Anda di halaman 1dari 14

i

BAB I
DEFINISI

A. LATAR BELAKANG

Tranfortasi merupakan kegiatan pemindahan pasien dari suatu tempat/unit ke tempat/unit lain
atau dari satu fasilitas kesehatn ke fasilitas kesehatan lainya. Proses transfer pasien dari atau
kerumah sakit membutuhkan pelayanan trasfortasi khusus untuk pengankutan orang sakit
dikenal dengan ambulan.Transportasi sangat memegang peranan penting dalam
pengembangan suatu Rumah Sakit. Proses transfer pasien dari atau ke rumah sakit
membutuhkan pelayanan transportasi khusus. Kendaraan yang dirancang khusus untuk
pengangkutan orang sakit dikenal dengan ambulans. Ambulans dapat berupa kendaraan apa
saja yang di dalamnya dirancang untuk pelayanan pasien selama dalam perjalanan.

Di RSIA Puri Betik Hati pelayanan transportasi, baik penggunaan transportasi


pasien,transfortasi rawat darurat dan operasional rumah sakit diseluruh unit terkait, dalam
melakukan tugas pengantaran maupun penjemputan masih terdapat kendala dan belum
sempurna.Namun usaha-usaha tetap dilakukan untuk menciptakan transportasi rumah sakit
yang baik, transportasi yang komprehensif, efisien dan efektif sehingga diharapkan mampu
mengoptimalkan kegiatan pelayanan yang berada di RSIA Puri Betik Hati.

TUJUAN PEDOMAN :

1. Tujuan Umum
Pedoman pelayanan unit kendaraan ini bertujuan untuk menjadikan pelayanan di
bidang transportasi rumah sakit dapat berjalan optimal, efektif dan efisien baik bagi
pengemudi maupun semua pihak yang dilayani
2. Tujuan Khusus
a. Supaya rumah sakit memiliki sistem pelayanan transportasi yang efektif dan
efesien
b. Terciptanya budaya disiplin

RUANG LINGKUP PELAYANAN

1. Mengantar pasien yang dirujuk dari Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain yang dituju
2. Menjemput pasien yang membutuhkan transportasi ke Rumah Sakit untuk
memperoleh pelayanan kesehatan
3. Mengantar pasien dari Rumah sakit ke rumah pasien
4. Menjemput pasien dari rumah pasien ke rumah sakit untuk rawat inap / rawat jalan
5. Pelayanan Ambulan Kesehatan Masyarakat untuk kegiatan sosial
6. Pelayanan mobil jenasah meliputi daerah luar kota dan dalam kota
7. Melayani permintaan transportasi untuk seluruh kebutuhan rumah sakit

BATASAN OPERASIONAL

1
Bagian kendaraan adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan transportasi pasien dari rumah sakit ke rumah sakit lain yang di tuju, dari
rumah pasien ke rumah sakit,dari Rumah Sakit ke rumah pasien dan pelayanan
kegiatan sosial kesehatan masyarakat dengan cara aman selain itu memberikan
pelayanan bagi transportasi jenasah maupun kebutuhan transportasi rumah sakit

LANDASAN HUKUM

1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas
3. PP no 44 tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi
4. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
5. Undang undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
6. Undang-UndangNo22Tahun2009 tentangLaluLintasdan AngkutanJalan
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 856/Menkes/SK/IX/2009/ tentang
Standar Instalasi Gawat Darurat
8. Kepmenkes No 143/Menkes-kesos/SK/II/2001, tentang Standarisasi Kendaraan
Pelayanan Medik
Yang diatur dalam Kepmenkes 143/Menkes-Kesos/SK/II/2001 adalah jenis
kendaraan:
a. Ambulans Transportasi;
b. Ambulans Gawat darurat;
c. Ambulans Rumah sakit lapangan;
d. Ambulans Pelayanan medik bergerak;
e. Kereta Jenazah.
f. Ambulans Udara.

