Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN AMBULANS

UPT. PUSKESMAS CIKEUSIK

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIKEUSIK
Jl. Alun-alun Selatan No 4 Cikeusik - Pandeglang Kode Pos 42286

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Ambulance gawat darurat suatu alat transportasi yang digunakan oleh


puskesmas ataupun pihak instansi terkait untuk menolong masyarakat yang membutuhkan
segera dalam penangganan pasien ataupun membawa pasien ketempat yang lebih baik lagi.
Ambulance adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang sakit
atau cedera yang digunakan untuk membawanya dari satu tempat yang lain guna perawatan
lebih lanjut. Istilah ambulance digunakan menerangkan kendaraan yang digunakan untuk
membawa peralatan medis kepada pasien di luar puskesmas atau memindahkan pasien ke
rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Kendaraan ini dilengkapi dengan sirine dan lampu
berwarna merah agar dapat menembus kemacetan lalu lintas. Istilah Ambulans berasal dari
bahasa Latin Ambulare berarti berjalan atau bergerak yang merujuk pada perawatan saat
pasien dipindahkan dengan kendaraan. Istilah ini awalnya mengartikan rumah sakit bergerak
yang dipakai dalam militer pada masa itu.
Kendaraan ini merupakan salah satu prioritas di lalu lintas dan memiliki hak untuk
melanggar peraturan lalu lintas seperti menerobos lampu merah, melawan arah, dan melalui
lajur bahu jalan, dan sudah dijelaskan dalam undang-undang perlalulintasan bahwa
kendaraan seperti ambulance dan kendaraan gawat darurat yang lainnya harus diberi
kenyamanan dan diberi lintasan untuk dijalan raya guna menyelamatkan nyawa.
Kendaraan Puskesmas Keliling juga merupakan kendaraan Ambulans yang memiliki tugas
dan kegunaan yang sama sebagai transportasi kendaraan medis kesehatan gawat darurat
dan untuk mengangkut orang cedera atau sakit ke tempat perawatan.
Mobil Jenazah pada keadaan membawa jenazah dan membunyikan sirine dan
menyalakan lampu-lampu darurat juga wajib di beri laluan selayaknya kendaraan darurat .Ini
dikarenakan jenazah mempunyai prioritas utama untuk sampai kepada rumah duka atau
kuburan dengan cepat.
Semakin banyaknya kasus gawat darurat di Puskesmas Cikeusik maka perawatan dan
pelayanan ambulance harus ditingkatkan. Ambulance gawat darurat juga harus memenuhi
aspek hygiene dan ergonomic, selain itu ambulance gawat darurat juga harus dilengkapi
dengan peralatan yang sesuai dengan kondisi di puskesmas dan dioperasikan oleh petugas
yang profesional di bidang gawat darurat.

2. TUJUAN
a . Memberikan pelayanan bagi masyarakat umum di wilayah kerja Puskesmas Cikeusik
dan sekitarnya yang membutuhkan pelayanan ke rumah sakit yang dituju.
b. Memindahkan pasien dari Puskesmas Cikeusik ke rumah sakit yang memadai.
c. Sebagai alat transportasi bagi pasien yang memerlukan tindakan medis.
d. Sebagai transportasi kegiatan GADAR.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

1. RUANG LINGKUP

a. Pasien yang memerlukan transportasi dari puskesmas kerumah sakit yang dituju
dengan tujuan pemeriksaan penunjang, tindakan medis, rujukan.
b. Pasien yang berada di rumah dan memerlukan transportasi ke puskesmas.
c. Pasien korban kecelakaan lalu lintas yang berada di jalan untuk di
evakuasi ke Puskesmas Cikeusik supaya mendapat pelayanan medis.

3
BAB III
TATA LAKSANA

1. JENIS AMBULANCE

a. Ambulan menurut area Operasinya :


1) Ambulance Darat ( Ground Ambulance )
2) Ambulance Air ( Water Ambulance )
3) Ambulance Udara ( Air Ambulance )

b. Jenis Ambulance menurut jenis peralatan medisnya :


1) Transport Ambulance
2) Basic Ambulance
3) Advance Ambulance
Di Puskesmas Cikeusik Memiliki 2 ambulans darat yaitu merk suzuki APV untuk
kegiatan Kegawatdaruratan Puskesmas Cikeusik dan.

2. PERLENGKAPAN AMBULANS
a. Sirine
b. Lampu Rotator
c. Sabuk pengaman
d. Sumber listrik/stop kontak
e. Oksigen
f. Brankard
g. Dongkrak
h. Ban Serep
i. Kunci Ban
j. STNK
k. SIM Pengemudi
l. Tabung Oksigen
m. Kanul dan Masker Oksigen
n. Obat-obatan untuk life saving.

3. MENGGUNAKAN ALAT-ALAT PERINGATAN


Pengoperasian ambulace yang aman dapat dicapai hanya jika alat-alat peringatan dan
sirine emergensi digunakan dengan tepat dan dengan mengemudikan kendaraan secara
difensif/hati-hati, karena perlu diingat bahwa sopir kendaraan lain bisa saja tidak melihat dan
mendengar suara ambulans hingga berada dalam jarak 50 sampai 100 kaki. Jadi jangan
pernah beranggapan bahwa anda berada dalam keadaan aman jika sudah menyalakan lampu
peringatan dan sirine.
Sirine adalah alat peringatan audio yang paling banyak di gunakan dalam praktek
ambulans dan sering di salahgunakan.Saat menyalakan sirine,pertimbangkan efeknya yang
bisa terjadi baik pada pengendara bermotor lainnya,pasien dalam ambulans maupun
pengemudi ambulans itu sendiri.Di bawah ini beberapa aturan penggunaan sirine ambulans
gawat darurat.
a. Gunakan sirine secara bijak,dan gunakan hanya ketika perlu.Sirine hanya digunakan jika
pengemudi dalam respon emergency,suara sirine yang dinyalakan terus menerus dapat
menambah rasa takut dan cemas pasien,dan kondisi pasien dapat memburuk jika mulai
stres.

4
b. Pengemudi kendaraan bermotor lainnya cenderung untuk tidak memberikan jalan
pada ambulans jika sirine terlalu sering dinyalakan.Beberapa pengemudi
menganggap bahwa ambulans seringkali menyalahgunakan sirine dalam keadaan
non emergency.
c. Selalu waspada meski sudah menbunyikan sirine.Jangan pernah beranggapan bahwa
semua pengendara kendaraan bermotor akan mendengar sinyal anda.Adanya
bangunan pepohonan dan semak belukar,radiotape dalam mobil dapat manghalangi
suara sirine.
d. Bersiaplah terhadap manuver aneh pengemudi lain,karena beberapa pengemudi
menjadi panik jika mendengar bunyi sirine.
e. Jangan berada di dekat kendaraan lain lalu membunyikan sirine tiba-tiba.Hal ini
dapat menyebabkan pengemudi lain menginjak rem mendadak dan anda tidak bisa
berhenti tepat pada waktunya.
f. Gunakan klakson ketika anda berada di dekat dengan kendaraan di dekat anda.
g. Jangan menggunakan sirine sembarangan dan jangan digunakan untuk menakuti
orang lain.

4. PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN AMBULANS


a. Persiapan Ambulance Gawat Darurat
Sebuah ambulance modern yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan
canggih sekalianpun tidak akan bernilai apa-apa kecuali jika selalu dalam keadaan siap
untuk memberikan pelayanan kapanpun dan dimanapun terjadi kasus
emergency. Suatu program preventif yang terencana pasti mencakup perbaikan
ambulans secara periodik.
b. Pemeriksaan Ambulance Ketika Mesin Mati
Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan ambulans ketika mesin
ambulance mati :
1) Periksa seluruh badan ambulans,cari kerusakan yang dapat mempengaruhi
jalannya pengoperasian yang aman.
2) Periksa roda dan ban.Periksa adanya kerusakan atau robeknya pelek roda dan bagian
luar ban.
3) Periksa spion dan jendela. Cari kaca yang pecah dan longgar dan periksa
apakah ada bagian yang hilang.Pastikan spion bersih dan diposisikan dengan tepat
sehingga di dapatkan lapang pandang maksimum.
4) Periksa fungsi setiap pintu dan kunci.
5) Periksa jumlah cairan kendaraan, termasuk minyak mesin dan pelumas
rem,air aki,dan pelumas setir.
6) Periksa aki jika jenisnya aki basah yang bisa di isi ulang,periksa jumlah
cairanya.Jika aki tipenya aki kering nilai keadaannya dengan memeriksa portal
indikator.
7) Periksa kekencangan hubungan antar kabel dan tanda-tanda korosi.
8) Periksa kebersihan permukaan bagian dalam ambulans termasuk dashboard dan
periksa adanya kerusakan.
9) Periksa fungsi jendela.Pastikan bahwa permukaan dalam setiap jendela bersih
10) Tes fungsi klakson.
11) Tes fungsi sirine untuk jark dengar maksimum.
12) Periksa sabuk pengaman.Pastikan sabuk pengaman tidak rusak .
13) Posisikan kursi pengemudi senyaman mungkin sehinggga bisa mengendalikan setir
dan pedal dengan optimal.
14) Periksa jumlah bahan bakar.Isi bahan bakar setelah setiap kali habis dipakai.

5
c. Pemeriksaan Ambulance Ketika Mesin Menyala
Nyalakan mesin terlebih dahulu untuk memulai pemeriksaan sebagai berikut :
1) Tes fungsi indikator yang terletak di dashboard untuk melihat apakah lampu
indikator dapat menyala dengan baik untuk menunjukkan adanya kemungkinan
masalah yang terjadi pada tekanan oli,suhu mesin atau sistem elektrik ambulans
lainya.
2) Periksa meteran yang terletak di dashboard untuk pengoperasian ambulans yang
optimal.
3) Tes fungsi rem, injak rem kaki, catat apakah fungsi pedal rem sudah tepat atau
berlebihan.Periksa tekanan udara rem kaki jika dibutuhkan.
4) Tes fungsi rem parkir (rem tangan). Pindahkan perseneling ke posisi mengemudi.
Pindakan kembali perseneling ke posisi parkir segera setelah anda memastikan
bahwa rem parkir berfungsi dengan baik.
5) Tes fungsi setir. Putar setir ke berbagai arah.
6) Periksa fungsi alat penyapu kaca ( wiper ) depan dan alat pencucinya (Washer).
Kaca harus bisa disapu bersih setiap kali alat penyapu digerakkan.
7) Tes lampu peringatan (warning lights) ambulance. Minta rekan anda berjalan
mengitari ambulans dan memeriksa fungsi setiap lampu kilat (flashing light) dan
lampu putar (revolving light)
8) Tes fungsi lampu ambulance lainnya. Minta rekan anda berjalan lagi mengitari
dan memeriksa ambulance. Pada kesempatan ini periksa lampu depan (sinar jauh
dekat) nyalakan lampu sinyal/waser (signal light),lampu kilat perempatan (four way
flasher) lampu rem (brake light) lampu samping (side light) dan lampu
belakang (rear light) untuk penerangan tempat kejadian.
9) Periksa cairan perseneling
10) Periksa persediaan dan perlengkapan kompartemen pasien, periksa
persendiaan dan perlengkapan perawatan serta perlengkapan life support. Pastikan
bahwa telah dilakukan pemeriksaan atas setiap peralatan yang harus dibawa dalam
ambulance, dengan mencatat setiap temuan pada laporan pemeriksaan. Peralatan
tersebut tidak sekedar diidentifikasi,namun harus diperiksa pula
kelengkapan,keadaan dan fungsinya. Diakhir pemeriksaan, bersihkan unit ambulans
untuk mengendalikan kemungkinan adanya infeksi dan untuk memperbaiki
tampilannya.Menjaga kondisi ambulans juga akan menambah kesan positif
ambulans di mata masyarakat.

5. PERSYARATAN TRANSPORTASI SELAMA MERUJUK PASIEN


Syarat-syarat merujuk pasien :
a. Pasien sudah dalam keadaan yang stabil.
b. Petugas medis yang mengantar pasien harus duduk mendampingi pasien.
c. Keluarga pasien yang ikut dimintai untuk duduk di sebelah pengemudi.
d. Perawat harus memonitor keadaan pasien selama dalam perjalanan sampai ketempat
tujuan.
e. Sewaktu menuju tempat pasien boleh menggunakan sirine dan lampu rotator
f. Selama mengangkut pasien hanya boleh menggunakan lampu rotator
g. Semua peraturan lalu lintas harus ditaati
h. Kecepatan kendaraan setinggi 40km di jalan biasa dan 80km di jalan bebas
hambatan (TOL).

6. KETENAGAAN DAN PELAPORAN

6
Syarat Pengemudi Ambulance untuk menjadi seorang pengemudi ambulans harus :
a. Sehat secara fisik tidak boleh memiliki kelainan yang dapat menghambat dalam
mengoperasikan ambulance
b. Sehat secara mental
c. Emosi terkontrol, mengemudikan ambulance bukanlah pekerjaan bagi seseorang
yang gemar memainkan lampu dan sirine.
d. Bisa mengemudi di bawah tekanan
e. Tidak dalam pengaruh obat-obatan yang berbahaya, seperti alkohol obat terlarang,
obat penenang lainya.
f. Mempunyai Surat Izin Mengemudi yang masih berlaku

7. JUMLAH TENAGA
Jumlah tenaga supir ambulance di Puskesmas cikeusik ada 1 petugas. Jika supir
berhalangan biasanya perawat atau petugas puskesmas lainya yang merujuk.

8. PELAPORAN
Untuk pelaporan penggunaan ada buku tersendiri yang disimpan di ambulance
dan di isi tiap ambulance selesai digunakan isi pelaporan ambulans terdiri dari :
a. Penggunaan ambulans seperti nama pasien,tujuan rujuk ,nama supir dan perujuk.
b. Kebersihan ambulance
c. Kelengkapan ambulanc
d. Servis ambulance

7
BAB IV
PENUTUP

Pelayanan ambulance merupakan pelayanan yang sangat penting di Puskesmas


Cikeusik karena sebagai transportasi pasien yang membutuhkan di kirim ketempat / rumah
sakit lain yang memadai untuk pasien tersebut, selain itu ambulance juga sangat di butuhkan
untuk evakuasi pasien dari tempat kejadian ke fasilitas kesehatan, maka dari itu perawatan
ambulance harus selalu dilakukan agar kapanpun dibutuhkan ambulans sudah siap.
Pelayanan ambulans harus mengupayakan keselamatan pasien, dan pelayanan
ambulans harus siap 24 jam secara efektif dan efisien.

Kepala UPT Puskesmas Cikeusik Sopir Ambulan

Hj. Iyot Sa’diah, S.ST Deni Harfiani


NIP. 197108041991032002

Anda mungkin juga menyukai