Tujuan 1. Menurunkan angka insidens kasus DBD sebesar 1/100.000 penduduk di
daerah endemis.
2. Tercapainya angka bebas jentik ( ABJ ) > 95 %.
3. Tercapai nya angka kematian DBD / CFR < 1 %.
4. Daerah KLB DBD < 5 %.
1. Meningkatkan prilaku hidup bersih sehat dan kemandirian terhadap P2
Kebijakan DBD.
2. Meningkatkan perlindungan Kesehatan masyarakat terhadap penyakit
DBD.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program DBD.
4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.
Prosedur 1. Penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan pasive di unit pelayanan
kesehatan dengan gejala tidak ada tanda kedaruratan dilakukan uji
Tourniquet dan dilakukan pemeriksaan laboratorium atau RDT.
2. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit ≤ 100.000/µl, penderita di
rujuk ke Rumah Sakit.
3. Selanjutnya dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita
dan apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan
dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.
4. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit > 100.000/µl,penderita tidak
perlu di rujuk cukup dilakukan kontrol dan tetap dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi di wilayah penderita apabila memenuhi kriteria fogging
maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.
5. Dan jika hasil negatif maka akan diberikan pengobatan sesuai
simptomatis.
6. Jika ditemukan penderita dengan tanda kedaruratan atau penderita dari
Rumah Sakit, PE dilaksanakan berdasarkan laporan dari RS ( S0 dan
hasil laboratorium )
7. Apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan
2 siklus dengan interval 1 minggu.