Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN KASUS DBD

No. Dokumen : 019/SK/UKM/XI/2018


No. Revisi : 00
SOP Tanggal
: 5 November 2018
Terbit
Halaman : 2
PUSKESMAS
HJ.EMYATUN,SKM.
SUKARAJA TIGA NIP. 196604111986032004

1. Definisi Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang di tularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus yang sebelumnya telah
terinfeksi oleh virus Dengeu dari penderita DBD lainnya terutama
menyerang anak-anak, ditandai dengan panas tinggi, perdarahan dan dapat
menimbulkan kematian. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang
dapat menimbulkan wabah.
2. Tujuan 1. Menurunkan angka insidens kasus DBD sebesar 1/100.000 penduduk
di daerah endemis.
2. Tercapainya angka bebas jentik ( ABJ ) > 95 %.
3. Tercapai nya angka kematian DBD / CFR < 1 %.
4. Daerah KLB DBD < 5 %.
3. Kebijakan 1. Meningkatkan prilaku hidup bersih sehat dan kemandirian terhadap
P2DBD.
2. Meningkatkan perlindungan Kesehatan masyarakat terhadap penyakit
DBD.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program DBD.
4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

4. Prosedur 1. Penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan pasive di unit pelayanan
kesehatan dengan gejala tidak ada tanda kedaruratan dilakukan uji
Tourniquet dan dilakukan pemeriksaan laboratorium atau RDT.

2. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit ≤ 100.000/µl, penderita di


rujuk ke Rumah Sakit.

3. Selanjutnya dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita


dan apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan
dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.

4. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit > 100.000/µl,penderita tidak


perlu di rujuk cukup dilakukan kontrol dan tetap dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi di wilayah penderita apabila memenuhi kriteria fogging
maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.

5. Dan jika hasil negatif maka akan diberikan pengobatan sesuai


simptomatis.

6. Jika ditemukan penderita dengan tanda kedaruratan atau penderita dari


Rumah Sakit, PE dilaksanakan berdasarkan laporan dari RS ( S0 dan
hasil laboratorium )

7. Apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan


2 siklus dengan interval 1 minggu.
5. Referensi Browsing internet
6. Distribusi 1. Dinas Kesehatan.
2. Rumah Sakit
3. UPTD Kesehatan/Puskesmas.

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai