Anda di halaman 1dari 14

TINDAK PIDANA KHUSUS

Nama : I Ketut Samuel Cucumandalin

NIM : 2014101099

Kelas : 4C

Absen : 30

RESUME PERTEMUAN 1

  Hukum Pidana Khusus merupakan bagian dari hukum pidana. hukum tindak pidana
khusus adalah undan g-undang pidana atau hukum pidana yang diatur dalam undang-undang
pidana tersendiri. Oleh karenanya, hukum tindak pidana khusus harus dilihat dari substansi
dan kepada siapa hukum tindak pidana khusus tersebut berlaku.

Korupsi merupakan tindakan seseorang yang menyalahgunakan kepercayaan dalam


suatu masalah atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan. Kata korupsi (bahasa Latin:
corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok) yang artinya merupakan suatu tindakan pejabat publik, baik
politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara
tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada
mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

Kata "kriminalisasi" berasal dari kata dasar "kriminal", yang berarti jahat. Secara
sederhana, kriminalisasi dapat diartikan sebagai membuat suatu proses yang tadinya tidak
jahat menjadi jahat dan dapat dihukum pidana. Mukul orang itu hal biasa dulu, tapi sekarang
mukul orang / aniaya orang dapat di pidana (karena ada di KUHPIDANA) ini adalah
kriminalisasi (tindakannya), jadi mengkriminalkan sebuah tindakan/perbuatan.

Perbedaan pasal 2 dan pasal 3 uu no.31 tahun 1999

Pasal 2 memperkaya diri sendiri/orang lain yang merugikan negara. Pasal 3


menyalahgunakan kewenangan. Perbuatan secara melawan hukum berarti ada aturan yang
dilanggar oleh pengambil kebijakan sehingga aturan itu ditabrak dan negara rugi, tapi ada
seseorang yang diuntungkan. Lalu kewenangan ada pada sebuah jabatan, apabila seseorang
menyakahgunakan kewajibannya itulah penyalahgunaan kewenangan. Pasal 2 Ayat (1) dan
Pasal 3, yang harus dibuktikan tidak hanya sebatas unsur melawan hukum dan unsur
menyalahgunakan kewenangan. Khusus terkait Pasal 3, haruslah dipahami bahwa unsur
menyalahgunakan kewenangan hanyalah salah satu cara. Masih ada dua cara lain yang
disebut dalam Pasal 3, yaitu kesempatan atau sarana. Unsur menyalahgunakan kewenangan
atau kesempatan atau sarana adalah cara-cara yang dirumuskan secara alternatif.

Memahami Korupsi

Berkaitan dengan kerugian keuangan negara, berupa suap-menyuap, berhubungan


dengan penggelapan dalam jabatan, dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara" mengandung kedalaman makna bahwa tidak perlu ada kerugian negara secara nyata,
tetapi cukup adanya potensi kerugian keuangan negara atau perekonomian negara.

Apa Yang Membuat Orang Korupsi?

Bisa karena lingkungan, rendahnya pendapatan, adanya gaya hidup, kemiskinan,


keserakahan, tidak ada moral pribadi atau pendidikan agama yang baik, kemudian adanya
upaya pemberian upeti. Korupsi dianggap lebih menguntungkan daripada hukuman pidana
yang nantinya yang akan diberikan. Korupsi dalam prakteknya biasanya terjadi di tempat
Barang dan Jasa. seperti pembangunan gedung itu sering terjadi korupsi, seperti mengurangi
kualitas bahan bangunan. Orang melakukan korupsi karena tidak mampunya kemampuan
mengendalikan rasio dan emosi secara positif. Yang penting memanfaatkan kesempatan
korupsi yang terbuka lebar. Apalagi ada kemauan dan kemampuan untuk melakukan korupsi.
maka faktor kesempatan, kemauan dan kemampuan korupsi didukung lemahnya
pengendalian rasio dan emosi secara positif, maka terjadilah korupsi itu. Orang yang
mempunyai kemampuan mengendalikan rasio dan emosinya secara positif, walaupun ada
kesempatan korupsi, namun rasio dan emosi yang positif akan menutup kemauan dan
kemampuan untuk korupsi sehingga dalam posisi potensi saja.

Persamaan Permainan Outbond Ping Pong Botol Bocor Dengan Korupsi

Korupsi sangat mirip dalam permainan ini karena dalam permainan kelompok ini
memelukan penyusunan strategi dan management yang baik untuk memperoleh keberhasilan,
permainan ini juga harus menumbuhkan sifat sosial untuk saling membantu agar tidak
terjadinya kesalahan dalam menjalankan kejahatannya, dan juga dalam permainan ini, seluruh
anggotanya diajak untuk berfikir taktis agar dapat memecahkan masalah (problem solving)
dalam menyelesaikan tantangan (Pencapaian Target).

Pengertian Extraordinary Crime


kejahatan luar biasa atau extraordinary crime termasuk dalam pelanggaran Hak Asasi
Manusia (HAM). Karena tindakan atau perilaku kejahatan yang dilakukan, memiliki maksud
untuk menghilangkan atau melenyapkan hak asasi manusia lain. Extraordinary Crime atau
kejahatan luar biasa contohnya adalah,
 Genosida, pembunuhan secara massal.

 Kejahatan yang dilakukan negara terhadap seseorang atau sekelompok.

 Kejahatan perang

 Kejahatan agresi
RESUME PERTEMUAN 2

Unsur-unsur Pasal 3 Undang-undang No. 31 Tahun 1999 juncto Undang-undang No. 20


Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu:
1.    Setiap orang;
2.    Menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi;
3.    Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan;
4.    Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

barang bukti adalah suatu benda yang mempunyai hubungan langsung dengan


tindak pidana yang dilakukan, baik itu karena diduga diperoleh dan/atau sebagai hasil dari
tindak pidana atau karena benda dimaksud digunakan secara langsung untuk melakukan atau
untuk mempersiapkan suatu tindak pidana. Atau dengan kalimat yang sederhana, barang
bukti merupakan benda yang berkaitan langsung dengan tindak pidana yang terjadi yang
dapat dilakukan penyitaan.

alat bukti dalam perkara pidana adalah hal yang dijadikan sebagai landasan hakim
dalam menjatuhkan pidana kepada seseorang berdasarkan keyakinan bahwa suatu tindak
pidana tersebut benar terjadi atau tidak. Alat bukti yang sah dalam perkara pidana,
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 184 KUHAP, meliputi lima hal, yaitu : 

 keterangan saksi, adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa
keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia
lihat sendiri, dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu.
 keterangan ahli, adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki
keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara
pidana guna kepentingan pemeriksaan. 
 surat, adalah segala sesuatu yang memuat tanda-tanda bacaan yang dimaksudkan
untuk mencurahkan isi hati atau untuk menyamai buah pikiran seseorang dan
dipergunakan sebagai pembuktian. Surat yang dapat dinilai sebagai alat bukti yang
sah menurut undang-undang adalah surat yang dibuat atas sumpah jabatan atau
dikuatkan dengan sumpah.
 petunjuk, adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannya,
baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri,
menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. 
 keterangan terdakwa, adalah apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang
perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau ia alami sendiri. 

Pengertian Tersangka

Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum


Acara Pidana atau biasa disebut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP), Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,
berdasarkan bukti permulaan (minimal 2 alat bukti) patut diduga sebagai pelaku tindak
pidana. Pengertian Tersangka menurut J.C.T. Simorangkir adalah seseorang yang telah
disangka melakukan suatu tindak pidana dan ini masih dalam taraf pemeriksaan pendahuluan
untuk dipertimbangkan apakah tersangka ini mempunyai cukup dasar untuk diperiksa di
persidangan. Menurut Darwan Prints, Pengertian Tersangka adalah seorang yang disangka,
sebagai pelaku suatu delik pidana (dalam hal ini tersangka belumlah dapat dikatakan sebagai
bersalah atau tidak).

Pengertian Terdakwa

Pengertian Terdakwa Menurut J.C.T. Simorangkir adalah seseorang yang diduga


melakukan suatu tindak pidana dan ada cukup alasan untuk dilakukan pemeriksaan di muka
persidangan. Menurut KUHAP, Pengertian Terdakwa ialah seorang tersangka yang diperiksa,
dituntut dan diadili dalam sidang pengadilan. Terdakwa adalah seorang tersangka yang
dituntut, diperiksa, dan diadili di sidang pengadilan.

Pengertian Terpidana atau Terhukum

Dan Terpidana adalah seorang yang dipidana dengan berdasarkan putusan pengadilan
yang telah atau sudah memperoleh kekuatan hukum tetap. J.C.T Simorangkir membedakan
antara Pengertian Terpidana dengan Pengertian Terhukum. Menurut Simorangkir Pengertian
Terpidana adalah seorang yang dipidana dengan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
atau sudah memperoleh kekuatan hukum tetap.
RESUME 13 APRIL 2022

Terdapat berbagai ragam pengertian tentang anak di Indonesia, dimana


dalam berbagai perangkat hukum berlaku penentuan batas anak yang berbeda-beda pula.
Batas usia anak merupakan pengelompokan usia maksimum sebagai wujud kemampuan anak
dalam status hukum. Hal tersebut mengakibatkan beralihnya status usia anak menjadi usia
dewasa atau menjadi subjek hukum yang dapat bertanggung  jawab secara mandiri terhadap
perbuatan dan tindakan hukum yang dilakukannya. Beberapa pengertian anak yang terdapat
dalam berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia antara lain adalah : 1. Menurut
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata : Pasal 330 KUHPerdata : “Belum dewasa adalah
mereka yang belum mencapai umur genap 21 tahun dan tidak lebih dahulu telah kawin.
Apabila perkawinan itu dibubarkan sebelum umur mereka genap 21 tahun, maka mereka
tidak kembali dalam kedudukan belum dewasa.” 2. Menurut Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak : Pasal 1 angka 2 : “Anak adalah seseorang yang
belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah kawin.” 3. Menurut Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak : Pasal 1 angka 1 : “Anak adalah orang yang
dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai
umur 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah kawin.” 4. Menurut Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia : Pasal 1 angka 5 : “Anak adalah setiap
manusia yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah, termasuk anak
yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya.” 5. Menurut
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak : Pasal 1 angka 1 :
“Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan.” 6. Menurut Hukum Adat : “Ukuran seseorang telah dewasa bukan
dari umurnya, tetapi dari ukuran yang dipakai adalah : dapat bekerja sendiri; cakap
melakukan yang diisyaratkan dalam kehidupan masyarakat; dapat mengurus kekayaan
sendiri.” Hal penting yang perlu diperhatikan dalam peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan anak adalah konsekuensi penerapannya dikaitkan dengan berbagai faktor
seperti kondisi ekonomi, sosial politik, dan budaya masyarakat. 

Di Indonesia, Perlindungan Anak diatur dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun


2002 yaitu segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secaraoptimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.Sedangkan Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan
kepadaanak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak darikelompok
minoritas dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomidan/atau seksual, anak yang
diperdagangkan, anak yang menjadi
korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya(napza), anak
korban penculikan, penjualan, perdagangan, anak korbankekerasan baik fisik dan/atau
mental, anak yang menyandang cacat, dan anakkorban perlakuan salah dan penelantaran
Penyelenggaraan Perlindungan anak ber-asas-kan Pancasila dan ber-landas-kan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. serta prinsip prinsip dasar
KHA dalam mengakui, menghargai dan melindungi serta meng implementasi-kan hak-hak
Anak.
RESUME 20 APRIL 2022

Money laundy atau Pencucian uang adalah perbuatan menyembunyikan atau menyamarkan
sumber uang/dana atau harta kekayaan hasil tindak pidana melalui berbagai transaksi
keuangan agar uang atau harta kekayaan itu seolah-olah merupakan hasil perbuatan
hukum/hukum.
Pada umumnya pelaku tindak pidana menyembunyikan atau menyamarkan harta kekayaan
pidananya dengan berbagai cara, sehingga menyulitkan aparat penegak hukum untuk melacak
harta kekayaan pidana tersebut dan membebaskannya baik secara legal maupun
illegal. Aktivitas.

hal ini diatur secara yuridis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, di mana pencucian
uang dibedakan dalam tiga tindak pidana:

Pertama
Tindak pidana pencucian uang aktif, yaitu Setiap Orang yang menempatkan,
mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, menbayarkan, menghibahkan, menitipkan,
membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan uang uang atau surat
berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut
diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan.
(Pasal 3 UU RI No. 8 Tahun 2010).
Kedua
Tindak pidana pencucian uang pasif yang dikenakan kepada setiap Orang yang
menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan,
penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut
diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1). Hal tersebut dianggap juga sama dengan melakukan pencucian uang. Namun,
dikecualikan bagi Pihak Pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan sebagaimana
diatur dalam undang-undang ini. (Pasal 5 UU RI No. 8 Tahun 2010).
Ketiga
Dalam Pasal 4 UU RI No. 8/2010, dikenakan pula bagi mereka yang menikmati hasil
tindak pidana pencucian uang yang dikenakan kepada setiap Orang yang
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber lokasi, peruntukan, pengalihan
hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya
atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1). Hal ini pun dianggap sama dengan melakukan pencucian uang.
Sanksi bagi pelaku tindak pidana pencucian uang adalah cukup berat, yakni dimulai dari
hukuman penjara paling lama maksimum 20 tahun, dengan denda paling banyak 10 miliar
rupiah.
Hasil Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 2 UU RI No. 8 Tahun 2010)
1. Hasil tindak pidana adalah Harta Kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana: a.
korupsi; b. penyuapan; c. narkotika; d. psikotropika; e. penyelundupan tenaga
kerja; f. penyelundupan migran; g. di bidang perbankan; h. di bidang pasar
modal; i. di bidang perasuransian; j. kepabeanan; k. cukai; l. perdagangan orang;
m. perdagangan senjata gelap; n. terorisme; o. penculikan; p. pencurian; q.
penggelapan; r. penipuan; s. pemalsuan uang; t. perjudian; u. prostitusi; v. di
bidang perpajakan; w. di bidang kehutanan; x. di bidang lingkungan hidup; y. di
bidang kelautan dan perikanan; atau z. tindak pidana lain yang diancam dengan
pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih, yang dilakukan di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia atau di luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan tindak pidana tersebut juga merupakan tindak pidana menurut
hukum Indonesia.
2. Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau
digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme,
organisasi terorisme, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak
pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n.
RESUME 25 APRIL 2022

Membongkar Mafia Minyak Goreng

Pengungkapan kasus mafia minyak goreng oleh Kejaksaan Agung, menjadi bukti


pemerintah tidak pernah takut menghadapi dan memberantas praktik mafia ataupun praktik
korupsi yang merugikan masyarakat. Kejaksaan Agung telah menetapkan sejumlah tersangka
dalam kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak goreng, pada Selasa (19/04). Mengejutkan,
karena yang ditangkap adalah pejabat tinggi di Kemendag dan para bos pabrik besar minyak
sawit di Indonesia.

 Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan


RI, Indrasari Wisnu Wardhana

 Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau, Stanley MA

 General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas, Togar


Sitanggang
 Dan Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Parulian Tumanggor.
Permata Hijau Group

Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan kelapa sawit yang


berdiri pada tahun 1984. PHG ini memiliki bisnis utama yakni perkebunan
sawit. Permata Hijau Group ini merupakan produsen dari minyak goreng
Permata, Panina, Palmata, dan Parveen.

PT Musim Mas

Sementara Musim Mas adalah perusahaan Indonesia yang berkantor


pusat di Singapura dengan memproduksi minyak sawit. Grup perusahaan ini
dinilai memiliki jaringan penyulingan minyak sawit terbesar di dunia dan
merupakan pemain utama dalam industri sabun dan penyulingan minyak
nabati di Indonesia.

PT Wilmar Nabati Indonesia

PT Wilmar Nabati adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan


dan merchandiser minyak sawit serta laurat. Wilmar Nabati juga mengelola
perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia, yang mengoperasikan sekitar 160 pabrik
dan mempekerjakan 67 ribu karyawan. Diketahui, Wilmar International Group ini
adalah produsen minyak goreng Sania Royale, Sovia, dan Fortune.

Jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono, Terjun langsung ke lapangan, melihat


keadaan di agen-agen minyak goreng curah di Jakarta, Aiman menemukan fakta
mengejutkan. Pasca ditangkapnya tersangka dugaan penyelewengan minyak goreng, transaksi
perdagangan di agen-agen dan penjual minyak goreng di pasar tradisional, berangsur normal,
namum masih banyak masyarakat yang memborong hingga 10 jerigen.

Tidak ada antrean, pembatasan pembelian, dan keharusan melampirkan identitas


pribadi untuk pembelian minyak goreng. Hal ini tentu bertolak belakang kala situasi kisruh
minyak goreng (awal April 2022), di tempat yang sama.
RESUME DISKUSI UMUM

"Muda Beraksi Sebagai Upaya Mencegah

Kekerasan Pelecehan Seksual Di Era Digitalisasi"

Belakangan ini, kita sering mendengar kasus-kasus kejahatan yang menyangkut


tentang tindak pelecehan seksual. Pelecehan seksual sebagai tindakan melecehkan
kehormatan orang lain, baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok kepada
seseorang yang berkaitan langsung dengan jenis kelamin pihak yang bersangkutan tersebut.
Pelecehan seksual ini kini telah menjadi masalah sosial yang cukup serius dan
memprihatinkan di Indonesia. Tindak kejahatan ini seringkali dialami oleh kaum wanita.
Namun belakangan ini, pelecehan seksual tidak hanya dialami oleh wanita dewasa saja, tetapi
juga banyak dialami oleh anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. Pelecehan seksual ini
tidak hanya menimbulkan dampak yang secara fisik, tetapi juga dampak secara mental.
Dampak secara fisik tidak membutuhkan waktu yang terlalau lama untuk mengobatinya,
tetapi dampak secara mental bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun agar dapat pulih
seperti sedia kala. Bahkan, ada juga yang sampai menderita masalah kejiwaan bahkan sampai
memutuskan melakukan bunuh diri, karena tidak kuat menahan penderitaan dan rasa malu
akibat pelecehan seksual yang dialaminya.Oleh karena itu pelecehan seksual ini merupakan
masalah sosial serius yang segera membutuhkan penyelesain, agar tidak ada lagi korban
akibat pelecehan seksual ini. Selain pihak pemerintah, kita terutama kaum wanita yang lebih
rentan terhadap tindak kejahatan pelecehan seksual ini, juga harus lebih waspada dan
menghindari gaya berbusana yang dapat mengundang terjadinya tindak pelecehan seksual.
RESUME METRO TV

