Nama : Pujawati Nur laksmi P

NIM : E1A018013

Kelas : A

Resume Viktimologi 7

Korban Korporasi

 Seseorang sangat beresiko untuk menjadi korban korporasi

 Korban tidak menyadari telah menjaddi korban korporasi, hanya menganggap sebagai
musibah
 7 :1 antara kejahatan korporasi dengan kejahatan konvensional
 Masyarakat lebih beresiko menjadi korban kejahatan korporasi dibandingkan
kejahatan konvensional
 Penegakan hukum dan perlindungan korban korporasi sangatlah sulit => adanya rasa
takut, korban cenderung pasif

Bystander Intervention In a Crime

By : Leonard Bicman

 Orang yang berada di sekitar TKP

 Di Indonesia dikategorikan kedalam saksi
 Bystander => Amerika
 Terdapat berbagai macam bystander
a. Bystander cuek
b. Bystander diam saja
c. Bystander pertolongan secara langsung
 Bystander terbagi menjadi 2 bentuk yaitu tidak langsung dan secara langsung
 Bystander kurang berkembang karena dipengaruhi kultur

Perlindungan Saksi dan Korban

UU No. 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU No. 13 Tahun 2006 Tentang
Perlindungan Saksi dan Korban

 Perlindungan
 Segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa aman
kepada saksi dan korban yang wajib dilaksanakan oleh LPSK atau lembaga lainnya
yang sesuai dengan ketentuan UU ini (Pasal 1 ayat 6).
 Saksi, orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyelidikan,
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan,...
 Korban, seseorang yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian
ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana
  Saksi Pelaku
 Pelapor
 Setiap Orang, orang perseorangan/korporasi (Pasal 1 ayat 9)
 Ancaman

Urgensi perlindungan saksi dan korban

 Jaminan perlindungan terhadap saksi dan korban memiliki peranan penting dalam
proses peradilan pidana
 Untuk meningkatkan upaya pengungkapan secara menyeluruh suatu tindak pidana

Restorative Justice

 Tidak akan tercapai apabila korbannya tidak mau

 Mengembalikan keadaan semula
 Memperbaiki hubungan antara korban-pelaku, pelaku-masyarakat