Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH AMBULANS

Bahasa Latin yang berarti berjalan atau bergerak.


Ambulans ini dimulai pada zaman kuno dengan menggunakan gerobak
untuk mengangkut pasien.Pertama kali digunakan tahun 1487 di
Spanyol untuk transportas darurat.

Konsep layanan ambulans di mulai di Eropa dengan Knights of St John.


Knights of St John juga dikenal sebagai Hospitalier Knights atau
Knights of Malta. The “Maltese Cross” yang sering dikaitkan dengan
layanan darurat, namanya berasal dari salib, sampai sekarang symbol
ambulans menggunakan “Palang Merah”.
Pertama kali ambulans menggunakan mobil yaitu pada akhir abad 19 dan
pertama kali dipergunakana di Chicago, di Michael Reese Hospital di tahun
1899. Mobil ambulans pertama adalah Ambulans Palliser diperkenalkan oleh
Palliser, Mayor tentara Kanada. Mobil ambulans ini berlapis baja dan
dirancang untuk dipergunakan oleh militer

Sejarah ambulans mulai berubah pada tahun 1952 setelah kecelakaan kereta
api yang mengerikan di Inggris dikenal sebagai Harrow dan Wealstone yang
membunuh 112 orang dan melukai 340 orang. Banyak orang bisa
terselamatkan jika mereka memiliki peralatan yang memadai. Sejak saat
ambulans mulai direstrukturisasi menjadi rumah sakit bergerak bukan
hanya sebuah kendaraan untuk mengangkut pasien
William A Hammond seorang Dokter
Bedah dari Amerika tahun 1862
menggagas beberapa inovasi dalam
perawatan medis militer.
Dianggap sebagai bapak Layanan
Ambulans Modern
Ambulans gerobak rancangan
Hommand diciptakan tahun 1870
Ambulans bermotor
menggantikan gerobak tenaga
kuda, dipergunakan oleh militer
pada Perang Dunia I
Mobil Ambulans yang berbasis teknologi
telah digunakan, namun dianggap
kurang bertenaga dan terlalu kecil
untuk memikul beban pasien.

Untuk itu harus diciptakan


pengembangan ambulans yang
membuat pasien merasa lebih nyaman
Ambulans helicopter pertama kali
dipergunakan oleh Korea pada masa
perang untuk mengangkut 18.000
prajurit korban luka perang dibawa ke
Rumah Sakit Angkatan Darat (MASH)
UNDANG UNDANG RI NO 22 TAHUN 2009

Undang Undang Republik Indonesia N0 22 tahun 2009 tentang


Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
• Pasal 281-293 Pelanggaran Lalu Lintas
• Pasal 227-230 dan pasal 310 ayat 1,2,3,4 Kecelakaan Lalu Lintas
• Pasal 112 Belokan atau Simpangan
• Pasal 134 dan 135 Pengguna Jalan yang Memperoleh Hak utama
Lampu Merah atau Traffic Light adalah Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
dalam peraturan perundang undangan yang ada.

Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib


mematuhi ketentuan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas atau Lampu Merah.
Antara lain :
1. Alat pemberi isyarat lalu lintas adalah perangkat elektronik yang
menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat
bunyi untuk mengatur lalu lintas orang dan/atau kendaraan di
persimpangan atau pada ruas jalan.
2. Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib
mematuhi ketentuan alat pemberi isyarat lalu lintas.
3. Sanksi bagi pelanggarnya adalah pidana kurungan paling lama 2 bulan
atau denda paling banyak Rp500 ribu.
4. Walaupun mematuhi ketentuan alat pemberi isyarat lalu lintas adalah
kewajiban setiap pengemudi kendaraan bermotor, akan tetapi dalam
keadaan tertentu untuk ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan
angkutan jalan, petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat
melakukan tindakan :

a. Memberhentikan arus lalu lintas dan/atau pengguna jalan.


b. Memerintahkan pengguna jalan untuk jalan terus
c. Mempercepat arus lalu lintas
d. Memperlambat arus lalu lintas
e. Mengalihkan arus lalu lintas
f. Menutup dan membuka arus lalu lintas
5. Yang mana tindakan Kepolisian sebagaimana disebut di atas wajib diutamakan
dari pada perintah yang diberikan oleh alat pemberi isyarat lalu lintas, rambu lalu
lintas dan marka jalan.

6. Yang di maksud dengan keadaan tertentu adalah keadaan system lalu lintas tidak
berfungsi untuk kelancaran lalu lintas yang disebabkan antara lain, oleh :
a. Perubahan lalu lintas secara tiba tiba atau situasional
b. Alat pemberi isyarat lalu lintas tidak berfungsi
c. Adanya pengguna jalan yang di prioritaskan
d. Adanya pekerjaan jalan
e. Adanya bencana alam
f. Adanya kecelakaan lalu lintas
g. Adanya aktivitas perayaan hari hari nasional antara lain peringatan
hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, hari ulang
tahun suatu kota, dan hari hari nasional lainnya
h. Adanya kegiatan olah raga, konferensi berskala nasional maupun
internasional
i. Terjadi keadaan darurat antara lain kerusuhan massa, demonstrasi,
dan kebakaran
j. Adanya pengguna jalan selain untuk kegiatan lalu lintas
7. Siapa sajakah pengguna jalan yang diprioritaskan? Kendaraan
bermotor yang diprioritaskan dan wajib didahulukan dari pengguna
jalan lain adalah kendaraan bermotor yang memiliki hak utama.
Pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan
adalah dilindungi oleh UU no.22 tahun 2009 pasal 134-135 sesuai
dengan urutan sebagai berikut :
a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang bertugas
b. Ambulans yang mengangkut orang sakit
c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu
lintas
d. Kendaraan pimpinan negara Republik Indonesia
e. Kendaraan Pimpinan negara asing serta Lembaga internasional yang
menjadi tamu negara
f. Iring iringan pengantar jenazah
g. Konvoi dan/atau kendaraan untuk “KEPENTINGAN
TERTENTU”.
Menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang dimaksud dengan “KEPENTINGAN TERTENTU”
adalah kepentingan yang memerlukan penanganan seperti ancaman
bom, kendaraan pengangkut pasukan, kendaraan untuk penanganan
huru hara, dan kendaraan untuk penanganan bencana alam.
“MARI BERSATU
DALAM KESELAMATAN
UNTUK KEMANUSIAAN”

Anda mungkin juga menyukai