diri
seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal
antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan
dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain
disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga
melambung tinggi, dan kurangnya perhatian pemerintah.

4. Kesehatan
Sehat merupakan kondisi optimal fisik, mental, dan sosial
seseorang sehingga dapat memiliki produktivitas, bukan hanya terbebas
dari bibit penyakit. Kondisi sehat dapat dilihat dari dimensi produksi
dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat
sebagai salah satu modal produksi atau prakondisi yang dibutuhkan
seseorang sehingga dapat beraktivitas yang produktif.
Kemiskinan akan berdampak pada kesehatan. Penduduk miskin
cenderung memiliki pola hidup kurang bersih dan tidak sehat.
Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pangan secara sehat dan
bergizi berdampak pada rendahnya gizi.

7
5. Kejahatan
Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau perbuatan
yang melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat
menyebabkan tindak kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal
sehat, penganggur mengambil jalan pintas untuk mengatasi
kemiskinannya. Banyak cara keliru yang dijalani misalnya melakukan
judi, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan hingga pada
pembunuhan. Yang stress dan tidak kuat bisa kemudian minum-
minuman keras atau memakai narkoba.
Namun ternyata kejahatan tidak hanya karena miskin. Banyak
orang-orang yang sebenarnya sudah mapan hidupnya melakukan
kejahatan. Korupsi sebenarnya tak jauh beda dengan mencuri. Yakni
mencuri sesuatu yang bukan haknya dengan cara-cara tertentu. Uang
atau barang yang telah dipercayakan untuk dikelola diambil untuk
kepentingan dirinya. Itulah korupsi. Contohnya adalah mengambil
sebagian dana yang mestinya untuk korban bencana alam. Korupsi
biasanya dilakukan oleh para pegawai dan pejabat. Perbuatan korupsi
kadang sulit diketahui karena pelakunya sangat pintar
menyembunyikan.

6. Konflik
Konflik sosial adalah proses sosial yang terjadi di dalam
masyarakat, bagaimanapun keadaanya, baik pada masyarakat modern
maupun masyarakat tradisional. (Sukirno, 2008) Proses sosial yang
terjadi karena interaksi sosial dalam masyarakat akan menimbulkan
berbagai masalah salah satunya adalah konflik sosial. Konflik terjadi
karena adanya tujuan yang berbeda, baik antara individu maupun antar
kelompok sosial yang ada, dengan demikian, konflik yang terjadi akan
melibatkan dua orang atau lebih, individu dengan kelompok, dan
antarkelompok yang berupaya mencapai tujuannya

8
7. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja menurut (Weya, 2015), ialah perilaku jahat atau
kenakalan anak-anak muda yang merupakan gejala sakit (Patologis)
secara sosial pada anak remaja UNIVES disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah
laku yang menyimpang. Pada umumnya anak remaja ini mempunyai
kebiasaan yang aneh dan ciri khas tertentu, seperti cara berpakaian yang
mencolok, mengeluarkan perkataan- perkataan yang buruk dan kasar,
kemudian para remaja ini juga memiliki tingkah laku yang selalu
mengikuti trend remaja pada saat ini.

2.3 Faktor-Faktor Penyebab Permasalahan Sosial


1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi termasuk penyebab masalah sosial terbesar, karena
individu atau kelompok perlu mencukupi kebutuhannya. Pemerintah
perlu mengatasi kesenjangan ekonomi seperti distribusi dan produksi
yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.

2. Faktor Budaya
Perbedaan kebudayaan bisa memicu pelanggaran norma, nilai dan
kepentingan sosial masyarakat. Kebudayaan yang berbeda bisa
menimbulkan permasalahan baru yang ada dalam masyarakat.
Kebudayaan bisa berkembang dan berperan dalam kehidupan
masyarakat. Contoh sederhana dari faktor budaya, yaitu saling
menghormati orang lain dan kepekaan lingkungan. Sedangkan hal
negatif dari faktor budaya seperti tidak peduli pada lingkungan sekitar.

9
3. Faktor Psikologis
Faktor ini dipengaruhi oleh pola pikir individu dan masyarakat.
Psikologis berhubungan dengan pemahaman dan sudut pandang
seseorang tentang aliran sesat agama atau pemahaman yang tidak sesuai
dengan ideologi. Faktor psikologi bisa ditangani dengan pendekatan
bijak. Contoh faktor psikologis seperti, aliran agama yang menyimpang,
gerakan anti pemerintah, dan penyimpangan seksual. Contoh faktor
psikologis lainnya yaitu lingkungan sosial, orang tua yang kurang
memperhatikan anaknya, dan keyakinan agama yang berbeda.

