Hasil pemeriksaan dan penelitian penyebab kecelakaan kereta api yang dibuat
dalam bentuk rekomendasi wajib ditindaklanjuti oleh pemerintah (Menteri
Perhubungan), penyelenggara prasarana dan sarana Perkeretaapian serta dapat
dilakukan kepada publik.
Pada lalu lintas dara, seperti yang diatur dalam UU No 22 Tahun 2009 tentang
lalu lintas dan angkutan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Kecelakaan lalu lintas ringan;
2. kerakan melintas sedang;
3.Kecelakaan melintas berat.
Hambatan Pengangkutan
Adapun bentuk kerugian yang dimaksud adalah kerugian waktu, biaya, tenaga
dan kerugian kesehatan.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, kesulitan yang menjadi penghambat
tersebut antara lain adalah:
1. Bencana alam;
2. Jumlah kendaraan di jalan raya yang terlalu padat;
3. Perilaku manusia;
4. Kendaraan bermotor atau kereta api yang mengalami kerusakan sehingga
mengakibatkan macetnya lalu lintas;
5. Penundaan keberangkatan bus, kereta api, kapal maupun pesawat terbang dari
jadwal yang ditetapkan semula tanpa ada alasan jelas;
6. Alat pengangkut yang tidak dirawat dengan baik dan rutin sehingga
menimbulkan kerusakan dalam pengangkutan