NIM : 2014101100
KELAS : 4C
NO ABSEN: 31
1. Terdakwa/Tersangka
Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku
tindak pidana (Pasal 1 ayat (14) KUHAP). Terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa, dan diadili di sidang
pengadilan (Pasal 1 ayat (15) KUHAP).
2. Penyelidikan dan Penyidikan
a. Penyelidikan terdapat dalam pasal 1 angka 5 KUHAP menentukan bahwa, “penyelidikan adalah serangkaian tindakan
penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau
tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini”. Berdasarkan hal ini dapat diketahui
bahwa, penyelidikan adalah sebuah tahapan yang dilakukan sebelum adanya tahapan penyidikan. Dalam tahap penyelidikan
sasarannya adalah mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana.
b. Penyidikan terdapat dalam Pasal 1 angka 6 KUHAP mengatur bahwa, “Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik
dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan
bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya”. Berdasarkan hal ini dapat
diketahui bahwa, dalam tahap penyidikan sasarannya adalah mencari serta mengumpulkan bukti dan menemukan
tersangkanya.
3. Pra- Penuntutan
Pra-penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk memberi petunjuk kepada penyidik dalam menyempurnakan penyidikan,
karena berkas acara penyidikan belum sempurna. Wewenang Penuntut Umum untuk melengkapi berkas perkara hasil penyidikan
dengan cara memerintahkan kepada penyidik untuk melakukan penyidikan tambahan berdasarkan petunjuk dari penuntut umum.
4. Penuntutan
Tindakan penuntut umum untuk melimpahka perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang untuk di periksa dan diputus oleh
hakim di sidang pengadilan.
Tugas pokok Penuntut Umum
a) Menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan
b) Mengadakan pra penuntutan jika ada kekurangan BP
c) Membuat surat dakwaan; surat yang berisi rumusan tindak pidana yang didakwakan terhadap terdakwa berdasarkan
kesimpulan yang ditarik dari hasil penyidikan yang menjadi dasar bagi pemeriksaan di muka sidang pengadilan
d) Melimpahkan perkara ke pengadilan
e) Memberlakukan dan memanggil terdakwa/saksi untuk bersidang
f) Melakukan penuntutan di muka sidang pengadilan yang berisi pembuktian berdasarkan surat dakwaan disertai tuntutan pidana
terhadap terdakwa.
5. Pembuktian
Membuktikan sesuatu berarti menunjukkan hal-hal yang dapat ditangkap oleh panca indra mengutamakan hal-hal tersebut dan
berpikir secara logika. Hal ini dilakukan demi kepentingan hakim yang harus memutus perkara.
6. Putusan Pengadilan
Menurut pasal 1 butir 22 KUHAP, mengartikan putusan pengadilan adalah pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang
pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini.
7. Upaya Hukum
Dalam upaya hukum terdapat banding, kasasi, grasi dan peninjauan kembali.
8. Pelaksanaan Putusan Pengadilan
Sesudah putusan pengadilan diucapkan oleh hakim dimuka sidang, maka selesailah tugas hakim dalam menyelesaikan perkara.
Pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap, dilakukan oleh jaksa untuk dilaksanakan (di
exsecutie). Untuk pelaksanaan exsecutie itu panitera pengadilan mengirimkan salinan surat putusan kepada jaksa.
ALUR PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA
PENYIDIKAN
PENANGKAPAN PENYITAAN
Penyelesaian
dan
Penghentian
Terdakwa/
PENAHANAN Penyidikan
Tersangka
Pemeriksaan Surat,
Pemeriksaan
Tersangka,
Pemeriksaan dan
PENYELIDIKAN Pemintaan
Pra-Penuntutan Penuntutan
Putusan
Pengadilan
Pembuktian
Upaya Hukum
Banding, Kasasi, Grasi, & Peninjauan Kembali
Pelaksana