Anda di halaman 1dari 21

MODUL KETIMPANGAN SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN

SOSIAL di TENGAH GLOBALISASI

MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

OLEH :
MAHMUD HANANDA, S.Pd., M.Pd.

SMA NEGERI 1 DEMPET


2019 / 2020

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi……………………………………………………………......... ii
Daftar Gambar……………………………………………………………. iii
Daftar Tabel………………………………………………………………. iv
Peta Konsep…………………………………………………………….... v

Ketimpangan Sosial Akibat dari Perubahan Sosial dan


Globalisasi (12 JP)
A. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi...................... 1
B. Tujuan................................................................................................ 1
C. Uraian Materi.................................................................................... 3
Rangkuman........................................................................................ 7
Tugas/Latihan......................……………………………………..... 8
Penilaian Diri..................................................................................... 8
Evaluasi..........................................………………………………... 10

Kunci Jawaban Pedoman Penskoran……………………………. 13


Pedoman Penskoran……………………………........................... 14
Glosarium……………………………………………………………. 15
Daftar Pustaka……………………………………………………..... 16
DAFTAR GAMBAR

No. Nama Halaman

3.1. Para siswa meniti jembatan rusak untuk menuju sekolahnya 2

3.2. pemukiman penduduk miskin dan elit 2


DAFTAR TABEL

No. Nama Halaman

3.1. Bentuk Ketimpangan Sosial 2

PETA KONSEP
Ketimpangan sosial sebagai dampak perubahan
sosial di Tengah Globalisasi

Pemecahan dan Solusi Ketimpangan


Ketimpangan sosial Sosial di Indonesia

Definisi Ketimpangan Sosial Upaya-upaya yang Dapat Dilakukan


Faktor-faktor ketimpangan Pemerintah untuk Memecakan
Sosial Masalah Ketimpangan Sosial di
Akibat ketimpangan Sosial Indonesia
KETIMPANGAN SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN
SOSIAL di TENGAH GLOBALISASI

A.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Membuka wawasan terhadap 1. Menjelaskan pengertian
berbagai peradaban dunia untuk ketimpangan sosial sebagai
memperkuat nilai keagamaan dan dampak perubahan sosial dan
mendorong penghormatan terhadap globalisasi dengan benar.
keragaman peradaban.
2.2 Menunjukan rasa empati terhadap 2. Menyimpulkan karakteristik negara
ketimpangan sosial di masyarakat dunia ketiga dengan benar.
sekitar dan mendorong partisipasi
dalam mengatasinya. 3. Mengidentifikasi indikator
3.3 Menganalis ketimpangan sosial negara maju dan negara
sebagai akibat dari perubahan sosial berkembang dengan benar.
di tengah-tengah globalisasi.
3.4 Mengolah hasil kajian dan 4. Menyimpulkan jenis-jenis
pengamatan tentang ketimpangan ketimpangan sosial sebagai
sosial sebagai akibat dari perubahan dampak perubahan sosial dan
sosial di tengah-tengah globalisasi. globalisasi dengan benar.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat:
 Menunjukkan rasa empatiterhadap ketimpangan sosial di masyarakat sekitar dan
mendorong partisipasi dalam mengatasinya.
 Menganalisis ketimpangan sosial sebgai akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah
globalisasi.
 Mengolah hasil kajian dan pengamatan tentang ketimpangan sosial sebagai akibat dari
perubahan sosial di tengah globalisasi.

Kamu harus bersyukur kepada Tuhan atas anugerah-Nya karena mendapatkan kehidupan
yang layak. Masih banyakteman-temanmu yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Kedua gambar di bawah memperlihatkan ketimpangan sosial yang terjadi di
Indonesia. Banyak orang kaya, tetapi banyak juga orang-orang yang hidup di garis
kemiskinan. Banyak sekolah-sekolah yang mudah diakses serta memiliki sarana dan
prasarana yang berkualitas, tetapi banyak juga anak-anak yang harus bersusah payah untuk
mencapai sekolahnya, serta minimnya sarana dan prasarana yang ada di sekolahnya tersebut.
Gambar 3.1 para siswa meniti jembatan rusak Gambar 3.2 pemukiman penduduk miskin dan elit
Untuk menuju sekolahnya.

Di kehidupan sehari-hari sering kita temui ketimpangan yang terjadi di banyak aspek
kehidupan. Kedua gambar di atas juga mengisyaratkan ketimpangan sosial yang terjadi pada
masyarakat indonesia. Di saat beberapa masyarakat kesulitan membiayai hidup, mencari
makan, ataupaun memakai pakaian layak pakai , juga bersusah payah dalam mendapatkan
pendidikan yang sesuai. Apakah kamu dapat menyebutkan contoh lain ketimpangan sosial
disekitar lingkungan sekolah ataupun tempat tinggalmu? Jika kamu sering menyaksikan
berita ataupun membaca surat kabar, kamu akan menemukan contoh-contoh ketimpangan
sosial yang ada di daerah lain. Identifikasikan ketimpangan- ketimpangan tersebut dalam
tabel di bawah ini!

Tabel 3.1 Ketimpangan Sosial


No Bentuk Ketimpangan Sosial
1.
2.
3.
4.
5.

Salah satu hal yang menjadi tantangan besar dalam gelombang globalisasi adalah
adanya ketimpangan sosial. Perhatikan gambatr tersebut! Tampak pada gambar yaitu rumah
bertingkat dan perkampungan kumuh. Orang yang memiliki perumahan mewah tersebut
biasanya merupakan sekelompok masyarakat yang berad pada stratifikasi sosial atas. Namun
orang-orang yang tinggal di perkampungan kumuh justru berada pada stratifikasi sosial
bawah dengan kondisi miskin. Mereka mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan,
tidak dapat melanjutkan sekolah, kelaparan dan kekurangan gizi.
C. Definisi Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosial adalah adalah kesenjangan (ketimpangan) atau ketidaksamaan
akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya
bisa berupa kebutuhan primer, seperti pendidikan , kesehatan, perumahan, peluang
usaha, dan kerja, serta dapat berupa kebutuhan sekunder, seperti sarana pengembangan
usaha, sarana perjuangan hak asasi, sarana saluran politik, dan pemenuhan
pengembangan karir.
Ketimpangan sosial merupakan sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat
Indonesia dan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal kualitas
hidup yang sangat mencolok. Fenomena ini dapat terjadi pada negara mana pun.
Ketimpangan sosial dapat mencolok dari berbagai aspek , misalnya dalam aspek
keadilan. Ada pula ungkapan bahwa “yang kaya makin kaya, yang miskin makin
miskin”. Adanya ketidakpedulian terhadap sesama dikarenakan adanya kesenjangan
yang terlalu mencolok antara yang kaya dan yang miskin. Di saat banyak orang miskin
kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai, tetapi banyak orang kaya
yang berlebihan dalam membeli pakaian.
Pemerintah hendaknya lebih memperhatikan masalah ketimpangan sosial. Dalam
Pembukaan UUD 1945 telah memberi amanat kepada pemerintah untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Masyarakat tentunya
berharap orang-orang yang berada di pemerintahan lebih seriu untuk memikirkan
kepentingan bangsa.
Kemiskinan memang bukan hanya menjadi masalah di negara Indonesia, melainkan
juga negara maju masih sibuk mengentaskan masalah tersebut. Kemiskinan memang
selayaknya tidak diperdebatkan, tetapi diselasaikan. Dengan benturan sebuah opini, maka
muncul suatu kebenaran. Dengan kebenaran, maka keadilan ditegakkan dan apabila
keadilan ditegakkan kesejahteraan bukan lagi menjadi sebuah impian, melainkan akan
menjadi sebuah kenyataan.

D. Faktor-Faktor Ketimpangan Sosial


Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak
yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status
sosial, ekonomi, ataupun budaya. Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh adanya
faktor penghambat, sehingga mencegah dan menghalani seseorang untuk memanfaatkan
akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Dua faktor penghambat tersebut
adalah sebagai berikut (Yustinus Prastowo, 2014).
1. Faktor Internal
Faktor internal terdiri dari rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM)
karena tingkat pendidikan yang kurang mumpuni, dan budaya kemiskinan.
Pengertian budaya kemiskinan adalah sikap mudah menyerah, pasrah terhadap
keadaan, apatis, dan tidak ada keyakinan masa depan yang baik. Mengapa
banyak masyarakat yang bersikap seperti itu? Salah satu jawabannya, mereka tidak
berdaya dari segi ekonomi dan kekuasaan. Para pejabat tinggi negara seolah-olah
tidak mampu mendorong sikap pesimis mereka. Dibiarkanlah yang miskin menjadi
semakin miskin. Begitu pula sebaliknya, yang kaya pun akan semakin kaya.
2. Faktor Ekternal
Faktor eksternal berasal dari luar kontrol dan kemampuan setiap individu.
Contohnya, birokrasi atau kebijakan pemerintah yang membatasi akses seseorang.
Dengan kata lain, kesenjangan sosial bukan terjadi karena seseorang malas bekerja,
melainkan ada sistem yang menghambatnya. Misalnya saja, harga sekolah yang mahal
membuat keterbatasan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Ketimpangan
sosial ini merupakan salah satu penyebab munculnya kemiskinan struktural.
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan
masyarakat karena struktur sosial masyarakat itu tidak dapat ikut menggunakan
sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka. Kemiskinan
struktural meliputi kekurangan fasilitas permukiman, kekurangan pendidikan,
kekurangan komunikatif, kekurangan fasilitas untuk mengembangkan usaha dan
mendapatkan peluang kerja, serta kekurangan perlindungan hukum.
E. Ketimpangan Sosial di Masyarakat
1. Penyebab Ketimpangan Sosial di Masyarakat; Terjadi karena adanya perbedaan sosial
dan stratifikasi sosial yang sangat mencolok.
2. Ancaman Ketimpangan Sosial di Masyarakat; Ketimpangan sosial ini akan
berakumulasi dan bersinergi dengan berbagai persoalan masyarakat yang kompleks,
yang pada akhirnya akan mengganggu proses pembangunan ekonomi.

F. Ketimpangan Sosial dalam Dunia Pendidikan


Randall Collins dalam The Credential Society: An Historical Sociology of Education
and Stratification, mengemukakan bahwa justru pendidikan formal merupakan awal dari
proses stratifikasi sosial itu sendiri. Di Indonesia hal ini didukung oleh adanya pola
perjalanan sekolah anak yang berbeda dari kalangan keluarga mampu dan miskin.
a. Lingkungan Sekolah yang Tidak Berkualitas, lingkungan pendidikan yang bisa
didapat oleh orang miskin dan kaya atau kota dan desa.
b. Kurangnya Kesempatan Memperoleh Pendidikan yang Berkualitas, wujud input
yakni kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas akan berakibat
pada input yakni kualitas hasil pendidikan.
c. Kualitas Lulusan yang Kurang Memadai, baik dalam nilai akhir ujian ataupun
kualitas kemampuan lulusan.
d. Fasilitas Pendidikan yang Tidak Sama, Ketimpangan output sebenarnya dapat
dijelaskan lewat ketimpangan input berupa ketersediaan fasilitas pendidikan, rasio
guru-siswa, dan kualitas guru.
e. Macam-macam Ketimpangan Sosial dalam Pendidikan, berdasarkan dua dimensi
tersebut ketimpangan kelompok dapat dikelompokkan dalam empat varian. Pertama,
ketimpangan input dalam ukuran individual. Kedua, ketimpangan input dalam ukuran
kelompok. Ketiga, ketimpangan output dalam ukuran individual. Keempat,
ketimpangan output dalam ukuran kelompok.
f. Upaya Mengatasi Ketimpangan dan Peningkatan Mutu Pendidikan, upaya untuk
mengurangi ketimpangan sosial harus dimulai dari lembaga pendidikan, salah satunya
dengan penggunaan metode cooperative learning.
Menunjukkan Rasa Empati terhadap Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial timbul akibat adanya perbedaan dalam masyarakat atau
ketidaksamaan. Faktor penyebabnya karena terbentuknya statifikasi sosial. Dalam
masyarakat modern, ketimpangan sosial cenderung lebih tampak karena faktor
persaingan dalam kehidupan sangat besar terlihat di berbagai aspek. Misalnya, perbedaan
perekonomian, pendidikan, lapangan kerja, dan status sosial lainnya.
Ketimpangan Sosial sebagai Akibat Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Ketimpangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat adalah disebabkan oleh
adanya perbedaan yang mencolok antara si kaya dan si miskin atau antara si pintar dan si
bodoh. Perbedaan ini kelihatan sangat mencolok dan menimbulkan masalah dalam
penanganannya.
1. Ketimpangan Sosial di Bidang Ekonomi
Adanya globalisasi menyebabkan perekonomian hanya tumbuh di beberapa wilayah,
ditambah dengan praktik ekonomi kaptalisme yang menyebabkan si kaya menjadi
semakin kaya dan si miskin menjadi semakin miskin. Hal tersebut membawa dampak
negatif karena memunculkan ketimpangan sosial.
2. Ketimpangan Sosial di Bidang Politik
Dengan adanya
3. dominasi ekonomi negara dunia ke satu terhadap negara lainnya, menyebabkan
dominasi di bidang politik.
4. Ketimpangan Sosial di Bidang Budaya
Globalisasi menimbulkan efek westernisasi yang berakibat mengikis budaya lokal
juga memunculkan sikap atau gaya konsumerisme.
G. Akibat Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial semakin harisemakin memprihatinkan, khususnya di lingkungan
perkotaan. Memang benar jika dikatakan bahwa yang kaya semakin kaya dan yang
miskin semakin miskin. Hal ini jelas-jelas mencederai rasa keadilan serta bertolak
belakan dengan kebersamaan dan kesetaraan sosial.
Akibat dari semakin meningkatnya ketimpangan sosial adalah sebagai berikut:
a. Melemahnya wirausaha
Ketimpangan sosial menjadi penghancur minat ingin memulai usaha, penghancur
keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan penghancur semangat untuk
mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hal ini dikarenakan seorang wirausaha
selalu dianggap remeh.
b. Terjadi kriminalitas
Banyak rakyat miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
uang, seperti mencopet, mencuri dan judi.

H. Pemecahan dan Solusi Ketimpangan Sosial di Indonesia.


Tujuan suatu negara adalah mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera.
Bukan hanya memakmurkan satu golongan, melainkan juga memberikan kemakmuran
pada semua masyarakatnya. Amatilah masyarakat di sekitar Anda! Dapat kita lihat
kelompok orang kaya mengendarai mobil mewah berseliweran di jalan, sedangkan di
jalan pengemis sedang meninta-minta bahkan sedang kelaparan.
Negara berperan penting dalam mewujudkan fasilitas yang layak sesuai standar di
negara tersebut. Kebutuhan primer seperti makanan pokok, pakaian, perumahan,
pendidikan dan kesehatah harus diberikan dengan baik. Pembangunan fasilitas umum,
seperti jalan, listrik, sekolah, dan rumah sakit. Tugas negara dalam mengatur pajak
masyrakat yang besar untuk menciptakan masyarakat yang makmur sehingga
ketimpangan sosial menjadi rendah dan kemiskinan dapat segera teratasi.
Dalam masyarakat dapat kita jumpai pembangunan yang berlandaskan pada
kepentingan pemilik modal. Sebagai contoh, pembangunan supermarket besar yang
dimiliki perusahaan tanpa memikirkan pasar tradisional yang menghidupi masyarakat
bawah, bahkan belakangan merambah minimarket yang mematikan warung kecil.
Kondisi seperti ini adalah contoh ketidakseimbangan yang menyebabkan kesenjangan
sosial dan kemiskinan.
I. Upaya-Upaya dari Pemerintah untuk Memecahkan Masalah Ketimpangan Sosial
di Indonesia
Indonesia merupakan negara besar dan salah satu negara yang memiliki kepulauan
yang banyak serta letaknya berjauhan. Ketimpangan sosial sangatlah mungkin terjadi di
Indonesia karena mbanyak daerah-daerah terpencil yang terisolasi dari keramaian.
Sebenarnya Indonesia mampu menjadi negara yang maju dan menjadi negara yang
mampu menyejahterakan masyarakatnya.
Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan melimpah., tetapi
mengapa masih terjadi ketimpangan sosial yang sangat mencolok? Hal ini menjadi
pertanyaan besar yang perlu adanya jawaban dan titik terang. Dalam hal ini merupakan
tugas bagi pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat dan meminimalisasi
ketimpangan sosial. Banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan pemecahan ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Berikut upaya-upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk untuk memecahkan
masalah ketimpangan sosial di Indonesia:
1. Meminimalisasi dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Pemerintah telah membentuk suatu lembaga yang bertugas memberantas
korupsi di Indonesia yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
2. Meningkatkan sistem keadilan di Indonesia dan melakukan pengawasan yang ketat
terhadap mafia hukum.