BAB II
RUANG LINGKUP

2
A. PELAYANAN AMBULAN DAN PRA RUMAH SAKIT

Pelayanan ambulan dan pra rumah sakit, merupakan proses penanggulangan


penderita Gawat Darurat harus dimulai dari tempat kejadian, Tindakan darurat harus
dilakukan dari tempat kejadian sebagai langkah awal dikenal dengan BHD. BHL oleh tenaga
yang terlatih dan professional Di Intra Rumah Sakit.
TUJUAN :
1. Mencegah kematian
2. Mencegah kecacatan
3. Merujuk
4. Tindakan pertama gawat darurat (PPGD/BHD), bukan hanya di RS atau Puskkesmas atau
Institusi Pelayanan Kesehatan, sebaiknya di TKP.
5. Memberikan pertolongan awal serta memindahkan penderita gawat darurat dengan aman
tanpa memperberat keadaan penderita ke sarana kesehatan/rumah sakit yang memadai
(Lih.Pedoman pelayanan gawat darurat Depkes RI 1995:9)
6. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk transportasi penderita gawat darurat atau sebelum
ke rumah sakit yang lebih lengkap adalah :
a. Sebelum diangkat dibawa ke dalam mobil AGD/dirujuk yang harus diperhatikan adalah
:
 Gangguan pernafasan dan kardiovaskuler telah ditanggulangi (ABC)
 Perdarahan telah dihentikan
 Luka luka telah ditutup
 Patah tulang telah di fiksasi
b. Selama perjalanan (Dalam Mobil AGD) SELALU diperhatikan:
 CAB (Kesadaran dan KU)
 Pernafasan
 Tekanan darah
 Denyut Nadi
 Keadaan luka

B. PEDOMAN PELAYANAN AMBULAN DI RUMAH SAKIT


1. Pelayanan :
a. Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan ambulan kepada masyarakat secara terus
menerus selama 24 jam, 7 hari kerja.
b. Pelayanan Ambulan Rumah Sakit Sari adalah Ambulan Gawat Darurat untuk
melakukan evakuasi pasien gawat darurat, yaitu evakuasi pasien yang tidak
mengalami ancaman jiwa dan korban dalam keadaan cukup baik/stabil/sudah
memungkinkan untuk dipindahkan.
c. Pendamping pasien adalah petugas medis (perawat), jika perlu didampingi oleh
dokter sesuai dengan kondisi medis pasien
3
2. Pengorganisasian
Pelayanan ambulan berada di bawah organisasi Unit Gawat Darurat.
3. Ketenagaan
Petugas ambulan terdiri dari dokter, perawat dan supir ambulan yang telah memenuhi
kualifikasi tertentu.
4. Fasilitas
a. Persyaratan kendaraan dan fasilitas ambulan mengikuti persyaratan dariDepartemen
Kesehatan RI.
b. Ambulan merupakan kendaraan roda empat dengan luas ruangan yang cukupmemadai
untuk membawa pasien dalam keadaan berbaring beserta petugas medisdan dapat
melakukan tindakan medis yang diperlukan.
c. Ambulan dilengkapi peralatan untuk monitoring dan pelayanan Bantuan HidupDasar.
d. Ambulan harus memiliki penampilan dan dilakukan pemeliharaan yang baik karena
merupakan media promosi rumah sakit.
e. Pemeliharaan kendaraan dikelola oleh bagian rumah tangga
5. Pencatatan dan Pelaporan
a. Seluruh tindakan medis yang dilakukan di ambulan harus dilakukan pencatatanpada
berkas rekam medis pasien.
b. Seluruh kegiatan ambulan dilakuan kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasisecara
rutin dan merupakan bagian dari pelaporan IGD

C. PERSYARATAN UMUM MOBIL AMBULAN


Menurut Depkes RI tahun 2004:
1. Kendaraan roda empat / lebih dengan suspensi lunak.
2. Warna kendaraan putih dengan pengenal khusus (pada tulisan nama rumah sakit
danambulan) yang memantulkan cahaya
3. Tulisan AMBULAN pada bagian depan kendaraan ditulis terbalik dan memantulkan
cahaya
4. Di belakang dan di samping kiri dan kanan kendaraan terdiri dari : logo dan nama
rumah sakit
5. Logo Rumah Sakit di pintu depan kanan dan kiri.
6. Pintu belakang tidak mengganggu keluar masuknya stretcher.
7. Lampu rotator warna biru terletak di tengah atap kendaraan.
8. Dinding dan lantai kendaraan tidak membentuk sudut, dengan lantai landai.
9. Ruang dalam kendaraan cukup luas untuk bekerja dan infus dapat menetes dengan
baik.
10. Tempat duduk bagi petugas / pendamping di ruang penderita dapat dibuka / dilipat
(captain seat).
11. Ruangan penderita mempunyai akses dengan tempat pengemudi.
12. Gantungan infus 2 (dua) buah terletak sekurang-kurangnya 90 cm di atas tempat tidur
penderita.
13. Didalam ambulan terdapat peta wilayah setempat.

4
14. Tulisan sponsor (jika ada) hanya boleh diletakkan di samping belakang kiri dan kanan
dengan ukuran maksimal 10 x 50 cm

D. STANDAR FASILITAS TRANSPORTASI YANG ADA DI RSIA PURI BETIK HATI

Sarana Jumlah
No Pelayanan Petugas
Transportasi Armada

1 AmbulanTransportasi Panggilan dan Transfer 1orang Perawat 1


Pasien 1Pengemudi

2 Ambulan gawat darurat Transfer Pasien dan1orang Perawat 1


rujukan
1 orang Dokter dan

1 orang pengemudi

1. Ambulan Transportasi
TujuanPenggunaan:
Pengangkutan pasienyang tidak memerlukan perawatan khusus/tindakan darurat
untuk menyelamatkan nyawa dan diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama
dalam perjalanan.
Spesifikasikendaraan:
a.Teknis
 Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspense lunak
Ruangan pasien mudah dicapai dari tempat pengemudi
Tempat duduk bagi petugas diruang pasien
Dilengkapi sabuk pengaman
Ruangan pasien cukup luas untuk sekurang–kurangnya 1 stretcher
Gantungan infuster letak sekurang–kurangnya 90cm diatas tempat pasien
 Stopkontak khusus untuk 12volt DC diruang pasien
Lampu ruangan secukupnya
Lemari obat dan peralatan
Air bersih 20liter,wastafel dan penampungan air limbah
Sirine
Lampu rotator warna merah
Persyaratan lain sesuai Peraturan Perundanganyangberlaku
Tanda pengenal ambulan transportasi dari bahan yang memantulkan sinar
b. Medis
 Tabungoksigendenganperalatannya
 Peralatan medisP3K
 Obat-obatan sederhana,cairan infussecukupnya
c. Petugas
 Satudriverdengankemampuan P3Kdankomunikasi
 SatuperawatdengankemampuanPPGD
d. Tatatertib
 Sewaktu menuju tempat pasien boleh menggunakansirene dan lampu rotator

5
 Selama mengangkutpasien hanya boleh menggunakan lampu rotator.
Semuaperaturanlalulintasharusditaati
 Kecepatan kendaraansetinggi40 kmdijalan biasa dan 80 kmdijalan bebas
hambatan

2. Ambulan Gawat Darurat


Tujuan Penggunaan :
Pengangkutan penderita gawat darurat yang sudah stabil dari lokasi sebelum
perujukan kerumah sakit yang dituju dan sebagai kendaraan tranfortasi rujukan
Spesifikasi kendaraan:
a.Teknis
 Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspense lunak
Sirene 1 atau 2 nada
Lampu rator warna merah
Tanda pengenalmencantumkan tanda 118 depan, belakang dan samping kanan dan
kiri, AC
Pintu belakang dapat dibuka dari atas
Buku petunjuk penggunaa alat yang berbahasa indonesia
Radio komunikasi
Ruang penderita cukup luas
Gantunganinfus sekurang kurangnya 90 cm
Lampung ruangan secukupnya
Lemari untuk pobat dan peralatan lainya
Air 20 liter dan pembungan limbah cair
Meja lipat dipersiapkan untuk membawa minkubator transfort
Peta setempat

e. Medis
 Tabung oksigen dengan peralatannya
 Peralatan medis PPGD
 Peralatan resusitasi manual dan autometik dewasa
dan anak
 Alat monitor diagnosti
 Obat-obatan gawat darurat ,cairan infuse secukupnya
f. Petugas
 Pengemudi 1 orang dengan kemampuan PPGD
 Perawat 1 orang perawat dengan kemampuan PPGD
 Dokter 1 orang dengan kemampuan minimal PPGD
g. Tata Tertib
 Sewaktu menuju tempat pasien boleh menggunakansirene dan lampu rotator
 Selama mengangkutpasien hanya boleh menggunakan lampu rotator. Semua
peraturan lalulintas harus ditaati
 Kecepatan kendaraan setinggi 40 km dijalan biasa dan 80 km dijalan bebas
hambatan
 Petugas menggunakan seragam dengan indentitas yang jelas

