Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMAKAIAN AMBULANCE

SOP No. Dokumen :


No. Revisi :
Tanggal Terbit :

UPTD PUSKESMAS
GAMBAH RAHMANIAR, S.KM
KABUPATEN HULU NIP. 197906222006042022
SUNGAI SELATAN

Standar operasional prosedur penggunaan dan pemeliharaan ambulans dalam


1. Pengertian rangka menunjang operasional pelayanan di IGD.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan penderita gawat


2. Tujuan
darurat secara cepat, tepat, cermat dan professional.

a. Pemeliharaan ambulans adalah tanggungjawab sopir ambulans.


b. Peralatan penunjang medis dan obat-obatan emergency adalah tanggungjawab
3. Kebijakan IGD
c. Dalam menuju TKP sopir harus disertai perawat, sedang perawat IGD tidak
harus dengan sopir

d. Untuk kasus gawat darurat, jarak jangkau pelayanan ke TKP tidak boleh lebih
dari 30 menit
a. Parkir ambulans tidak jauh dari IGD
b. Perawat IGD menerima panggilan darurat / kasus yang memerlukan
pertolongan ambulans
c. Identitas pelapor dicatat (nama, alamat, nomer telfon), data tersebut
diserahkan ke TPIP
d. Petugas TPIP memastikan laporan tersebut dengan menghubungi nomor telfon
pelapor
e. Perawat IGD menghubungi sopir ambulans, apabila sopir tidak ada ditempat,
4. Prosedur perawat IGD yang mengemudikan ambulans
f. Kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam di jalan biasa dan 80 km/jam di

1
jalan bebas hambatan/tol
g. Sewaktu menuju TKP boleh menggunakan lampu sirine dan rotator.
h. Pada saat sudah mengangkut penderita hanya boleh menggunakan lampu
rotator.
i. Sebisa mungkin mentaati peraturan lalu lintas yang ada
j. Petugas membuat/mengisi laporan keadaan penderita selama transportasi,yang
disebut adalah lembar catatan penderita yang mencakup identitas,waktu dan
keadaan penderita.
k. Petugas memakai seragam dengan identitas yang jelas
5. Estimasi Waktu 1-30 hari
6. Unit Terkait IGD, TPIP, Sopir

Anda mungkin juga menyukai