Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ MASALAH DAN KETIMPANGAN SOSIAL SEBAGAI


DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DITENGAH TENGAH
GLOBALISASI YANG TERJADI DILINGKUNGAN
SEKITARMU “

HANIFA DHAQIRA
XII IPS 4
SOSIOLOGI

SMA N 3 PAYAKUMBUH
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun tugas Sosiologi ini.
Seperti yang kita sudah tau masalah sosial kerap menjadi topik yang tidak akan
pernah habis untuk dibahas, di Indonesia sendiri berbagai masalah sosial menimpa
semua kalangan terkhususnya masyarakat dengan ekonomi rentan.

Dalam makalah ini saya akan mengangkat isu-isu sosial dan memaparkan
beberapa macam bentuk masalah sosial ditengah globalisasi. Mudah mudahan
dengan makalah dapat menambah pengetahuan kita lebih luas lagi. Kami
menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bpk. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kepada pihak yang sudah
menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta
waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Payakumbuh, 25 Oktober 2022

Penulis

( HANIFA DHAQIRA )
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………2
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………3
A. Latar Belakang……………………………………………………….………3.1
B. Rumusan Masalah…………….…………………………………………..3.2
C. Tujuan Penelitian..…………………………………………………………3.3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………4
A. Pengertian masalah dan ketimpangan sosial…………………4.1
B. Macam- Macam Masalah Sosial…….……………………………..4.2
C. Masalah Sosial Terpilih…….……………………………………………4.3
D. 3 Alternatif pemecahan masalah sosial…………………………4.4
E. Alternatif pemecahan masalah sosial terpilih……………….4.5
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………5
A. Kesimpulan……………………………………………………………………5.1
B. Saran……………………………………………………………..………………5.2
DAFTAR PUSTAKA…………..…………………………………………………….6
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui di era tanpa batas (globalisasi seperti saat ini), ketimpangan
sosial menjadi dampak yang sulit dihindari di suatu masyarakat. Hal ini pun akan
menimbulkan permasalahan sosial. Di suatu negara, misalnya pengangguran, bukan sekadar
dampak dari minimnya pendidikan dan kemampuan seorang individu. Lebih dari itu,
masalah tersebut merupakan dampak sistemik dari perubahan perubahan sosial. Ada
beberapa ketimpangan sosial di era globalisasi yang hampir semua bidang terkena imbasnya
seperti para pengangangguran.
Tidak hanya menyangkut masalah ekonomi, ketimpangan sosial bisa terjadi di
berbagai bidang seperti pendidikan dan budaya. Contohnya di dunia pendidikan, sebagian
sekolah di beberapa wilayah di Indonesia belum mendapatkan fasilitas yang memadai
sementara sekolah di kota-kota besar dilengkapi dengan laboratorium, komputer, akses
internet, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan belum meratanya pembangunan sarana
prasarana pendidikan yang menyebabkan munculnya ketimpangan sosial.
Contoh yang paling baru terjadi adalah kesenjangan sosial di masa pandemi ini. Para
pekerja informal yang umumnya memiliki pendapatan rendah lebih rentan terinfeksi COVID-
19 karena tingkat kontak fisik mereka lebih tinggi dengan orang yang terinfeksi. Contohnya
adalah pedagang di pasar, satpam, atau tukang becak yang masih harus bekerja dan
bertemu dengan banyak orang. Sementara mereka yang bekerja kantoran memiliki
kesempatan untuk bekerja dari rumah, dimana kemungkinan untuk berinteraksi dengan
orang lain pun lebih rendah.

3.1 Rumusan Masalah

1. Apa itu masalah dan ketimpangan sosial?


2. Apa saja masalah dan ketimpangan sosial sebagai akibat dari Globalisasi dilingkungan
Masyarakat?
3. Bagaimana alternatif solusi pemecahan masalah sosial tersebut?

3.2 Tujuan Penelitian

1. mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah sosial


2. mengetahui apa saja masalah dan ketimpangan sosial sebagai akibat
Globalisasi dilinngkungan masyarakat
3. mengetahui apa saja solusi yang untuk memecahkan masalah dan
ketimpangan sosial dilengkungan masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

4.1 Pengertian masalah dan ketimpangan sosial


Dalam hidup bermasyarakat, tentunya akan menjumpai banyak perbedaan dan
kemudian menjadi ketimpangan. Istilah ketimpangan memang lebih umum digunakan untuk
menyebutkan dua kondisi yang kontras dan berbeda terlalu jauh.
Banyak sekali bentuk ketimpangan di dalam kehidupan sosial masyarakat, sebab
memang faktor pemicunya sangat beragam. Seseorang bisa mendapatkan perlakuan tidak
baik dan tidak adil jika berhadapan dengan mereka yang status sosial, ekonomi, dan
budayanya yang dianggap lebih unggul (lebih tinggi).

Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Ahli


1. Budi Winarno
Definisi ketimpangan sosial yang pertama disampaikan oleh Budi Winarno.
Menurutnya, ketimpangan sosial merupakan kegagalan pembangunan di era globalisasi
untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga.
Ketimpangan semakin terasa di era globalisasi, dan disebabkan oleh banyak faktor yang
membuat kesenjangan semakin besar dan ketimpangan semakin tinggi. Ketimpangan ini
dianggap sebagai kegagalan dalam pembangunan, sehingga kebutuhan fisik dan psikis warga
susah untuk dipenuhi.
2. Roichatul Aswidah
Pendapat yang ketiga disampaikan oleh Roichatul Aswidah, menjelaskan bahwa
ketimpangan sosial adalah dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi. Residual
sendiri adalah adanya selisih yang kemudian memunculkan perbedaan. Selisih ini muncul
membangun ketimpangan sosial seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Semakin sejahtera
kehidupan masyarakat maka semakin banyak kebutuhan hidup yang bisa dipenuhinya.
4. William Ogburn
Pengertian ketimpangan sosial juga dikemukakan oleh William Ogburn. Dijelaskan
bahwa, ketimpangan sosial adalah perubahan sosial yang melibatkan unsur-unsur dalam
masyarakat yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Dalam kehidupan
bermasyarakat tentunya akan terbentuk suatu hubungan erat antara satu hal dengan hal
lainnya dan antara satu orang dengan orang lainnya. Hubungan erat ini kemudian
memunculkan kesadaran ada perbedaan dan memunculkan ketimpangan secara sosial

Pengertian Masalah Sosial Menurut Para Ahli

Soetomo, Definisi masalah sosial adalah suatu keadaan yang berbeda dengan kehidupan
biasanya, artinya keadaan ini seringkali tidak diinginkan masyarakat secara umum dan
mengakibatkan gejolak-gejolok sosial terjadi dalam masyarakat.
Soejono Soekamto, Arti masalah sosial adalah ketidaksesuaian kehidupan dalam
masyarakat karena pengaruh kebudayaan atau rutinitas yang terganggu. Akibatnya masalah
sosial dianggap sebagai keadaan yang menakutkan.
Martin S.Weinberg, Definisi masalah sosial adalah keadaan yang dianggap memiliki latar
belakang yang bertentangan dengan nilai sosial dan norma sosial yang mayoritas dijalani
oleh masyarakat. Hingga akhirnya, menimbulkan adanya proses perubahan sosial yang
signifikan.
Lesli, Pengertian masalah sosial adalah keadaan yang berpengaruh dalam kondisional sisi
dalam hidupan sosial, lantaran adanya masalah yang tidak diinginkan, sehingga
membutuhkan tindakan dalam upaya perwujutan solusinya.

4.2 Macam-macam Masalah dan Ketimpangan Sosial


akibat dari Globalisasi dilingkungan masyarakat

1.Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi karena berkaitan dengan
ketidakmampuan akses secara ekonomi, sosial budaya, politik dan partisipasi dalam
masyarakat. Kemiskinan secara harfiah dapat dikatakan sebagai keadaan tidak memiliki apa-
apa secara cukup. Kemiskinan juga didefinisikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan
secara ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah.
Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan. Kemampuan
pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak berkurangnya kemampuan untuk
memenuhi standar hidup rata – rata seperti standar esehatan masyarakat dan standar
Pendidikan.
2. Kriminalitas dan Kenakalan remaja
Dari semua kalangan masyarakat, yang paling rentan terkena pengaruh dari globalisasi
adalah remaja. Sebab remaja dapat dengan mudah mengakses sesuatu yang sebenarnya
bukan sebagai konsumsi segala usia. Bahkan beberapa kasus kejahatan dikalangan remaja
pun sudah marak terjadi di akibatkan tidak adanya esehat-batasan bagi remaja dalam
menjaga sikap dan berperilaku.
Menurut Kartono (2003) dalam ilmu kriminologi terdapat beberapa bentuk kenakalan
remaja. Geng motor masuk kedalam kategori kenakalan remaja yang terisolisir (Delikunesi
Terisolir). Kenakalan remaja yang terisolisir yaitu dimana kelompok remaja ini berjumlah
besar dan pada umumnya tidak menderita gangguan psikologis, perbuatan nakal mereka di
dorong oleh beberapa hal yaitu: keinginan untuk meniru anggota-anggota geng nya, sejak
kecil sudah mengenal gang-gang criminal dan merasa bahwa bergabung didalam nya akan
terlihat keren, umunya berasal dari keluarga yang tidak harmonis sehingga mencari
kebutuhan dasarnya ditengah kehidupan esehata masyarakat, dan tidak sedikit dari mereka
yang dibesarkan ditengah keluarga yang yang memiliki kedisiplinan yang teratur akan tetapi
mereka tidak sanggup menginternalisasikan norma hidup normal tersebut.

3. Masalah Penduduk
Permasalahan sosial yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan perkembangan
penduduk tidak merata antara satu daerah dengan yang lain. Perkembangan penduduk di
antaranya meliputi fasilitas yang tidak seimbang, subsidi yang berbeda, kualitas esehatan
yang berbeda, SDM yang rendah, dan kesejahteraan ekonomi yang seakan-akan dibedakan.
Hal ini dapat mengakibatkan kemiskinan, kriminalitas, dan lainnya.
Masalah penduduk terbagi menjadi dua masalah besar, yang pertama masalah kuantitas
meliputi jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, dan kepadatan
penduduk. Yang kedua masalah kualitas yang meliputi esehatan, esehatan, dan tingkat
penghasilan.

4. Rendahnya Moralitas
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak remaja kehilangan moral dan
kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari- hari remaja sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja
– remaja kita yang berdandan seperti selebritis atau lebih banyak meniru artis-artis yang
sering mereka lihat di televisi. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan yang cenderung mengacu
pada kehidupan Negara Barat atau Luar Negeri. Kuatnya pengaruh tontonan televisi
terhadap perilaku seseorang telah dibuktikan lewat penelitian ilmiah.

Hampir semua perilaku buruk yang dilakukan orang adalah hasil dari pelajaran yang mereka
terima dari media semenjak usia anak-anak. Permasalahan moral sebenarnya sudah ada
sebelum Globalisasi muncul. Namun kemunculan Globalisasi dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi perkembangan moral. Dengan adanya Globalisasi, perkembangan moral
dapat menjadi lebih baik karena informasi dapat dilakukan dengan cepat.

Ajaran agama, motivasi, pendidikan, dan pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja dengan
cepat. Adapun juga pengaruh dari globalisasi menjadi dampak yang buruk bagi masyarakat
indonesia pada umumnya. Jika menggunakan produk globalisasi dengan perbuatan yang
tercela malah menjadi masalah dan atau memanfaatkan untuk perbuatan yang dilarang oleh
agama maupun negara. Pemahaman dan pengamalan ajaran agama semenjak dini pun
diyakini dapat menanggulangi permasalahan di atas. Pengetahuan agama akan
membentengi seseorang dari perilaku amoral, kriminal, dan budaya-budaya asing yang
negatif.

4.3 Masalah sosial terpilih


A. KEMISKINAN
Mengangkat isu yang selalu menjadi perbincangan yaitu Kemiskinan, Kemiskinan
menjadi masalah yang penting saat ini di Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian
bagi pemerintah Indonesia. Sudah lebih dari setengah abad Indonesia dalam kemiskinan.
Dibandingkan dengan negara lain Indonesia masih jauh dari harapan kemakmuran dan
kesejahteraan. sekarang kita akan fokus tentang masalah kemiskinan yang ada disalah satu
provinsi di Indonesia yaitu Sumatera Barat.
Pandemi Covid-19 yang mulai menyerang Indonesia semenjak Maret 2020
menyebabkan krisis ekonomi dan sosial di Indonesia, termasuk Sumatera Barat. Data BPS
Sumatera Barat menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin bertambah sebanyak 20.056,
dari 344.023 orang pada Maret 2020, menjadi 364.079 pada September 2020. Masalah
kemiskinan merujuk pada konsep high dimensional data yang melibatkan banyak peubah
sehingga digunakan Regresi Ridge, LASSO, dan Elastic Net yang dapat mengatasi masalah
multikolinieritas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peubah yang memiliki pengaruh
yang penting terhadap tingkat kemiskinan di Sumatera Barat menggunakan model terbaik
yang terpilih dari Regresi Ridge, LASSO, dan Elastic Net. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat buta huruf merupakan peubah penting yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di
Sumatera Barat dengan model terbaik yaitu Regresi Ridge.
Globalisasi yang berdampak positif terhadap pembangunan ekonomi yang berdampak
negative terhadap pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan eknomi berdampak negative
terhadap kemiskinan. Globalisasi secara umum memperburuk ketimpangan pendapatan ,
globalisasi ekonomi berpengaruh lebih kuat terhadap ketimpangan pendapatan. Hal ini
terkait dengan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, Globalisasi
menjadikan kebutuhan hidup masyarakat semakin tinggi yang menyebabkan masyarakat
sulit dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sulitnya dalam pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat, persaingan yang semakin meningkat dan pendapatan yang rendah sehingga
masyarakat tersebut tergolong masyarakat miskin.
Dari hal diatas, berikut faktor faktor penyebab kemiskinan di Indonesia sebagai berikut:
1. Tingkat Pendidikan yang masih rendah

Dalam konteks ini penyebab kemiskinan adalah kebutuhan pokok yang


merupakan pendidikan. Tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan
seseorang cenderung kurang memiliki keterampilan, wawasan, dan pengetahuan
yang memadai untuk kehidupannya.

Sedangkan untuk dunia kerja maupun dunia usaha, pendidikan adalah modal
untuk bersaing dalam mendapatkan kesejahteraan nantinya. Oleh karena itulah,
terjadi banyak pengangguran dan penyebab kemiskinan disebabkan oleh tingkat
pendidikan yang rendah.

2. Terbatasnya lapangan pekerjaan

Keterbatasan lapangan pekerjaan akan membawa konsekuensi penyebab


kemiskinan pada masyarakat. Bisa saja seseorang menciptakan lapangan kerja
baru, tetapi kemungkinannya akan sangat kecil untuk masyarakat miskin karena
keterbatasan keterampilan maupun modal. Banyaknya pengangguran di suatu
negara bisa juga menjadi patokan kemiskinan di suatu negara. Semakin besar
jumlah pengangguran maka semakin bertambah pula penyebab kemiskinan di
negara tersebut. Hal ini juga bisa disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi dan
ketidakpastian arah politik dan kebijakan negara tersebut.

3. Keterbatasan sumber daya alam maupun modal

Suatu masyarakat bisanya akan dilanda kemiskinan salah satunya karena


keterbatasan sumber daya alam ataupun sumber modal. Hal ini terjadi karena
alam sekitar yang memang tidak lagi memberikan keuntungan. Ketika sumber
daya alam miskin atau tidak dapat diolah lagi, itulah salah satu penyebab
kemiskinan. Terkadang hal tersebut terjadi memang bukan karena kehendak
masing masing orang
Bisa saja hal tersebut terjadi karena bencana alam yang melanda suatu daerah.
Bencana alam akan menyebabkan semua potensi alam, infrastruktur maupun
kondisi psikologis orang orang yang terdampak mengalami kerusakan.

4.4 3 Alternatif pemecahan Masalah Sosial

A. Pembangunan Sektor Pertanian Sektor pertanian

memiliki peranan penting di dalam pembangunan karena sektor tersebut


memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan masayrakat
dipedesaan berarti akan mengurangi jumlah masyarakat miskin. Terutama
sekali teknologi disektor pertanian.

Menyoroti potensi pesatnya pertumbuhan dalam sektor pertanian yang


dibuka dengan kemajuan teknologi sehingga menjadi leading sector (rural-
led development) proses ini akan mendukung pertumbuhan seimbang
dengan syarat, kemampuan mencapai tingkat pertumbuhan output pertanian
yang tinggi serta dengan menciptakan pola permintaan yang kondusif pada
pertumbuhan.

B. Pembangunan Sumber Daya manusia

Sumberdaya manusia merupakan investasi insani yang memerlukan biaya


yang cukup besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan masyrakat secara umum, maka dari itu
peningkatan lembaga pendidikan, kesehatan dan gizi merupakan langka yang
baik untuk diterapkan oleh pemerintah. Dengan melakukan upaya
peningkatan Pengetahuan, Keterampilan dan pengembangan kualitas diri
masyarakat.

Bila dikaitkan pada sektor pertanian, akan lebih berkembang jika kebijakan
pemerintah bisa menitikberatkan pada transfer sumber daya dari pertanian
ke industri melalui mekanisme pasar.

