Anda di halaman 1dari 5

Nama : Pujawati Nur L P

Kelas :A

NIM : E1A018013

No. Urut : 07

Mata Kuliah : Kriminologi

1. Teori-teori tentang sebab-sebab kejahatan (etiologi kriminal) mencari sebab-sebab


kejahatan dari aspek biologis (biologi kriminal) antara lain dikemukakan oleh Lombroso dan
Kretchmer.

Pertanyaan :

a. Apa pengaruh positif dari ajaran Lombroso terhadap perkembangan hukum pidana
baik hukum pidana materiil maupun hukum pidana formil ?
Pengaruh positif dari ajaran Lombroso terhadap perkembangan hukum pidana baik
hukum pidana materiil maupun hukum pidana formil adalah dimana timbul perhatian
dari para ahli hukum pidana dalam memandang penjahat sebagai subyek dan bukan
hanya sebagai obyek belaka. Akibat dari hal tersebut membuat aspek-aspek subyektif
dari pelaku sudah mulai diperhatikan dan dapat dipandang sebagai pendorong bagi
perkembangan ilmu psikiatri.
b. Bagaimana pendapat Enrico Ferri (murid Lombroso) dalam mengajukan rumus
tentang timbulnya kejahatan setelah teori Lombroso mendapat kritik dari Mazhab
Lingkungan ?
Pendapat Enrico Ferri dalam mengajukan rumus tentang timbulnya kejahatan setelah
teori Lombroso mendapatkan kritik dari Mazhab Lingkungan yaitu Enrico mengakui
adanya pengaruh lingkungan terhadap terjadinya kejahatan. Ia kemudian mengajukan
rumus tentang timbulnya kejahatan yaitu “Tiap-tiap kejahatan adalah resultante dari
keadaan individu, fisik dan sosial”. Menurut Enrico Ferri, individu disini dapat
dipecah menjadi 2 faktor yaitu bakat dan lingkungan, sedangkan sosial adalah
lingkungan manusia dan fisik berarti lingkungan alam. Berdasarkan pernyataan
tersebut maka rumusnya menjadi
Kejahatan = bakat + lingkungan + lingkungan
Menurut Enrico Ferri yang menjadi faktor penentu terjadinya kejahatan adalah bakal
jahat, sedangkan lingkungan hanyalah memberikan bentuk kejahatan.
c. Bagaimana pendapat Kretchmer tentang hubungan antara tipe-tipe fisik dengan
kejahatan ?
Menurut pendapat Kretchmer, tipe leptosome kebanyakan melakukan kejahatan
pemalsuan, tipe piknis kebanyakan melakukan kejahatan penipuan dan pencurian,
sedangkan tipe atletis kebanyakan melakukan kejahatan kekerasan terhadap orang dan
seks. Berarti dapat disimpulkan bahwa menurut Kretchmer, bentuk tubuh seseorang
sangat mempengaruhi kejahatan yang dilakukan.

2. Teori-teori tentang sebab-sebab kejahatan (etiologi kriminal) dari aspek psikis meliputi

psikologi kriminal dan psikiatri kriminal.

Pertanyaan :

a. Jelaskan perbedaan pengertian psikologi kriminal dan psikiatri kriminal !


Perbedaan antara psikologi kriminal dengan psikiatri kriminal adalah pada latar
belakangnya. Dimana dalam psikologi kriminal mempelajari ciri-ciri psikis dari para
pelaku kejahatan yang “sehat”, arti sehat dalam pengertian psikologi. Pada psikologi
kriminal ini lebih menekankan ciri-ciri psikisnya. Sedangkan psikiatri kriminal
mempelajari aspek kesehatan jiwa serta pengaruh timbal baliknya pada pelaku
kejahatan, artinya pada psikiatri lebih menekankan pada kesehatan jiwanya.
b. Ada dua kondisi dari aspek psikiatri kriminal bahwa apabila seseorang melakukan
tindak pidana tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pidana. Jelaskan kedua
kondisi tersebut !
 Cacat mental atau yang juga dikenal sebagai keadaan dimana seseorang
kurang sempurna akalnya. Misalnya orang yang isiot, orang yang buta, orang
yang imbecil, orang yang memang memiliki cacat sejak lahir. Mereka
sebenarnya bukan sakit tetapi karena kecacatannya sejak lahir tersebut,
sehingga pikirannya tetap sebagai anak-anak
 Orang orang yang masuk kedalam keadaan terganggu karena penyakit pada
kemampuan akal sehatnya ini adalah orang-orang yang mengalami penyakit
pada kejiwaannya, seperti sakit gila, histeria, epilepsi, dll
c. Jelaskan pendapat Dr. Roper dalam menjelaskan sebab-sebab kejahatan dari aspek
psikologi jiwa yang normal/sehat (psikologi kriminal) !
Pendapat Dr. Roper yaitu dimana adanya kepribadian yang “tidak dewasa” dari
kebanyakan penjahat. Selain itu menurut Dr. Ropper, kejahatan dimulai sebagai reaksi
dari frustasi yang mana meskipun sudah diakui tetapi masih diperlukan faktor-faktor
yang lain sebelum frustasi tersebut akhirnya berubah menjadi kejahatan. Berarti disini
tidak hanya frustasi yang menyebabkan seorang penjahat melakukan kejahatan tetapi
terdapat faktor lain yang juga berpengaruh terhadap seseorang sebelum ia mencapai
frustasi dan melakukan tindak kejahatan. Menurut saya seperti faktor lingkungan
sosial atau faktor ekonomi juga bisa membuat orang melakukan kejahatan sebelum ia
merasa frustasi dan memutuskan untuk melakukan sebuah tindak kejahatan.

