Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN AMBULANCE

BLUD RSUD BALANGAN

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 1


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahuwataala, Tuhan semesta alam


yang telah memberikan Ridlo dan Petunjuk Nya, sehingga Panduan pemeliharaan
ambulance ini dapat selesaikan dan dapat diterbitkan.

Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi semua staf dalam
pemeliharaan ambulance di RSUD BALANGAN.

Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan kebijakan,


pedoman, panduan dan prosedur. Untuk tujuan tersebut panduan ini akan kami
evaluasi setidaknya setiap 3 tahun sekali. Masukan, kritik dan saran yang konstruktif
untuk pengembangan panduan ini sangat kami harapkan dari para pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 2


DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I DEFINISI........................................................................................................4
A. Pengertian............................................................................................................4
B. Persyaratan Ambulan Gawat Darurat RSUD Balangan......................................4
C. Teknis Kendaraan................................................................................................5
D. Tata Tertib Kendaraan..........................................................................................5
E. Standard Peralatan Gawat Darurat Ambulans.....................................................5
F. Petugas Ambulans...............................................................................................6
G. Persyaratan Pengemudi Ambulans......................................................................6
H. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi ambulans...............................7
BAB II RUANG LINGKUP.......................................................................................7
BAB III TATA LAKSANA.........................................................................................7
A. Aturan Ambulans Gawat Darurat di Jalan Raya..................................................7
B. Pelaksanaan Operasional Ambulan.....................................................................8
ALUR PELAYANAN AMBULANCE RSUD PRAMBANAN..............................12
BAB IV DOKUMENTASI.......................................................................................14

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 3


PANDUAN
PANDUAN PELAYANAN AMBULANS
DI RSUD BALANGAN BALANGAN KABUPATEN BALANGAN

BAB I

DEFINISI

A. Pengertian
Ambulan adalah alat transportasi untuk membawa orang yang sakit ataupun
terluka menuju rumah sakit. Kata ambulan digunakan untuk mendiskripsikan
alat transportasi yang memiliki peralatan medis untuk pasien yang ada diluar
rumah sakit atau untuk membawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan
perwatan lebih lanjut. Kata ambulan secara umum dihubungkan dengan
kendaraan motoremergency dengan peralatan emergency untuk pasien dengan
penyakit akut atau trauma yang sekarang disebut sebagai ambulans emergency.

B. Persyaratan Ambulan Gawat Darurat RSUD Balangan


Syarat ambulan gawat darurat antara lain:
1. Idealnya sampai di tempat pasien dalam waktu 6-8 menit agar dapat
mencegah kematian karena sumbatan jalan napas, henti napas, henti jantung
atau perdarahan masif (to save life and limb)
2. Berkomunikasi dengan pusat komunikasi, rumah sakit dan ambulan lainnya.
3. Melakukan pertolongan pada persalinan
4. Melakukan transportasi pasien dari tempat kejadian ke RS atau dari RS ke
RS
5. Menjadi rumah sakit lapangan dalam penanggulangan bencana
6. Mampu menanggulangi gangguan A (airway), B (breathing), C(circulation)
dalam batas-batas Bantuan Hidup Dasar
7. Juga dilengkapi dengan alat-alat estrikasi, fiksasi, stabilisasi dan transportasi

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 4


8. Dilengkapi dengan semua alat/obat untuk semua jenis ke gawat-daruratan
medis

C. Teknis Kendaraan
1. Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspense lunak
2. Warna kendaraan : putih
3. Tanda pengenal kendaraan : nama RSUD Balangan di samping kanan dan
kiri ambulans
4. Menggunakan pengatur udara AC dengan pengendali di ruang pengemudi
5. Pintu belakang dapat dibuka keatas

D. Tata Tertib Kendaraan


1. Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine dan lampu
rotator. Selama mengankut penderita hanya lampu rotator yang dihidupkan.
2. Mematuhi peraturan lalu lintas berlaku
3. Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan bebas
hambatan
4. Petugas membuat/mengisi laporan selama perjalanan yang disebut dengan
lembar catatan penderita yang mencakup identitas, waktu dan keadaan
penderita selama 15 menit.
5. Petugas memakai seragam ambulans dengan identitas yang jelas

