Anda di halaman 1dari 10

Lampiran : Kebijakan Panduan Ambulan

Nomor : 800/ 01. 344.M /27- SK/2022


Tanggal : 10 Juni 2022

PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN


DI RSUD SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

DEFINISI

Ambulan pasien adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang sakit atau
cedera yang digunakan untuk membawanya dari satu tempat ke tempat lain guna perawatan lebih
lanjut. Dilengkapi dengan peralatan medis dan sirene untuk menembus kemacetan lalu lintas.
Ambulan jenazah adalah alat transportasi khusus untuk pasien yang meninggal tanpa disertai
petugas kesehatan.

RUANG LINGKUP

A. FUNGSI AMBULAN
Berdasarkan Kepmenkes No 143/Menkes-kesos/SK/II/2001, tentang Standarisasi Kendaraan
Pelayanan Medik bahwa diperlukan standarisasi perlengkapan umum dan medik pada kendaraan
ambulan, khususnya untuk keseragaman dan peningkatan mutu pelayaan rujukan kegawat daruratan
medik.
Ambulan RSUD Sukadana berfungsi sebagai:
1. Ambulan transport
2. Ambulan gawat darurat
3. Ambulan siaga untuk simulasi / latihan, olahraga, kegiatan formal yang berfungsi sebagai
petugas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
4. Ambulan jenazah

1. Ambulan Transport
Tujuan penggunaan : Pengangkutan penderita yang tidak memerlukan perawatan khusus/tindakan
darurat untuk menyelamatkan nyawa dan diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama dalam
perjalanan. Yang termasuk dalam pelayanan ini adalah :
1. Mengantar pasien pulang ke rumah setelah perawatan di rumah sakit.,
2. Mengantar pasien untuk melakukan pemeriksaan / pelayanan kesehatan dan merujuk ke
rumah sakit lain.
Saat ambulan difungsikan sebagai ambulan transport, persyaratan petugas pendamping pasien,
yaitu:
- 1 (satu) supir dengan kemampuan Bantuan Hidup dasar (BHD) dan berkomunikasi
- 1 (satu) perawat dengan kemampuan Bantuan Hidup Dasar (BHD)

2. Ambulan Gawat Darurat


Tujuan Penggunaan : Pengangkutan penderita yang memerlukan perawatan khusus/tindakan
darurat untuk menyelamatkan nyawa dan diperkirakan akan timbul kegawatan selama dalam
perjalanan. Yang termasuk dalam pelayanan ini adalah
1) Pertolongan penderita gawat darurat pra rumah sakit
2) Menjemput pasien dari rumah
3) Menjemput pasien rujukan dari rumah sakit lain
4) Pengangkutan penderita dawat darurat yang sudah distabilkan dari lokasi kejadian ke tempat
tindakan definitif atau ke rumah sakit
5) Sebagai kendaraan transport rujukan.

Persyaratan petugas ambulan gawat darurat :


1) 1 (satu) pengemudi yang memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) A / B dan berkemampuan
Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan berkomunikasi.
2) 1 (satu) atau 2 (dua) perawat bersertifikat Bantuan Hidup Dasar (BHD).
3) 1 (satu) dokter berkemampuan bersertifikat Advanced Trauma Life Support (ATLS) / Advanced
Life Support ( ACLS).

3. Ambulan siaga untuk simulasi / latihan, olahraga, kegiatan formal sebagai petugas P3K
Tujuan pelayanan ambulan ini adalah sebagai antisipasi atau siap siaga jika terjadi kondisi gawat
darurat pada acara simulasi / latihan, olahraga dan kegiatan formal yang berfungsi sebagai petugas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Pelayanan ambulan untuk kegiatan tersebut diatas bekerjasama dengan bagian pendaftaran sesuai
dengan permintaan dari pihak penyelenggara.
Persyaratan petugas ambulan siaga untuk simulasi / latihan yaitu:
1) 1 (satu) pengemudi yang memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) A / B dan berkemampuan
Bantuan Hidup dasar (BHD) (dan berkomunikasi
2) 1 (satu) atau 2 (dua) perawat dengan kemampuan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

4. Ambulan Jenazah
Tujuan pelayanan ambulan ini adalah mengantarkan jenazah menuju rumah duka. Pelayanannya
meliputi:
1). Pengambilan jenazah di tempat kejadian / kecelakaan untuk dibawa ke RSUD Sukadana.
2). Mengantarkan jenazah dari ruang perawatan di RSUD Sukadana menuju ke tempat yang
diinginkan oleh keluarga jenazah. Mengantarkan jenazah tidak diperlukan persyaratan khusus
hanya diantar oleh 1 (satu) orang sopir di damping oleh keluarga jenazah.

