DEFINISI
1
15. Ambulance transport adalah kendaran yang dilengkapi peralatan medis namun
fungsinya hanya untuk mengangkut pasien yang tidak gawat darurat.
16. Ambulance gawat darurat adalah kendaraan yang dilengkapi peralatan medis yang
digunakan untuk mengangkut orang sakit atau korban kecelakaan yang bersifat
gawat darurat atau mengancam nyawa.
17. Ambulance siaga adalah kendaraan yang dilengkapi peralatan medis yang
digunakan untuk mengantisipasi atau siap siaga jika terjadi kondisi gawat darurat
pada event simulasi/latihan, olahraga dan kegiatan formal.
18. Ambulance pratama adalah ambulance paramedic swasta yang dilengkapi peralatan
medis dan perawat yang bekerjasama dengan RS Citama.
19. Unit SPKK singkatan dari Sekuriti, Parkir , Kendaraan ambulance dan Kamar
jenazah.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Kendaraan ini merupakan salah satu prioritas di lalu lintas selain Pemadam
Kebakaran yang memiliki hak untuk melanggar peraturan lalu lintas seperti menerobos
lampu merah, melawan arah, dan melalui lajur bahu jalan, dan sudah dijelaskan dalam
Undang-Undang Perlalulintasan bahwa kendaraan seperti Ambulance dan kendaraan gawat
darurat yang lainnya harus diberi kenyamanan dan diberi lintasan untuk di jalan raya guna
menyelamatkan nyawa.
Secara eksterior, kendaraan ambulance dilengkapi dengan sirene dan lampu rotator
darurat berwarna merah agar dapat menembus kemacetan lalu lintas.
1. Ambulance Transport
a. Tujuan Penggunaan :
pengantaran pasien yang tidak memerlukan perawatan khusus/ tindakan darurat
untuk menyelamatkan nyawa dan diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama
dalam perjalanan.
b. Yang termasuk dalam pelayanan ini adalah :
1) Mengantar pasien pulang ke rumah paska perawatan di rumah sakit.,
3
2) Mengantar pasien untuk melakukan pemeriksaan / pelayanan kesehatan di
rumah sakit lain.
c. Saat ambulance difungsikan sebagai ambulance transport, persyaratan petugas
pendamping pasien, yaitu:
1 (satu) supir dengan kemampuan BHD (bantuan hidup dasar) dan berkomunikasi
1 (satu) perawat dengan kemampuan BHD
4
4. Ambulance untuk pengantaran Jenazah
a. Tujuan pelayanan ambulance ini adalah pengganti mobil jenazah untuk
mengantar pasien yang meninggal dari RS Citama menuju rumah/ rumah duka
pasien.
b. Pelayanan ambulance ini bekerjasama dengan petugas bagian kamar jenazah RS
Citama yang masih dalam satu unit SPKK.
c. Persyaratan petugas ambulans pelayanan penunjang kesehatan, yaitu:
1 (satu) supir dengan kemampuan berkomunikasi
5
26) Pelindung bumper belakang dari stretcher
27) Landasan base strecher
28) Surat surat kendaraan
29) SPO ambulance
30) Daftar perawatan berkala alat dan mobil
31) Telepon genggam di ruang kemudi.
32) Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa Indonesia
33) Kotak saran
34) APAR
35) Selimut
36) Wastafel
37) Hand rub
2. Peralatan Medis
1) Tabung oksigen lengkap dengan peralatannya (kanul)
2) Bag valve mask dewasa dan anak/ bayi
3) Emergency Kit
4) Strecher
5) Servical collar
6) Apron disposable
7) Sarung tangan disposable
8) Tensimeter
9) Penlight
10) Senter
11) Spalk
12) Stetoscope
6
10) Cairan Infus RL 1 buah
11) Cairan Infus Asering 1 buah
7
BAB III
KEBIJAKAN
1. Undang Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2. Undang Undang Nomor 59 tahun 2009 tentang Penggunaan Sirine
3. Permenkes Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada jaminan
Kesehatan Nasional.
4. Permenkes nomor 99 tahun 2015 tentang revisi permenkes No 71 tahun 2013.
5. Keputusan Direktur RS Citama Nomor 559/SK/DIR/RSC/V/2019
tentang Pemberlakuan Panduan Pelayanan Ambulance RS Citama.
8
BAB IV
TATA LAKSANA
A. Persiapan Pengoperasian Ambulance
a. Pemeriksaan Saat Mesin mati
1. Periksa seluruh bodi ambulance
2. Periksa roda atau ban tekanan
3. Periksa spion dan jendela, pastikan spion bersih dan berada di
posisi yang tepat.
4. Periksa fungsi setiap pintu dan kunci.
5. Periksa bagian system pendingin.
6. Periksa jumlah cairan kendaraan termasuk minyak mesin, air
radiator, pelumas, rem, air aki dan pelumas setir.
7. Periksa portal indicator aki dan tanda-tanda korosi.
8. Periksa kebersihan kabin termasuk dashboard.
9. Periksa fungsi jendela
10. Melakukan tes fungsi klakson
11. Melakukan tes fungsi sirene
12. Periksa sabuk pengaman
13. Posisikan kursi pengemudi senyaman mungkin.
14. Periksa jumlah bahan bakar, bila kurang langsung mengisi ulang
bahan bakar.
15. Siapkan saldo E –toll, bila kurang langsung diisi ulang.
9
c. Untuk memudahkan pemeriksaan dapat juga menggunakan akronim
(EWAGON)
1. Engine : periksa mesin baik atau tidak
2. Water : periksa air radiator, wiper, air cadangan radiator, air aki
sesuai dengan petunjuk pemakaian.
3. Air : periksa tekanan udara ban cukup atau tidak, AC dan blower
berfungsi baik atau tidak.
4. Gas ; periksa bahan bakar minyak (solar/premium) sesuai petunjuk
pemakaian atau tidak.
5. Oil : periksa indicator oli mesin dan minyak rem sesuai petunjuk
pemakaian.
6. Noise : mendengarkan suara mesin normal atau tidak.
7. Elektrikal sistem: periksa dan lihat lampu dekat, lampu jauh, sign
hazard, rotator, sirine, lampu kabin depan dan belakang dan lampu
lampu indicator menyala atau tidak dan pecah atau tidak.
8. Body : periksa seluruh bodi mobil bersih dan mulus, ada kerusakan
atau tidak.
9. Alat penunjang ; periksa tool kit, dongkrak, ban serep, triangle
hazard dan APAR tersedia pada tempatnya.
10. Kondisi ban ; periksa kondisi ban mobil, kembang ban baik atau
sudah gundul, apakah retak atau sobek.
11. Sabuk pengaman : pemeriksaan dan coba sabuk pengaman.
10
7. Pasien siap dibawa keluar rumah sakit.
11
15. Setelah di RS dokter memriksa pasien dan jika sudah meninggal maka dokter
akan membuat surat keterangan kematian maka dituliskan DOA tidak
diketahui.
16. Administrasi sesuai tarif on call.
17. Dikarenakan fasilitas ambulance RS Citama adalah pelayanan ambulance
sederhana, apabila membutuhkan ambulance dengan fasilitas yang lebih
lengkap, maka RS Citama bekerja sama dengan Ambulance Pratama dan
memiliki MOU kerjasama.
12
F. Pengkajian Kebutuhan Transportasi Pasien
1. Dokter jaga / MOD menentukan tingkat kegawatan pasien (kode merah, kuning,
hijau, hitam)
2. Jika tingkat kegawatan pasien sudah ditentukan maka jenis transportasi yang
akan digunakan disesuaikan dengan tingkat kegawatdaruratannya.
a. Kode merah dan kuning menggunakan ambulans advance
b. Kode hijau menggunakan ambulans transport
c. Kode hitam menggunakan ambulans jenazah.
13
BAB V
DOKUMENTASI
14
-
15