RANGKUMAN
1. Ketimpangan sosial adalah ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat karena perbedaan status, ekonomi, ataupun budaya.
2. Faktor pencetus ketimpangan sosial dari dalam yaitu sikap apatis, cenderung menyerah
pada nasib, tidak mempunyai daya juang, dan tidak mempunyai orientasi kehidupan
masa depan.
3. Hambatan- hambatan atau tekanan- tekanan struktural berupa birokrasi atau kebijakan
dari pemerintah juga bisa memunculkan kesenjangan sosial.
4. Ketimpangan sosial yang ada di masyarakat terjadi karena adanya perbedaan sosial dan
stratifikasi sosial yang sangat mencolok.
5. Globalisasi membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif akan membawa
kehidupan yang dinamis, semntara dampak negatif antara lain dapat mengakibatkan
perubahan sosial sehingga memunculkan ketimpangan sosial.
6. Di indonesia, ketimpangan sosial bisa merupakan ancaman keamanan nasional, sebab
akan berakumulasi dan bersinergi dengan berbagai persoalan masyarakat yang kompleks.
Tugas Kelompok

Lakukan langkah-langkah aktivitas berikut!


1. Amatilah ketimpangan sosial sebagai dampak dari perubahan sosial di tengah
globaliasasi pada masyrakat sekitar!
2. Kajilah berbagai faktor penyebab ketimpangan sosial sebagai akibat perubahan sosial!
3. Rumuskan pertanyaan- pertanyaan kaitkan dengan konsep dari studi dokumen
mengenai pengaruh perubahan sosial!
4. Idenfifikasilah pemecahan masalah ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat
sekitar dengan sikap kritis dan kepekaan untuk pemecahan masalah!

Uji Kompetensi

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat!


1. Kemukakan pendapat Anda tentang definisi ketimpangan sosial!
2. Bagaimana Anda melihat fenomena ketimpangan sosial di Indonesia akhir-akhr ini!
3. Analisislah faktor eksternal yang dapat menyebabkan ketimpangan sosial!
4. Analisislah sikap-sikap apa saja yang dapat melanggengkan ketimpangan sosial!
5. Kemukakan upaya-upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk memecahkan
masalah ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia!

Penilaian Diri

Berilah tanda centang (v) pada kotak yang Anda anggap sesuai!
1. Penguasaan Materi
Setelah anda mempelajari modul ini, bagaimana penguasaan Anda terhadap materi-materi berikut?
No. Materi Tidak Kurang Menguasai Sangat
Menguasai Menguasai Menguasai
1. Ketimpangan Sosial

2. Pemecahan dan solusi


ketimpangan sosial di Indonesia

2. Pembentukan Sikap
No. Indikator Sikap Ya Tidak
1. Saya melakukan observasi secara serius.
2. Saya menyelesaikan semua tugas yang dibagi oleh kelompok.
3. Saya menyelesaikan tugas menulis hasil observasi sampai
selesai dan bersama kelompok menganalisis hasil pengamatan.
4. Saya mendapatkan data observasi tanpa menyontek data
teman.
5. Saya menyusun laporan sesuai data observasi tanpa mengubah
data
6. Saya membuat laporan dengan pilihan kata dan kalimat yang
saya susun endiri.

EVALUASI
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
1. Berikut faktor eksternal yang mengakibatkan ketimpangan sosial....
A. Sumber daya manusia rendah
B. Ketidakmampuan secara fisik
C. Birokrasi yang kaku
D. Sumber daya alam
E. Keterbelakangan masyarakat
2. Perkembangan supermarket saat ini semakin pesat. Terlihat dari jangkauannya sampai
kota-kota kecil. Hal ini membuat pedagang kecil tersaingi, sementara pedagang yang
besar lebih eksis. Kondisi demikian dapatlah kita simpulkan telah terjadi perubahan
yang dipengaruhi oleh....
A. Budaya lama
B. Budaya baru
C. Era globalisasi
D. Materialisme
E. Konsumerisme
3. Di antara negara berkembang sering mengalami ketergantungan kepada negara maju.
Menjadi asing di negeri sendiri dalam mengolah sumber daya alam karena adanya
kerja sama dengan negara lain. Kasus tersebut bisa terjadi disebabkan karena....
A. Rendanya SDM
B. Terbatasnya SDM
C. Besarnya angka buta huruf
D. Besarnya angka pertumbuhan
E. Tingginya angka kelahiran.
4. Menurut Sumarjan, kemiskinan yang diderita oleh masyarakat dianggap sudah
menjadi nasib dan tidak mungkin diubah. Oleh karena itu, masyarakat harus....
A. Mengubah mental sendiri
B. Menyesuaikan diri terhadap kemiskinan tersebut
C. Menanti program layanan pemerintah
D. Mencari kesempatan untuk memperoleh pekerjaan, perubahan, dan pendidikan
yang layak
E. Optimis untuk mengubah nasib
5. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1. Kelebihan penduduk atau pencari kerja
2. Keinginan yang kuat untuk memulai usaha
3. Kurangnya SDM pencipta lapangan pekerjaan
4. kelebihan lapangan pekerjaan
5. kurangnya pendidikan untuk pewirausaha
Faktor penyebab pengangguran di Indonesia ditunjukkan oleh nomor.....
A. 1, 2, dan 3
B. 2, 3, dan 4
C. 2, 4, dan 5
D. 1, 3, dan 5
E. 3, 4, dan 5
6. Berikut yang bukan upaya-upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk
memecahkan masalah ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia adalah....
A. Meningkatkan sistem keadilan
B. Melakukan pengawasan ketat terhadap mafia hukum
C. Meningkatkan lapangan pekerjaan
D. Membatasi jumlah wirausahawan
E. Memberantas korupsi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
7. Pemerintah berusaha memprogramkan pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan
kemudahan lainnya bagi seluruh rakyat. Walaupun belum berhasil, hal ini merupakan
salah satu usaha dalam mengatasi....
A. Ketimpangan sosial
B. Ketidaksamaan sosial
C. Konflik sosial
D. Kompetisi sosial
E. Jejaring sosial
8. Sejalan dengan perkembangan tata kota, ketimpangan di masyarakat terjadi dalam
bentuk.....
A. Berkembangnya model rumah minimalis
B. Berkembangnya tempat wisata baru
C. Munculnya sarana pendidikan baru
D. Munculnya organisasi kegemaran
E. Munculnya pemukiman kumuh.
9. Setiap negara berusaha melakukan pemerataan kesejahteraan hidup. Namun hal ini
bukan perkara yang mudah. Jika pemerataan tidak terwujud, maka akan muncul....
A. Komunikasi yang renggang
B. Problema sosial
C. Konflik sosial
D. Keharmonisan yang kurang
E. Sosialisasi yang kurang
10. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Kelompok gelandangan dan pengemis di Jakarta meningkat.
2. Permukiman kumuh di antara gedung tinggi
3. Pesatnya pemekaran kota Jabodetabek
4. Munculnya sentra-sentra ekonomi di sekitar Jakarta.
Pernyataan tersebut yang menunjukkan ketimpangan sosial adalah....
A. 1 dan 5
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 1 dan 2
B. Jawablah pertanyaan-pernyataan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Analisislah faktor-faktor penghambat sehingga memunculkan ketimpangan sosial
di masyarakat!
2. Berilah contoh ketidakseimbangan yang menyebbkan kesenjangan sosial dan
kemiskinan!
3. Sekarang banyak muncul para usahawan baru dalam bidang kuliner. Mereka
menyajikan berbagai macam makanan ala-ala eropa. Seiringnya waktu para
pedagang di warung mulai tersisih dengan adanya restaurant yang bernuansa
modern. Para pedagang kecil kalah bersaing sehingga pendapatan mereka
sedikit.Tarik kesimpulan dari kasus tersebut!
4. Identifikasilah upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial di Indonesia!
5. Analisislah akibat yang di timbulkan dari ketimpangan sosial!
KUNCI JAWABAN dan PEDOMAN PENSKORAN NILAI

A. Pilihan Ganda
1. C
2. C
3. A
4. B
5. D
6. D
7. A
8. E
9. B
10. E
B. Uraian
1. Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
a. Faktor internal terdiri dari rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM)
karena tingkat pendidikan yang kurang mumpuni, dan budaya kemiskinan.
Pengertian budaya kemiskinan adalah sikap mudah menyerah, pasrah terhadap
keadaan, apatis, dan tidak ada keyakinan masa depan yang baik. Mengapa banyak
masyarakat yang bersikap seperti itu? Salah satu jawabannya, mereka tidak
berdaya dari segi ekonomi dan kekuasaan. Para pejabat tinggi negara seolah-olah
tidak mampu mendorong sikap pesimis mereka. Dibiarkanlah yang miskin
menjadi semakin miskin. Begitu pula sebaliknya, yang kaya pun akan semakin
kaya.
b. Faktor Ekternal
Faktor eksternal berasal dari luar kontrol dan kemampuan setiap individu.
Contohnya, birokrasi atau kebijakan pemerintah yang membatasi akses
seseorang. Dengan kata lain, kesenjangan sosial bukan terjadi karena seseorang
malas bekerja, melainkan ada sistem yang menghambatnya. Misalnya saja, harga
sekolah yang mahal membuat keterbatasan untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik. Ketimpangan sosial ini merupakan salah satu penyebab munculnya
kemiskinan struktural.
2. Sebagai contoh, pembangunan supermarket besar yang dimiliki perusahaan tanpa
memikirkan pasar tradisional yang menghidupi masyarakat bawah, bahkan
belakangan merambah minimarket yang mematikan warung kecil. Kondisi seperti ini
adalah contoh ketidakseimbangan yang menyebabkan kesenjangan sosial dan
kemiskinan.
3. Dari kasus tersebut, adanya ketimpangan sosial dalam bidang ekonomi. Ini
dibuktikan dengan usaha bagaimana cara mencukupi kebutuhan ekonomi. Tapi
terjadi kesenjangan ekonomi antara pedagang warungan dengan usahawan yang
memliki modal yang besar. Akhirnya, pedangang warung kalah besaing dalam
memperoleh pendapatan secara finansial.
Berikut upaya-upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk untuk memecahkan
masalah ketimpangan sosial di Indonesia:
4. a. Meminimalisasi dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pemerintah telah membentuk suatu lembaga yang bertugas
memberantas korupsi di Indonesia yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
b. Meningkatkan sistem keadilan di Indonesia dan melakukan pengawasan yang
ketat terhadap mafia hukum.
5. Akibat dari semakin meningkatnya ketimpangan sosial adalah sebagai berikut:
a. Melemahnya wirausaha
Ketimpangan sosial menjadi penghancur minat ingin memulai usaha, penghancur
keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan penghancur semangat untuk
mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hal ini dikarenakan seorang wirausaha
selalu dianggap remeh.
b. Terjadi kriminalitas
Banyak rakyat miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
uang, seperti mencopet, mencuri dan judi.

Pedoman Penskoran Nilai


1. Pilihan Ganda
Bobot soal nomor 1-10 :1
Jumlah skor maksimal : 10
2. Nilai Uraian
Bobot soal nomor 1-2 :2
Jumlah skor maksimal : 10

Hasil Akhir : Jumlah skor Pilihan+Jumlah skor uraian x 5


: 10+10 x 5
: 100
GLOSARIUM

Apatis : Tidak peduli/acuh tak acuh


Dominasi : penguasaan pihak yang kuat
Globalisasi : Proses Integrasi Internasional
Ketimpangan : Kesenjangan
Konsumeriseme : penggunaan barang berlebih-lebihan
Sosial : Masyarakat
Stratifikasi : Pembagian status/kelas
Westernisasi : Gaya kebarat-baratan
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, Yad dkk. 2015. Sosiologi SMA Kelas XII. Yudhistira. Jakarta
http://blog.unnes.ac.id/ivanalfiansyah/2015/12/12/materi-sosiologi-smama-kelas-12
ketimpangan-sosial-sebagai-dampak-perubahan-sosial-di-tengah-globalisasi/
Categories: Pembelajaran Sosiologi SMA
Prastowo, Yustinus. 2014. Ketimpangan Pembangunan Indonesia dari Berbagai Aspek.
Jakarta: Infid
Soekanto, Soerjono dan Budi Sulistyowati. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai