Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SOSIOLOGI

GEJALA SOSIAL

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Nama : Jonathan kristian Nama : Maya Indah
Nama : Gracia Benedikta Nama : Jeni Cantika
Nama : Rafi Mulya Perdana Nama : Wahyu Dika Pratama
Kelas XE-2

SMA NEGERI 2 KASONGAN


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Penggunaan Gawai pada Anak Usia di
Bawah Umur".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Kasongan, 20 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Bab I Gejala Sosial...............................................................................................................................1
1.1 Pengertian Gejala Sosial..............................................................................................................1
1.2 Jenis Gejala Sosial.......................................................................................................................1
1.3 Faktor Gejala Sosial.....................................................................................................................2

Bab II Gejala Sosial Pada Masyarakat...........................................................................................3


2.1 Pengertian Gejala Sosial Pada Masyarakat..................................................................................3
2.2 Contoh Gejala Sosial Pada Masyarakat.......................................................................................3
2.3 Dampak Gejala Sosial Bagi Masyarakat.....................................................................................8

Bab III Penutup.......................................................................................................................10


3.1 Kesimpulan................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

iii
BAB I
Gejala Sosial

1.1 Pengertian Gejala Sosial


Gejala Sosial adalah masalah sosial yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku
manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Gejala sosial termasuk fenomena yang ada di
masyarakat.
Gejala sosial diartikan sebagai sebuah peristiwa yang sering terjadi di lapisan masyarakat,
baik tradisional maupun modern. Suatu peristiwa atau proses disebut gejala sosial karena perilaku
oleh individu yang terlibat di dalamnya saling terkait.
Munculnya fenomena sosial tersebut berawal dari adanya perubahan sosial. Gejala
sosial juga muncul dari berbagai masalah sosial, baik yang berasal dari individu maupun
kelompok. Gejala sosial merupakan segala sesuatu yang dibuat maupun dilakukan manusia dalam
lingkungan kehidupannya (Sumber : Bola.com).
Itulah sedikit penjelasan tentang gejala sosial. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa memahami
macam-macam gejala sosial, faktor, dampak, hingga contohnya.

1.2 Jenis Gejala Sosial


 Gejala Sosial Ekonomi
Besarnya jumlah pendapatan yang dimiliki seseorang dapat mengakibatkan gejala
sosial dalam masyarakat. Jika dilihat dari aspek ekonomi, gejala sosial sangat
berhubungan dengan perekonomian masyarakat.Apabila ada seseorang yang kurang bisa
atau bahkan tidak bisa mencukupi kebutuhannya, maka akan terjadi beberapa gejala
sosial di lingkungannya. Dari segi ekonomi, gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat
meliputi pengangguran, kemiskinan, masalah kependudukan dan lain – lainnya.

 Gejala Sosial Budaya


Khususnya Indonesia memiliki beragam – ragam kebudayaan sehingga sudah
seharusnya kita saling menghormati budaya lain. Dengan adanya perbedaan tersebut
jangan membuat persatuan menjadi pecah. Tidak hanya negara sendiri, perbedaan budaya
dengan negara lain juga harus kita dihormati. Keragaman budaya yang berada
disekeliling kita juga dapat menyebabkan timbulnya gejala sosial seperti kenakalan
remaja, tindakan peniruan budaya asing yang negatif dan lain sebagainya.

 Gejala Sosial Lingkungan Alam


Gejala sosial dalam lingkungan alam berkaitan dengan aspek kesehatan. Seseorang
yang sedang terserang penyakit bisa mengakibatkan gejala sosial dilingkungan
sekitarnya. Contoh gejala sosial yang akan ditumbulkan diantaranya penyakit menular,
pencemaran lingkungan dan lain – lainnya.

1
 Gejala Sosial Psikologis
Perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari dapat dipengaruhi oleh aspek
psikologi. Apabila seseorang mengalami gangguan kejiwaan akan menyebabkan gejala
sosial dalam masyarakat seperti diorganisasi jiwa, aliran ajaran sesat dan lain – lainnya.

1.3 Faktor Gejala Sosial


Gejala sosial adalah fenomena yang dapat muncul dari 2 (dua) penyebab. Pertama, faktor
kultural atau budaya yang sudah menjadi nilai-nilai yang dianut masyarakat. Kedua yakni faktor
struktural yang dapat dilihat dari hubungan antar individu dalam masyarakat.
1. Faktor Kultural merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di lingkungan
masyarakat/komunitas. Ada beberapa contoh gejala sosial berdasarkan factor kultural, antara
lain kemiskinan, kerja bakti, perilaku menyimpang, dsb.
2. Faktor Struktural merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi struktur, struktur yang
dimaksud adalah sesuatu yang disusun oleh pola tertentu. Faktor struktural dapat dilihat dari
pola-pola hubungan antar individu dan kelompok yang terjalin dilingkungan masyarakat.
Contoh gejala sosial yang dipengaruhi oleh faktor struktural seperti penyuluhan sosial,
interaksi dengan orang lain dsb.

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
masyarakat, berkaitan dengan perilaku. Perubahan yang dialami masyarakat dipicu:
a) Globalisasi Globalisasi adalah sistem ekonomi dan budaya global menyebabkan manusia di
seluruh dunia menjadi satu kesatuan masyarakat tunggal. Adanya globalisasi memicu
perubahan perilaku ataupun pola pikir.
b) Pola hidup kebarat-baratan (westernisasi) adalah kecenderungan untuk menjadi sama
dengan perilaku masyarakat barat. Westernisasi mengakibatkan lunturnya rasa nasionalisme,
menghilangkan jati diri bangsa, serta dapat mematikan kreativitas seseorang akibat peniruan
budaya barat secara berlebihan.
c) Pola hidup modernisasi Modernisasi adalah proses pergeseran sikap, karakter, dan perilaku
masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia terkini.
d) Sikap mengutamakan kepentingan dunia (hedonisme) Orang yang menganut paham
hedonisme didominasi oleh perilaku hidup bersenangsenang setiap waktu. Perilaku ini
menyebabkan orang yang mengindahkan norma sosial menolak untuk bekerja dan tidak
memiliki etos kerja.
e) Sikap hidup boros (konsumerisme) Konsumerisme adalah kegiatan pembelian barang
konsumsi yang berlebihan. Hal itu untuk gaya hidup modern semata. Terjadinya perubahan
sosial-budaya dimasyarakat merupakan salah satu akibat dari gejala sosial.

2
BAB II
Gejala Sosial pada Masyarakat

2.1 Pengertian Gejala sosial pada masyarakat


Gejala sosial atau masalah sosial dalam masyarakat adalah kondisi yang merugikan
sebagian atau seluruh anggota masyarakat dan biasanya memerlukan tindakan kolektif untuk
solusinya. Gejala sosial ini dapat mencakup berbagai isu, seperti kemiskinan, pengangguran,
kekerasan, diskriminasi, dan penyalahgunaan narkoba.
Gejala sosial ini seringkali merupakan hasil dari struktur sosial dan budaya yang ada, dan
biasanya mempengaruhi kualitas hidup individu dan masyarakat secara keseluruhan. Solusi untuk
gejala sosial ini biasanya melibatkan perubahan sosial dan kebijakan publik.
Penting untuk diingat bahwa apa yang dianggap sebagai gejala sosial dapat berbeda-beda di
antara berbagai budaya dan masyarakat. Misalnya, apa yang dianggap sebagai masalah sosial di
Indonesia mungkin berbeda dengan apa yang dianggap sebagai masalah sosial di negara lain.
Gejala sosial dapat digolongkan menjadi beberapa jenis menurut pitrim A. Sorokin, di
antaranya :
1. Gejala sosial religius
2. Gejala sosial ekonomi
3. Gejala sosial politik
4. Gejala sosial hukum
Sementara, berdasarkan tingkatnya, ada tiga gejala sosial menurut norma Blaikie.
1. Gejala sosial mikro, terjadi antara individu dalam kehidupan sehari-hari
2. Gejala sosial maso, terjadi pada organisasi, masyarakat, massa, maupun gerakan sosial
3. Gejala sosial makro, terjadi pada intitas sosial yang lebih besar seperti organisasi
multinasional

