GEJALA SOSIAL
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Nama : Jonathan kristian Nama : Maya Indah
Nama : Gracia Benedikta Nama : Jeni Cantika
Nama : Rafi Mulya Perdana Nama : Wahyu Dika Pratama
Kelas XE-2
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Penggunaan Gawai pada Anak Usia di
Bawah Umur".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Bab I Gejala Sosial...............................................................................................................................1
1.1 Pengertian Gejala Sosial..............................................................................................................1
1.2 Jenis Gejala Sosial.......................................................................................................................1
1.3 Faktor Gejala Sosial.....................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
iii
BAB I
Gejala Sosial
1
Gejala Sosial Psikologis
Perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari dapat dipengaruhi oleh aspek
psikologi. Apabila seseorang mengalami gangguan kejiwaan akan menyebabkan gejala
sosial dalam masyarakat seperti diorganisasi jiwa, aliran ajaran sesat dan lain – lainnya.
Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
masyarakat, berkaitan dengan perilaku. Perubahan yang dialami masyarakat dipicu:
a) Globalisasi Globalisasi adalah sistem ekonomi dan budaya global menyebabkan manusia di
seluruh dunia menjadi satu kesatuan masyarakat tunggal. Adanya globalisasi memicu
perubahan perilaku ataupun pola pikir.
b) Pola hidup kebarat-baratan (westernisasi) adalah kecenderungan untuk menjadi sama
dengan perilaku masyarakat barat. Westernisasi mengakibatkan lunturnya rasa nasionalisme,
menghilangkan jati diri bangsa, serta dapat mematikan kreativitas seseorang akibat peniruan
budaya barat secara berlebihan.
c) Pola hidup modernisasi Modernisasi adalah proses pergeseran sikap, karakter, dan perilaku
masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia terkini.
d) Sikap mengutamakan kepentingan dunia (hedonisme) Orang yang menganut paham
hedonisme didominasi oleh perilaku hidup bersenangsenang setiap waktu. Perilaku ini
menyebabkan orang yang mengindahkan norma sosial menolak untuk bekerja dan tidak
memiliki etos kerja.
e) Sikap hidup boros (konsumerisme) Konsumerisme adalah kegiatan pembelian barang
konsumsi yang berlebihan. Hal itu untuk gaya hidup modern semata. Terjadinya perubahan
sosial-budaya dimasyarakat merupakan salah satu akibat dari gejala sosial.
2
BAB II
Gejala Sosial pada Masyarakat
3
3. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural adalah bentuk kemiskinan yang disebakan oleh budaya dan
kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Budaya dan kebiasaan tersebut dapat berupa foya-
foya, malas, tidak punya etos kerja, tidak mau belajar, tidak mau berubah, atau tidak mau
berpartisipasi dalam pembangunan.
4. Kemiskinan Structural
Kemiskinan structural adalah kemiskinan yang dialami oleh suatu struktur sosial
masyarakat yang tidak bisa ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya
tersedia bagi mereka.
Contoh Kemiskinan
b. Kenakalan Remaja
kenakalan remaja adalah wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada
masa kanak-kanak maupun pada saat remaja. Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah
yang dihadapi oleh kalangan remaja yang tindakannya menyimpang. Menurut Jensen (dalam
Sarwono, 2006) ada 4 ciri-ciri kenakalan remaja yaitu: kenakalan yang menimbulkan korban
fisik, kenakalan yang menimbulkan korban materi, kenakalan sosial yang tidak menimbulkan
korban di pihak orang lain, kenakalan yang melawan status. Berikut bentuk kenakalan
remaja yang menimbulkan korban fisik sebagai berikut :
1. Perkelahian
2. Pemerkosaan
3. Pembunuhan
4. Perampokan
Contoh Kenakalan Remaja
Bohong untuk tujuan menipu.
Kabur atau pergi begitu saja dari rumah tanpa izin ke orang tua.
Bolos sekolah tanpa izin yang jelas.
Keluyuran atau pergi berkelompok tanpa tujuan yang jelas.
Bergaul dengan teman yang membawa pengaruh buruk.
c. Kewirausahaan
Kewirausahaan sosial adalah suatu terobosan baru sebagai sebuah aktivitas bisnis dalam
mengatasi masalah sosial yang melibatkan penggunaan semua sumber daya secara inovatif
untuk mempercepat perubahan sosial dalam memenuhi kebutuhan sosial masyarakat, berikut
jenis social yang muncul dari kewirausahaan :
1. Kewirausahaan sekala kecil. Jenis kewirausahaan ini biasa dikenal dengan UMKM. Bisnis
ini ditandai dengan jumlah SDM yang terbatas dalam mengelola bisnis.
4
2. Kewirausahaan skala besar. Dalam pengelolaanya, kewirausahaan dengan skala besar ini
memiliki tim khusus dalam pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing. Perusahaan ini
juga mampu mempertahankan inovasi.
3. Kewirausahaan Start Up Konsep ini yang paling banyak dilakukan saat ini. Start up
merupakan bisnis rintisan dan umumnya bisnis start up tidak hanya memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan saja tetapi memiliki visi untuk membawa perubahan untuk dunia.
Perusahaan ini akan menerima dana dari pemodal ventura dan mempekerjakan karyawan
dengan keahlian khusus. Contoh perusahaan start up adalah Instagram, Facebook, Uber, dll.
4. Kewirausahaan Pembeli Tipe kewirausahaan ini adalah tipe pengusaha yang sudah
memiliki banyak dana dan menggunakannya untuk membeli atau mengakuisisi bisnis yang
sudah berjalan dan dinilai akan sukses. Setelah itu, mereka membuat perubahan manajemen
atau struktural yang mereka rasa perlu.
5. Kewirausahaan Peniru Pengusaha yang menggunakan ide bisnis orang lain sebagai
inspirasi dan memodifikasi ide tersebut hingga menjadi lebih baik. Pengusaha ini berusaha
dan bekerja keras untuk mengembangkan ide-ide baru namun dimulai dengan meniru orang
lain terlebih dahulu.
6. Kewirausahaan Peneliti Sebelum memulai usahanya, pengusaha ini akan melakukan
research sebanyak mungkin sebelum akhirnya menawarkan produk atau jasa usahanya.
Biasanya produk atau jasa yang mereka tawarkan adalah yang pertama kali atau belum
pernah ada sebelumnya. Mereka akan memaksimalkan setiap aspek pada bisnisnya dan
berharap mendapat feedback positif dari masyarakat.
7. Kewirausahaan Hustler Tipe ini memiliki tekad untuk bekerja keras dan berusaha untuk
berhasil. Mereka akan memulai dari hal kecil terlebih dahulu sebelum mengarah ke hal yang
besar. Pengusaha hustler memiliki semangat yang tinggi untuk terus dapat mengembangkan
bisnisnya.
8. Kewirausahaan Sosial Seorang wirausaha yang memiliki ide-ide dari atas permasalahan
sosial yang sedang terjadi sehingga ingin memecahkan permasalahan tersebut. Berbeda
dengan wirausaha lainnya, tujuan utama mereka bekerja bukanlah mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya melainkan mendedikasikan diri untuk bekerja menuju kebaikan sosial.
9. Kewirausahaan Ritel Usaha ini sejak dahulu tidak pernah mati dimakan zaman. Jika
dibandingkan dengan bisnis lain, usaha ritel ini termasuk minim risiko dikarenakan
pesaingnya hanya antar ritel saja. Bahkan permintaan dari masyarakatpun juga sangat besar
mengingat barang-barang yang dijual merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
5
d. Kejahatan
Sosiologi kriminal merupakan ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu gejala
masyarakat.Kejahatan sebagai gejala sosial tidak semata-mata merupakan tindakan yang
dilarang oleh hukum, bukan merupakan tindakan yang merupakan kelainan sosial, kelainan
biologis maupun kelainan psikologis.Tindakan tersebut yang merugikan dan melanggar
sentimen masyarakat, dan sering terjadi dimasyarakat.
Contoh Kejahatan
Pembunuhan
tindak kekerasan,
pemerkosaan,
pencurian
perampokan,
perampasan,
penipuan,
penganiayaan,
penyalahgunaan zat dan obat,
e. Konsumerisme
Konsumerisme merupakan ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok
menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara
berlebihan, tanpa sadar dan berkelanjutan. Pembelian barang-barang hanya didasari oleh
keinginan dan tidak mempertimbangkan kebutuhan.prilaku tersebut adalah prilaku konsumsi
berlebihan terhadap pemakaian barang-barang produksi. Sebagai salah satu dampak dari
globalisasi, gaya hidup konsunerisme membuat seseorang ingin selalu terlihat trandy dengan
membeli barang-barang sesuai trand.
Contoh konsumerisme :
membeli barang mewah tanpa memikirkan kedepannya.
Fokus pada merek dan status sosial
Tidaknya adanya kepuasaan jangka panjang
Ketergantugan pada belanja bentuk hiburan
Tidak memiliki tabungan yang memadai
f. Pengangguran
Secara umum, pengertian pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan.
Pengertian lainnya, pengangguran adalah sebutan untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari 2 hari selama seminggu, atau sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran juga memiliki jenisnya yaitu
sebagai berikut :
a. Pengangguran Terbuka
Jenis pengangguran ini merujuk pada angkatan kerja yang sama sekali tidak memiliki
pekerjaan.
b. Setengah Pengangguran
Pengangguran ini merupakan jenis angkatan kerja yang sudah bekerja tetapi tidak bekerja
secara optimal. Mereka bekerja di bawah jam normal dari rata-rata waktu bekerja, atau tidak
sepenuh waktu.
6
c. Pengangguran Terselubung
Pengangguran ini adalah angkatan kerja yang sudah bekerja namun tidak bekerja secara
optimal. Orang-orang ini bekerja tetapi memiliki tingkat produktivitas yang rendah. Hal ini
adanya karena ketidaksesuaian latar belakang pendidikan, atau pekerjaan tidak sesuai dengan
bakat dan kemampuan pekerja.
Penyebab Pengangguran
a. Penyebab Pengangguran Siklikal
Maju dan mundurnya suatu kondisi perekonomian negara mampu menyebabkan
pengangguran. Ketika kondisi ekonomi menurun, daya beli masyarakat akan menurun, dan
berdampak pada penjualan perusahaan yang menurun. Hal ini dapat menyebabkan PHK
massal untuk menekan biaya produksi perusahaan.
7
g. Westernisasi
Pengertian westernisasi adalah segala tata cara kehidupan yang mengacu pada budaya
dunia barat, termasuk proses peniruan langsung da tanpa seleksi penyesuaian dengan budaya
setempat. Westernisasi merupakan sikap meniru mentah-mentah budaya apa yang dilihat
tanpa pertimbangan lebih dulu. Proses ini biasanya terjadi pada orang-orang yang ingin cepat
dikatakan modern dan khawatir dikatakan ketinggalan zaman.
Berikut dampak positif dan negatif dari westernisasi serta contohnya :
a. Mode Barat sering kali menjadi tren di seluruh dunia. Contohnya adalah penyebaran
jeans, sepatu olahraga, dan merek pakaian internasional yang dipromosikan oleh selebriti
Barat.
b. Restoran cepat saji yang menyebar ke seluruh dunia, memengaruhi pilihan makanan dan
pola makan masyarakat di berbagai negara.
c. Meniru gaya berbicara dan adat sopan santun pergaulan masyarakat Barat.
Sikap merendahkan bahasa daerah dan bahasa Indonesia dengan mencampuradukkan
istilah ungkapan orang Barat walau lawan bicara tidak begitu memahaminya.
d. Produk teknologi yang dipengaruhi oleh inovasi Barat dan telah mengubah cara
komunikasi dan interaksi sosial di seluruh dunia.
a. Dampak Positif
1. Meningkatnya kesetaraan gender
Dampak positif gejala sosial yaitu meningkatnya kesetaraan gender antara pria dan
perempuan, yang mana keduanya punya hak asasi yang sama Gejala yang timbul menjadi
pertanda adanya ketimpangan gender, sehingga akan dilakukan upaya untuk mengatasinya.
2. Tingginya kesadaran politik
Ada masyarakat yang tingkat kesadaran politiknya masih rendah. Jadi, gejala sosial
membantu meningkatkan kesadaran politik masyarakat.
3. Berkembangnya industrialisasi
Salah satu dampak positif gejala sosial adalah meningkatkan perkembangan industrialisasi
dan produktivitas masyarakat.
4. Potensi munculnya nilai dan norma baru
Gejala sosial bisa menjadi pertanda bahwa norma masyarakat sudah ketinggalan zaman atau
enggak untuk diterapkan lagi.
Dengan begitu, gejala tersebut dapat memunculkan nilai dan norma baru sesuai
perkembangan zaman.
8
b. Dampak Negatif
1. Timbulnya konflik
Gejala sosial bisa saja menimbulkan konflik, seperti tawuran, peperangan, perbutan wilayah,
dan sebagainya.
2. Terjadinya kerusakaan alam
Ada banyak masyarakat yang berupaya untuk mengambil sumber daya alam secara
berlebihan yang mengakibatkan kerusakaan alam
3. Adanya kesepanjangan sosial
Salah satu dempak negatifnya adalah dengan munculnya kesenjangan sosial yang dapat
memicu tumbuhnya masalah sosial, seperti kriminal.
