Anda di halaman 1dari 9

Evakuasi Medis

Evakuasi Medik adalah serangkaian peristiwa pemindahan korban dari satu tempat ke tempat lain
dengan fasilitas serta sumber daya manusia kesehatan yang lebih memadai sesuai kebutuhan korban.

Evakuasi Medis adalah kegiatan pemindahan pasien secara cepat dan efisien dari suatu tempat baik
berupa fasilitas pelayanan kesehatan atau nonfasilitas pelayanan kesehatan ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang didampingi tenaga kesehatan, dilengkapi fasilitas untuk meningkatkan potensi pulihnya
pasien dan dapat mengurangi kecacatan jangka panjang atau mempertahankan kondisi medis pasien
stabil

Ambulans adalah suatu kendaraan yang didesain dan dilengkapi peralatan,


obat-obatan dan tenaga kesehatan yang terampil untuk Evakuasi Medik baik
di darat, laut dan/atau udara yang memenuhi keamanan dan keselamatan
bagi pasien
permenkes-nomor-14-tahun-2021-usaha-ambulans-swasta

Evakuasi = darat, laut, udara


Ambulans adalah kendaraan transportasi orang sakit atau cedera, dari satu tempat ke tempat lain
guna perawatan medis. Istilah Ambulans digunakan menerangkan kendaraan yang digunakan untuk
membawa peralatan medis kepada pasien di luar rumah sakit atau memindahkan pasien ke rumah
sakit untuk perawatan lebih lanjut. Kendaraan ini dilengkapi dengan sirene agar dapat menembus
kemacetan lalu lintas.
Gagasan ambulans pertama kali muncul oleh konsep dari Knights of St John. Selama Perang
Salib abad ke-11, Knights of St John menerima pengajaran dalam perawatan pertolongan pertama
dari dokter Arab dan Yunani. The Knights of St John kemudian bertindak sebagai pekerja darurat
pertama, mengobati tentara di kedua sisi perang di medan perang dan membawa yang terluka ke
tenda terdekat untuk perawatan lebih lanjut.
Konsep layanan ambulans dimulai di Eropa dengan Knights of St John, pada saat yang sama itu
juga menjadi praktik umum yang dihadiahi reward kecil yang harus dibayarkan kepada prajurit yang
membawa prajurit yang terluka lainnya untuk perawatan medis.
Dokter bedah dari French Army Grand, Baron Dominiquie Larrey menciptakan korps khusus medis
yang official pertama kali pada tahun 1972. Tenaga terlatih lengkap dengan peralatan bergerak
keluar dari rumah sakit untuk memberikan pertolongan pertama kepada prajurit yang terluka dan /
atau membawa mereka kembali dengan tandu, dan gerobak ke rumah sakit.
Ambulans yang telah dilengkapi dengan mesin telah digunakan sejak awal abad ke-20. Pada tahun
1950-an Amerika Serikat dipelopori dengan helikopter-ambulans selama Perang Korea. Pada tahun
1968, St Vincent's Hospital di New York City memulai mobile pertama unit perawatan koroner.
Wikipedia

Definisi Ambulance
Secara bahasa, ambulance berasal dari bahasa Latin ambulare  yang artinya “bergerak atau
berjalan”. Penggunaan nama tersebut terinspirasi dari langkah perawatan pasien yang dibawa
oleh ambulance.

Secara umum, ambulance bisa didefinisikan sebagai kendaraan yang dilengkapi peralatan medis.
Kendaraan tersebut nantinya bakal dipakai untuk mengangkat orang yang sakit atau terkena
kecelakaan.

Selain dilengkapi peralatan medis di dalamnya, ambulance juga dilengkapi beberapa fitur di
bagian eksteriornya. Fitur-fitur tersebut adalah lampur rotator dan sirine. Dua fitur itu bisa
membantu ambulance untuk membuat ambulance bisa menerobos kemacetan. 

Saat sirine dua fitur itu dipakai, maka kendaraan-kendaraan lain yang menghalangi ambulance
harus segera menyingkir. Ambulance sendiri termasuk salah satu kendaraan yang boleh
melanggar rambu lalu lintas, termasuk lampu merah.

