(DBD)
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Dinas
Kesehatan
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Parigi Moutong
Halaman : 1- 2 UPTD Urusan Puskesmas
Tinombo
Pengertian Demam berdarah adalah penyakit menular yang di tularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus yang sebelumnya telah terinfeksi
oleh virus Dengeu dari penderita DBD lainnya terutama menyerang anak-anak,
ditandai dengan panas tinggi, perdarahan dan dapat menimbulkan kematian.
Penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang dapat menimbulkan wabah.
Prosedur 1. Penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan pasive di unit
pelayanan kesehatan dengan gejala tidak ada tanda kedaruratan
dilakukan uji Tourniquet dan dilakukan pemeriksaan laboratorium atau
RDT.
2. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit ≤ 100.000/µl, penderita di
rujuk ke Rumah Sakit.
3. Selanjutnya dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita
dan apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan
dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.
4. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit > 100.000/µl, penderita tidak
perlu di rujuk cukup dilakukan control dan tetap dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi di wilayah penderita. Apabila memenuhi kriteria fogging
maka dilakukan pengasapan dan jika hasil negative maka akan diberikan
pengobatan sesuai simptomatis.
5. Jika ditemukan penderita dengan tanda kedaruratan atau penderita dari
RumahSakit, PE dilaksanakan berdasarkan laporan dari RS.
ISPA
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Dinas Halaman : 1- 2
Kesehatan UPTD Urusan Puskesmas
Parigi Moutong Tinombo
Pengertian Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan
akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang
berlangsung kurang lebih 14 hari,
Kebijakan Dokter, Perawat dan Bidan (untuk pemeriksaan fisik ,menegakan diagnose serta
pemberian resep oleh perawat dan bidan ada pendelegasian dari dokter atau
kepala Puskesmas)
Alat dan Alat : Stetoskop, tensi meter, timbangan bayi dan timbangan dewasa, senter
bahan atau pein light, respirasi rate time.
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Dinas Halaman : 1- 2
Kesehatan UPTD Urusan Puskesmas
Parigi Moutong Tinombo
Kebijakan Kegiatan mencakup : Active Case Detection (ACD), Passive Case Detection (PCD)
dan beberapa survei malaria.
3. Blood Lancet
4. Kapas Alkohol
5. RDT
Prosedur 1. Menanyakan keluhan pasien seperti demam yang hilang timbul, pada
saat demam hilang disertai dengan menggigil, berkeringat, dapat disertai
dengan sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nafsu makan menurun,
sakit perut, mual muntah, dan diare.
2. Tanyakan faktor resikonya yaitu :
a. Riwayat menderita malaria sebelumnya
b. Tinggal di daerah yang endemis malaria
c. Pernah berkunjung 1-4 minggu di daerah endemik malaria
d. Riwayat mendapat transfusi darah
3. Melakukan pemeriksaan fisik :
a. Ukur BB, TD, Suhu badan
b. Adanya tanda patognomonis :
1) Pada penderita demam :
- kulit terlihat memerah, teraba panas,suhu tubuh meningkat dapat
sampai di atas 40 C dan kulit kering
- Pasien dapat juga terlihat pucat
- nadi teraba cepat
- pernafasan cepat ( takipnue )
2) Pada periode dingin dan berkeringat :
- Kulit teraba dingin dan berkeringat
- Nadi teraba cepat dan lemah
- pada kondisi tertentu bisa ditemukan penurunan kesadaran
c. Kepala : Konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis, dan pada malaria
cerebral dapat ditemukan kaku kuduk ( rujuk )
f. Ginjal : Bisa ditemukan urin berwarna cokelat kehitaman, oligouri atau anuria
( rujuk )
g. Ekstremitas : Akral teraba dingin merupakan tanda syok ( stabilkan dan rujuk
)
5. Tatalaksana :
d. Pengobatan Malariae
Cukup diberikan DHP 1 kali per hari selama 3 hari dengan dosis sama
dengan pengobatan malaria lainnya dan tidak diberikan primaquin.
MALARIA
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Dinas Kesehatan Halaman : 1- 2
Parigi Moutong UPTD Urusan Puskesmas
Tinombo
1. Ppengertian Program malaria adalah salah satu upaya untuk menekan angka kesakitan dan
kematian yang kegiatanya meliputi diagnosis dini, pengobatan cepat dan tepat,
survailans dan pengendalian vector yang kesemuanya ditujukan untuk memutus
mata rantain penularan malaria
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan program malaria
3.Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas No. tentang Jenis-Jenis Pelayanan di UPTD
Puskesmas Tinombo
4.Referensi 1. Permenkes No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Pedoman penatalaksanaan kasus malaria di Indonesia
5.Prosedur/Langkah- 1. Persiapan Alat dan bahan
langkah a. Materi
b. Lancet
c. Kapas alkohol
d. Kaca objek
e. Tissue
2. Petugas yang melaksanakan
a. Petugas malaria
b. Survailans
c. Bidan Desa
3. Langkah-langkah
a. Perencanaan
1) Petugas membuat jadwal pelaksanaan sosialisasi
2) Petugas membuat jadwal untuk pelaksanaan penyuluhan
3) Petugas membuat jadwal utuk pengambilan sediaan darah malaria
ACD
b. Penatalaksanaan
1) Petugas menyiapkan alat dan bahan
2) Petugas melakukan pengambilan darah ke tempat pasien yang
terindikasi terkena penyakit malaria.
3) Petugas mengantar sediaan darah malaria ke laboratorium
4) Jika ada hasil pemeriksaan yang positif, petugas berkoordinasi dengan dokter
puskesmas.
5) Petugas memberikan surat rujukan untuk dilakukan pengobatan di Rumah Sakit.
6) Petugas melakukan pencatatan di buku register malaria.
7) Petugas melakukan pelaporan hasil kegiatan setiap bulan melalui email dan
laporan tertulis.
6. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
7. Unit Terkait Poliklinik, Laboratorium, UGD, Rawat Inap.
8. Dokumen Terkait Register malaria, Format laporan.