Anda di halaman 1dari 8

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SOPIR AMBULANCE
No. 445/001/SOP-
:
Dokumen SO/PKU/2019

No. Revisi : Ditetapkan Oleh


RSU PKU Diektur RSUPKU
MuhammadiyahBanjarnegara S MuhammadiyahBanjarnegara
Tanggal
: .......Maret 2019
O Terbit Dr.BugarWijiseno
P Halaman : 1/1

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

1. Pengertian Adalah prosedur operasional yang mengatur kerja supir ambulance


2. Tujuan Menghasilkan pelayanan kesehatan gawat darurat secara cepat,
tepat, cermat dan professional.
3. Kebijakan 1. Undang2
2. Peraturan RS
3. SK tentang pembuatan SOP
4. Referensi Sasaran
5. Langkah-langkah 1. Sopir ambulance wajib hadir minimal 15 menit sebelum jam
2. Lakukan operan shift tepat waktu.
3. Sopir ambulance wajib melihat schedul pelayanan hari ini yang tertera
di papan tulis.
4. Sopir ambulance harus mengecek limit kartu e Toll pada hari itu bila
kurang lakukan pengisian ulang.
5. Sopir ambulance wajib mengontrol keadaan ambulance secara rutin
seperti oli, air accu, radiator dan O2 (oksigen ), air minum mineral yang
ada di mobil serta mengadakan perawatan mesin dan kelengkapan
lainnya ( ceklist pengecekan perawatan terlampir)
6. Sopir ambulance wajib mencuci dan membersihkan mobil ambulance
apabila dipandang perlu
7. Sopir ambulance apabila membawa pasien ke dalam atau keluar kota
dilarang mengganggu temannya sedang dalam keadaan dinas kecuali
rever perawat ) bila hal ini dianggap kurang cakapdalam bekerja.
8. Sopir ambulance wajib lapor kepada dokter jaga apabila
melaksanakandinas keluar kota memakai ambulance dan wajib
mengeceksemua ruangan.
9. Untuk keluarga pasien yang hendak memakai ambulance kedalam /
keluar kota syaratnya harus lunas administrasibaik tarifambulance
maupun ruangan.
10. Sopir ambulance wajib tanggap terhadap peminjaman ambulance yang
melalui telepon (karena sipat pelayanan ambulance bukan taxi).
11. Setiap sopir ambulance wajib bersikap ramah kepada setiap pasien
ataukepada setiap pengguna jasa ambulance karena rumah sakit kita
bersifat pelayanan sosial dan milik umat.
12. Pasien dari kamar / ruangan inap ke kamar mayat hingga sampai
ambulance agar dipandang lebih sopan mohon diberi tutup kain
yang sudah tersedia.
13. Setiap sopir ambulance yang mengelurkan uang untuk keperluan
perawatan ambulance / beli BBM diharuskan menulis laporan di
buku.
14. Bila ada kekurangan dalam hal ini, maka setiap sopir ambulance tunduk
kepada peraturan perundang-undanganyang berlaku.

6. Unit Terkait Petugas Ambulance,Perawat UGD


7. Dokumen Terkait
8. Rekaman Historis
Tanggal mulai
Perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
SOP PEMAKAIAN AMBULANCE

PEMAKAIAN AMBULANCE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 /
RSU PKU
Muhammadiyah
Banjarnegara

Disetujui oleh,
Direktur RSU PKU Muhammadiyah
Banjarnegara
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP

Dr. Bugar Wijiseno

Pengertian Adalah prosedur operasional penggunaan dan pemeliharaan ambulans


dalam rangka menunjang operasional pelayanan di IGD
Tujuan a. Tercapainya pelayanan penderita gawat darurat secara cepat, tepat
,cermat dan professional.
b. Ambulans selalu ready to use

Kebijakan a. Pemeliharaan ambulans adalah tanggungjawab bagian Sekretariat


b. Peralatan penunjang medis dan obat-obatan emergency adalah
tanggungjawab IGD
c. Dalam menuju TKP sopir harus disertai perawat, sedang perawat
IGD tidak harus dengan sopir
d. Untuk kasus gawat darurat, jarak jangkau pelayanan ke TKP tidak
boleh lebih dari 30 menit

Prosedur a. Parkir ambulans tidak jauh dari IGD


b. Perawat IGD menerima panggilan darurat / kasus yang
memerlukan pertolongan ambulans
c. Identitas pelapor dicatat (nama, alamat, nomer telfon), data
tersebut diserahkan ke TPIP
d. Petugas TPIP memastikan laporan tersebut dengan menghubungi
nomor telfon pelapor
e. Perawat IGD menghubungi sopir ambulans, apabila sopir tidak
ada ditempat, perawat IGD yang mengemudikan ambulans
f. Kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam di jalan biasa dan 80
km/jam di jalan bebas hambatan/tol
g. Sewaktu menuju TKP boleh menggunakan lampu sirine dan
rotator.
h. Pada saat sudah mengangkut penderita hanya boleh menggunakan
lampu rotator.
i. Sebisa mungkin mentaati peraturan lalu lintas yang ada
j. Petugas membuat/mengisi laporan keadaan penderita selama
transportasi,yang disebut adalah lembar catatan penderita yang
mencakup identitas,waktu dan keadaan penderita.
k. Petugas memakai seragam dengan identitas yang jelas.

Unit Terkait IGD, TPIP, Sopir


SOP PEMAKAIAN AMBULANCE RUJUKAN

SOP PEMAKAIAN AMBULAN UNTUK RUJUKAN

RSU PKU No. Dokumen No. Revisi Halaman


Muhammadiyah 0 /
Banjarnegara

Disetujui oleh,
Direktur RSU PKU Muhammadiyah
Banjarnegara
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP

Dr. Bugar Wijiseno

Pengertian A m b u l a n s a d a l a h k e n d a r a a n ya n g d i g u n a k a n u n t u k
m e n g a n t a r , menjemput dan membantu keperluan orang sakit atau
jenazah.

. Pasien Dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter / perawat /


bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk diagnostik penunjang atau
terapi.

Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah sakit


tujuan dengan tepat dan aman

Kebijakan a. Pemeliharaan ambulans adalah tanggungjawab bagian Sekretariat


b. Peralatan penunjang medis dan obat-obatan emergency adalah
tanggungjawab IGD
c. Dalam merujuk sopir harus disertai perawat
d. Untuk kasus gawat darurat kecepatan tidak boleh lebih dari 80
km/jam

Prosedur 1. Pe Petugas UGD / Rawat Inap menyatakan pasien perlu rujukan


2. Petugas UGD / Rawat Inap menjelaskan dan meminta persetujuan
kepada keluarga pasien untuk dirujuk.
3. Keluarga pasien setuju.
4. Petugas UGD / Rawat Inap membuat surat rujukan
5. Petugas UGD / Rawat Inap membuat rincian biaya pasien pulang
dan biaya penggunaan ambulan (untuk pasien rawat inap atau
pasien UGD yang sudah diberikab terapi, bagi pasien UGD yang
tidak mendapat terapi cukup membayar biaya ambulan saja)
6. Keluarga pasien membayar dan menerima kwitansi dan surat
rujukan
7. Petugas UGD / Rawat Inap menerima pembayaran
8. Petugas UGD / Rawat Inap mempersiapkan kesiapan pasien dan
Petugas UGD/rawat inap yang lain segera menghubungi sopir
Ambulan.
9. Sopir menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera
menghubungi petugas UGD bahwa ambulan sudah siap)
10. Petugas UGD / Rawat Inap mendampingi dan mengantarkan pasien
ke tempat tujuan dengan ambulan.
11. Setelah selasai mengantarakan dan kembali ke Rumah Sakit
Petugas UGD / Rawat Inap menulis laporan kegiatan pada buku
kegiatan UGD / Rawat Inap

Unit Terkait IGD, rj,rinap, Sopir

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMAKAIAN AMBULANCE JENAZAH

SOP PEMAKAIAN AMBULAN UNTUK JENAZAH

RSU PKU No. Dokumen No. Revisi Halaman


Muhammadiyah 0 /
Banjarnegara
Disetujui oleh,
Direktur RSU PKU Muhammadiyah
Banjarnegara
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP

Dr. Bugar Wijiseno

Pengertian Ambulans Jenazah adalah kendaraan yang digunakan untuk mengantar,


menjemput dan membantu keperluan pasien yang meninggal atau jenazah.

Tujuan Memberikan pelayanan pada pasien yang meninggal dunia di RS


Kebijakan Peraturan RS
Pelayanan
Prosedur 1. Pengemudi adalah supir yang bertugas dengan ketentuan : (kewajiban
supir) :

a. Berpengalaman
b. Mempunyai SIM B1
c. Selalu siap bersedia saat dibutuhkan dalam waktu
mendadak .
d. Berpasangan dengan orang yang ditunjuk untuk jarak
jauh/keluar kota
e. Bersedia mengikuti roling penugasan.
f. Mengerti teknis operasional jenis kendaraan yang
dibawanya .
g. Siap bertanggung jawab terhadap resiko yang di sebabkan
kelalainya dalam bertugas, seperti terkena tilang atau
kecelakaan kecil .
h. Membawa surat penugasan dari pengurus mobil
Ambulance untuk keluar kota/jarak jauh.

2. Larangan bagi pengemudi :


a. Mengutip uang tambahan dari tarif yang telah disepakati
antara pengguna dengan pengurus Ambulance.
b. Dilarang membawa barang tititpan termasuk hewan.
c. Meninggalkan kendaraan tanpa ada jaminan kehilangan.
d. Membawa mobil keluar wilayah Jakarta tanpa adanya
surat tugas, minimal pemberitahuan kepada ketua
pengurus Ambulance.
3. Sangsi bagi pengemudi tanpa kecuali manakala melanggar :
a. Teguran secaa lisan dari penggurus Ambulance .
b. Teguran tertulis yang berisi kesediaan bagi si pelanggar
untuk memperbaiki kesalahannya dan bersedia
mengundurkan diri atau dikeluarkan tanpa pesangon dari
tim sopir manakala mengulang kembali .
4. Demikian SPO ini disusun agar dapat dipergunakan dan ditaati
sebagaimana mestinya, adapun teknis di lapangan, yang berada di
luar ketentuan dapat diselesaikan dengan pertimbangan –
pertimbangan yang bijak dan tidak merugikan pihak pelaksana dan
pengguna

Unit Terkait IGD, rj,rinap, Sopir

Anda mungkin juga menyukai