Sejarah Ambulance
Ambulance sendiri sudah ada sejak abad ke-14. Saat rumah sakit lapangan masih berjaya. Pada
awalnya, ambulance masih berupa gerobak yang ditarik oleh kuda. Gerobak itu berisi berbagai
alat medis yang dipakai saat itu. Seperti pompa perut, bidai, brendi, dan morfin.

Saat itu, ambulance hanya dipakai untuk mengangkut tentara perang yang terluka. Tentara
tersebut lantas dibawa ke rumah sakit. Jika tidak, ambulance itulah yang justru mendatangkan
para tenaga medis ke tentara yang terluka itu.

Semenjak tahun 1800-an, ambulance pun mulai mengalami sejumlah perkembangan, hingga
seperti sekarang. Saat ini, ambulance umumnya berbentuk mobil berwarna putih. Di luar negeri,
ambulance tak hanya berbentuk mobil semata. Ada pula ambulance yang bentuknya helikopter.

Pihak Pemilik Ambulance di Indonesia


Di Indonesia, ambulance tak hanya dimiliki oleh pihak rumah pemerintah atau swasta saja.
Beberapa instansi atau lembaga kesehatan dan kemanusiaan pun juga memilikinya. Semisal
Basarnas, pemadam kebakaran, PMI, dan juga Puskesmas.

Fungsi Ambulance
Secara umum, fungsi utama ambulance adalah membawa pasien dari satu lokasi ke rumah sakit.
Pasien yang dibawa sendiri bisa pasien yang terkena penyakit parah atau mereka yang
mengalami kecelakaan di jalan.
Namun, secara rinci, ambulance punya fungsi yang lebih spesifik lagi. Fungsi yang spesifik itu
sangat tergantung dari jenis ambulance itu sendiri. Di Indonesia, ambulance terbagi atas tiga
jenis. Ambulance Gawat Darurat, Ambulance Transport, serta Kereta Jenazah adalah ketiganya.

Ambulance Gawat Darurat


Jenis ambulance bernama lain medical emergency ini berfungsi untuk mengantar pasien yang
keadaannya sangat kritis. Semisal korban kecelakaan lalu lintas yang terluka sangat parah. Di
beberapa kota di Indonesia,  jenis ambulance ini bisa diakses secara gratis, bila ada kebutuhan
darurat. 

Ambulance gawat darurat sendiri dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni ambulance gawat darurat
general dan khusus. Tidak banyak perbedaan drastis di antara keduanya. Adapun letak
perbedaannya hanya ada pada perlengkapan medis khusus yang hanya ada pada ambulance
gawat darurat khusus.

Apa pun jenisnya, ambulance gawat darurat harus berisi dua personel. Personel pertama adalah
pengemudi yang sudah terlatih dan punya pengetahuan Basic Life Support (BLS). Adapun
personel kedua adalah petugas ambulans dan perawat yang sudah punya keahlian life saving.

Ambulance Transport
Berbeda dari dua jenis ambulance sebelumnya, jenis ambulance ini cenderung lebih ringan dari
segi muatan. Ambulance ini tidak membawa jenazah atau pasien yang kondisinya parah.
Ambulance ini hanya mengantar pasien yang hendak melakukan pengobatan di suatu tempat.
Entah rumah sakit ataupun klinik.

Ambulance transport bisa berbentuk apa Entah itu mobil van, mobil standar, atau bahkan motor
dan kuda. Bentuk ambulance transport sendiri sangat tergantung dari wilayah ambulance itu
berasal. Misalnya jika daerah tersebut sulit diakses dengan kendaraan roda empat, maka
ambulance transport bisa berbentuk motor ataupun kuda.

Saat ini, ada jenis ambulance transport baru yang beredar di masyarakat. Charity Ambulance
adalah yang kami maksud. Jenis ambulance ini umumnya dimiliki oleh lembaga non-profit
(semisal LSM) dan lazim digunakan untuk kegiatan charity.

Tujuan penggunaan ambulans antara lain adalah : 1 Pemberian pertolongan pasien gawat darurat pra
fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). 2 Pengangkutan pasien gawat darurat dari lokasi kejadian (pra
fasyankes) ke fasilitas pelayanan kesehatan (transfer primer). 3 Sebagai kendaraan transportasi rujukan
antar fasilitas pelayanan kesehatan (transfer sekunder dan transfer tersier).

UU yang mengatur ambulans


UU no 22 tahun 2009 tentang lalulintas

UU no 14 tahun 1992

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2018 TENTANG


PELAYANAN KEGAWATDARURATAN

Saat dijalan

Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine dan lampu rotator.Selama
mengangkut penderita hanya lampu rotator yang dihidupkanMematuhi peraturan lalu lintas
yang berlakuKecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan
bebashambatanPetugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan yang disebut dengan
lembar catatan penderita yang mencakup identitas, waktu dan keadaan penderita setiap 15
menit Petugas memakai seragam ambulans dengan identitas yang jelas

Mengemudi defensif

Di Indonesia angka kecelakaan alat transportasi sudah dalam keadaan kritis dan sudah harus
mulai dibenahi, hampir untuk semua moda transportasi saat ini beresiko untuk celaka. Memang
kejadian suatu kecelakaan transportasi tidak bisa dihindarkan dari beberapa penyebabnya yang
dipengaruhi oleh faktor prasarana (misal kondisi jalan, marka dll), faktor lingkungan atau
cuaca, kelengkapan peraturan (termasuk penegakan peraturannya) dan terakhir 
karena faktor manusia,  dan untuk selanjutnya tulisan ini hanya berhubungan dengan faktor
manusia terutama kita sebagai pengemudi. Kali ini kita akan lebih membahas masalah
transportasi darat yaitu kendaraan “mobil” dan di dunia mengemudi (berkendaraan) saat ini
dikenal 3 (tiga) macam cara mengemudi, yaitu: “Safety Driving”, Aggressive
Driving” dan “Defensive Driving”.

Saat ini dikenal 3 (tiga) macam cara mengemudi, yaitu: “Safety Driving”, “Aggressive


Driving” dan “Defensive Driving”, dan sebagai gambaran bisa dijelaskan sebagai
berikut:

– Safety Driving, adalah perilaku mengemudi yang mengacu pada standar keselamatan


berkendara yang berlaku di suatu negara. “Kalau di Indonesia, kita mengacu pada
Undang-Undang Lalu Lintas terbaru yakni UU No. 22 Tahun 2009. Safety Driving juga
bisa disebut sebagai Skill-Based Driving atau berkendara dengan keterampilan dan
pengalaman berdasarkan standar keselamatan.

– Aggressive Driving, yaitu mengemudi dengan lebih “garang/ceroboh/ugal-ugalan”,


kadang pengemudi sudah tidak memperhatikan peraturan, dan sangat membahayakan
pemakai jalan lain, cara mengemudi ini biasanya sudah tidak peduli dengan apapun.
– Defensive Driving, adalah mengemudi dengan cara aman, dengan banyak mengalah,
selain cara mengemudi ini akan aman bagi dirinya juga aman bagi pengguna jalan
lainnya, sering sebagai moto mereka adalah ‘utamakan keselamatan” Definisi yang
diberikan oleh “National Safety Council’s Defensive Course (USA)”mengenai  defensive
driving adalah “driving to save lives, time, and money, in spite of the conditions around
you and the actions of others”, mungkin secara terjemahan bebasnya adalah sebagai
berikut, defensive driving adalah “untuk menyelamatkan nyawa, waktu dan uang,
tanpa memperdulikan kondisi dan tindakan orang lain”,  atau dengan kata lain
meskipun kondisi jelek, cuaca tidak mendukung, tindakan orang lain sangat
membahayakan, tetapi kita mengemudi harus tetap tenang dan menghindarkan diri dari
kemungkinan terjadi kecelakaan.

Pengemudi Defensif adalah mereka yang bisa mengendalikan emosi, tetap tenang, tidak
mudah terprovokasi menanggapi kondisi di luar kendaraannya. Syarat utama lainnya
adalah harus memiliki kewaspadaan terus menerus dan antisipasi. Untuk mudah diingat:
4A (Alertness, Awareness, Anticipation dan Attitude).

