1
2016
DAFTAR ISI
2
BAB I
DEFINISI
3
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Fungsi Ambulance
Berdasarkan Kepmenkes No. 0152/YanMed/RSKS/1987, tentang Standarisasi
Kendaraan Pelayanan Medik dan Kepmenkes No 143/Menkes-kesos/SK/II/2001, tentang
Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik bahwa diperlukan standarisasi perlengkapan
umum dan medik pada kendaraan ambulance, khususnya untuk keseragaman dan
peningkatan mutu pelayaan rujukan kegawatdaruratan medik.
Ambulance di Rumah Sakit , berfungsi sebagai:
1. Ambulance Transport
2. Ambulance Gawat Darurat
1. Ambulans Transport
Tujuan Penggunaan :
Pengangkutan penderita yang tidak memerlukan perawatan khusus/ tindakan darurat
untuk menyelamatkan nyawa dan diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama
dalam perjalanan. Yang termasuk dalam pelayanan ini adalah :
a. Mengantar pasien pulang ke rumah paska perawatan di rumah sakit.,
Mengantar pasien yang sudah diizinkan pulang oleh DPJP hanya ditemani oleh
sopir dan keluarga pasien.
Mengantar pasien yang belum diizinkan pulang oleh DPJP (APS), pasien
ditemani oleh perawat, sopir dan keluarga pasien.
b. Mengantar pasien untuk melakukan pemeriksaan / pelayanan kesehatan di
rumah sakit lain.
Saat ambulance difungsikan sebagai ambulance transport, persyaratan petugas
pendamping pasien, yaitu:
a. 1 (satu) supir dengan kemampuan BHD (bantuan hidup dasar) dan
berkomunikasi
b. 1 (satu) perawat dengan kemampuan BHD
4
d. Pengangkutan penderita dawat darurat yang sudah distabilkan dari lokasi
kejadian ke tempat tindakan definitif atau ke rumah sakit
e. Sebagai kendaraan transport rujukan.
2. List mobil ambulance dan operational RSUD Prof. Dr. Soekandar tahun 2016
Nomor Nama mobil Merk mobil Tahun beli Keterangan
1. Ambulance pasien Suzuki APV 2013 Hibah Bank Jatim
2. Ambulance pasien Suzuki APV 2014 Milik Sendiri
3. Ambulance pribadi Suzuki APV 2014 Hibah Bank BNI
4. Ambulance pribadi Suzuki Chery 1998 Milik Sendiri
5. Ambulance jenazah Suzuki APV 2014 Milik Sendiri
3. Peralatan Medis
a. Tabung oksigen lengkap dengan peralatannya : 1 set
5
b. Suction pump mobile : 1 set
c. Monitor + Oximetri (Mobile) : 1 bh
d. Sarung tangan disposable : 1 box
e. Scope : 1 bh
f. Stretcher : 1 bh
g. Com muntah : 1 bh
h. Long spine board : 1 bh
i. Laringoscope anak : 1 bh
j. Laringoscope dewasa : 1 bh
k. Bag valve mask bayi : 1 bh
l. Bag valve mask anak : 1 bh
m. Bag valve mask dewasa : 1 bh
n. Hypafix : 1 bh
o. Glove unsteril M : 1box
p. Masker : 1box
q. Underpad : 2 bh
r. Apron disposable : 4 bh
s. Gunting perban : 1 bh
t. Penlight : 1 bh
u. Stetoscope dewasa : 1 bh
v. Sphygmomanometer digital : 1 bh
w. Thermometer : 1 bh
x. Selimut : 1 bh
y. Bantal : 1 bh
z. Tissue hand towel : 1 box
aa. Tag triase warna merah, kuning, hijau dan hitam : 2 buah.
bb. Bedpan / pispot : 1 bh
cc. Urinal : 1 bh
dd. Formulir penjemputan pasien : 10 lembar
ee. Jelly pelumas (lubricating jelly) : 1 tube
ff. Masker mika : 5 bh
gg. Gaun disposable : 1 bh
hh. Handrub : 1 botol
ii. Sharp container portable : 1 bh
jj. Spill kit : 1 set
kk. Masker N95 : 2 bh
ll. Fire extinguisher : 1 bh
mm. Buku MSDS : 1 bh
nn. Tanda segitiga pengaman : 1 bh
oo. Peralatan bayi baru lahir :
6
1) Kain bedong bayi : 2 bh
2) Washlap : 4 bh
3) Set bayi baru lahir : 1 set
4) Klem tali pusat : 1 bh
5) Kassa steril : 2 bungkus
6) Gloves steril : 2 bh
7) Suction catheter no. 6 : 1 bh
7
C. Petugas
Persyaratan petugas Ambulans gawat darurat :
1. 1 (satu) pengemudi berkemampuan BHD dan berkomunikasi.
2. 1 (satu) atau 2 (dua) perawat bersertifikat BHD/BTCLS
3. 1 (satu) dokter berkemampuan bersertifikat ATLS/ACLS.
Persyaratan petugas ambulance transport:
1. 1 (satu) supir dengan kemampuan BHD (bantuan hidup dasar) dan berkomunikasi
2. 1 (satu) perawat dengan kemampuan BHD/BTCLS
8
BAB III
TATA LAKSANA
9
3. Permintaan diteruskan ke petugas ambulance.
4. Laporkan ke dokter jaga IGD untuk :
a. Penentuan kategori kasus
b. Peralatan yang akan dipergunakan
c. Penentuan pendamping pasien
d. Semua penjemputan pasien kerumah dapat di dampingi oleh perawat atau
dokter berdasarkan kasusnya.
5. Perawat IGD dan petugas ambulance akan menjadwalkan pemakaian ambulance
sesuai dengan permintaan.
6. Sebelum menjemput, perawat IGD akan memberitahukan kepada keluarga /
menghubungi keluarga lagi.
7. Perawat IGD membawa peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis kasusnya.
8. Sampai di tempat tujuan, dan perawat memeriksa kondisi pasien.
9. Selama proses pemindahan pasien dilakukan observasi kondisi pasien sebelum,
selama dan ketika sampai di tempat tujuan serta penanganannya meliputi:
a. Bantuan untuk sistem kardiorespirasi;
b. Pemberian cairan dan obat-obatan sesuai instruksi dokter;
c. Monitor tanda-tanda vital.
10. Setiap pemindahan harus tetap menjaga privasi pasien.
11. Proses pemindahan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
12. Saat pasien datang akan diterima di Instalasi Gawat Darurat untuk dilakukan triage.
13. Jika pasien ditemukan meninggal dirumah, dokter akan memeriksa kondisi pasien,
dan dokter menyatakan pada keluarga bahwa pasien sudah meninggal. Jika
dibutuhkan surat keterangan kematian maka dituliskan COD (Cause Of Death) tidak
diketahui.
14. Administrasi sesuai tarif on call..
C. Perawatan Ambulance
Untuk mencegah kerusakan ambulance dan agar mobil ambulance selalu siap pakai, maka
perlu dilakukan perawatan ambulance secara rutin, yakni:
1. Perawatan ambulance harian, dilakukan setiap hari oleh sopir.
2. Perawatan dilakukan dengan mengecek kondisi fisik ambulance, yaitu:
a) Mengecek oli mesin.
b) Mengecek air radiator
c) Mengecek minyak rem
d) Power steering oil
e) Mengecek bahan bakar minyak
f) Body
3. Pengecekan kondisi ambulance dilakukan tiap pergantian shift.
10
4. Sopir melakukan pencucian dan pembersihan ambulance satu (1) kali sehari oleh
shift sore atau malam.
5. Dalam kondisi ambulance sangat kotor setelah pemakaian maka langsung
dibersihkan/dicuci.
6. Perawatan ambulance ke bengkel dilakukan rutin setiap 5000 kilometer.
7. Apabila terjadi kerusakan mendadak maka dibawa langsung ke bengkel oleh sopir.
8. Setiap ada kerusakan dilaporkan ke manager Umum.
11
c) Petugas membersihkan semua darah, cairan tubuh, dan kotoran
yang terlihat oleh mata sebelumnya didekontaminasi oleh cairan
chlorine 0.5% (presept tablet)
d) Petugas membuat larutan presept dengan derajat perendaman
tablet 5 gram: 3.5 tablet dalam 1 liter air.
e) Petugas mengusap permukaan instrument/barang tersebut dengan
lap yang telah dibasahi larutan presept.
f) Setelah itu bilas dan keringkan segera dengan lap kering.
2) Untuk sopir
a) Petugas melakukan kebersihan tangan
b) Petugas menggunakan alat pelindung diri masker dan sarung
tangan.
c) Petugas mengeluarkan stretcher dari mobil ambulance.
d) Petugas menyapu ruangan ambulance dari sisi terjauh, sampai di
bawah tempat duduk.
e) Petugas melakukan dekontaminasi dengan cairan chlorin ke sisi ke
sisi ruangan ambulance termasuk stretcher dan tempat duduk, lalu
keringkan.
f) Petugas mulai membersihkan sisi luar mobil dengan air mengalir,
cuci dan lap dengan sabun kemudian bilas kembali dengan air
mengalir dan keringkan kembali.
g) Petugas merapikan kembali ruangan mobil ambulance dan semua
alat-alat di dalamnya.
h) Petugas melepaskan alat pelindung diri dan membersihkan tangan.
12
BAB IV
DOKUMENTASI
DIREKTUR
RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR
KABUPATEN MOJOKERTO
13