4. Faktor Biologi
Faktor biologi dapat menjadi masalah sosial apabila terjadi
ketidaksesuaian antara harapan terwujudnya masyarakat yang sehat
dengan realita keadaan yang mengganggu stabilitas kesehatan
masyarakat. Terjadinya masalah sosial akibat biologi ini bisa terjadi
karena adanya penyakit menular atau minimnya pelayanan kesehatan
yang memadai.

2.4 Solusi Permasalahan Sosial


1. Kebodohan
a. Memperluas kesempatan belajar bagi semua orang.
b. Membebaskan biaya pendidikan dengan memberikan subsidi
pendidikan melalui sekolah-sekolah.
c. Mengembangkan gerakan orang tua asuh untuk memberikan
pertolongan pada anak-anak usia sekolah yang terbentur pada
masalah biaya pendidikan.
d. Mendirikan unit-unit sekolah baru yang merata dan tersebar di
seluruh pelosok tanah air.
e. Menyediakan sarana dan prasarana belajar seperti perpustakaan desa,
taman bacaan, museum, dan balai latihan kerja.

10
2. Pengangguran
a. Peningkatan mobilitas tenaga kerja dan moral peningkatan mobilitas
tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan
kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga
dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru.
b. Pengelolaan permintaan masyarakat pemerintah dapat mengurangi
pengangguran siklikal melalui manajemen yang mengarahkan
permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia
dalam jumlah yang melimpah.
c. Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja untuk
mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian
informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang
memerlukan tenaga kerja. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu
diadakan sistem informasi yang memudahkan orang mencari
pekerjaan yang cocok. Sistem seperti itu antara lain dapat berupa
pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Bisa juga
berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan,
kampus, dan balai latihan kerja.
d. Pertumbuhan ekonomi baik digunakan untuk mengatasi
pengangguran friksional. Menurut (Hm & Province, 2018) ,
pengangguran yang disengaja terjadi bila orang lebih suka
menganggur daripada harus bekerja dengan upah rendah. Di
sejumlah Negara, pemerintah menyediakan tunjangan atau santunan
bagi para penganggur. Bila upah kerja rendah maka orang lebih suka
menganggur dengan mendapatkan santunan penganggur. Untuk
mengatasi pengangguran jenis ini diperlukan adanya dorongan-
dorongan untuk giat bekerja.
e. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja Pengangguran terutama
disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli.
Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki
keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan

11
di Negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang
yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.
f. Wiraswasta, selama orang masih tergantung pada upaya mencari
kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi
masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul
keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau
berwiraswasta yang berhasil.

3. Kemiskinan
a. Membatasi pertumbuhan penduduk melalui program keluarga
berencana dan program keluarga sejahtera. Hal ini dimaksud agar
semua generasi yang lahir mempunyai potensi untuk memperolah
jaminan hidup yang memadai dari orang tuanya.
b. Mengembangkan pendidikan terutama bagi lapisan ekonomi lemah
yang tinggal di daerah-daerah pedesaan.
c. Mengembangkan industri kecil di pedesaan dengan bimbingan
teknis, pinjaman kredit, dan mengkoordinasikan pemasaran hasil
produk kerajinan melalui koperasi.
d. Melaksanakan program inpres desa tertinggal antara lain dengan
pinjaman kecil secara bergulir sebagai modal usaha di pedesaan.
e. Membudayakan hidup sederhana.
f. Membudayakan gemar menabung.
g. Membudayakan pemakaian produk dalam negeri.

4. Kesehatan
a. Peningkatan gizi masyarakat.
b. Pelaksanaan imunisasi.
c. Penambahan fasilitas kesehatan.
d. Penyediaan pelayanan kesehatan gratis.
e. Penambahan jumlah tenaga medis.

12
f. Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnya kebersihan dan pola
hidup sehat.

