Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ambulan

Kata “ambulan” berasal dari bahasa latin ambulare yang berarti


untuk membawa atau memindahkan. Kata ambulan secara umum
dihubungkan dengan kendaraan motor emergency dengan peralatan
emergency untuk pasien dengan penyakit akut ataupun trauma, yang
sekarang disebut sebagai ambulan emergency.

Ambulan adalah alat transportasi untuk membawa orang yang sakit


ataupun terluka menuju rumah sakit. Kata ambulan digunakan untuk
mendiskripsikan alat trasnportasi yang memiliki peralatan medis untuk
pasien yang ada di luar rumah sakit atau untuk membawa pasien ke
rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut

Jadi ambulan adalah alat transportasi yang digunakan untuk


memindahkan orang sakit trauma ataupun non trauma ke rumah sakit
baik dalam keadaan emergency ataupun non emergency yang di
lengkapi dengan peralatan medis yang memadai.

2.2 Standar pelayanan dan persyaratan Ambulan

1. Landasan Hukum :
a. Undang undang Penanggulangan Bencana Nomor 24 tahun
2007
b. Undang undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009
c. Undang undang Rumah Sakit No 44 tahun 2009
d. S.K. MENKES No, 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar
IGD RUMAH SAKIT
e. Kepmenkes No. 0152/YanMed/RSKS/1987, tentang
Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik.
f. Kepmenkes No 143/Menkes-kesos/SK/II/2001, tentang
Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik. Diperlukan
standarisasi perlengkapan umum dan medik pada kendaraan
ambulans AGDT, khususnya untuk keseragaman dan
peningkatan mutu pelayaan rujukan kegawat daruratan medik.
2. Acuan Lain :
Surat Ketua IKABI, nomor 005./IKABI/PP/VIII/2002, tanggal
12 Agustus 2002, perihal : Spesifikasi AGD 11B Home page :
http://www.ikabi.or.id Diperlukan rekomendasi komisi trauma IKABI
atas ambulans yang dibuat atau di supplay oleh perusahaan
karoseri lokal.
3. Yang diatur dalam Kepmenkes 143/Menkes-Kesos/SK/II/2001
adalah jenis kendaraan :
a. Ambulans Transportasi
b. Ambulans Gawat darurat
c. Ambulans Rumah sakit lapangan
d. Ambulans Pelayanan medik bergerak
e. Kereta Jenazah
f. Ambulans Udara

2.3 Macam-macam Ambulan

Ambulan dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam :

1. Berdasarkan fungsi yang dijalankan:


a. Ambulan emergency
Emergency Ambulance (Ambulan Gawat Darurat) adalah
unit transportasi medis yang didesain khusus dan berbeda
dengan model transportasi lainnya. Ambulan gawat darurat
didesain agar dapat menangani pasien gawat darurat,
memberikan pertolongan pertama dan melakukan perawatan
intensif selama dalam perjalanan menuju rumah sakit rujukan.
Ambulan gawat darurat merupakan jenis ambulan yang banyak
didapat, dimana ambulan ini menyediakan peralatan medis
terhadap pasien dengan penyakit akut maupun trauma. Jenis
ambulan ini bisa berupa mobil, van, kapal boat, ambulan udara.
b. Ambulan transport pasien
Jenis ambulan ini mempunyai fungsi hanya membawa
pasiean ke rumah sakit ataupun ke pusat-pusat pelayanan
medis missal: pusat dialisis. Jenis ambulan ini bisa berupa
mobil van, bis, ataupun alat transportasi lain.
c. Respon unit
Adalah alat transportasi yang bertujuan untuk bisa mencapai
tempat dimana pasien dengan penyakit akut secara cepat dan
memberikan perawatan medis sementara namun kurang
dilengkapi dengan fasilitas untuk transportasi pasien untuk ke
rumah sakit. Pada umumnya respon unit akan disertai dengan
ambulan emergency yang memiliki fasilitas untuk memindahkan
pasien ke rumah sakit. Namun pada kasus yang tidak
memerlukan perawatan di rumah sakit maka respon unit akan
memberikan perawatan pada tempat kejadian tanpa meminta
bantuan ambulan emergency untuk transportasi pasien. Jenis
kendaraan yang digunakan bisa berupa mobil, van yang telah
dimodifikasi, sepeda motor, sepeda ataupun kuda. First
responder adalah orang awam dilatih khusus pertolongan
pertama tingkat lanjut (kemampuan hampir menyamai
paramedic ambulan) bisa siapa saja polisi, mahasiswa, tim
SAR, relawan palang merah dan lain-lain.
d. Charity Ambulance
Tipe ambulan khusus untuk transportasi pasien dengan
tujuan membawa anak kecil maupun orang dewasa yang
dengan perawatan jangka panjang untuk melakukan perjalan di
luar rumah sakit untuk rekreasi. Di inggris proyek ini dinamakan
“Jumbulance”. Kendaraan yang digunakan adalah bus.
2. Berdasarkan penyelengaraan pelayanan, Ambulans terbagi atas
tiga jenis Ambulans yang terdiri dari
a. Ambulans Kota
Ambulans Kota adalah Pelayanan jasa digunakan untuk
merujuk dan mengevakuasi pasien dengan menggunakan
transportasi darat yang telah memiliki izin operasi dan
dilengkapi dengan peralatan medis sesuai standar. Setiap
orang, Badan Hukum dan/atau instansi pemerintah yang
menyelenggarakan pelayanan Ambulans Kota wajib memiliki
Izin Penyelenggaraan Ambulans dari Badan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (“BPTSP”). Izin Penyelenggaraan
Ambulans berlaku selama 3 tahun dan dapat di perpanjang
dengan terlebih dahulu dilakukan sertifikasi ulang. Sertifikasi
tersebut diterbitkan oleh Unit Pelayanan Ambulans.
b. Ambulans Air
Ambulans Air adalah Pelayanan jasa digunakan untuk
merujuk dan mengevakuasi pasien dengan menggunakan
transportasi air yang telah memiliki izin operasi dan di lengkapi
dengan peralatan medis sesuai standar. Setiap orang, Badan
Hukum dan/ atau instansi pemerintah yang menyelenggarakan
pelayanan Ambulans Air wajib memiliki izin dari instansi yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. Ambulans Udara.
Ambulans Udara adalah Pelayanan jasa digunakan untuk
merujuk dan mengevakuasi pasien dengan menggunakan
transportasi udara yang telah memiliki izin operasi dan di
lengkapi dengan peralatan medis sesuai standar. Setiap orang,
Badan Hukum dan/ atau instansi pemerintah yang
menyelenggarakan pelayanan Ambulans Udara wajib memiliki
izin dari instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Jadi, penyelenggara pelayanan ketiga jenis ambulan
tersebut harus memiliki izin dari instansi yang berwenang.
2.4 Ambulan Protokol
A. Protokol Ambulan Trauma
Sebuah ambulan modern yang dilengkapi dengan berbagai
perlengkapan canggih kusus untuk kasus trauma,dalam kondisi
siap untuk memberikan pelayanan kapanpun dan dimanapun
apabila terjadi kasus trauma.
Langkah operasional ambulan trauma meliputi.
1. PREDISPATCH (Persiapan Pemberangkatan)
Sebelum berangkat ketempat kejadian petugas harus
mengetahui secara jelas lokasi yang akan dituju untuk
mempermudah tim ambulan menemukan lokasi pemanggil,
selain itu petugas ambulan juga harus menguasai jalur
alternatif sehingga ambulan akan cepat sampai di lokasi
kejadian.
Petugas ambulan harus mempersiapkan kondisi ambulan.dan
di dalam ambulan tersebut harus ada alat alat stanadart ,yaitu:
1) Tabung oksigen lengkap dengan peralatannya.
2) Portable monitor
3) Alat resusitasi lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
4) Suction pump
5) Oximetri
6) Peralatan defibrilator untuk anak dan dewasa
7) Sarung tangan disposable
8) Emergency bag.
9) Alat komunikasi

Adapun peralatan tambahan ambulan kasus trauma yaitu:

1) Cervical collar
2) Spinal board
3) Splint
4) Stracher
5) Bantal pasir
6) Spalk
2. DISPACTH (Pemberangkatan)
Petugas ambulan harus memastikan ulang kepada tim EMS
tentang kebenaran panggilan,kepastian lokasi panggilan
,berapa jumlah korban,kondisi korban,nomer telpon pemanggil
dan alat alat tambahan yang harus dipersiapkan untuk
menentukan ambulan jenis apa yang harus diberangkatkan.
3. TRAVEL TO THE SCENE (Menuju Lokasi Emergensi)
Respon yang cepat ke lokasi kejadian merupakan hal
terpenting pada fase ini, Hidupkanlah sirine dan lampu rotator
untuk mempercepat perjalanan penuju lokasi
kejadian,mematuhi peraturan lalulintas yang berlaku,diaman
kecepatan kendaraan < 40 km di jalan biasa dan 80 km di jalan
bebas hambatan
4. ACTIONS AT THE SCENE (Di Lokasi Emergensi)
Setelah sampai dilokasi kejadian pastikan kondisi aman
terlebih dahulu,bergegaslah menyikapi situasi lingkungan
setelah dating dilokasi kejadian.pengkajian,tindakan,evaluasi
dan keputusan transport pada korban dialkukan pada fase ini.
5. TRAVEL TO YHE HOSPITAL (Menuju Rumah Sakit)
Rumah sakit rujukan tidaklah harus memiliki fasilitas yang
lengkap namun kusus pasien trauma maka sesuai standart
ATLS (advanced trauma life support) dua syarat utama rumah
sakit rujukan yaitu yang terdekat dan paling memadai sesuai
dengan kondisi pasien.
Kru ambulan harus memantau kondisi pasien menit demi
menit,,menkaji ulang tindakan,evaluasi dan dokumentasi harus
dilakukan pada fase ini. Jarak 200 meter sebelum pintu masuk
rumah sakit rujukan sirine harus dimatikan.
B. PROTOKOL AMBULAN MEDIC (NON TRAUMA)
Sebuah ambulan modern yang dilengkapi dengan berbagai
perlengkapan canggih kusus untuk kasus non trauma,dalam
kondisi siap untuk memberikan pelayanan kapanpun dan
dimanapun apabila terjadi kasus medic/non trauma. Langkah
operasional ambulan medic/non trauma meliputi.
1. PREDISPATCH (Persiapan Pemberangkatan)
Sebelum berangkat ketempat kejadian petugas harus
mengetahui secara jelas lokasi yang akan dituju untuk
mempermudah tim ambulan menemukan lokasi pemanggil,
selain itu petugas ambulan juga harus menguasai jalur
alternatif sehingga ambulan akan cepat sampai di lokasi
kejadian.
Petugas ambulan harus mempersiapkan kondisi ambulan.dan
di dalam ambulan tersebut harus ada alat alat stanadart ,yaitu:
1) Tabung oksigen lengkap dengan peralatannya.
2) Portable monitor
3) Alat resusitasi lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
4) Suction pump
5) Oximetri
6) Peralatan defibrilator untuk anak dan dewasa
7) Sarung tangan disposable
8) Emergency bag.(obat-obatan emergency)
9) Alat komunikasi
2. DISPACTH (Pemberangkatan)
Petugas ambulan harus memastikan ulang kepada tim EMS
tentang kebenaran panggilan,kepastian lokasi panggilan
,berapa jumlah korban,kondisi korban,nomer telpon pemanggil
dan alat alat tambahan yang harus dipersiapkan untuk
menentukan ambulan jenis apa yang harus diberangkatkan.
3. TRAVEL TO THE SCENE (Menuju Lokasi Emergensi)
Respon yang cepat ke lokasi kejadian merupakan hal
terpenting pada fase ini, Hidupkanlah sirine dan lampu rotator
untuk mempercepat perjalanan penuju lokasi
kejadian,mematuhi peraturan lalulintas yang berlaku,diaman
kecepatan kendaraan < 40 km di jalan biasa dan 80 km di jalan
bebas hambatan

4. ACTIONS AT THE SCENE (Di Lokasi Emergensi)


Setelah sampai dilokasi kejadian pastikan kondisi aman
terlebih dahulu,bergegaslah menyikapi situasi lingkungan
setelah datang dilokasi kejadian.pengkajian,tindakan,evaluasi
dan keputusan transport pada korban dialakukan pada fase ini.
5. TRAVEL TO YHE HOSPITAL (Menuju Rumah Sakit)
Rumah sakit rujukan tidaklah harus memiliki fasilitas yang
lengkap dimana dua syarat utama rumah sakit rujukan yaitu
yang terdekat dan paling memadai sesuai dengan kondisi
pasien.
Kru ambulan harus memantau kondisi pasien menit demi
menit,,menkaji ulang tindakan,evaluasi dan dokumentasi harus
dilakukan pada fase ini. Jarak 200 meter sebelum pintu masuk
rumah sakit rujukan sirine harus dimatikan.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, dkk. (2012). AMBULAN Manajemen Dan Standar Operasional


Prosedur Ambulan Gawat Darurat. http:// www.serpihanilmuku.pdf
(diakses 7 Februari 2019)

Pelayanan ambulan Rumah Sakit http://dokumen.tips › Documents


(diakses 17 Februari 2019)

Best kencank (2012). NAMA, FUNGSI DAN RUANG PENGGUNA


PERALATAN MEDIS DI RS.

Anda mungkin juga menyukai