Anda di halaman 1dari 3

DBD

No. Dokumen :
No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1-3
UPT PUSKESMAS GAMBAH
RAHMANIAR, SKM
KABUPATEN HULU
NIP.
SUNGAI SELATAN

1. Pengertian Demam Berdarah Dangue adalah penyakit menular yang ditularkan


melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus yang
sebelumnya telah terinfeksi oleh virus Dengeu dari penderita DBD
lainnya terutama menyerang anak-anak, ditandai dengan panas tinggi,
perdarahan dan dapat menimbulkan kematian penyakit ini termasuk
salah satu penyakit yang dapat menimbulkan wabah.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk menurunkan


angka insidens kasus DBD
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Gambah tentang Pengelolaan dan
Pelaksanaan UKM Puskesmas
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun
2016 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;

1 dari 3
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Alat dan Bahan 1. Alat :
a. ATK

2. Bahan :
a. Hasil Lab
b. Blanko W1
6. Prosedur/Langkah- 1. Penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan pasif di unit
langkah pelayanan kesehatan dengan gejala tidak ada tanda kedaruratan
dilakukan uji Tourniquet.
2. Jika hasil positif dengan jumlah trombosit ≤ 100.000/l, penderita
dirujuk ke Rumah Sakit
3. Selanjutnya dilakukan penyelidikan epidemologi di wilayah
penderita dan apabila memnuhi kriteria Fogging maka dilakukan
pengasapan dengan 2 siklus dalam interval 1 minggu.
4. Jika hasil positif dengan jumlah trombosit > 100.000/l, penderita
tidak perlu di rujuk cukup dilakukan kontrol dan tetap dilakukan
penyelidikan epidemologi di wilayah penderita apabila memnuhi
kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dalam
interval 1 minggu
5. Jika hasil negative maka akan diberikan pengobatan sesuai
simptomatis
6. Jika ditemukan penderita dengan tanda kedaruratan atau penderita
dari Rumah Sakit, Penyelidikan Epidemologi dilaksanakan
berdasarkan laporan dari RS (S0 dan hasil laboratorium). Apabila
memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan 2
siklus dalam interval 1 minggu

7. Estimasi Waktu 30 menit

8. Unit Terkait 1. Poskesdes

2. Polindes

2 dari 3
3. Rumah Sakit

9. Dokumen terkait 1. Form PE

2. Form W1

3. Buku Kegiatan

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai