PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
Indrianto Seno Adji, Sekilas Korupsi dan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 2003, Hlm. 65
2
Reformasi Hukum Tinggal Kenangan; Jajak Pendapat Kompas, Kompas, 25 Mei 2003, Hlm 32.
1
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
2
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
PERMASALAHAN
3
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
PEMBAHASAN
3
Hermin Hadiati Koeswadji, Korupsi di Indonesia, Citra Aditya Bakti, 1994, Hlm.9.
4
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
5
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
4
Bambang Poernomo, Hukum dan Viktimologi; Bahan Kuliah Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas
Padjajaran, 2003
6
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
7
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
8
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
9
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
10
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
11
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
12
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
13
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
3. Pengertian Ancaman
Ancaman, gangguan, teror, dan kekerasan dimaksudkan segala
bentuk perbuatan memaksa yang bertujuan menghalang-halangi
atau mencegah seseorang, sehingga baik langsung maupun tidak
langsung mengakibatkan orang tersebut tidak dapat memberikan
keterangan yang benar untuk kepentingan penyelidikan, penyidikan,
penuntutan, dan atau pemeriksaan di sidang pengadilan (HAM)
4. Pengertian Pelapor
Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak
menurut hukum seorang yang telah melakukan tindak pidana aduan
yang merugikannya (KUHAP)
14
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
15
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
16
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
KESIMPULAN
Bila ditinjau dari segi istilah “Korupsi” yang berasal dari kata
“corrupteia”, yaitu yang dalam bahasa latin berarti “bribery” atau
“seduction”, maka yang diartikan dengan “corrupto” dalam bahasa latin
ialah “corrupter” atau “seducer”. Dari kata “bribery” tersebut kemudian
dapat diartikan sebagai memberikan/menyerahkan kepada seorang
untuk agar orang tadi berbuat untuk/guna keuntungan (dari) pemberi.
Sedang yang diartikan dengan “seductin” ialah sesuatu yang menarik
untuk membuat seseorang menyeleweng. “seduction” ialah “very
attractive and charming, likely ti lead a person astray (but often with no
implication of Immorality. Sedang “bribery” ialah “Promised to subject in
order to get him to do something (often something wrong) in favour of the
giver”.5
Berdasarkan penjelasan di atas tindak pidana korupsi menunjuk
kepada sesuatu yang bersangkut paut dengan ketidakjujuran seseorang
dalam hubungannya dengan sifatnya yang menarik keuntungan, atau
demi keuntungan yang memberi, bahkan bisa membuat seseorang yang
menyeleweng.
Dari sifatnya yang sangat ini maka Kedudukan saksi pelapor
sangat penting dalam kaitannya penegakan hukum bagi pelaku tindak
pidana ini sehingga perlu kiranya aturan yang jelas tentang
5
Hermien Hadiati Koeswadji,Loc.Cit.,Hal.32
17
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
Buku-buku :
1. Adji, Indriyanto Seno, Sekilas Korupsi dan Komisi Pemberantasan
Korupsi, Jakarta, 2003.
2. Koeswadji, Hermien Hadiati, Korupsi di Indonesia dari Delik Jabatan
ke Tidak Pidana Korupsi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1994
3. Poernomo, Bambang, Hukum dan Viktimologi, Pascasarjana Fakultas
Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung, 2003
4. Prodjohamidjoyo, Martiman, Memahami dasar-dasar Hukum Pidana
Indonsesia, Jilid 1 dan 2, Pradnya Paramita, Jakarta,1997.
5. Pudjiarto, Harun, Politik Hukum Undang-undang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi di Indonesia,Yogyakarta, 1994.
Non Buku :
1. Himpunan peraturan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Kumpulan
Peraturan Pemerintah Daerah 1999, Eko Jaya, Jakarta,1999
2. Reformasi Hukum Tinggal Kenangan; Jajak Pendapat Kompas, Harian
Kompas, Jakarta, 25 Mei 2003.
18
Perlindungan Saksi Pelapor Pada Kasus Tindak Pidana Korporasi
19