Anda di halaman 1dari 5

Nama: Eunique Louisa Widia Paramitha

NBI: 1311501837

Proses Hukum yang Harus Dilaksanakan

Tata urutan proses hukum yang harus dilaksanakan ketika tindak pidana
tersebut telah dibenarkan adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Awal
b. Pemeriksaan Akhir
c. Pelaksanaan Putusan
d. Pengawasan Putusan
Yang saya bahas saat ini adalah Pemeriksaan Awal/Pendahuluan yang
merupakan Pemeriksaan yang dilakukan sebelum di persidangan pengadilan.Ketika
hal tersebut dilimpahkan kepada Tingkat Kepolisian maka akan bertahap sebagai
berikut:
a. Penyelidikan
Merupakan suatu peristiwa yang diduga oleh Penyelidik ( masih berupa sebuah
dugaan ) Pasal 1 ayat 5 KUHAP
b. Penyidikan
Hal yang dilakukan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan
bukti tersebut dapat menemukan tersangkanya Pasal 1 ayat 2
Dalam proses Penyidikan, Penyidik wajib membuat Berita Acara
Pemeriksaan dan yang terutama ketika dalam Penyidikan harus adanya
Barang Bukti minimal 2 (bukti permulaan yang cukup) Pasal 183 jo 184
KUHAP. Bukti dapat dibagi menjadi 2 yaitu Alat Bukti dan Barang Bukti.
Alat Bukti yang sah adalah sebagai berikut]
1. Keterangan Saksi
2. Keterangan Ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan Terdakwa
Sedangkan Barang Bukti adalah setiap benda bergerak atau tidak
bergerak yang terkait dengan suatu Tindak Pidana.
Penyidik tidak diperkenankan memeriksa dengan kekerasan yang
diberikan kepada terdakwa baik berupa kekerasan fisik, verbal ataupun psikis.
Pertanyaan:
1. Apakah pengertian Hukum Acara Pidana?
Jawaban:
 Ketentuan Hukum yang memuat aturan bagaimana Negara melalui
alat-alatnya melaksanakan haknya untuk memidana pelaku tindak
pidana
 Ketentuan Hukum yang mengatur tentang:
 Upaya mempertahankan dan menegakkan hukum Pidana materiil
 Cara dan proses pengambil putusan oleh Hakim
 Tahap pelaksanaan atas putusan yang telah dijatuhkan
 Proses/prosedur putusan
2. Kapankah bukti permulaan yang cukup itu diperlukan untuk
menguatkan fakta hukum?
Jawaban:
Bukti Permulaan yang Cukup diperlukan saat Penyidikan dan minimal
berupa 2 alat bukti dan barang bukti (Pasal 183 jo 184 KUHAP) dan jika
bukti permulaan tersebut kurang dari 2 maka proses hukum akan
diberhentikan karena kekurangannya bukti yang cukup
3. Apa tujuan dari Penyidikan?Dan kapan penyidikan akan dimulai?
Jawaban:
Tujuan dari Penyidikan antara lain:
a. Mencari dan mengumpulkan bukti
b. Menemukan tersangka
c. Menjadikan Tindak Pidana lebih jelas
Dan Penyidikan dilaksanakaan saat:
a. Pada saat menerima pengaduan/laporan langsung dilakukan
Penyidikan
b. Sejak saat penyidik mengetahui adanya peristiwa yang
diduga sebagai Tindak Pidana
c. Beberapa saat setelah Penyidik menerima penyerahan
tersangka
4. Apa yang dimaksud “ Testimonial de Audito “ ?
Jawaban:
Testimonial de Audito adalah keterangan saksi yang diketahui dari
pihak ketiga dan tidak dapat menjadi alat bukti yang sah.
5. Apakah fungsi Koordinasi Fungsional dan terbagi menjadi apa saja?
Jawaban:
Fungsi dari Koordinasi Fungsional adalah:
a. Untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
Berita Acara Pemeriksaan
b. Untuk mewujudkan asas peradilan cepat, sederhana dan
biaya ringan
Koordinasi Fungsional terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Konsultasi
b. Komunikasi
6. Bagaimana sistem penyumpahan dalam Acara Pidana?
Jawaban:
a) Jika saksi tidak dapat hadir dalam Pengadilan dapat disumpah
dalam Penyidikan
b) Penyumpahan bersifat wajib (Jika tidak, maka tidak dapat menjadi
alat bukti yang sah).
c) Jika saksi memiliki alasan yang kuat maka Penyidik dapat
mendatangi rumah Saksi tersebut
d) Jika saksi tidak memiliki alasan yang kuat maka dapat dituntut
berdasarkan peraturan yang berlaku (Pasal 216, 224, dan 522
KUHP)
7. Hal apa yang dapat memberhentikan Penyidikan?
Jawaban:
Adanya pemberhentian Penyidikan yaitu:
a. Tidak Cukup Bukti
Dalam Pasal 183 jo 184 KUHAP dijelaskan bahwa minimal
2 alat bukti untuk dikatakan cukup
b. Bukan merupakan Tindak Pidana
Karena tipisnya perkara antara Pidana dan Perdata
c. Batal demi Hukum
 Pasal 76 KUHP (Ne Bis Idem)
“ Seseorang yang diberi putusan hakim tidak boleh dijatuhi
hukuman “
 Pasal 77 KUHP
“ Seseorang yang meninggal dunia “
 Pasal 78 KUHP
“ Kadaluwarsa “
8. Bagaimana tahapan/proses dalam Acara Pidana?
Jawaban:
1. Pemeriksaan Pendahuluan: Pemeriksaan yang dilakukan sebelum di
Persidangan Pengadilan
a) Tingkat Kepolisian
 Penyelidikan: Suatu peristiwa yang diduga oleh Penyelidik
 Penyidikan: mencari dan mengumpulkan bukti
Bukti dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Alat Bukti: Keterangan Saksi, Keterangan Ahli, Surat, Petunjuk, dan
Keterangan Terdakwa (minimal 2 alat bukti) (Pasal 1 ayat 28
KUHAP)
b. Barang Bukti: Setiap benda bergerak/tidak bergerak yang ditemukan
terkait dengan suatu Tindak Pidana (Pasal 1 ayat 26 KUHAP)
Penyidik memiliki tugas untuk membuat Berita Acara
Pemeriksaan untuk tersangka dan saksi-saksi
b) Tingkat Kejaksaan
1. Menemukan tersangka
2. Tindak Pidana lebih jelas
Penuntut Umum – Pengadilam
BAP ---- Surat Dakwaan
Diperiksa dan Diadili
Penuntutan
Persidangan
Pembuktian (terdakwa bersalah/tidak bersalah)
Dasar surat dakwaan
Unsur-unsur Tindak Pidana

Anda mungkin juga menyukai