E. ALUR PELAYANAN AMBULAN


1. Mentransfer Pasien
Transfer pasien kerumah sakit lain bias di karenakan tempat tidur yang
penuh, keterbatasan pelayanan spesialisasi, memilih untuk dipindah kerumah sakit

6
lain ataupun untuk pemeriksan penunjang.Pada saat transfer akan disertai dengan
formtransfer pasien dan surat rujukan yang diserahkan kepada rumah sakit penerima.
Form transfer pasien di tanda tangani kedua belah pihak sebagai bukt ipasien telah
diterima diRS yang dituju,formtransfer pasien kemudian dibawa kembali dan disimpan
dalam rekammedis pasien

Prosedur sebagai berikut:

MULAI

PASIEN

Dirujuk / Memilih untuk dirawar di Rumah Sakit lain

PETUGAS
Tidak
Menghubungi RS yang dituju mengenai kesiapan alat ,SDM,TT

Semua
Tersedia
?
Ya
PETUGAS

Menghubungi driver ambulan dan menyiapkan obat-obatan dan


peralatan sesuai kebutuhan pasien

DRIVER

Mempersiapkan ambulan, dan mengecek fasilitas ambulan yang


akan digunakan, oksigen dll

PETUGAS

- Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan


- Menstransfer pasien ke tempat tujuan
- Memonitor pasien selama proses transfer

SELESAI
7
2. Menjemput pasien
Pasien yang membutuhkan jasa ambulan atau mobil antar jemput pasien dapat
menghubungi melalui pesawat telepon
Prosedur sebagai berikut:

MULAI

PASIEN

Kebutuhan Ambulan / Mobil antarjemput lewat telpon

PETUGAS CSO

Mencatat identitas dan kondisi penderita:

1. Bila pasien sadar, bisa duduk, menghubungi driver


2. BILA PASIEN TIDAK SADAR( EMERGENCY), langsung
disambungkan ke IGD

PETUGAS IGD

Menyiapkan kebutuhan obat-obatan dan peralatan sesuai


kebutuhan pasien

DRIVER / dengan Petugas IGD

Menuju Lokasi

DRIVER / dengan Petugas IGD


Stabilisasi pasien
Membawa pasien ke IGD RSIA Puri Betik Hati

SELESAI

8
BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. TATA LAKSANA TRANSPORTASI PASIEN


Dalam memberikan pelayanan transfortasi yang aman dan sesuai dengan kebutuhan
adalah tanggung jawab rumah sakit, rumah sakit memberikan pelayanan ambulan selama 24
jam ,7 hari kerja. Rumah Sakit RSIA. Puri Betik Hati memiliki 2 kendaran untuk transfortasi
pasien yaitu ambulan tranfortasi dan ambulan gawat darurat yang disesuakan dengan
kebutuhan pasien. Ambulan tranfortasi digunakan untuk pasien yang tidak membutuhkan
perawatan khusus/tindakan darurat dan tidak akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan
sedangnkan ambulan gawat darurat digunakan untuk pasien gawat darurat yang sudah stabil
dan sebagai kendaraan tranfortasi rujukan.

Sistem Transportasi Pengantaran Pasien


1. Petugas Penanggung Jawab
 Dokter pendamping
 Perawat
 Supir mobil jenasah
2. Perangkat Kerja
 Mobil jenasah
 Sarana komunikasi
 Peralatan medis dan obat-obatan
 Alat Tulis
3. Tata Laksana Transportasi Mengantar Pasien
1. Bagi pasien yang memerlukan penggunaan ambulans RSIA Puri Betik Hati sebagai
transportasi, maka perawat unit terkait menghubungi dokter yang merawat pasien
dan dokter jaga bangsal untuk menentukan criteria pasien boleh di pulang
2. Perawat dan dokter yang akan mendampingi pasien sesuai dengan criteria yang telah
di tetapkan
3. Perawat melakukan proses identifikasi dan menuliskan data-data / penggunaan
ambulan (nama pasien, ruang rawat inap, waktu penggunaan & tujuan penggunaan di
buku yang telah di sediakan)
4. Perawat menghubungi bagian / supir ambulan untuk menyiapkan kendaraan
5. Perawat dan dokter mempersiapkan pasien dan peralatan medis sesuai dengan
kondisi pasien.
6. Petugas melakukan tindakan sesuai prosedur

9
Sistem Transportasi Rujukan IGD
1. Petugas penanggung jawab
 Dokter IGD
 Perawat IGD
2. Perangkat Kerja
 Ambulan
 Formulir persetujuan tindakan
 Formulir rujukan
3. Tata Laksana Sistem Rujukan IGD
a. Alih Rawat
1. Perawat IGD menghubungi rumah sakit yang akan dirujuk
2. Dokter jaga IGD memberikan informasi pada dokter jaga rumah sakit rujukan
mengenai keadaan umum pasein ( SPO - IGD – 020 )
3. Bila tempat telah tersedia di rumah sakit rujukan, perawat IGD menghubungi RS
RK Charitas / ambulan 118 sesuai kondisi pasien
b. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pasien / keluarga pasien dijelaskan oleh dokter jaga mengenai tujuan pemeriksaan
diagnostik, bila setuju maka keluarga pasien harus mengisi informed consent
2. Perawat IGD menghubungi rumah sakit rujukan
3. Perawat IGD menghubungi petugas ambulan RS RK Charitas

Sistem Transportasi Home care


1. Petugas Penanggung Jawab
 Dokter IGD
 Perawat Home Care
2. Perangkat Kerja
 Ambulan
 Peralatan medis dan obat-obatan
3. Tata Laksana penjemputan pasien home care
1. Pasien Home care menghubungi petugas home care untuk kebutuhan pasien yntuk di
rawat di rumah sakit
2. Petugas home care menghubungi petugas ambulan untuk mengadakan penjemputan ke
rumah pasien
3. Petugas Ambulan akan menulis di buku pesanan perjalanan
4. Petugas kendaraan mempersiapkan peralatan pasien bersama perawat yang akan
menjemput dan mempersiapkan keperluan ambulan
5. Setelah siap untuk mengadakan penjemputan maka petugas ambulan akan mencatat di
buku perjalanan
6. Penjemputan pasien harus dengan pengawasan dokter jaga, perawat home care

10
Sistem Transportasi ambulan on call
1. Petugas Penanggung Jawab
- Dokter IGD
- Perawat IGD

2. Perangkat Kerja
 Ambulan
 Peralatan medis dan obat-obatan
3. Tata Laksana penjemputan pasien
1. Pemesan menghubungi bagian gawat darurat
2. Petugas Unit Gawat Darurat harus menanyakan secara jelas informasi mengenai
a. Nama pasien
b. Nama pemesan
c. Keadaan/ keluhan pasien
d. No yang bisa dihubungi
e. Alamat pasien
f. Apakah rumah pasien bisa dilalui ambulan
3. Bagian Unit Gawat Darurat menginformasikan kepada petugas kendaraan untuk
mengadakan penjemputan ke rumah pasien
4. Petugas Ambulan akan menulis di buku pesanan perjalana
5. Petugas kendaraan mempersiapkan peralatan pasien bersama perawat yang akan
menjemput dan mempersiapkan keperluan ambulan
6. Setelah siap untuk mengadakan penjemputan maka petugas ambulan akan mencatat di
buku perjalanan
7. Petugas akan melaksanakan tugas sesuai prosedur

B. TATA LAKSANA SISTEM INFORMASI PELAYANAN UNIT TERKAIT RUMAH


SAKIT
1. Petugas Penanggung Jawaban
 Pengemudi
2. Perangkat Kerja
 Mobil penumpang
3. Tata Laksana Sistim Informasi Pelayanan unit terkait Rumah Sakit
1. Setiap pemesanan baik melalui telpon maupun datang ke pos kendaraan maka akan di
tuliskan oleh petugas kendaraa/ pengemudi kedalam buku pesanan kendaraan
2. Setelah kendaraan disiapkan oleh pengemudi maka pengantaran dapat dilaksanakan
sesuai edngan pengantaran/penjemputan dari unit terkait

11
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Regulasi
2. MOU Mobil Ambulan dengan Pihak lain
3. SOP Penggunaan dan Pemeliharaan Mobil Ambulan
4. SOP Pemeliharaan Mobil Ambulan dan Jenazah
5. SPO Pelayanan Trasnportasi Pasien Pulang
6. SPO Pemeliharaan Kendaraan Transportasi
7. SPO Perbaikan Kendaraan Transportasi

LAMPIRAN

1. BukuKegiatan Transportasi
2. BuktiPemeliharaanTransportasi
3. Form Monitoring di Ambulan
4. Daftar Inventaris Ambulan
5. Bukti Kepuasan Pelanggan

12
13

Anda mungkin juga menyukai