Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN

PENGUNAAN AMBULANCE

PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING


KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA
TAHUN 2021
PANDUAN PENGUNAAN AMBULANCE
PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING
TAHUN 2021

1. PENDAHULUAN
Sebagai sarana penunjang kesehatan di Puskesmas, peran sebuah ambulance
dan pengemudi sangat penting. Seorang pengemudi ambulance harus bisa bergerak
cepat dan hati-hati guna mengejar keselamatan dan kesembuhan seorang pasien.
Namun demikian secepat apapun penanganan yang dilakukan, seorang
pengemudi sama sekali tidak boleh ceroboh dan harus tetap memperhatikan
aturan yang berlaku. Memang pada kenyataannya, dengan kebutuhan kecepatan
dalam rangka menyelamatkan seorang pasien, sebuah ambulance mendapatkan
beberapa keistimewaan. Pengemudi ambulance umumnya dibebaskan dari aturan
kecepatan, parkir, larangan menerobos lampu lalu lintas, dan arah jalan. Tetapi
keistimewaan tidak selalu harus dilakukan. Untuk itu persyaratan sebagai
pengemudi, kelengkapan sarana, dan pendampingan dalam mengurus seorang
pasien harus tetap dijalankan.

2. TUJUAN
Tujuan disusunnya panduan ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan
ambulance di wilayah kerja Puskemas Kecamatan Kelapa Gading. Sehingga pelayanan
ambulance dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana serta memperoleh hasil sesuai
yang diharapkan.

3. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pengoperasian ambulance harus tetap memiliki acuan yang tepat. Ini
diharapkan selain memberikan keselamatan pada seorang pasien, juga ditujukan
untuk keselamatan seluruh penggunanya. Berikut adalah beberapa hal yang
mencakup peraturan pengoperasian ambulance:
a. Pengemudi ambulance harus memiliki lisensi mengemudi yang sah dan
harus menyelesaikan program pelatihannya.
b. Hak-hak khusus memperbolehkan pengemudi ambulance untuk tidak
mematuhi peraturan ketika ambulance digunakan untuk response
emergency atau untuk transportasi pasien darurat. Ketika ambulance
tidak dalam respon emergency, maka peraturan yang berlaku bagi
setiap pengemudi kendaraan non-darurat, juga berlaku untuk
ambulance.
c. Walaupun memiliki hak istimewa dalam keadaan darurat, hal tersebut
tidak menjadikan pengemudi ambulance kebal terhadap peraturan
terutama jika mengemudikan ambulance dengan ceroboh atau tidak
memperdulikan keselamatan orang lain.
d. Hak istimewa selama situasi darurat hanya berlaku jika pengemudi
menggunakan alat-alat peringatan (warning devices) dengan tata cara
yang diatur oleh peraturan.
e. Sebagian besar undang–undang memperbolehkan pengemudi kendaraan
emergensi untuk :
 Memarkir kendaraannya di manapun, selama tidak merusak hak
milik atau membahayakan nyawa orang lain.
 Melewati lampu merah dan tanda berhenti.
 Melewati batas kecepatan maksimum yang diperbolehkkan selama
tidak membahayakan nyawa dan hak milik orang lain.
 Mendahului kendaraan lain di daerah larangan mendahului setelah
memberi sinyal yang tepat, memastikan jalurnya aman, dan
menghindari hal – hal yang membahayakan nyawa dan harta
benda.
 Mengabaikan peraturan yang mengatur arah jalur dan aturan
berbelok ke arah tertentu, setelah memberi sinyal dan peringatan
yang tepat.

Ruang lingkup, meliputi


a. Menggunakan alat-alat peringatan
Pengoperasian kendaraan emergensi yang aman dapat dicapai hanya
jika alat-alat peringatan dan sirine emergensi digunakan dengan tepat
dan dengan mengemudikan kendaraan secara defensive dan hati - hati.
b. Kecepatan dan Keselamatan
Sebagai pengemudi Ambulance, Anda pasti sering sekali diingatkan
untuk mengemudi dengan pelan dan hati - hati
c. Pengiriman ambulance Lebih Dari Satu atau dengan Kendaraan
Pengiring  
Pengemudi ambulance harus memberikan perhatian lebih saat melintasi
persimpangan untuk pengiriman ambulance lebih dari satu
d. Mencari Jalur Alternatif
Jika diperkirakan bahwa ambulance akan terlambat mencapai lokasi
pasien, pengemudi ambulance harus mempertimbangkan sebuah jalur
alternatif atau meminta pengiriman ambulance lain
e. Menempatkan ambulance di lokasi kejadian
Ketika mengirimkan ambulance ke lokasi kejadian kecelakaanatau
tabrakan kendaraan, pastikan untuk mengambil segala tindakan guna
melokalisir tempat kejadian. 
Keselamatan pasien merupakan kegiatan yang harus menjadi fokus kegiatan
pada setiap layanan. Demikian pula pada penggunaan saran ambulance untuk
memberikan layanan kepada pasien. Untuk itu perlu diperhatikan oleh setiap
pengemudi ambulance, langkah yang harus dilakukan adalah dengan:
1. Meminta pendampingan petugas yang kompeten
2. Mengendarai ambulance sesuai dengan kaidah yang benar
Guna tetap menjaga keselamatan pasien, seorang pengemudi ambulance
harus tetap menjaga keselamatan dirinya dan pengguna lainnya dianataranya
ialah:
1. Menjaga fasilitas dan kelengkapan kendaraan agar selalu berfungsi
dengan benar
2. Menggunakan sabuk pengaman

Anda mungkin juga menyukai