C. Pembangunan Infrastruktur dan pemerantaan pembangunan

Negara akan menyediakan fasilitas fasilitas publik yang berhubungan


dengan masalah optimalisasi distribusi pendapatan. Seperti sekolah, rumah
sakit, lapangan kerja, perumahan, jalan, jembatan dan lain sebagainya.
Namun terdapat 5 (lima) permasalahan dalam
pengentasan kemiskinan yaitu:
1. Lemahnya instusi pengentasan kemiskinan pengelola program
2. Kebijakan penggunaan data basis keluarga miskin belum secara
operasional dipergunakan sebagai intervensi kemiskinan program
pengentasan
3. Belum ada mekanisme dan sistem pencatatan dan kemiskinan pelaporan
program pengentasan
4. Dukungan anggaran operasional pengentasan

kemiskinan yang masih terbatas Harus ada sinergisitas antara program


pengentasan kemiskinan yang diprogramkan oleh pemerintah pusat dengan
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Selama ini program
pengentasan kemiskinan oleh pemerintah.

4.5 Alternatif pemecahan masalah sosial terpilih

A. Pentingnya pembangunan infastuktur dan pemerataan pembangunan


untuk untuk mengatasi kemiskinan.

Infrastruktur dipandang sebagai modal memacu pertumbuhan


ekonomi nasional. Pembangunan infrastruktur mampu menciptakan
lapangan kerja dan memiliki multiplier effect kepada industrilokomotif
pembangunan nasional dan daerah. Pembangunan infrastruktur yang
dilakukan secara masif dan menyebar di berbagai wilayah merupakan
bentuk dari ‘Regional Growth Strategy’, utamanya dalam mengatasi
masalah pembangunan, yaitu kemiskinan dan kesenjangan, sekaligus
bentuk investasi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Masifnya pembangunan infrastruktur ini kita harapkan dapat


mengakselerasi pemerataan pembangunan dan bergeraknya ekonomi
produktif yang berbasis kerakyatan, memperlancar pertukaran barang dan
jasa antar provinsi, antar pulau, dan antar wilayah sehingga seluruh
wilayah di Indonesia menjadi bagian penting dari rantai produksi regional
dan global (regional and global production chain) guna memeratakan
pembangunan ke seluruh wilayah NKRI. Mendukung pemerataan ekonomi,
pembangunan infrastruktur diarahkan pada konektivitas fisik seperti jalan,
jembatan, bandara, dan pelabuhan. Infrastruktur penghubung virtual
seperti internet dan telekomunikasi tak luput dari perhatian. Tak hanya
itu, infrastruktur lain yang berkaitan dengan kebutuhan dasar seperti
pendidikan, kesehatan dan air bersih ikut menjadi salah satu instrumen
mengurangi kesenjangan.
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Di era globalisasi ini memberi pengaruh sangat besar dalam kehidupan
masyarakat, dibalik dampak negatif yang ditimbulkanya salah satunya adalah
kemiskinan, berbagai ketimpangan dari segi ekonomi sosial menjadi pengaruh
kuat terciptanya masalah kemiskinan, kesenjangan akibat sulitnya dalam
pemenuhan kebutuhan hidup, tingginya tuntutan hidup, kurangnya lapangan
pekerjaan, SDM yang rendah menjadi faktor besar penyebab timbulnya
kemiskinan dimasyarakat.
Di indonesia sendiri jumlah penduduk miskin pada September bertambah 1,13
juta dibandingkan dengan Maret 2020. Jika dibandingkan dengan September
2019, jumlah penduduk miskin naik 2,76 juta orang. Sedangkan, kalau
dibandingkan September 2019 ke September 2020, persentase penduduk miskin
meningkat dari 9,22% menjadi 10,19%
Kemudian, jumlah penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta orang,
menurun 0,53 juta orang terhadap September 2018 dan menurun 0,80 juta orang
terhadap Maret 2018. Pada tahun 2012 kemiskinan di Indonesia berada diangka
29,25 juta.

B. SARAN
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
untuk terus dapat meningkatkan pengetahuan terhadap informasi baru yang
berhubugan dengan materi diatas. Saya berharap kritik dan saran dari para
pembaca yang sifatnya membangun agar makalah ini dapat lebih baik
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.unnes.ac.id/najib23/materi-sosiologi-sma-kelas-xii-
ketimpangan-sosial-sebagai-dampak-perubahan-sosial-di-tengah-
globalisasi/
https://indonesiabaik.id/infografis/arah-pemerataan-dan-
pembangunan-infrastruktur
https://tirto.id/permasalahan-sosial-akibat-globalisasi-di-tingkat-
lokal-nasional-gjkv
https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/
berita-terbaru/2830-memahami-kembali-strategi-pengentasan-
kemiskinan-di-indonesia-sebagai-sumber-penerimaan-negara.html
https://www.zenius.net/blog/ketimpangan-sosial

Anda mungkin juga menyukai