Anda di halaman 1dari 2

SOP DBD

No. Dokumen :440/ /SOP/PKM/2017

No. Revisi :0

TanggalTerbit :12 Juni 2017


SOP
Halaman :2

UPTD PUSKESMAS SUKISNO, S.Sos


SINGAPARNA NIP:196006101982031012

1. Pengertian Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang di


tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes
albopictus yang sebelumnya telah terinfeksi oleh virus
Dengeu dari penderita DBD lainnya terutama menyerang
anak-anak, ditandai dengan panas tinggi, perdarahan dan
dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini termasuk salah
satu penyakit yang dapat menimbulkan wabah.

2. Tujuan 1. Menurunkan angka insidens kasus DBD sebesar 1/100.000


penduduk di daerah endemis.
2. Tercapainya angka bebas jentik ( ABJ ) > 95 %.
3. Tercapai nya angka kematian DBD / CFR < 1 %.
4. Daerah KLB DBD < 5 %.
1. Meningkatkan prilaku hidup bersih sehat dan kemandirian
3. Kebijakan terhadap P2DBD.
2. Meningkatkan perlindungan Kesehatan masyarakat terhadap
penyakit DBD.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program DBD.
4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

4. Referensi

5. Bagan Alir
6. Pro sedur 1. Penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan pasive di unit
pelayanan kesehatan dengan gejala tidak ada tanda
kedaruratan dilakukan uji Tourniquet dan dilakukan
pemeriksaan laboratorium atau RDT.
2. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit ≤ 100.000/µl,
penderita di rujuk ke Rumah Sakit.
3. Selanjutnya dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di wilayah
penderita dan apabila memenuhi kriteria fogging maka
dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1
minggu.
4. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit >
100.000/µl,penderita tidak perlu di rujuk cukup dilakukan
kontrol dan tetap dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di
wilayah penderita apabila memenuhi kriteria fogging maka
dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1
minggu.
1. Dan jika hasil negatif maka akan diberikan pengobatan sesuai
simptomatis.
2. Jika ditemukan penderita dengan tanda kedaruratan atau
penderita dari Rumah Sakit, PE dilaksanakan berdasarkan
laporan dari RS ( S0 dan hasil laboratorium )
3. Apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan
pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.

7. Unit terkait 1. Dinas Kesehatan.


2. Rumah Sakit
3. UPTD Kesehatan/Puskesmas.
4. Pustu.
5. Poskesdes/Polindes.

8. Dokumen
Terkait

9. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai