Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gusti Ayu Agung Sintha Franssica Devi

NIM : KP.11.18.014
Kelompok : Piket C / 1B
Materi : Ambulance
Tanggal : 05 Juni 2021

RESUME AMBULANCE

A. Pengertian Ambulance
Ambulance adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk
mengevakuasi/mengangkut orang sakit atau terluka untuk mendapatkan fasilitas
medis.
B. Tujuan Penggunaan Ambulance
1. Pertolongan penderita gawat darurat pra rumah sakit.
2. Pengangkutan penderita gawat darurat yang sudah distabilkan dari lokasi
kejadian ketempat tindakan definitif atau ke Rumah Sakit.
3. Sebagai kendaraan transport rujukan.
C. Jenis Ambulance
1. Ambulance Trauma Protocol
Sebuah ambulan modern yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan
canggih kusus untuk kasus trauma,dalam kondisi siap untuk memberikan
pelayanan kapanpun dan dimanapun apabila terjadi kasus trauma.
Langkah operasional ambulan trauma meliputi :
a) Predispatch (Persiapan Pemberangkatan)
Sebelum berangkat ketempat kejadian petugas harus mengetahui secara
jelas lokasi yang akan dituju untuk mempermudah tim ambulan menemukan
lokasi pemanggil, selain itu petugas ambulan juga harus menguasai jalur alternatif
sehingga ambulan akan cepat sampai di lokasi kejadian.
Petugas ambulan harus mempersiapkan kondisi ambulan.dan di dalam
ambulan tersebut harus ada alat alat stanadart ,yaitu:
1) Tabung oksigen lengkap dengan peralatannya.
2) Portable monitor
3) Alat resusitasi lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
4) Suction pump
5) Oximetri
6) Peralatan defibrilator untuk anak dan dewasa
7) Sarung tangan disposable
8) Emergency bag.
9) Alat komunikasi
Adapun peralatan tambahan ambulan kasus trauma yaitu:
1) Cervical collar
2) Spinal board
3) Splint
4) Stracher
5) Bantal pasir
6) Spalk
b. Dispatch (Pemberangkatan)
Petugas ambulan harus memastikan ulang kepada tim EMS tentang
kebenaran panggilan,kepastian lokasi panggilan ,berapa jumlah korban,kondisi
korban,nomer telpon pemanggil dan alat alat tambahan yang harus dipersiapkan
untuk menentukan ambulan jenis apa yang harus diberangkatkan.
c. Travel to The Scene (Menuju Lokasi Emergensi)
Respon yang cepat ke lokasi kejadian merupakan hal terpenting pada fase
ini, Hidupkanlah sirine dan lampu rotator untuk mempercepat perjalanan penuju
lokasi kejadian,mematuhi peraturan lalulintas yang berlaku,diaman kecepatan
kendaraan < 40 km di jalan biasa dan 80 km di jalan bebas hambatan
d. Actions at The Scene (Di Lokasi Emergensi)
Setelah sampai dilokasi kejadian pastikan kondisi aman terlebih
dahulu,bergegaslah menyikapi situasi lingkungan setelah dating dilokasi
kejadian.pengkajian,tindakan,evaluasi dan keputusan transport pada korban
dialkukan pada fase ini.
e. Travel to The Hospital (Menuju Rumah Sakit)
Rumah sakit rujukan tidaklah harus memiliki fasilitas yang lengkap namun
kusus pasien trauma maka sesuai standart ATLS (advanced trauma life support)
dua syarat utama rumah sakit rujukan yaitu yang terdekat dan paling memadai
sesuai dengan kondisi pasien.
Kru ambulan harus memantau kondisi pasien menit demi menit,,menkaji
ulang tindakan,evaluasi dan dokumentasi harus dilakukan pada fase ini. Jarak 200
meter sebelum pintu masuk rumah sakit rujukan sirine harus dimatikan.
2. Protokol AMbulan Medik (Non Trauma)
Sebuah ambulan modern yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan
canggih kusus untuk kasus non trauma,dalam kondisi siap untuk memberikan
pelayanan kapanpun dan dimanapun apabila terjadi kasus medic/non trauma.
Langkah operasional ambulan medic/non trauma meliputi.
a. Predispatch (Persiapan Pemberangkatan)
Sebelum berangkat ketempat kejadian petugas harus mengetahui secara
jelas lokasi yang akan dituju untuk mempermudah tim ambulan menemukan
lokasi pemanggil, selain itu petugas ambulan juga harus menguasai jalur alternatif
sehingga ambulan akan cepat sampai di lokasi kejadian.
Petugas ambulan harus mempersiapkan kondisi ambulan.dan di dalam
ambulan tersebut harus ada alat alat stanadart ,yaitu:
1) Tabung oksigen lengkap dengan peralatannya.
2) Portable monitor
3) Alat resusitasi lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
4) Suction pump
5) Oximetri
6) Peralatan defibrilator untuk anak dan dewasa
7) Sarung tangan disposable
8) Emergency bag.(obat-obatan emergency)
9) Alat komunikasi
b. Dispatch (Pemberangkatan)
Petugas ambulan harus memastikan ulang kepada tim EMS tentang
kebenaran panggilan,kepastian lokasi panggilan ,berapa jumlah korban,kondisi
korban,nomer telpon pemanggil dan alat alat tambahan yang harus dipersiapkan
untuk menentukan ambulan jenis apa yang harus diberangkatkan.
c. Travel to The Scene (Menuju Lokasi Emergensi)
Respon yang cepat ke lokasi kejadian merupakan hal terpenting pada fase
ini, Hidupkanlah sirine dan lampu rotator untuk mempercepat perjalanan penuju
lokasi kejadian,mematuhi peraturan lalulintas yang berlaku,diaman kecepatan
kendaraan < 40 km di jalan biasa dan 80 km di jalan bebas hambatan
d. Actions at The Scene (Di Lokasi Emergensi)
Setelah sampai dilokasi kejadian pastikan kondisi aman terlebih
dahulu,bergegaslah menyikapi situasi lingkungan setelah datang dilokasi
kejadian.pengkajian,tindakan,evaluasi dan keputusan transport pada korban
dialakukan pada fase ini.
e. Travel to The Hospital (Menuju Rumah Sakit)
Rumah sakit rujukan tidaklah harus memiliki fasilitas yang lengkap
dimana dua syarat utama rumah sakit rujukan yaitu yang terdekat dan paling
memadai sesuai dengan kondisi pasien.
Kru ambulan harus memantau kondisi pasien menit demi menit,,menkaji
ulang tindakan,evaluasi dan dokumentasi harus dilakukan pada fase ini. Jarak 200
meter sebelum pintu masuk rumah sakit rujukan sirine harus dimatikan.
HALAMAN PENGESAHAN

Denpasar,………………….. 2021

Mahasiswa,

( Gusti Ayu Agung Sintha Fransisca Devi)

Mengetahui,

Clinical Instructure/CI, Clinical Teacher/CT,

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai