Anda di halaman 1dari 2

SOP PENANGGULANGAN DBD

SOP
Dinas kesehatan
kab.pangandaran
Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Reverensi
Prosedur

No dokumen
Tanggal terbit
No revisi
Halaman

SOP/CJL/2016
18-11-2016

Otisah.SKM
NIP.19660422198502201
Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang di tularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus yang
sebelumnya telah terinfeksi oleh virus Dengeu dari penderita DBD
lainnya terutama menyerang anak-anak, ditandai dengan panas tinggi,
perdarahan dan dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini termasuk
salah satu penyakit yang dapat menimbulkan wabah.
1.
Menurunkan angka insidens kasus DBD sebesar 1/100.000
penduduk di daerah endemis.
2.
Tercapainya angka bebas jentik ( ABJ ) > 95 %.
3.
Tercapai nya angka kematian DBD / CFR < 1 %.
4.
Daerah KLB DBD < 5 %.
1. Penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan pasive di unit
pelayanan kesehatan dengan gejala tidak ada tanda kedaruratan
dilakukan uji Tourniquet dan dilakukan pemeriksaan laboratorium
atau RDT.
2. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit 100.000/l, penderita
di rujuk ke Rumah Sakit
3. Selanjutnya dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di wilayah
penderita dan apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan
pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu
4. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit > 100.000/l,penderita
tidak perlu di rujuk cukup dilakukan kontrol dan tetap dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita apabila memenuhi
kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus
dengan interval 1 minggu.
5. Dan jika hasil negatif maka akan diberikan pengobatan sesuai
simptomatis Jika ditemukan penderita dengan tanda kedaruratan
atau penderita dari Rumah Sakit, PE dilaksanakan berdasarkan
laporan dari RS ( S0 dan hasil laboratorium )
6. Apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan
dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.

Unit terkait

1. Dinas Kesehatan.
2. Rumah Sakit
3. UPTD Kesehatan/Puskesmas.
4. Pustu.
5. Poskesdes/Polindes.

Anda mungkin juga menyukai