2.2 Contoh Gejala Sosial


Gejala sosial merupakan fenomena yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh
gejala sosial adalah kemiskinan. Selain itu, masih ada berbagai contoh gejala sosial lain yang
dapat ditemukan dalam masyarakat.
a. Kemiskinan
1. Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif yaitu individu atau kelompok orang yang mampu memenuhi
kebutuhan minimum hidupnya, akan tetapi dirinya masih merasa miskin jika dibandingkan
dengan orang lain atau kelompok lain. Kemiskinan bisa disebabkan ketakmampuan
seseorang dalam memenuhi kebutuhan primer. Apa saja contoh masalah kemiskinan?
kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya
kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan
rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan.
Berikut ini jenis-jenis dari kemiskinan :
2. Kemiskinan Natural
kemiskinan natiral adalah. Kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor almiah seperti
karena cacat, sakit, usia lanjut, atau karena bencana alam.

3
3. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural adalah bentuk kemiskinan yang disebakan oleh budaya dan
kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Budaya dan kebiasaan tersebut dapat berupa foya-
foya, malas, tidak punya etos kerja, tidak mau belajar, tidak mau berubah, atau tidak mau
berpartisipasi dalam pembangunan.
4. Kemiskinan Structural
Kemiskinan structural adalah kemiskinan yang dialami oleh suatu struktur sosial
masyarakat yang tidak bisa ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya
tersedia bagi mereka.
Contoh Kemiskinan

 Rendahnya kualitas hidup penduduk


 Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan terbatasnya
 rendahnya mutu layanan kesehatan gizi anak
 rendahnya mutu layanan Pendidikan

b. Kenakalan Remaja
kenakalan remaja adalah wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada
masa kanak-kanak maupun pada saat remaja. Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah
yang dihadapi oleh kalangan remaja yang tindakannya menyimpang. Menurut Jensen (dalam
Sarwono, 2006) ada 4 ciri-ciri kenakalan remaja yaitu: kenakalan yang menimbulkan korban
fisik, kenakalan yang menimbulkan korban materi, kenakalan sosial yang tidak menimbulkan
korban di pihak orang lain, kenakalan yang melawan status. Berikut bentuk kenakalan
remaja yang menimbulkan korban fisik sebagai berikut :
1. Perkelahian
2. Pemerkosaan
3. Pembunuhan
4. Perampokan
Contoh Kenakalan Remaja
 Bohong untuk tujuan menipu.
 Kabur atau pergi begitu saja dari rumah tanpa izin ke orang tua.
 Bolos sekolah tanpa izin yang jelas.
 Keluyuran atau pergi berkelompok tanpa tujuan yang jelas.
 Bergaul dengan teman yang membawa pengaruh buruk.

c. Kewirausahaan
Kewirausahaan sosial adalah suatu terobosan baru sebagai sebuah aktivitas bisnis dalam
mengatasi masalah sosial yang melibatkan penggunaan semua sumber daya secara inovatif
untuk mempercepat perubahan sosial dalam memenuhi kebutuhan sosial masyarakat, berikut
jenis social yang muncul dari kewirausahaan :
1. Kewirausahaan sekala kecil. Jenis kewirausahaan ini biasa dikenal dengan UMKM. Bisnis
ini ditandai dengan jumlah SDM yang terbatas dalam mengelola bisnis.