4. Adanya penyimpangan sosial
Dampak negatif gejala sosial adalah munculnya perilaku menyimpang atau penyimpangan
sosial dalam masyarakat.
9
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
1. Masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial antarpribadi, antara
individu dengan kelompok, atau antarkelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat
menghasilkan integrasi (keterpaduan) atau keadaan yang sesuai dengan norma masyarakat.
Namun, interaksi sosial juga dapat menghasilkan guncangan dalam pola hubungan antar
individu maupun kelompok, misalnya konflik. Soekanto mengatakan bahwa masalah sosial
adalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan
kehidupan kelompok sosial. Apabila unsur-unsur tersebut mengalami benturan, maka
hubungan-hubungan sosial akan terganggu. Akibatnya timbul kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat. Selain proses- proses sosial, masalah sosial juga berasal dari
bencana alam, seperti gempa, banjir atau wabah pandemi COVID-19 bukanlah masalah sosial,
tetapi akibat yang ditimbulkannya, seperti pembatasan kegiatan manusia dan ketidakpatuhan
pada anjuran pemerintah merupakan masalah sosial.
2. Sebagian besar warga tidak lagi mematuhi aturan 3M bukan tanpa sebab, ada di antara mereka
yang sulit untuk menaati 3M dan adakalanya mereka ingin mempertahankan nilai- nilai
tertentu. Masalah juga berakar pada kekecewaan pada sikap pemerintah, masyarakat menilai
pemerintah dianggap tidak mampu dalam menjaga kebenaran informasi dari Covid-19.
Persoalan menjadi rumit, ketidakpatuhan terjadi pemerintah dan masyarakat kurang bekerja
sama. Hal ini dapat memicu pro dan kontra dalam perspektif dan pemanfaatan waktu tidak
menjadi efisien.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kompas.com. 2022. Kenakalan Remaja Pengertian dan Bentuknya. Diakses pada tanggal 20 Januari 2024
dari https://amp.kompas.com/skola/read/2022/10/20/070000969/kenakalan-remaja--pengertian-dan-
bentuknya
Kompas.com. 2022. 4 Jenis Kenakalan Remaja dan Contohnya. Diakses pada tanggal 20 Januari 2024
dari
https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/skola/read/
2022/12/30/100000269/4-jenis-kenakalan-remaja-dan-contohnya
Noor Faaizah. 2023. Pengertian Pengangguran,Jenis-jenis penyebab dan dampaknya. Diakses pada
Tanggal 20 Januari 2024 dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7016400/pengertian-
pengangguran-jenis-jenis-penyebab-dan-dampaknya/amp
Detiknews. 2021. Gejaja sosial pengertian contoh dan faktor penyebabnya. Diakases pada tanggal 20
Januari 2024 dari https://news.detik.com/berita/d-5329788/gejala-sosial-pengertian-contoh-dan-faktor-
penyebabnya
Annisa Fianni Sisma. 2023. Gejala sosial adalah fenomena di masyarakat. Diakses pada tanggal 20
januari 2024 dari https://katadata.co.id/amp/agung/lifestyle/63db783bef714/gejala-sosial-adalah-
fenomena-di-masyarakat-ini-penjelasannya
Anonim. Diakses pada tanggal 20 januari 2024. http://scholar.unand.ac.id/98865/3/BAB%206-1.pdf
Faozan Tri Nugroho. 2023. Pengertian Gejala sosial. Diakses pada tanggal 20 januari 2024
darihttps://www.bola.com/ragam/read/5229288/pengertian-gejala-sosial-faktor-penyebab-macam-
dampak- dan-contohnya
Sejarah dan Sosial. 2023. Conton gejala sosial dalam kehidupan sehari-hari. Diakses pada tanggal 20
januari 2024 dari https://m.kumparan.com/sejarah-dan-sosial/7-contoh-gejala-sosial-dalam-kehidupan-
sehari-hari-218ChLmrfyW
Vanya Karunia Mulia Putri. 2022. Dampak Posistif dan Negatif Gejala sosial. Diakses pada tanggal 20
januari 2024 dari ompas.com/skola/read/2022/12/13/070000069/dampak-positif-dan-negatif-gejala-
sosial
Novia Aisyah. 2021. 12 Contoh Gejala Sosial serta Pengertian, Jenis, dan Karakteristiknya. Diakses pada
tanggal 20 januari 2024 dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5704507/12-contoh-gejala-
sosial-serta-pengertian-jenis-dan-karakteristiknya
11