E. Standard Peralatan Gawat Darurat Ambulans


1. Airway Equipment
a. Laryngoscope
b. Oropharyngeal Airway
c. Nasopharyngeal Airway
d. Endotracheal Tube
e. Tongue Spatel
f. Manual Suction
g. Suction Cannula
2. Breathing Equipment
a. Bag Valve Mask
b. Nasal Cannula
c. Simple Mask
d. Re-Breathing Mask
e. Non Re-Breathing Mask
3. Circulation equipment
a. Vena Catheter / IV Catheter
b. Infuse set
c. Infusion Fluid
d. Spuit
e. Tensimeter
f. Stethoscope
g. Foley Catheter
h. Urine bag
i. Sterile gauge
j. Roll bandage

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 5


k. Trauma Bandage
l. Elastic bandage
4. Extraction & stabilization equipment
a. Scoope Stretcher
b. Long spine Board
c. Safety Belt
d. Head Immobilizer
e. Neck collar
5. Advance equipment
a. Pulse oxymeter
b. Patient monitor
c. ECG Monitor (3lead)
6. Emergency Drugs
a. Adrenalin / Epinephrine
b. Sulfate Atropine
c. Dexamethason
d. Buscopan
e. Dextrose 40%
f. Lasix
g. Aminophylin

F. Petugas Ambulans
Menurut Kemenkes No. 0152/YanMed/RSKS/1987, tentang standarisasi
Kendaraan Pelayanan Medik serta Kemenkes No 143/Menkeskosos/SK/II/2001
tentang Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik. Dikatakan bahwa petugas di
ambulan gawat darurat terdiri dari :
1 (satu) pengemudi berkemampuan PPGD dan berkomunikasi
1 (satu) perawat berkemampuan PPGD
1 (satu) dokter berkemampuan PPGD atau ATLS/ACLS

G. Persyaratan Pengemudi Ambulans


Untuk menjadi seorang pengemudi ambulan yang aman:
1. Sehat secara fisik. Pengemudi tidak boleh memiliki kelainan yang dapat
menghambat dalam mengoperasikan ambulans, tidak juga kondisi medis
yang mengganggu mengemudi.
2. Sehat secara mental, emosi terkontrol. Mengemudikan ambulan bukanlah
pekerjaan bagi seseorang yang gemar memainkan lampu dan sirine.
3. Bisa mengemudi ditengah tekanan
4. Memiliki keyakinan positif atas kemampuan diri sebagai seorang
pengemudi tapi jangan terlalu percaya diri dengan menantang risiko.
5. Bersikap toleran dengan pengemudi lain. Selalu ingat bahwa orang akan
bereaksi berbeda ketika melihat kendaraan emergensi. Terima dan toleransi
kebiasaan buruk pengemudi lain tanpa harus marah.
6. Tidak dalam pengaruh obat-obat yang berbahaya. Alcohol, obat-obatan
terlarang seperti marijuana dan kokain, obat-obatan seperti antihistamin dan
obat penenang lainnya.
7. Mempunyai Surat Izin Mengemudi yang masih berlaku.
8. Pakai selalu kaca mata atau lensa kontak jika dibutuhkan saat menyetir.

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 6


9. Evaluasi kemampuan diri dalam menyetir berdasarkan respon diri anda
terhadap perorangan, penyakit, kelelahan dan mengantuk.

H. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi ambulans


1. Jangan mengemudi tanpa kacamata korektif jika memiliki penglihatan yang
kurang sempurna
2. Jangan mengemudi ketika minum obat yang menyebabkan kantuk
3. Jangan mengemudi jika sedang minum obat penenang
4. Jangan mengemudi jika sedang minum obat keras.
5. Semakin cepat mengendarai, semakin besar kemungkinan terjadi
kecelakaan.
6. Pada kecepatan tinggi akan sulit menghentikan kendaraan mendadak bila
ada situasi yang berbahaya.

BAB II

RUANG LINGKUP

1. IGD
2. IRNA
3. IRJA

BAB III

TATA LAKSANA

A. Aturan Ambulans Gawat Darurat di Jalan Raya

Berikut adalah beberapa hal yang mencakup peraturan pengoperasian ambulans:


1. Pengemudi ambulans harus memiliki lisensi mengemudi yang sah dan harus
menyelesaikan tugas pelatihannya.
2. Hak-hak khusus memperbolehkan pengemudi ambulan untuk tidak mematuhi
peraturan ketika ambulans digunakan untuk respon- respon emergency atau
untuk transportasi pasien darurat. Ketika ambulan tidak dalam respon
emergency, maka peraturan yang berlaku bagi setiap pengemudi kendaraan non-
darurat, juga berlaku untuk ambulans
3. Walaupun memiliki hak istimewa dalam keadaan darurat, hal tersebut tidak
menjadikan pengemudi ambulan kebal terhadap peraturan terutama jika
mengemudikan ambulan dengan ceroboh atau tidak memperdulikan
keselamatan orang lain.

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 7


4. Hak istimewa selama situasi darurat hanya berlaku jika pengemudi
menggunakan alat-alat peringatan (warning devices) dengan tata cara yang
diatur oleh paraturan.
5. Sebagian besar undang-undang memperbolehkan pengemudi kendaraan
emergensi untuk:
a. Memarkir kendaraannya di manapun, selama tidak merusak hak milik atau
membahayakan nyawa orang lain.
b. Melewati lampu merah dan tanda berhenti. Beberapa Negara mengharuskan
pengeudi ambulans untuk berhenti terlebih dahulu saat lampu merah, lalu
melintas dengan hati-hati. Negara lain hanya menginstrusikan pengemudi
untuk memperlambat laju kendaraan dan melintas dengan hati-hati.
c. Melawati batas kecepatan maksimum yang diperbolehkan selama tidak
membahayakan nyawa dan hak milik orang lain.
d. Mendahului kendaraan lain di daerah larangan mendahului setelah memberi
sinyal yang tepat, memastikan jalurnya aman, dan menghindari hal-hal yang
membahayakan nyawa dan harta benda.
e. Mengabaikan peraturan yang mengatur arah jalur dan aturan berbelok ke
aah tertentu, setelah memberi sinyal dan peringatan yang tepat.

B. Pelaksanaan Operasional Ambulan


Ketenagaan pada ambulan sebaiknya sudah terlatih ambulan crew. Pada
dasarnya tugas di ambulan adalah lingkaran tugas yang terdiri atas persiapan
respons control TKP akses penilaian awal keadaan penderita dan
resusutasi ekstriksi evakuasi transportasi ke rumah sakit yang sesuai, lalu
kembali ke persiapan.
Hal-hal tersebut yaitu:
1. Persiapan
Fase persiapan dimulai saat mulai bertugas atau kembali ke markas setelah
menolong penderita. Pemeliharaan ambulans merupakan salah satu
komponen penting dalam menjaga kualitas pelayanan armada ambulan.
Ambulan merupakan kendaraan yang harus siap pakai sewaktu-waktu saat
dibutuhkan sehingga waktu pelayanan dapat dipersingkat terutama untuk
jenis ambulan emergensi yang kecepatan dan ketepatan merupakan prioritas
pelayanan. Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pemeliharaan ambulans:
- Cek kilometer awal sebelum kendaraan ambulan dipakai
- Pada awal shift, cek bahan bakar (bensin/solar), oli, air accu, air radiator,
air wiper, lampu mobil, sirene, pengeras suara, tekanan udara pada ban,
AC, klakson, rem
- Jumlah oksigen yang tersisa di dalam tabung
- Peralatan perawatan pasien
- Tandu dan semua peralatan berada pada tempatnya. Lakukan sapuan
dengan menggunakan kain basah dan detergen secara menyeluruh di
seluruh permukaan tandu.
- Periksa sambungan radio komunikasi untuk mempermudah alur
komunikasi.
- Cek secara berkala oli, filter, ban accu dan busi

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 8


- Pada awal dan akhir shift bagian luar ambulan harus dibersihkan hal ini
untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada body mobil
sehinggga tidak mengganggu tanda-tanda pasif ambulan (lambing,
tulisan, gambar dll) yang terpampang pada bahan ambulans
- Untuk control infeksi, bagian dalam ambulan harus dijaga
kebersihannya.
- Semua permukaan harus dibersihkan tiap minggu termasuk dalam
lemari.
- Bagian dalam dibersihkan sesuai yang diperlukan di antara masa
pengangkutan pasien.
- Ganti sarung bantal setiap pengangkutan.
2. Respon
- Pengemudi harus dapat mengemudi dalam berbagai cuaca. Cara
mengemudi harus dengan cara defensive (defensive driving). Rotator
selalu dinyalakan, sirine dinyalakan jika keadaan terpaksa.
- Mengemudi tanpa mengikuti protocol, akan mengakibatkan cedera lebih
lanjut, baik pada diri sendiri, lingkungan maupun penderita.
- Peraturan lalu lintas HARUS dipatuhi
- Keselamatan diri sendiri dan orang lain mutlak menjadi pertimbangan
menuju lokasi kejadian
- Kecepatan ambulan 40 80 km/jam
- Jika panggilan bukan panggilan gawat darurat mengancam jiwa maka
hanya lampu rotator yang dinyalakan.
- Jika panggilan merupakan panggilan gawat darurat mengancam jiwa
maka dibolehkan membunyikan sirine pada saat tertentu untuk
memperoleh keselamatan mendahului kendaraan didepannya.
3. Kontrol TKP
Diperlukan pengetahuan mengenai daerah bahaya, harus diketahui cara
parkir, serta control lingkungan. Parkir kendaraan pada tempat yang aman
dan tidak mengganggu kendaraan lain. Mintalah seseorang berada di
belakang ambulans untuk bertidak sebagai pemandu bila polisi belum tiba.
4. Akses ke Penderita
Masuk kedalam rumah atau ke dalam mobil yang hancur, tetap harus
memakai prosedur yang baku.
5. Penilaian keadaan penderitaan dan pertolongan darurat.
a. Pasien di rumah
- Analisa keadaan penderita secara tepat (respon, pernapasan, jantung
dan sirkulasi).
- Lakukan penanganan penderita sesuai dengan kasus.
- Informasi kepada fasilitas kesehatan terdekat dengan lokasi kejadian,
bahwa tim ambulan akan merujuk penderita ketempat tesebut (kasus
yang terjadi, keadaan korban, jumlah penderita, penanganan yang
telah diberikan)
b. Penyelamatan dilokasi kecelakaan lalu-lintas
1) Penilaian lokasi
- Pantau setiap informasi terbaru
- Perhatikan arus lalu lintas, mungkin perlu menutup jalur.
- Perhatikan asap disekitar lokasi kejadian dan catat warna asap yang
terlihat, bila mencurigakan hentikan gerak ambulan.

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 9


- Perhatikan bau yang ada disekitar penderita, bila ada yang berbau
tidak wajar segera waspadai bahan beracun.
- Perhatikan tiang listrik atau telpon yang patah atau kabel yang
terjuarai terputus.
- Perhatikan penderita dijalandan sekitarnya.
- Waspadalah terhadap orang disekitar tempat kecelakaan, terutama
malam hari.
- Perhatikan tanda-tanda dari polisi atau personil pelayanan darurat
yang lain, mungkin ada informasi mengenai bahaya atau penderita.
- Jika melihat kendaraan yang terbakar atau dicurigai bahan bahaya
tumpah, perhatikan arah dan gerakan angin dengan melihat asap
atau bendera.
- Perhatikan daerah lapangan untuk evakuasi darurat jika ada
kemungkinan terjadi ledakan.
- Jika ada bahan atau cairan yang bocor, perlu parkir agak jauh dan
membelakangi arah angina.
2) Pertolongan penderita
- Bila penderita lebih dari satu, lakukan triage
- Lakukan penilaian cepat (respon, pernapasan, jantung dan sirkulasi)
- Lepaskan segala benda yang menghambat pemberian pertolongan
pertama.
- Berhati-hatilah bila terpaksa mengangkat penderita.
- Bila penderita terjepit, jangan sekali-kali menarik anggota badannya
tanpa lebih dahulu melepaskan jepitannya.
- Angkatlah korban dalam keadaan terbaring
- Korban dibaringkan di tempat yang teduh dan bila perlu diselimuti.
Penyelimutan penderita membantu menjaga suhu tubuh, mencegah
paparan cahaya dan menjaga privasi.
- Lakukan penanganan penderita sesuai kasus.
c. Ekstrikasi
Pada keadaan lokasi yang berbahaya atau penderita yang memerlukan
prioritas tinggi maka pemindahan penderita harus didahulukan
pemeriksaan penanganan gawat darurat.
Pemindahan ke ambulan dilakukan dalam 4 tahap :
1. Pemilihan alat yang digunakan untuk mengusung pasien.
2. Stabilisasi pasien untuk dipindahkan
3. Memindahkan pasien keambulan
4. Memasukkkan pasien ke ambulan
Pada prinsipnya dalam kondisi apapun seseorang penderita
dikategorikan dalam prioritas tinggi maka harus segera dirujuk ke rumah
sakit. Alat angkut penderita harus memiliki tiga tali pengikat untuk
menjaga posisi penderita tetap aman. Yang pertama diletakkan setinggi
dada, yang kedua setinggi pinggang atau panggul dan yang ketiga
setinggi tungkai.
d. Evakuasi dan transport penderita
Transportasi bukanlah sekedar mengantar pasien kerumah sakit.
Serangkaian tugas harus dilakukan sejak penderita dimasukkan ke dalam
ambulans hingga diambil alih oleh pihak RS. Tindakan-tindakan yang

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 10


harus di perhatikan dalam mempersiapkan penderita yang akan
diangkut:
- Lakukan pemeriksaan menyeluruh
- Amankan posisi tandu didalam ambulan
- Posisikan dan amankan penderita
- Pastikan penderita terikat dengan dengan tandu
- Persiapkan jika timbul komplikasi pernapasan dan jantung
- Longgarkan pakaian yang ketat.
- Periksa perbannya
- Periksa bidainya
- Naikkan keluarga atau teman dekat yang harus menemani penderita
- Tenangkan penderita
- Naikkan barang-barang pribadi penderita
- Ucapkan beberapa patah kata dan tenangkan penderita dengan cara
yang simpatik
- Ketika anda merasa bahwa penderita dan ambulans siap
diberangkatkan, beri tanda kepada pengemudi untuk memulai
perjalanan kerumah sakit.

IRNA /
IRJA / IGD LUAR RS R. JENAZAH
R.INTENSIF

ADMISSION/IGD

PERAWAT DOKTER SOPIR


AMBULANCE JAGA/MOD AMBULANCE

ALUR PELAYANAN AMBULANCE RSUD PRAMBANAN

RUMAH SAKIT
RUMAH
DITUJU / LOKASI
Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan DUKA 11
PASIEN
Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 12
STRUKTUR ORGANISASI TEAM PELAYANAN AMBULANCE

RSUD BALANGAN

TIM KEPERAWATAN SOPIR AMBULANS

DIREKTUR
R

PENASEHAT

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 13


KOORDINATOR

BAB IV

DOKUMENTASI

Petugas diharapkan bisa menjalankan proses pelayanan ambulans di RSUD


balangan. Seluruh petugas terkait di RSUD balangan agar mampu melaksanakan
pendokumentasian terkait dalam memberi pelayanan di ambulans, baik itu untuk
merujuk atau menjemput pasien untuk keperluan transfer pasien sesuai dengan SPO
yang telah ditetapkan dan dengan lembar pencatatan dokumen yang telah ada.

Direktur RSUD Balangan

dr. Ferry, M.M,RS


NIP 19690422 199403 1 015

Panduan Ambulance BLUD RSUD Balangan 14

Anda mungkin juga menyukai