B. SPESIFIKASI AMBULAN PASIEN


1. Teknis Kendaraan
1) Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak
2) Tanda pengenal kendaraan : di depan - AMBULAN, disamping kanan dan kiri tertulis :
Ambulan bertuliskan RSUD Sukadana
3) Menggunakan pendingin udara dengan pengendali di ruang pengemudi.
4) Pintu belakang dapat dibuka ke arah atas.
5) Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan pasien
6) Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya satu tandu..
7) Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat leluasa melakukan tindakan
8) Gantungan infus terletak sekurang-kurangnya 90 cm di atas tempat penderita
9) Lampu ruangan secukupnya.
10) Lemari obat dan peralatan
11) Sirine dua nada
12) Lampu rotator warna merah dan biru
13) Radio komunikasi dan telepon genggam di ruang kemudi
14) Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa Indonesia

2. Peralatan Medis
1) Tabung oksigen lengkap dengan peralatannya.
2) Alat resusitasi lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
3) Suction pump
4) Oximetri
5) Peralatan defibrilator untuk anak dan dewasa
6) Minor surgery set
7) Obat-obatan gawat darurat dan cairan infus secukupnya
8) Sarung tangan disposable

C. SPESIFIKASI AMBULAN JENAZAH


Teknis Kendaraan :
1) Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak
2) Tanda pengenal kendaraan : di depan - AMBULAN, disamping kanan dan kiri tertulis :
Ambulan RSUD Sukadana
3) Menggunakan pendingin udara dengan pengendali di ruang pengemudi.
4) Pintu belakang dapat dibuka ke arah atas.
5) Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan pasien
6) Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya satu tandu..
7) Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat leluasa melakukan tindakan
8) Lampu ruangan secukupnya.
9) Sirine dua nada
10) Lampu rotari warna merah dan biru
11) Radio komunikasi dan telepon genggam di ruang kemudi

D. PETUGAS
1. (satu) pengemudi berkemampuan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan
berkomunikasi.
2. 1 (satu) atau 2 (dua) perawat bersertifikat Bantuan Hidup Dasar (BHD).
3. 1 (satu) dokter berkemampuan bersertifikat Advanced Trauma Life Support (ATLS) /
Advanced Life Support ( ACLS).

E. TATA TERTIB BERKENDARAAN


1. Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine dan lampu rotari. Selama
mengangkut penderita hanya lampu rotator yang dihidupkan
2. Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku
3. Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan bebas hambatan.
4. Petugas memakai seragam sesuai peraturan dengan identitas yang jelas.

TATA LAKSANA

A. KETENTUAN PETUGAS AMBULAN


Jam dinas petugas ambulan
1. Pagi 08.00 – 14.00 WIB
2. Siang 14.00 – 20.00 WIB
3. Malam 20.00 – 08.00 wib
Pembuatan daftar dinas jaga dibuat oleh Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga. Pengaturan dinas
jaga dimaksudkan agar ada pergantian petugas karena ambulan bertugas selama 24 jam.
Penggunaan ambulan harus dicatat dalam buku kegiatan untuk mengetahui kelayakan ambulan
setiap kali akan dipakai. Disamping itu kegunaan dari buku kegiatan tersebut adalah untuk menjaga
komunikasi yang berkesinambungan antara petugas jaga shift berikutnya.

B. PELAYANAN AMBULAN TRANSPORT


1. Perawat pasien yang membutuhkan ambulan menginformasikan ke Unit Gawat Darurat
mengenai rencana pemakaian ambulan.
2. Perawat Unit Gawat Darurat mengatur pemakaian ambulan untuk ruangan tersebut.
3. Perawat pasien yang membutuhkan ambulan menginformasikan ke petugas ambulan mengenai
permintaan ambulan untuk mengantar pasien keluar. .
4. Sesuai dengan jadwal, petugas ambulan menjemput pasien di ruang perawatan pasien.
5. Sebelum masuk ke kamar pasien, petugas ambulan melapor ke perawat jaga ruangan.
6. Perawat dan petugas ambulan mempersiapkan pasien untuk ditransport.
7. Pasien siap dibawa keluar rumah sakit.
Prosedur membawa pasien keluar rumah sakit disesuaikan dengan Standard Prosedur
Operasional (SPO) transfer pasien antar rumah sakit.

C. PELAYANAN AMBULAN GAWAT DARURAT


1. Permintaan penjemputan dengan ambulan melalui Unit Hubungan Masyarakat yang
diteruskan ke petugas Unit Gawat Darurat (UGD) melalui telepon.
2. Perawat UGD melakukan skrining kondisi pasien dengan menanyakan:
a. Nama pasien, jenis kelamin, umur
b. Keluhan utama
c. Alamat
d. Nama penelepon
e. Nomor telepon yang bisa dihubungi
3. Permintaan diteruskan ke petugas ambulan.
4. Laporkan ke dokter jaga UGD untuk :
a. Penentuan kategori kasus
b. Peralatan yang akan dipergunakan
c. Penentuan pendamping pasien
5. Semua penjemputan pasien ke rumah, didampingi oleh dokter umum.
6. Perawat UGD dan petugas ambulan akan menjadwalkan pemakaian ambulan sesuai dengan
permintaan.
7. Sebelum menjemput, perawat UGD akan memberitahukan kepada keluarga / menghubungi
keluarga lagi.
8. Perawat UGD membawa peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis kasusnya.
9. Sampai di tempat tujuan, dokter dan perawat memeriksa kondisi pasien.
10. Selama proses pemindahan pasien dilakukan observasi kondisi pasien sebelum, selama dan
ketika sampai di tempat tujuan serta penanganannya meliputi:
a. Bantuan untuk sistem kardiorespirasi;
b. Pemberian cairan dan obat-obatan sesuai instruksi dokter;
c. Monitor tanda-tanda vital.
11. Setiap pemindahan harus tetap menjaga privasi pasien.
12. Proses pemindahan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
13. Saat pasien datang akan diterima di UGD untuk dilakukan triage.

Anda mungkin juga menyukai