"Mega Korupsi Desa Adat Bali"

Sebenernya LPD ini adalah lembaga perkreditan desa milik adat yang sebenarnya
tidak boleh mengambil usaha selain simpan pinjam seperti yang telah di tentukan oleh
peraturan gubernur. Keberadaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adat di Bali bertubi-tubi
didera penyelewengan. Beberapa LPD terancam kolaps. Masyarakat tidak bisa mengambil
dana simpanannya. Dana simpanan ratusan miliar rupiah terbelit gara-gara tata kelola yang
serampangan. Keberadaan LPD juga dianggap tidak tunduk pada Undang-Undang
Perbankan. Dengan kolepnya LPD Antran, diduga banyak deposan mengalami setres, dan
meninggal akibat memikirkan uang yang begitu banyak di taruh pada LPD tersebut.
Menabung uang di LPD dengan tujuan agat dapat uang tersebut suatu saat bisa diambil cepat
namun akhirnya kini harapan tersebut gagal. Mirisnya lagi banyak deposan dari luar negeri
(WNA) menaruh uangnya di LPD Anturan. Banyak nasabah yang sudah puluhan tahun
menjadi anggota beberapa di antaranya memiliki rekening simpanan berjangan lebih dari 1.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng mengusut kasus dugaan korupsi di Lembaga


Perkreditan Desa (LPD) Adat Anturan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi
Bali. Hasil penghitungan yang diperoleh Kejari Buleleng dari Inspektorat Buleleng
menyebutkan, kerugian negara yang ditimbulkan dalam kasus tersebut ditaksir mencapai Rp
130 miliar. LPD Anturan berusaha membuat untuk ekspansi membuat kavling sehingga pada
saat pandemi ini kolab lah semua usaha itu. Sejak tahun 2010 sampai saat ini, LPD Desa Adat
Anturan menjalankan usaha simpan pinjam dan ada juga usaha tanah kaveling. LPD
melakukan penerimaan pembayaran rekening listrik, air, telepon, pembayaran pajak, dan
ekspansi penyaluran kredit sampai keluar wilayah Desa Pakraman berdasarkan hasil Pararem
Pajuru Desa Pakraman Anturan. Sama halnya dengan LPD Desa Sangeh tata kelola LPD
Sangeh memang tidak tranpsaran bahkan ada dugaan ada praktek bank di dalam bank di
tubuh LPD Sangeh. Kasus dugaan korupsi LPD sangeh saat ini masih di sidik oleh kejaksaan
tinggi bali di duga ada 149 transaksi kredit fiktif. Keberadaan LPD sejatinya di bentuk untuk
menghidupkan menguatkan perekonomian desa, namu sayangnya niat itu hampir di
tinggalkan karena menggenjot bisnis yg komersil sehingga masyarakat ada tidak dapat
merasakan manfaat LPD yang sesungguhnya.
Banyaknya masalah yang terjadi tentang penyelewengan dalam tata kelola LPD adat
di bali terus terjadi di beberapa daerah di Bali. Masyarakat yang menabung dengan hasil
keringat sendiri selama puluhan tahun tapi tidak dapat di nikmati, uang tabungan masyarakat
kecil di putar di jadikat modal untuk menyalurkan kredit miliaran rupiah namun akhirnya
tidak dapat di tagih kembali sehingga nasabah dan deposa hanya bisa pasrah. Yang
memprihatinkan banyak nasabah yang sudah tua tidak dapat menikmati jerih payahnya
selama ini dan mereka pun harus bekerja lagi setiap harinya demi menghidupi kebutuhan
sehari-hari nya. Sebagian praktisi hukum di bali menyebut penegak hukum tidak bisa
menjamah kasus-kasus di LPD. Tidak kurang dari 1493 LPD di bali sudah beroperasi di bali,
sudah semestinya pemerintah memberikan perhatian lebih untuk pembinaan dan
pengawasannya agar tidak ada lagi orang” korupsi yang mengelola dana masyarakat di desa.

Anda mungkin juga menyukai