Anda di halaman 1dari 6

Penugasan Kelompok

Pendalaman Materi MPI.4


Manajemen Kasus di Fasyankes & Masyarakat

Simulasi

Pelatihan Pembekalan TOT TGC-Puskesmas


PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah melakukan simulasi, peserta mampu melakukan manajemen kasus penyakit
menular potensial KLB dan wabah di masyarakat serta melakukan system rujukannya.
 

Alat dan Bahan:


PenugasanSimulasi
Penunjang Simulasi
 
Langkah-langkah:
Fasilitator membagi peserta dalam 3 kelompok kecil @ 10 orang, yang akan membawakan
3 tema yang berbeda dalam 1 kasus COVID-19. Pastikan semua anggota kelompok
mendapatkan peran dalam simulasi.
SKENARIO 1
(Manajemen Isolasi Kasus)
Tn. A, umur 45 tahun, pada tanggal 2 Maret 2021 menjalani
pemeriksaan RDT Antigen di Puskesmas, hasilnya positif COVID-19,
sehingga dia dinyatakan sebagai kasus konfirmasi, dan selanjutnya
perlu dilakukan isolasi sesuai ketentuan. Tn A mempunyai gejala ringan
saat pemeriksaan dan memilih untuk dilakukan isolasi di rumah, namun
saat petugas melakukan peninjauan ke rumah Tn. A untuk memastikan
rumahnya layak atau tidak untuk menjadi tempat isolasi, ternyata tidak
layak untuk dilakukan isolasi mandiri di rumah.
Penugasan:
1) Hal-hal apa yang perlu disampaikan oleh dokter pemeriksa kepada Tn.
A terkait dengan adanya gejala ringan saat pemeriksaan?
2) Sehubungan dengan Tn. A memilih untuk dilakukan isolasi mandiri di
rumahnya, hal-hal apa yang perlu disampaikan kepada Tn.A, seluruh
keluarganya, dan tokoh yang terkait dengan kasus yang menimpa Tn.A
yang ada dilingkungan tempat tinggalnya ?
3) Buat skenario dan simulasikan oleh kelompok untuk menjawab
pertanyaan no.1 dan no.2 di atas
SKENARIO 2
(Manajemen Karantina Kontak Erat)

Tn. B, umur 30 tahun, pada tanggal 4 Maret 2021 baru saja diidentifikasi oleh petugas
puskesmas sebagai kontak erat (tanpa gejala) dari kasus Tn. A. Dia diminta oleh petugas
untuk diperiksa menggunakan RDT-Antigen, dan hasilnya negative, sehingga dia diminta
melakukan karantina sesuai ketentuan (KMK No. 3602 Tahun 2021). Tn. B tidak bergejala,
sehingga dia memilih dikarantina di rumah. Namun sayang ternyata rumahnya kurang layak
menjadi tempat karantina, karena rumahnya kecil dan penghuninya cukup banyak, petugas
puskesmas pun berkoordinasi dengan pejabat wilayah (RT/RW/Lurah) terkait rumah
karantina.
Keesokan harinya, Ny. X yang merupakan kader dari puskesmas tersebut ditugaskan
melakukan pemantauan harian terhadap kontak erat yang sedang menjalani karantina di
rumah karantina.
Penugasan
1) Hal-hal apa yang perlu disampaikan oleh petugas puskesmas kepada Tn. B terkait
keharusan menjalani karantina?
2) Sehubungan dengan rumah Tn. B tidak layak menjadi tempat karantina baginya,
bagaimana cara koordinasi petugas puskesmas dengan tokoh terkait? Hal-hal apa yang
perlu disampaikan kepada keluarga dan Tn. B sebagai kontak erat?
3) Bagaimana kader melakukan pemantauan kontak erat di rumah karantina tanpa
menimbulkan risiko?
4) Buat skenario dan simulasikan oleh kelompok untuk menjawab pertanyaan no.1 hingga
no.3 di atas.
SKENARIO 3
(Manajemen rujukan kasus)
Tn. A yang sedang diisolasi (pada kasus A) tiba-tiba mengeluhkan
napasnya semakin berat pada hari ke 5 setelah dinyatakan positif.
Keluarga yang melihatnya bermapas terengah-engah di pagi hari tanpa
aktivitas apa-apa, merasa panik dan menghubungi petugas puskesmas,
yang kemudian segera datang bersama bersama dokter. Setelah dokter
memeriksa kasus, dikatakan bahwa kasus perlu dirujuk ke rumah sakit.
Semua hal dipersiapkan untuk proses rujukan ini.
Penugasan:
1) Terkait Tn. A harus dirujuk, apa yang perlu disampaikan kepada
keluarga kasus?
2) Bagaimana persiapan rujukan yang harus dilakukan oleh petugas
puskesmas, dokter perujuk dan RS tujuan?
3) Buat skenario dan simulasikan oleh kelompok untuk menjawab
pertanyaan no.1 dan no.2 di atas.
 
SELAMAT
BERSIMULASI

Anda mungkin juga menyukai