5. Kejahatan
a. Peningkatan kesejahteraan rakyat untuk mengurangi pengangguran,
yang dengan sendirinya akan mengurangi kejahatan.
b. Memperbaiki sistem administrasi dan pengawasan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan-penyimpangan.
c. Peningkatan penyuluhan hukum untuk memeratakan kesadaran
hukum rakyat.
d. Menambah personil kepolisian dan personil penegak hukum lainnya
untuk lebih meningkatkan tindakan represif maupun preventif.
e. Meningkatan ketangguhan moral serta profesionalisme bagi para
pelaksana penegak hukum.

6. Konflik
a. Abitrasi, yaitu suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh
pihak ketiga dalam hal ini pemerintah dan aparat penegak hukum
yang memberikan keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua
belah pihak dengan memberikan sanksi yang tegas apabila. Kejadian
seperti ini terlihat setiap hari dan berulangkali di mana saja dalam
masyarakat, bersifat spontan dan informal.
b. Mediasi, yaitu penghentian pertikaian oleh pihak ketiga tetapi tidak
diberikan keputusan yang mengikat.
c. Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-
pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama.
d. Stalemate, yaitu keadaan ketika kedua belah pihak yang
bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, lalu berhenti pada
suatu titik tidak saling menyerang. Keadaan ini terjadi karena kedua
belah pihak tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur.

13
e. Ajudikasi, yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan
dengan mengutamakan sisi keadilan dan tidak memihak kepada
siapapun.

7. Kenakalan Remaja
a. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara
pribadi pada si remaja itui sendiri. Melalui percakapan
mengungkapkan kesulitan si remaja danmembantu mengatasinya.
b. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota
kumpulan atau kelompok kecil tersebut:
 Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat
bermanfaat.
 Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingklaku baik dan
merangsang hubungan sosia; yang baik.
 Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan
mengemukaka pandangan dan pendapat para remaja dan
memberikan pengarahan yang positif.
 Dengan melakukan permainan bersama dan bekerja dalam
kelompok dipupuk solidaritas dan persekutuan denga
Pembimbing

14
BAB III

KESIMPULAN
Masalah sosial merupakan persoalan yang dihadapi setiap individu selama
masa kehidupan, karena dalam kehidupan manusia membutuhkan interaksi sosial
yang baik. Masalah sosial membutuhkan pemecahan masalah untuk
menyelesaikan masalah sosial tersebut agar menciptakan lingkungan hidup yang
damai dan mencegah terjadinya perselisihan antar masyarakat.
Masalah sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu alam, biologis,
budaya, dan sosial. Masalah sosial juga memiliki karakteristik khusus yang
menjadikan masalah tersebut menjadi masalah sosial.
Sebagai negara kepulauan dan memiliki beberapa kota besar, celah untuk
timbulnya masalah sosial di Indonesia sangat lah besar dikarenakan pertumbuhan
penduduk yang meningkat dan ekonomi yang menunduk membuat tingkat
kesejahteraan segelintir orang menurun, akibatnya tidak sedikit diantara mereka
menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abarca, R. M. (2021). E-Modul Sosiologi. Direktorat Pembinaan SMA -


Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013–2015.

Fachrurrozi, K., Fahmiwati, Hakim, L., Aswadi, & Lidiana. (2021). Pengaruh
kemiskinan dan pengangguran terhadap kriminalitas di indonesia di tahun
2019. Jurnal Real Riset, 3(2), 173–178. https://doi.org/10.47647/jrr

Hm, M., & Province, G. (2018). POTRET KETENAGAKERJAAN ,


PENGANGGURAN , DANKEMISKINANDI INDONESIA : Masalah dan
Solusi. March.

Ii, B. A. B., & Konflik, A. (2007). Bagja waluya, sosiologi menyelami fenomena
sosial dimasyarakat,setiapurnama,cetakan 1. Bandung. 2007. Hal 1 26. 26–
54.

Kamus, indonesia bahasa. (2016). KAMUS BAHASA INDONESIA. 1844.


Ramadhani, F. (2015). Makalah tentang Masalah Kesehatan. Jurnal Ilmu
Kesehatan Strada Indonesia,
https://learnmine.blogspot.com/2014/10/makalah-ten.

Sukirno, S. (2008). Makroekonomi Teori Pengantar (pp. 87–339).

Weya, B. (2015). Peran Orang Tua dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di


Kelurahan Kembu Distrik Kembu Kabupaten Tolikara. Jurnal Holistik,
8(16), 1–14.

16

Anda mungkin juga menyukai