1. Alertness (kewaspadaan) : Sikap ini menjadi faktor utama yang menjamin


pengendara selalu siaga dan sigap terhadap pengguna jalan lain. Dalam keadaan
selalu waspada, artinya kita akan selalu bertindak benar dalam menghadapi
ataupun merespon hal atau kesalahan dari pengendara lain.
2. Awareness (kesadaran) : Kesadaran diri adalah hal yang penting, dimana
sebagai pengemudi memang diharuskan memiliki pengetahuan mengenai
berkendara yang baik, benar dan aman. Pengetahuan dan pemahaman yang
tepat dalam hal berkendara dengan benar, akan mampu meminimalisir
kecelakaan lalu lintas. Intinya pengemudi juga harus bisa mengenali batas
kemampuan dirinya sendiri dalam berkendara.
3. Attitude (Sikap, mental) : Hal ini lebih menegaskan pentingnya cara pandang
bahwa sebagai pengendara tidak boleh egois dan mau menang sendiri,
karenanya yang harus diutamakan adalah kepentingan umum. Pengemudi yang
memiliki sikap dan mental baik, akan bersedia saling bergantian bila mendapati
antrian di jalanan.
4. Anticipation ( antisipasi, menjaga segala kemungkinan) : Sikap ini penting
karena sebagai pengendara, antisipasi yang tepat terhadap sesuatu yang terjadi
saat berkendara akan mempengaruhi keselamatan berkendara.
Pengemudi yang menerapkan Defensive Driving juga memiliki beberapa keuntungan,
diantaranya selalu ingat adanya bahaya di jalan, Selalu bersiap untuk mengambil
tindakan pencegahan dan meminimalkan kemungkinan kecelakaan di tengah lalu lintas
yang seringkali semrawut serta disiplin pengendara lain yang masih minim.

Tehnik mengemudi defensive


Kondisi fisik / kesehatan pengemudi
Sebelum Kalian mengemudi, pastikan Kalian dapat mempertahankan kendali penuh atas diri Kalian dan
kendaraan. Pastikan kondisi fisik kalian. Janganlah mengemudi di saat lelah atau dibawah pengaruh obat,
alkohol atau jika kalian memiliki gangguan jantung, pengelihatan atau pendengaran. Karena kondisi
tersebut dapat menyebabkan turunnya kemampuan spasial pengemudi.  Kelelahan pengemudi adalah
penyebab utama kecelakaan di jalan raya. Saat kalian mengemudi dan mulai merasa lelah, berhentilah
untuk beristirahat.  Beristirahat sebentar dan lakukanlah peregangan atau berjalan kaki disekitar mobil
Kalian sebelum melanjutkan perjalanan agar fokus berkendara kembali terkumpul dan kestabilan emosi
tetap terjaga.  Saat melakukan perjalanan jauh pastikan untuk mulai beristirahat dan istirahat setiap dua
hingga tiga jam.  Ketahui batas Kalian dan jangan mengemudi lebih lama dari yang seharusnya Kalian
hentikan semalaman dalam perjalanan jauh. Kemampuan yang dibutuhkan kemampuan fisik, koqnitif,
visual, pendengaran
Kondisi kendaraan
Teknik mengemudi defensif dimulai bahkan sebelum Kalian masuk ke dalam kendaraan Kalian. itu
dimulai dengan berjalan di sekitar kendaraan Kalian untuk memastikan tidak ada apa pun di depan, di
samping, di belakang atau di bawah kendaraan yang dapat Kalian tabrak atau lindas. Saat Kalian
memeriksa sekeliling kendaraan, periksalah lampu depan, lampu belakang, spion, wiper, kaca depan. 
Kalian juga harus memeriksa secara visual setiap ban apakah kondisinya baik dan memiliki tekanan yang
sesuai. Pastikan Kaca dalam keadaan Bersih. memastikan kaca kendaraan Kalian selalu dalam keadaan
bersih. Matahari dan hujan dapat membuat kaca depan yang kotor menjadi sulit untuk dilihat. Pada pagi
hari atau di sore hari ketika Matahari rendah di ufuk atau di cakrawala, akan sulit untuk melihat di jalan
yang mengarah ke timur dan barat. Untuk menjaga kaca selalu dalam kedaan bersih, lakukanlah
perawatan mobil sendiri di rumah secara rutin.
Atur dan posisi dengan baik
Setelah Kalian masuk ke kendaraan Kalian, periksa arah kaca spion samping dan belakang. Pastikan
Kalian dapat melihat arah samping dan belakang kendaraan dengan baik.  Sesuaikan tempat duduk Kalian
sehingga Kalian dapat dengan nyaman menggunakan pedal rem dan gas,  serta kemudi. Kencangkan
sabuk pengaman Kalian dengan pas.  Sabuk pengaman dirancang untuk menyelamatkan hidup Kalian
dalam kecelakaan.  Jangan lupa, pastikan pengemudi dan penumpang untuk menggunakan sabuk
pengaman.
Pastikan Pasien tidak jatuh, paramedic menemani pasien dan melakukan pengecekan berkala

Sebelum Membersihkan Interior, Waspadalah Terhadap


Eksterior!
Saran pertama dalam melakukan cheklist kebersihan ambulace untuk cara merawat
mobil ambulance yaitu dengan membersihkan bagian luarnya terlebih dahulu. Bisa
menggunakan spons basah yang diberi sabun dan air. Kemudian disingkat untuk
menutupi seluruh tubuh ambulance. Pastikan juga ambulance sudah bebas dari
lumpur dan kotoran.
Selain itu bisa juga menggunakan pembersih ekstra seperti pembersih gemuk.
Jangan takut juga untuk menyikat ban mobil ambulance dengan penuh semangat
dengan menggunakan sikat yang digosok kuat. Setiap kali mobil ambulance dicuci
sebaiknya ban juga harus dibersihkan.

·        Dekontaminasi dan Bersihkan Ambulans: Di Dalam


Kabin
Di bagian dalam kabin mobil ambulance juga harus dibersihkan pastikan bahwa
kedua kursi dan juga lantai mobil ambulance setelah di dekontaminasi dan
dibersihkan. Mungkin mobil ambulance yang sedang dibersihkan terlihat bersih
pada bagian eksternalnya, akan tetapi kita tidak tahu bahwa itu tidak selalu
menunjukkan bahwa mereka tidak terkontaminasi dan dibersihkan.

Oleh karena itu bagian dalam kabin mobil ambulance perlu dibersihkan bagian
lantai dan kursinya dengan menggunakan pembersih. Kenakan sarung tangan
untuk melakukan pembersihan bagian ini. Selain itu selalu bawa kantong sampah
supaya peralatan sekali pakai dan sampah lainnya tidak dibuang sembarangan.

Mengenai dekontaminasi konsol, maka bisa menggunakan desinfektan namun


harus dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya tidak menyemprotkan disinfektan
langsung ke dasbor, radio, konsol, ataupun perangkat elektronik yang lainnya.
Sebagai gantinya bisa menyemprotkan disinfektan secara langsung ke kain lap dan
kemudian lakukan pembersihan menggunakan lap tersebut.

Yang harus diperhatikan saat membersihkan dengan menggunakan desinfektan


adalah bagian gagang pintu dan microphone radio. Hal tersebut dikarenakan
ketuanya adalah yang paling banyak disentuh oleh para medis dan EMT. Mereka
menggunakan microphone radio untuk berbicara sehingga sangat penting untuk
dilakukan pembersihan.

Di samping itu penting juga untuk melakukan pembersihan tandu yang benar,
sebab tandu digunakan untuk mengangkut pasien setiap harinya sehingga pantas
untuk dibersihkan sebersih-bersihnya. Bahkan usungan linen harus selalu baru dan
bersih setelah setiap melakukan pengiriman pasien karena pastinya tidak akan ada
pasien yang ditempatkan di linen bekas. Pastikan juga bahwa tali tandu telah
dibersihkan dengan baik dan benar setelah dipakai.

 Jangan lupa juga untuk membersihkan kasur


yakni melepasnya terlebih dahulu dari bingkainya. Kemudian pastikan bahwa Anda
juga sudah membersihkannya dengan baik dan benar. Pegangan tangan dan
bingkai ranjang juga harus disapu bahkan pada bagian bawahnya sekalipun. Selain
itu bersikap juga gelas pintu ambulance, kaca plexiglass yang hanya dibersihkan
dengan pembersih kaca dan bukan di desinfektan.

Pastikan juga untuk selalu memeriksa wadah harpa apabila sudah hampir penuh.
Kemudian segera diganti atau pastikan untuk mengubahnya setelah melakukan
kunjungan berikutnya ke rumah sakit.

·        Terakhir, Yang Tidak Kalah Penting: Dekontaminasi


dan Bersihkan Lantai dan Barang Ambulance
Cara merawat mobil ambulance yang terakhir yaitu melakukan dekontaminasi dan
membersihkan ambulance pada bagian lantai dengan cara menyapu kotoran.
Lantai ambulans bisa dilakukan penyemprotan menggunakan desinfektan dan
kemudian diamkan selama beberapa menit. Setelah itu dipel dengan menggunakan
air bersih.
Dalam melakukan pembersihan monitor atau defibrillator sebaiknya berhati-hati.
Anda harus memastikan bahwa telah menyeka kabel timah, kapal pulsa dan juga
bagian depan monitor. Selain itu perseroan juga bagian caddy oksigen, blok kepala,
regulator, papan, earphone, bel stetoskop, borgol BB biarkan hingga mengering
sebelum menempatkan lagi pada mobil ambulance.

Itulah tadi cheklist ambulace yang rutin untuk dibersihkan bersama dengan
peralatannya. Akan tetapi jika Anda mendapati penyakit maupun virus tertentu
yang mempengaruhi area tertentu di suatu negara seperti Indonesia saat ini maka
perlu dilakukan tindakan lebih lanjut. akhir-akhir ini kita sedang menghadapi SARS
cov 2 yang merupakan musuh virus yang sangat sulit dikalahkan. Itulah mengapa
selain tahu cara merawat mobil ambulance juga penting untuk memperhatikan
dekontaminasi.
Dugaan Pasien Virus: Ebola dan SARSCOV2
Pusat Pengendalian dan Pencegahan  (CDC) telah menjelaskan Bagaimana cara
untuk melakukan dekontaminasi dan pembersihan mobil ambulance dalam kasus
virus yang dapat mempengaruhi transportasi pasien terutama untuk pasien ebola.
Proses ini telah dirancang untuk dilakukan oleh tim yang berisi 3 orang.

Nantinya 2 orang akan dikenakan PPE kemudian mereka akan melakukan


desinfeksi. Selanjutnya 1 orang lagi yang tidak menggunakan APD akan tersedia
untuk melakukan dokumentasi dekontaminasi dan juga untuk bantuan yang
lainnya. Caranya adalah sebagai berikut:
 Pilihlah lokasi yang sesuai untuk melakukan dekontaminasi mobil ambulance yang
mana harus melindungi kendaraan dan juga tim dari elemen cuaca.
 Kemudian menetapkan batas aman untuk keselamatan masyarakat dan juga personil
yang melakukan dekontaminasi.
 Kontrol iklim
 Tentukan dan juga beri tanda zona kontaminasi panas, hangat serta dingin pada area
sekitar mobil ambulance yang membutuhkan APD untuk masuk.
Nah, itulah tadi bagaimana cara merawat mobil ambulance yang baik dan benar agar
semua aman dan semua terlindungi. Apalagi saat ini karoseri ambulance Kediri sedang
banyak pesanan untuk pembuatan mobil ambulance yang banyak dibutuhkan
seiring banyaknya pasien yang terpapar virus covid-19. Dengan demikian perlu
banyak orang juga yang harus tahu bagaimana cara merawat mobil
ambulance seperti yang telah dijelaskan di atas. Semoga dengan penjelasan yang
sedikit singkat Ini bisa memberikan pemahaman untuk para praktisi yang bertugas
membersihkan mobil ambulance. Tidak lupa juga untuk selalu mematuhi protokol
kesehatan agar terhindar dari paparan virus Corona.

Anda mungkin juga menyukai