PELAYANAN AMBULANS
RS MARDI RAHAYU KUDUS
RS MARDI RAHAYU
JL. AKBP R AGIL KUSUMADYA 110 KUDUS 59346
Telp (0291) 438234, 088802530101 Fax (0291) 434711
Email : mardirahayu@gmail.com
2013
PANDUAN PELAYANAN AMBULANS
RS MARDI RAHAYU KUDUS
I. LATAR BELAKANG
Proses transfer pasien dari atau ke rumah sakit membutuhkan pelayanan
transportasi khusus. Kendaraan yang dirancang khusus untuk pengangkutan
orang sakit dikenal dengan ambulans. Ambulans dapat berupa kendaraan apa saja
yang di dalamnya dirancang untuk pelayanan pasien selama dalam perjalanan.
Pada ambulance awal adalah dua roda gerobak digunakan untuk membawa
prajurit sakit atau terluka yang tidak mampu berjalan sendiri. Kata ambulance
berasal dari bahasa Latin, yaitu ambulare, yang berarti berjalan atau bergerak.
Ambulance pertama khusus digunakan untuk mengangkut pasien ke fasilitas
medis yang dikembangkan di akhir1700-an di Perancis oleh Dominique-Jean
Larrey, ahli bedah-in-chief di tentara Napoleon. Larrey mencatat bahwa butuh
waktu hampir satu hari penuh untuk tentara yang terluka harus dibawa ke rumah
sakit lapangan, dan bahwa sebagian besar dari mereka meninggal pada saat itu.
Untuk memberikan bantuan lebih cepat dan menyediakan transportasi cepat,
dirancanglah kereta yang ditarik kuda - dikelola oleh petugas medis dan asisten
dengan ruang untuk beberapa pasien dengan tandu.
Korp ambulance pertama militer di Amerika Serikat diselenggarakan pada
tahun 1862 selama Perang Sipil sebagai bagian dari pasukan Uni. Layanan
ambulance pertama sipil di Amerika Serikat diselenggarakan tiga tahun
kemudian oleh Cincinnati Commercial Rumah Sakit. Kebanyakan ambulance
awal hanya ditujukan untuk transportasi pasien.
Perubahan dramatis terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1966,
diantaranya banyak standar tindakan baru menetapkan persyaratan untuk desain
ambulance dan perawatan gawat darurat. Hingga saat ini, ambulance mengalami
perkembangan yang pesat, dari yang sederhana dengan Basic Life Support
sampai Advanced Life Support. Ambulance dapat dioperasikan oleh perusahaan
swasta, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi, atau lembaga lain.
Emergency Medical Service (ambulance gawat darurat Amerika Serikat)
yang diikuti oleh beberapa negara mempunyai lambang Star of Life. The Star of
Life didesain oleh Leo R. Schwartz kepala bagian EMS pada National Highway
Traffic Safety Administration (NHTSA) saat itu. Diadopsi dari lambang
American Medical Association (AMA), lambang ini menggunakan palang enam
yang kemudian dipatenkan sebagai lambang EMS pada 1 Februari 1977. 6 palang
biru mengambarkan 6 point fungsi dari Emergency Medical Services atau EMS
yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Detection 2. Reporting 3. Response 4.
On Scene Care 5. Care in Transit 6. Transfer to Definitive Care, Ular dan
tongkat pada lambang ini mengambarkan tongkat dewa Asculapius, yang
menurut mitologi Yunani ia merupakan dewa penyembuh dan putra Apollo. Di
Indonesia lambang ini mulai populer setelah menggunakan sistem
penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).
EMS selain dikenal dokter, perawat darurat, paramedis ambulance dikenal
juga first responder. First Responder adalah orang awam dilatih khsusus
pertolongan pertama tingkat lanjut (kemampuan hampir menyamai paramedis
ambulance). Di Indonesia First Responder sudah masuk dibawa oleh Basarnas,
AGD 118 dan PMI dengan nama Medical First Responder.
III. TUJUAN
Umum
1. Meningkatkan keselamatan pasien selama proses transportasi
2. Mengurangi insiden keselamatan pasien selama proses transportasi
3. Menghindarkan kejadian sentinel selama proses transportasi
Khusus
1. Sebagai acuan pelayanan ambulans bagi pasien ke atau dari RS Mardi
Rahayu Kudus
2. Sebagai acuan operasional mobil ambulans
V. TATALAKSANA PELAYANAN
A. Pelayanan ambulans bagi pasien
1. Jenis-jenis pelayanan ambulans
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 143/Menkes-kesos/SK/II/2001
tentang Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik, ada beberapa jenis
kendaraan transportasi pasien/ambulans, yaitu :
a. Ambulans transportasi
b. Ambulans gawat darurat
c. Ambulans rumah sakit lapangan
d. Ambulans pelayanan medik bergerak
e. Kereta jenazah
f. Ambulans udara
RS Mardi Rahayu menyelenggarakan beberapa jenis layanan kendaraan
transportasi pasien/ambulans, antara lain :
a. Ambulans Jemputan UGD ( Ambulans Transportasi )
merupakan layanan ambulans transportasi khusus untuk penjemputan
pasien gawat darurat yang berada di wilayah Kabupaten Kudus untuk
menjalani rawat inap maupun rawat jalan di RS Mardi Rahayu.
b. Ambulans Transport Umum ( Ambulans Transportasi )
adalah layanan ambulans transportasi umum untuk mengantar maupun
menjemput pasien dalam kondisi stabil dari atau ke RS Mardi Rahayu.
c. Ambulans Emergensi
merupakan layanan ambulans khusus pasien gawat darurat yang
membutuhkan bantuan hidup lanjut dan pengawasan intensif dari atau
ke RS Mardi Rahayu.
d. Ambulans Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Ambulans Pelayanan
Medik Bergerak)
merupakan layanan ambulans dalam rangka pelayanan kesehatan
masyarakat oleh RS Mardi Rahayu.
e. Ambulans Jenasah ( Kereta jenasah )
adalah layanan ambulans khusus untuk pengantaran jenasah.
2. Standar alat, obat dan bahan habis pakai dalam ambulans
a.Bantuan hidup dasar
Alat :
resuscitator dewasa, anak, bayi
Obat :
-
Bahan habis pakai :
Selang sambungan resuscitator
Tabung oksigen transport penuh
b. Bantuan hidup lanjut
Alat :
Resuscitator dewasa, anak, bayi
Monitor
Defibrilator
Ventilator mobile
Pulse oksimeter
Laringoskop
Syringe pump 2 buah
Obat :
Adrenalin 1 box (100 ampul)
Sulfas atropine 12 ampul
Lidokain 2% 4 ampul
Vascon 1 ampul
Dopamine 1 ampul
Dobutamine 1 ampul
Midazolam 15 mg 1 ampul
Diazepam 10 mg 3 ampul
Bahan habis pakai :
Selang sambungan resuscitator
Tabung oksigen transport penuh
Set infus 2 buah
Set Transfusi 1 buah
Kateter intra vena @2 buah (ukuran 18 s.d. 24)
Port sambungan infus 2 buah
Masker NRM 1 buah
Selang oksigen nasal 1 buah
Spuit 20 cc 2 buah
Spuit 10 cc 3 buah
Spuit 5 cc 3 buah
Spuit 3 cc 5 buah
Cairan elektrolit (Ringer laktat 5 buah, NaCl 2 buah, Koloid 2
buah)
c.Bantuan sistem organ
Sesuai bantuan hidup lanjut dengan persiapan bantuan sistem organ
yang sesuai atas instruksi dokter penanggung jawab pelayanan/dokter
yang mendampingi transfer.
3. Persyaratan petugas ambulans
Ketentuan petugas ambulans:
a) Petugas untuk Ambulans Jemputan UGD terdiri dari :
1 (satu) sopir dengan kemampuan BHD (Bantuan Hidup Dasar)
1 (satu) perawat/bidan UGD dengan kemampuan PPGD
b) Petugas untuk Ambulans Transport Umum terdiri dari :
1 (satu) sopir dengan kemampuan BHD (Bantuan Hidup Dasar)
1 (satu) atau 2 (dua) perawat dengan kemampuan PPGD
c) Petugas untuk Ambulans Emergensi terdiri dari :
1 (satu) sopir dengan kemampuan BHD (Bantuan Hidup Dasar)
1 (satu) atau 2 (dua) perawat dengan kemampuan PPGD dan Bantuan
Hidup Lanjut (Advanced Life Support), dengan/tanpa 1 (satu) dokter
berkemampuan PPGD/ATLS/ACLS.
d) Petugas untuk Ambulans Pelayanan Kesehatan Masyarakat terdiri dari
:
1 (satu) sopir dengan kemampuan BHD (Bantuan Hidup Dasar)
Dokter/perawat atau tenaga kesehatan lain sesuai tujuan dari
Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
e) Petugas untuk Ambulans Jenasah terdiri dari :
1 (satu) sopir
1 (satu)/lebih petugas pengawal sesuai dengan kebutuhan
4. Tatalaksana permintaan pelayanan ambulans
a. Dari luar RS
1) Ambulans jemputan
a) Pasien/keluarga pasien menghubungi nomor hotline ambulans
jemputan.
b) Petugas ambulans akan merespon balik.
c) Perawat penjemput akan melakukan skrining dan triase pasien
untuk perlengkapan yang diperlukan dalam penjemputan.
2) Ambulans transportasi/emergensi
a) Fasilitas kesehatan lain menghubungi Bagian Informasi RS
Mardi Rahayu.
b) Petugas akan melakukan skrining dan triase pasien untuk
menentukan jenis ambulans yang diperlukan. Apabila ada
keraguan, petugas dapat minta bantuan dokter jaga atau
menyarankan penggunaan ambulans emergensi.
3) Ambulans jenasah
Keluarga pasien/fasilitas kesehatan lain menghubungi Bagian
Informasi RS Mardi Rahayu.
4) Ambulans pelayanan kesehatan masyarakat
Instansi lain membuat permintaan tertulis untuk penggunaan
ambulans pelayanan kesehatan masyarakat ke Direktur Utama.
b. Dari dalam RS
Petugas ruangan meminta jenis ambulans yang sesuai ke Bagian
Informasi RS Mardi Rahayu.
5. Biaya pelayanan ambulans
Biaya pelayanan ambulans diatur dalam Buku Tarif RS Mardi Rahayu,
kecuali ambulans pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan negosiasi
peminat dengan manajemen RS Mardi Rahayu.
6. Tatalaksana penyelenggaraan pelayanan ambulans
a. Persiapan mobil ambulans
1) Memastikan fasilitas kesehatan yang dituju dapat menerima
pasien yang ditransportasi.
2) Memastikan kondisi ambulans siap untuk pelayanan.
3) Memastikan peralatan dalam ambulans dan perawat pendamping
siap.
4) Memastikan pasien dan berkas rujukan siap
b. Serah terima perawat ruangan ke perawat pendamping
Perawat ruangan melakukan serah terima pasien, berkas pasien dan
rencana pelayanan dan pengawasan selama transportasi ke perawat
pendamping.
c. Pemindahan pasien ke dalam ambulans
1) Memastikan keadaan umum pasien siap ditransportasi.
2) Memindahkan pasien ke brankart ambulans dengan cara yang
sesuai dengan kondisi pasien untuk mencegah cedera lebih lanjut
baik bagi pasien maupun petugas.
3) Memasukkan brankart ke ambulans.
4) Mengatur posisi pasien senyaman mungkin di dalam ambulans.
5) Petugas mengambil posisi sesuai tugasnya, supir ambulans di
kursi pengemudi.
d. Pengawasan pasien selama di dalam ambulans
1) Perawat pendamping mempertahankan pasien agar dalam kondisi
stabil.
2) Perawat pendamping melakukan pencatatan kondisi pasien dan
semua tindakan yang dikerjakan selama transportasi.
3) Perawat pendamping mengambil tindakan yang dianggap perlu
untuk mengatasi kegawatdaruratan selama transportasi.
e. Serah terima perawat pendamping ke perawat penerima pasien
1) Perawat pendamping melakukan serah terima pasien, berkas
pasien dan menyampaikan perkembangan pasien dan tindakan
yang dilakukan selama transportasi ke perawat pendamping.
2) Perkembangan dan tindakan yang perlu diketahui rumah sakit
penerima rujukan ditambahkan dalam lembar rujukan dan
ditandatangani oleh perawat pendamping.
f. Perawatan mobil ambulans paska penggunaan
1) Supir ambulans berkewajiban membersihkan mobil dan
perlengkapannya setelah penggunaan.
2) Perawat pendamping berkewajiban merapikan dan membersihkan
peralatan medis dalam ambulans setelah penggunaan secara
aseptik.
3) Supir ambulans memastikan ambulans siap dipakai kembali.
VIII. PENUTUP
Panduan Pelayanan Ambulans RS Mardi Rahayu diharapkan dapat
menjadi acuan dalam pelayanan ambulans bagi pasien yang membutuhkan sesuai
dengan kondisinya.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Undang – Undang Lalu Lintas & Angkutan Jalan No. 22 Tahun 2009
2. Kepmenkes No. 0152/YanMed/RSKS/1987, tentang Standarisasi Kendaraan
Pelayanan Medik.
3. Kepmenkes No. 143/Menkes-kesos/SK/II/2001, tentang Standarisasi Kendaraan
Pelayanan Medik.
4. Blog. AMBULANS ( Prosedur Tetap Pelayanan, Kriteria dan
Persyaratan ). Diambil dari http://www.scribd.com/doc/72893690/ Ambulans-
Emergency pada tanggal 8 September 2013
5. Blog. Standar Fisik Kelengkapan Ambulans Gawat Darurat Medik. Diambil dari
http://www.scribd.com/doc/48200911/Persyaratan-Ambulans. pada tanggal 8
September 2013