4
2. Kewirausahaan skala besar. Dalam pengelolaanya, kewirausahaan dengan skala besar ini
memiliki tim khusus dalam pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing. Perusahaan ini
juga mampu mempertahankan inovasi.
3. Kewirausahaan Start Up Konsep ini yang paling banyak dilakukan saat ini. Start up
merupakan bisnis rintisan dan umumnya bisnis start up tidak hanya memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan saja tetapi memiliki visi untuk membawa perubahan untuk dunia.
Perusahaan ini akan menerima dana dari pemodal ventura dan mempekerjakan karyawan
dengan keahlian khusus. Contoh perusahaan start up adalah Instagram, Facebook, Uber, dll.
4. Kewirausahaan Pembeli Tipe kewirausahaan ini adalah tipe pengusaha yang sudah
memiliki banyak dana dan menggunakannya untuk membeli atau mengakuisisi bisnis yang
sudah berjalan dan dinilai akan sukses. Setelah itu, mereka membuat perubahan manajemen
atau struktural yang mereka rasa perlu.
5. Kewirausahaan Peniru Pengusaha yang menggunakan ide bisnis orang lain sebagai
inspirasi dan memodifikasi ide tersebut hingga menjadi lebih baik. Pengusaha ini berusaha
dan bekerja keras untuk mengembangkan ide-ide baru namun dimulai dengan meniru orang
lain terlebih dahulu.
6. Kewirausahaan Peneliti Sebelum memulai usahanya, pengusaha ini akan melakukan
research sebanyak mungkin sebelum akhirnya menawarkan produk atau jasa usahanya.
Biasanya produk atau jasa yang mereka tawarkan adalah yang pertama kali atau belum
pernah ada sebelumnya. Mereka akan memaksimalkan setiap aspek pada bisnisnya dan
berharap mendapat feedback positif dari masyarakat.
7. Kewirausahaan Hustler Tipe ini memiliki tekad untuk bekerja keras dan berusaha untuk
berhasil. Mereka akan memulai dari hal kecil terlebih dahulu sebelum mengarah ke hal yang
besar. Pengusaha hustler memiliki semangat yang tinggi untuk terus dapat mengembangkan
bisnisnya.
8. Kewirausahaan Sosial Seorang wirausaha yang memiliki ide-ide dari atas permasalahan
sosial yang sedang terjadi sehingga ingin memecahkan permasalahan tersebut. Berbeda
dengan wirausaha lainnya, tujuan utama mereka bekerja bukanlah mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya melainkan mendedikasikan diri untuk bekerja menuju kebaikan sosial.
9. Kewirausahaan Ritel Usaha ini sejak dahulu tidak pernah mati dimakan zaman. Jika
dibandingkan dengan bisnis lain, usaha ritel ini termasuk minim risiko dikarenakan
pesaingnya hanya antar ritel saja. Bahkan permintaan dari masyarakatpun juga sangat besar
mengingat barang-barang yang dijual merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.

Contoh Kewirausahaan Sosial


 Pabrik Daur Ulang Plastik.
 Pelatihan Kewirausahaan.
 Instalasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
 Kelas Menjahit Lansia.
 Agrowisata Kearifan Lokal.
 Pengadaan Internet Murah.

5
d. Kejahatan
Sosiologi kriminal merupakan ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu gejala
masyarakat.Kejahatan sebagai gejala sosial tidak semata-mata merupakan tindakan yang
dilarang oleh hukum, bukan merupakan tindakan yang merupakan kelainan sosial, kelainan
biologis maupun kelainan psikologis.Tindakan tersebut yang merugikan dan melanggar
sentimen masyarakat, dan sering terjadi dimasyarakat.
Contoh Kejahatan
 Pembunuhan
 tindak kekerasan,
 pemerkosaan,
 pencurian
 perampokan,
 perampasan,
 penipuan,
 penganiayaan,
 penyalahgunaan zat dan obat,

e. Konsumerisme
Konsumerisme merupakan ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok
menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara
berlebihan, tanpa sadar dan berkelanjutan. Pembelian barang-barang hanya didasari oleh
keinginan dan tidak mempertimbangkan kebutuhan.prilaku tersebut adalah prilaku konsumsi
berlebihan terhadap pemakaian barang-barang produksi. Sebagai salah satu dampak dari
globalisasi, gaya hidup konsunerisme membuat seseorang ingin selalu terlihat trandy dengan
membeli barang-barang sesuai trand.
Contoh konsumerisme :
 membeli barang mewah tanpa memikirkan kedepannya.
 Fokus pada merek dan status sosial
 Tidaknya adanya kepuasaan jangka panjang
 Ketergantugan pada belanja bentuk hiburan
 Tidak memiliki tabungan yang memadai

f. Pengangguran
Secara umum, pengertian pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan.
Pengertian lainnya, pengangguran adalah sebutan untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari 2 hari selama seminggu, atau sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran juga memiliki jenisnya yaitu
sebagai berikut :
a. Pengangguran Terbuka
Jenis pengangguran ini merujuk pada angkatan kerja yang sama sekali tidak memiliki
pekerjaan.
b. Setengah Pengangguran
Pengangguran ini merupakan jenis angkatan kerja yang sudah bekerja tetapi tidak bekerja
secara optimal. Mereka bekerja di bawah jam normal dari rata-rata waktu bekerja, atau tidak
sepenuh waktu.

6
c. Pengangguran Terselubung
Pengangguran ini adalah angkatan kerja yang sudah bekerja namun tidak bekerja secara
optimal. Orang-orang ini bekerja tetapi memiliki tingkat produktivitas yang rendah. Hal ini
adanya karena ketidaksesuaian latar belakang pendidikan, atau pekerjaan tidak sesuai dengan
bakat dan kemampuan pekerja.

 Penyebab Pengangguran
a. Penyebab Pengangguran Siklikal
Maju dan mundurnya suatu kondisi perekonomian negara mampu menyebabkan
pengangguran. Ketika kondisi ekonomi menurun, daya beli masyarakat akan menurun, dan
berdampak pada penjualan perusahaan yang menurun. Hal ini dapat menyebabkan PHK
massal untuk menekan biaya produksi perusahaan.

b. Penyebab Pengangguran Struktural


Perubahan struktur ekonomi juga berdampak pada penyebab pengangguran. Perubahan
struktur ini mendorong kebutuhan keterampilan baru untuk menyesuaikan kondisi dan
dinamika pasar. Sehingga, ketika peralihan sektor ekonomi dari pertanian menjadi industri
akan menyebabkan pekerja di sektor pertanian terpaksa menganggur.

c. Penyebab Pengangguran Friksional


Jenis pengangguran ini terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi
kerja dan pencari kerja. Biasanya, para angkatan kerja jenis pengangguran ini memilih untuk
tidak bekerja karena mengharapkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik.

d. Penyebab Pengangguran Teknologi


Pemanfaatan teknologi dan peralatan-peralatan canggih dapat menyebabkan pergantian
tenaga kerja manusia. Dengan kemajuan teknologi, kegiatan produksi akan lebih mengarah
pada sistem padat modal dibanding padat karya.

e. Penyebab Pengangguran Musiman


Pergantian musim berperan menjadi salah satu penyebab pengangguran. Misalnya, sektor
petani padi hanya mampu bekerja ketika musim padi. Setelah musim panen, banyak petani
yang tidak bekerja.

 Tingkat pengangguran mengakibatkan kelesuan ekonomi dan penurunan tingkat


kesejahteraan masyarakat. Dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat meliputi
hal-hal berikut:
1. Penurunan pendapatan per kapita.
2. Penurunan pendapatan negara. Jumlah pajak yang masuk berkurang karena angka
upah dan gaji masyarakat menurun.
3. Beban psikologis. Menjadi pengangguran mampu menumbuhkan rasa rendah diri
(minder) karena tidak memiliki status pekerjaan yang jelas di masyarakat.
4. Menimbulkan pengeluaran negara untuk bantuan-bantuan biaya sosial, termasuk
biaya pengadaan, penyuluhan, pelatihan, dan keamanan.

7
g. Westernisasi
Pengertian westernisasi adalah segala tata cara kehidupan yang mengacu pada budaya
dunia barat, termasuk proses peniruan langsung da tanpa seleksi penyesuaian dengan budaya
setempat. Westernisasi merupakan sikap meniru mentah-mentah budaya apa yang dilihat
tanpa pertimbangan lebih dulu. Proses ini biasanya terjadi pada orang-orang yang ingin cepat
dikatakan modern dan khawatir dikatakan ketinggalan zaman.
Berikut dampak positif dan negatif dari westernisasi serta contohnya :
a. Mode Barat sering kali menjadi tren di seluruh dunia. Contohnya adalah penyebaran
jeans, sepatu olahraga, dan merek pakaian internasional yang dipromosikan oleh selebriti
Barat.
b. Restoran cepat saji yang menyebar ke seluruh dunia, memengaruhi pilihan makanan dan
pola makan masyarakat di berbagai negara.
c. Meniru gaya berbicara dan adat sopan santun pergaulan masyarakat Barat.
Sikap merendahkan bahasa daerah dan bahasa Indonesia dengan mencampuradukkan
istilah ungkapan orang Barat walau lawan bicara tidak begitu memahaminya.
d. Produk teknologi yang dipengaruhi oleh inovasi Barat dan telah mengubah cara
komunikasi dan interaksi sosial di seluruh dunia.

2.3 Dampak Gejala Sosial


Gejala sosial juga memiliki dampak negative dan positif, gejala sosial kadang di anggap
menjadi penyebab terjadinya masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Gejala sosial dalam
ilmu sosiologi tak bisa dipandang merugikan atau berdampak buruk bagi masyarakat. Karena
gejala sosial ini memiliki sejumlah dampak positif bagi individu maupun kelompok sosial.
Berikut beberapa dampak dari gejala sosial :

a. Dampak Positif
1. Meningkatnya kesetaraan gender
Dampak positif gejala sosial yaitu meningkatnya kesetaraan gender antara pria dan
perempuan, yang mana keduanya punya hak asasi yang sama Gejala yang timbul menjadi
pertanda adanya ketimpangan gender, sehingga akan dilakukan upaya untuk mengatasinya.
2. Tingginya kesadaran politik
Ada masyarakat yang tingkat kesadaran politiknya masih rendah. Jadi, gejala sosial
membantu meningkatkan kesadaran politik masyarakat.
3. Berkembangnya industrialisasi
Salah satu dampak positif gejala sosial adalah meningkatkan perkembangan industrialisasi
dan produktivitas masyarakat.
4. Potensi munculnya nilai dan norma baru
Gejala sosial bisa menjadi pertanda bahwa norma masyarakat sudah ketinggalan zaman atau
enggak untuk diterapkan lagi.
Dengan begitu, gejala tersebut dapat memunculkan nilai dan norma baru sesuai
perkembangan zaman.

8
b. Dampak Negatif
1. Timbulnya konflik
Gejala sosial bisa saja menimbulkan konflik, seperti tawuran, peperangan, perbutan wilayah,
dan sebagainya.
2. Terjadinya kerusakaan alam
Ada banyak masyarakat yang berupaya untuk mengambil sumber daya alam secara
berlebihan yang mengakibatkan kerusakaan alam
3. Adanya kesepanjangan sosial
Salah satu dempak negatifnya adalah dengan munculnya kesenjangan sosial yang dapat
memicu tumbuhnya masalah sosial, seperti kriminal.
4. Adanya penyimpangan sosial
Dampak negatif gejala sosial adalah munculnya perilaku menyimpang atau penyimpangan
sosial dalam masyarakat.

9
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
1. Masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial antarpribadi, antara
individu dengan kelompok, atau antarkelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat
menghasilkan integrasi (keterpaduan) atau keadaan yang sesuai dengan norma masyarakat.
Namun, interaksi sosial juga dapat menghasilkan guncangan dalam pola hubungan antar
individu maupun kelompok, misalnya konflik. Soekanto mengatakan bahwa masalah sosial
adalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan
kehidupan kelompok sosial. Apabila unsur-unsur tersebut mengalami benturan, maka
hubungan-hubungan sosial akan terganggu. Akibatnya timbul kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat. Selain proses- proses sosial, masalah sosial juga berasal dari
bencana alam, seperti gempa, banjir atau wabah pandemi COVID-19 bukanlah masalah sosial,
tetapi akibat yang ditimbulkannya, seperti pembatasan kegiatan manusia dan ketidakpatuhan
pada anjuran pemerintah merupakan masalah sosial.
2. Sebagian besar warga tidak lagi mematuhi aturan 3M bukan tanpa sebab, ada di antara mereka
yang sulit untuk menaati 3M dan adakalanya mereka ingin mempertahankan nilai- nilai
tertentu. Masalah juga berakar pada kekecewaan pada sikap pemerintah, masyarakat menilai
pemerintah dianggap tidak mampu dalam menjaga kebenaran informasi dari Covid-19.
Persoalan menjadi rumit, ketidakpatuhan terjadi pemerintah dan masyarakat kurang bekerja
sama. Hal ini dapat memicu pro dan kontra dalam perspektif dan pemanfaatan waktu tidak
menjadi efisien.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kompas.com. 2022. Kenakalan Remaja Pengertian dan Bentuknya. Diakses pada tanggal 20 Januari 2024
dari https://amp.kompas.com/skola/read/2022/10/20/070000969/kenakalan-remaja--pengertian-dan-
bentuknya
Kompas.com. 2022. 4 Jenis Kenakalan Remaja dan Contohnya. Diakses pada tanggal 20 Januari 2024
dari
https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/skola/read/
2022/12/30/100000269/4-jenis-kenakalan-remaja-dan-contohnya
Noor Faaizah. 2023. Pengertian Pengangguran,Jenis-jenis penyebab dan dampaknya. Diakses pada
Tanggal 20 Januari 2024 dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7016400/pengertian-
pengangguran-jenis-jenis-penyebab-dan-dampaknya/amp
Detiknews. 2021. Gejaja sosial pengertian contoh dan faktor penyebabnya. Diakases pada tanggal 20
Januari 2024 dari https://news.detik.com/berita/d-5329788/gejala-sosial-pengertian-contoh-dan-faktor-
penyebabnya
Annisa Fianni Sisma. 2023. Gejala sosial adalah fenomena di masyarakat. Diakses pada tanggal 20
januari 2024 dari https://katadata.co.id/amp/agung/lifestyle/63db783bef714/gejala-sosial-adalah-
fenomena-di-masyarakat-ini-penjelasannya
Anonim. Diakses pada tanggal 20 januari 2024. http://scholar.unand.ac.id/98865/3/BAB%206-1.pdf
Faozan Tri Nugroho. 2023. Pengertian Gejala sosial. Diakses pada tanggal 20 januari 2024
darihttps://www.bola.com/ragam/read/5229288/pengertian-gejala-sosial-faktor-penyebab-macam-
dampak- dan-contohnya
Sejarah dan Sosial. 2023. Conton gejala sosial dalam kehidupan sehari-hari. Diakses pada tanggal 20
januari 2024 dari https://m.kumparan.com/sejarah-dan-sosial/7-contoh-gejala-sosial-dalam-kehidupan-
sehari-hari-218ChLmrfyW
Vanya Karunia Mulia Putri. 2022. Dampak Posistif dan Negatif Gejala sosial. Diakses pada tanggal 20
januari 2024 dari ompas.com/skola/read/2022/12/13/070000069/dampak-positif-dan-negatif-gejala-
sosial
Novia Aisyah. 2021. 12 Contoh Gejala Sosial serta Pengertian, Jenis, dan Karakteristiknya. Diakses pada
tanggal 20 januari 2024 dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5704507/12-contoh-gejala-
sosial-serta-pengertian-jenis-dan-karakteristiknya

11

Anda mungkin juga menyukai