3. Teori-teori tentang sebab-sebab kejahatan (etiologi kriminal) mencari sebab-sebab


kejahatan dari sosio kultural (sosiologi kriminal) dapat digolongkan dalam teori-teori yang
berorientasi pada kelas sosial dan teori-teori yang tidak berorientasi pada kelas sosial.

Pertanyaan :

a) Jelaskan Teori Ekologis dalam menjelaskan sebab-sebab kejahatan dari aspek


Sosiologi Kriminal !
Teori ekologis dalam menjelaskan sebab-sebab kejahatan dari aspek sosio kultural
terdiri dari beberapa faktor, yaitu :
 Kepadatan penduduk, membuat orang berpikir bahwa semakin padat
penduduknya maka akan semakin meningkat timbulnya perselisihan dan
semakin besarnya tindak kejahatan. padahal hal tersebut belumlah diperoleh
bukti-buktinya sehingga untuk mencari hubungan antara kriminalitas dengan
kepadatan penduduk dengan cara membandingkannya bukanlah tindakan yang
tepat.
 Mobilitas dan emigrasi. Mobilitas yang dimaksud disini adalah mobilitas
horizontal yang saat ini dapat dilihat dengan jelas peningkatannya. Masyarakat
meyakini bahwa adanya mobiltis yang tinggi maka semakin banyak
pelanggaran yang terjadi. Sedangkan pada emigrasi, hal tersebut lebih
dipengaruhi oleh kultus dan keadaan etnis.
 Hubungan desa dan kota khususnya urbanisasi. Pada faktor ini lebih
membandingkan pada julah kejahatan yang terjadi. Selain itu lebih kepada
individunya baik yang menjadi korban atau tidak, bagaimana sikap mereka
dalam melaporkan sebuah tindak kejahatan. Selain itu dapat kita lihat proses
urbanisasi warga desa ke kota, yang terkadang hanya membuat mereka
mencari penghasilan dan membuat mereka melakukan kejahatan untuk
menghidupi kehidupan mereka sehari-hari.
 Daerah kejahatan dan perumahan kumuh. Daerah kejahatan biasanya adalah
tempat-tempat yang ramai seperti pusat perdagangan dan penginapan. Selain
itu dalam perumahan kumuh juga menjadi faktor dari teori ekologis karena
biasanya perumahan kumuh lebih banyak kejahatan yang mana hasil dari
pewarisan nilai-nilai yang ada dalam lingkungan masyarakat tersebut
b) Jelaskan Teori Anomie dalam menjelaskan sebab-sebab kejahatan dari aspek
Sosiologi
Teori Anomie diasumsikan bahwa penyimpangan adalah akibat dari adanya
ketegangan dalam struktur sosial sehingga ada individu yang mengalami tekanan dan
akhirnya menjadi menyimpang dan melakukan tindak kejahatan. Situasi anomi
tersebut ada yang dapat diartikan tanpa norma dapat berakibat negatif bagi
sekelompok masyarakat, dimana untuk mencapai tujuan statusnya atau tingkatannya
mereka terpaksa melakukan penyimpangan atau kejahatan.

Kriminal !

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan beberapa istilah di bawah ini :

a. Puerperal Insanity;

Penderitanya adalah wanita yang sedang hamil atau beberapa saat setelah melahirkan. Hal ini
diakibatkan karena adanya kakhawatiran yang luar biasa pada ibu karena kelahiran anaknya
yang tidak dikehendaki, karena faktor ekonomi, atau faktor lainnya. Kejahatan yang
dilakukan berupa aborsi, pembunuhan bayi atau pencurian.

b. Senile Dementia;

Penderitanya pada umumnya adalah pria yang sudah berusia lanjut dengan kemuduran pada
kemampuan fisik dan mentalnya, gangguan emosiaonal dan kehilangan kontrol terhadap
orang lain, menimbulkan tindak kekerasan

c. Fetishisme;

Kelainan seks yang menyebabkan penderitanya menghubungkan sebuah benda mati tertentu
dengan benda-benda dengan kenikmatan seksual.
d. Kleptomania.
Gangguan kontrol yang mengahsilkan dorongan kepada seseorang tak tertahankan
untuk mencuri. Penyebab pasti dari kleptomania masih belum diketahui sampai saat
ini.

Anda mungkin juga menyukai