Anda di halaman 1dari 45

REFERAT

CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

Pembimbing:

dr. Anak Agung Arie, Sp.PD

Disusun oleh:

Internship RSUD Menggala

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD MENGGALA
LAMPUNG
2019
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn E

Usia : 47 tahun

Jenis Kelamin : Laki- laki

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Mesuji

Suku bangsa : Sunda

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Status Perkawinan : Sudah menikah


Riwayat Penyakit
Sekarang:
• Pasien datang dengan keluhan
sesak nafas sejak ± 3 hari SMRS
dan di rasakan semakin
memberat sejak kemarin. Sesak
di rasakan terus menerus, tidak
Keluhan Utama: berkurang saat istirahat,
Autoanamnesis, dirasakan saat berbaring dan
Sesak nafas sejak 3 tidak berkurang dengan posisi
01 Maret 2019
hari SMRS duduk. Kadang sesak di rasakan
lebih berat pada malam hari
sehingga pasien tidak bisa tidur,
semakin memberat bila pasien
batuk, disertai dengan nyeri
dada dan jantung terasa
berdebar. Keluhan sesak nafas
ini tidak dipengaruhi oleh cuaca
sekitar, tidak disertai dengan
bunyi ”mengi” dan baru pertama
kali dirasakan.
Keluhan disertai Sejak 3 hari yang lalu
nyeri ulu hati, yang pasien merasa
dirasakan menjalar bengkak pada kedua
hingga ke tangan dan kedua
pungung. Mual yan kaki, bengkak
dirasakan terutama
tidak disertai
pada saat bangun
muntah dan hilang tidur dan agak
timbul sejak 1 berkurang pada
minggu terakhir siang dan sore hari.
dan membuat Nyeri tidak dirasakan
nafsu makannya pada tangan dan
menurun. kaki yang bengkak.
Sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu
diketahui memiliki tekanan darah
tinggi (180/100) tahun yang lalu. Sejak
2 tahun yang lalu pasien mengeluh
sering bengkak kaki dan didiagnosis
dokter gagal ginjal kronis. Sejak saat
itu pasien rutin menjalani terapi
hemodialisis 2 kali seminggu. Pasien
terakhir menjalani hemodialisis
seminggu yang lalu. pasien selalu
makan dengan teratur 3 kali sehari dan
pasien minum kurang lebih 1 liter
setiap harinya. Buang air kecil sedikit,
tidak ada nyeri, warna
kekuningan,tidak merasa keluar
seperti batu atau menetes. Buang air
besar tidak ada kelainan.
Diketahui ± 5 tahun yang lalu pernah
ke dokter dengan keluhan pusing
kepala dan memiliki tekanan darah
tinggi (180/100) tahun yang lalu.
Riwayat Pasien berobat ke poli Penyakit
Dalam RSUD dan diberi amlodipin,
penyakit tetapi tidak rutin kontrol. Sejak 2
tahun yang lalu sering bengkak kaki
dahulu: dan didiagnosis dokter gagal ginjal
kronis, kemudian pasien rutin
menjalani terapi hemodialisis 2 kali
seminggu, dan terakhir menjalani
hemodialisis seminggu yang lalu.
Riwayat penyakit keluarga :

Tidak ada
anggota
keluarga yang
mengalami
Riwayat
keluhan atau
Alergi :
penyakit
seperti yang
dialami oleh
pasien.

Pasien tidak mempunyai


alergi terhadap
makanan, udara atau
obat-obatan tertentu
KEADAAN UMUM

Keadaan Umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TANDA-TANDA VITAL

TD : 170/110 mmHg

Nadi : 92 x/menit reguler, isi cukup

Respirasi : 38 x/menit dangkal

Suhu : 37,2 ˚C

JVP : 5+2 cm H2O

Sianosis : tidak ada

Edema Umum : mata,wajah, ekstremitas atas, ekstremitas bawah +


KELENJAR GETAH BENING
• Submandibula, leher,
supraklavikula, ketiak dan paha :
Tidak ada pembesaran
Mata : Konjungtiva anemis
• Sklera tidak ikterik
• Palpebra edema
Telinga : tidak ada kelainan

Hidung : Pernapasan cuping hidung (-)

Mulut : sianosis per oral (-)

Tenggorokan : tidak ada kelainan

Leher : KGB tidak teraba membesar


• Tidak ada deviasi trakea
DADA

Bentuk : Simetris kanan dan kiri

Pembuluh darah: Tidak ada pelebaran

PARU

Inspeksi : Simetris hemithoraks kanan dan kiri simetris saat statis dan dinamis.

Palpasi : Fremitus taktil dan fremitus vokal simetris hemitorak kanan dan kiri.

Perkusi : Sonor pada hemitorak kanan-kiri depan-belakang


• Batas paru hati di ICS VI linea midklavikula dekstra
Auskultasi : Vesikuler breathing sound Kanan = kiri, Ronkhi basah halus +/+, Wheezing -/-
JANTUNG

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : Iktus kordis tidak teraba

Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra

• Batas kiri : ICS VI linea axillaris sinistra


• Batas kanan : ICS V linea midclavicularis dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan bunyi jantung II regular, murmur sistolik
(-), gallop (+)
ABDOMEN

Inspeks : cembung, lembut, tidak ada benjolan, tidak ada sikatrik

Auskultasi : Bising Usus (+) normal

Perkusi : Timpani di ke 4 kuadran abdomen, undulasi (-), shifting dullness (-)

Palpasi : Nyeri tekan (+) epigastrium, nyeri lepas (-).

Hati : Tidak teraba membesar


• Limpa : Tidak teraba membesar
Ginjal : Tidak teraba, ballotment (-), CVA -/-
 KIMIA KLINIK
 Hb :7,2 gr/dl ( s/d 18)
 Leukosit :5470 ribu/mm (s/d 10)
 Ureum : 120 mg/dL (15 – 50)
 Kreatinin : 10,38 mg/Dl (0,5 – 0,9)
 GDP : 120 mg/dL (70 -110)
Rumus Kockcorft-Gault:

LFG • 72 x Kreatinin
72 x 10,38
= ( 140 – Umur) X BB = • 9,170
(140-23) X 75= 6.975 = • Stage 5 of chronic
10,96 mL/min/1,73m2 kidney disease
Pasien laki-laki usia
47 tahun datang
dengan sesak nafas Pemeriksaan fisik:
sejak 3 hari smrs tampak sakit sedang,
dan memberat CM, TD 170/110
sejak 1 hari smrs. mm/Hg, Nadi: 92
Edema ekstremitas x/menit, Respirasi: 38
atas dan bawah (+), x/menit, Suhu: 37,2 0C,
JVP: 5+2 cmH2O, BB: Laboratorium:
nokturi (-), oliguri Anemia,
75 Kg, Puffy face (+),
(-), mual, lemas, konjungtiva anemis trombositopenia. LFG
pusing. Riwayat (+)/(+), pulmo: rhonki : <15 ml/menit/1,73m².
pernah menderita +/+, cor: S3 gallop (+)
penyakit serupa (-), murmur (-) , NT
hipertensi (+), asma abdomen (+) di
(-), hepatitis (-), epigastrium,
penyakit jantung (-) NK CVA (-)/(-).
diabetes (-),
alergi (-).
MASALAH

HIPERTENSI CKD ec
KIDNEY HIPERTENSI
DISEASE CHRONIC
PERENCANAAN

USG DIAGNOSTIK

Rontgen foto
Urinalisa
thorak

Lab darah
lengkap
TERAPI
O2 3-5 l
RL 20 gtt/m
Ranitidin 2 x I amp I.V
Ambroxol 3x1 cth
As. Folat 2x1
Ondansetron k/p
Tab Callos 3 x 1
Tab Amlodipin 5mg 1x1
Tab Captopril 25mg 3x1
Hemodialisis
Transfusi PRC 500 cc
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning
02/03/19 sesak Ku : ss Ks : Cm CKD ec hipertensi Th/
Mual T: 170/100 mmHg kronis O2 3-5 l
Muntah N: 84 x/menit
DD:
glomerulopati RL 20 gtt/m
Kencing R: 34 x/menit
IgA nephropathy Furosemide 1x1 amp. IV
tidak lancar S: 36,1 o C
CHF ec hipertensi Ranitidin 2 x I amp I.V
Batuk Mata : CA +/+, SI -/-
kronik
Pusing Pulmo: VBS ka=ki, rhonki - DD: hypertensive Ambroxol 3x1 cth po
Kembung /- , wheezing -/- heart disease Tab Bicnat 3x1 po
Cor: BJ I-II regular, Kardiomyopati dilatasi Tab As. Folat 2x1 po
murmur -, gallop -
Tab Amlodipin 5mg 1x1 po
Abd: BU (+) N , NT (+)
Tab Captopril 25mg 3x1 po
epigastrium
Ondansetron k/p po
Ekst: - -
+ + Tab Callos 3 x 1 po
Akral: hangat Hemodialisis
Transfusi PRC 500 cc
(Sumber: Suwitra K., 2009)

1. Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa
kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFG), dengan manifestasi:
- kelainan patologis
- terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah
atau urin, atau kelainan dalam tes pencitraan (imaging tests)

2. Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan,


dengan atau tanpa kerusakan ginjal

(Sumber: Suwitra K., 2009)


Atas Dasar Derajat (stage) Penyakit
LFG
Derajat Penjelasan
(ml/mnt/1,73m2)
Kerusakan ginjal dengan LFG
1 > 90
normal atau ↑
Kerusakan ginjal dengan LFG
2 60 – 89
↓ ringan
Kerusakan ginjal dengan LFG
3 30 – 59
↓ sedang
Kerusakan ginjal dengan LFG
4 15 - 29
↓ berat
5 Gagal ginjal < 15 atau dialisis
(Sumber: Suwitra K., 2009)
Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat
atas dasar LFG yang dihitung dg
mempergunakan rumus “Kockcroft-Gault”

LFG (ml/menit/1,73m2) = (140-umur) x BB x (0,85 pada wanita)


72 x serum kreatinin

Buku ajar PAPDI, 2016


Atas Dasar Diagnosis Etiologi

Penyakit Tipe Mayor (contoh)


Penyakit ginjal diabetes Diabetes tipe 1 dan 2

Penyakit ginjal non - Penyakit glomerular (penyakit autoimun, infeksi sistemik, obat,
diabetes neoplasia)
- Penyakit vascular (penyakit pembuluh darah besar, hipertensi,
mikroangiopati)
- Penyakit tubulointerstitial (pielonefritis kronik, batu, obstruksi,
keracunan obat)
- Penyakit kistik (ginjal polikistik)

Penyakit pada - Rejeksi kronik


transplantasi - Keracunan obat (siklosporin/takrolimus)
- Penyakit recurrent (glomerular)
- Transplant glomerulopathy
(Sumber: NKF., 2013)
Kulit Pucat, rapuh, gatal Reproduksi ↓ libido, impotensi,
amenorhea, infertilitas
ginekomastia

Kepala dan Foetor uremia Syaraf Letargi, malaise,


Leher anoreksia, drowsiness,
termor, mioklonus,
asteriksis, kejang, ↓
kesadaran, koma

Mata Fundus Hipertensi, Tulang ROD, kalsifikasi di


mata merah jaringan lunak

Jantung dan Hipertensi, Sendi Gout, pseudogout,


vaskuler sindroma overload, kalsifikasi
payah jantung,
perikarditis
uremik, tamponade
Respirasi Efusi pleura, Darah Anemia,
edema paru, kecenderungan
pernapasan bleeding akibat
kussmaul, trombositopenia,
pleuritis defisiensi imun
uremik akibat ↓ sistem
imun
GIT Anoreksia, Endokrin Intoleransi
vomit, nausea, glukosa,
gastritis, resistensi insulin,
cholitis hiperlipidemia,
uremik, penurunan kadar
perdarahan testosteron dan
saluran cerna estrogen
Ginjal Nokturia, Farmasi Penurunan
poliuria, haus, ekskresi lewat
proteinuria, ginjal
hematuria
 Urine
 Darah
 Radiologi
 Foto polos abdomen
 IVP
 USG abdomen
 Foto pedis, manus, kolumna spinal
 EKG
 Biopsi Ginjal
 Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
 Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid (comorbid condition)
 Memperlambat pemburukan (progression) fungsi
ginjal
 Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
 Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
 Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal
LFG
Derajat Rencana Tatalaksana
(ml/menit/1,73m2)

Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid,


evaluasi pemburukan (progression) fungsi
1 > 90
ginjal, memperkecil resiko kardiovaskular

Menghambat pemburukan (progression)


2 60 – 89 fungsi ginjal

3 30 – 59 Evaluasi dan terapi komplikasi

4 15 – 29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal

5 < 15 Terapi pengganti ginjal


 Pengendalian tekanan darah
 Regulasi gula darah pada pasien DM
 Pengobatan ISK
(Sumber: Adi., 2010)
Normal Target
Sampel dari whole blood
- Rerata gula puasa < 100 80 – 120
- Rerata gula menjelang < 100 100 – 140
tidur

Sampel dari plasma


- Rerata gula puasa < 110 90-130
- Rerata gula menjelang < 120 110 - 150
tidur
A1c (%) <6 <7
(Sumber: Pranawa, 2007)
 Gangguan keseimbangan cairan
 Hipertensi yang tidak terkontrol
 Infeksi traktus urinarius
 Obstruksi traktus urinarius
 Obat-obat nefrotoksik
 Bahan radiokontras
LFG Asupan Protein Fosfat
(ml/menit) (g/kg/hari) (g/kg/hari)

> 60 Tidak dianjurkan Tidak dibatasi


0,6 – 0,8/kg/hari, termasuk > 0,35 gr/kg/hr
25 – 60 < 10 g
nilai biologi tinggi
0,6 – 0,8/kg/hari, termasuk > 0,35 gr/kg/hr
5 – 25 protein nilai biologi tinggi atau tambahan < 10 g
0,3 g asam amino esensial atau asam keton
< 60 0,8/kg/hr (+1 gr protein / g proteinuria atau
(Sindrom 0,3 g / kg tambahan asam amino esensial <9g
Nefrotik) atau asam keton
 Pengendalian diabetes
 Pengendalian hipertensi
 Pengendalian dislipidemia
 Pengendalian anemia
 Pengendalian hiperfosfatemia
 Terapi terhadap kelebihan cairan dan gangguan
keseimbangan elektrolit
 Anemia
 Osteodistrofi renal
 Mengatasi hiperfosfatemia
 Pembatasan cairan dan elektrolit
 Penyakit ginjal kronik st.
V, yaitu LFG < 15 ml/mnt
 Terapi pengganti :
hemodialisis, peritoneal
dialisis, transplantasi
ginjal
 PGK tidak dapat disembuhkan
 Prognosis jangka panjang  buruk
 Tatalaksana  bertujuan untuk mencegah
progresifitas dari PGK

Anda mungkin juga menyukai